tag:blogger.com,1999:blog-43376407423216480282024-03-21T21:49:33.382+08:00::IniCikGadis::IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.comBlogger72125tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-84394073956136444432018-04-16T01:12:00.000+08:002018-04-16T01:37:12.050+08:00Bintang Di Sebelah Bulan [11]<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: georgia, "times new roman", serif;">Comforter ditarik hingga dada, menutup bahagian tubuh Ann yang terdedah. Selepas memastikan Ann
sudah berasa sedikit hangat, Ash bergerak menuju ke almari. Baju yang
dipakainya di buka, sudah tidak tertahan Ash mencium hamisnya bau muntah Ann. </span><br />
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Tadi, sempat lagi Ann muntah di atas bajunya sewaktu mereka keluar dari kereta
menuju ke lif.</span></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Air.. air…” </span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Ann merengek-rengek, tangannya menggagau ke udara. Tidak
dihiraukan oleh Ash yang masih berdiri di hadapan almari.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Ash melempar baju kotor ke dalam bakul. Nanti, dia mahu bakar sahaja
baju itu. Dia sudah tidak sanggup memakainya lagi. Dia jijik.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Air.. air.. air…” </span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Ann merengek lagi, tangannya mengurut leher. Tapi, lagi sekali permintaannya diabaikan. Ash masih sibuk mengurus diri.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Baju dari dalam almari ditarik kasar, tapi dia membatalkan niatnya untuk
memakai baju itu bila hidungnya terhidu bau hamis dari badannya. Muntah Ann
tembus hingga ke kulit. Tiada pilihan, dia harus mandi terlebih dahulu.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Ash bergerak ke tepi katil, ada pengecas telefon yang sentiasa terpasang
di plug. Tangannya meraba poket seluar, kosong.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Ah, sudah. Ash tertinggal telefonnya di atas dashboard kereta.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Airrrrr.. Airrrrr..” Kali ini, mendayu-dayu suara Ann meminta air.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Tangan Ann bukan setakat mengusap leher, tapi lebih kepada menggaru
leher yang mungkin terasa gatal bahana air yang diteguknya sebelum ini.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Cari penyakit!” Ash menggeleng, dia berlalu ke dapur sebelum muncul
semula dengan gelas kaca besar berisi air.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Ann, bangun. Minum air ni.” Ash membantu Ann bangun. Sebelah tangannya
memegang kejap bahu Ann, sebelah lagi memegang gelas.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Abang Ash, hihihi..” Ann yang masih mabuk, membuka sedikit matanya. </span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Sebelah tangannya hinggap di pipi Ash, mungkin tidak percaya dengan apa yang
dia lihat.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Ash Damien ada di hadapannya!</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Jangan tinggalkan Ann…” Tawa Ann bertukar sendu.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Air matanya jatuh berjejeran jatuh di pipi. Emosinya berubah-ubah, Ash yakin ini penangan air kencing syaitan yang diteguk Ann tadi.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Tak. Minum ni Ann, cepat.” Ash menyua gelas ke bibir Ann.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Tak nak. Ann nak Abang Ashhhh… huk.. huk.. huk..”</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Kedua tangan Ann hinggap di pipi Ash. Ann mendekatkan wajah, kewarasan akalnya sudah hilang. Saat ini Ann hanya ingin menyatukan bibirnya di
atas bibir Ash. Air mata Ann masih jatuh mengalir di pipi.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Ann!!" </span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Ash yang seakan tahu apa yang
Ann cuba lakukan menolak kuat tubuh Ann menjauh darinya. </span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Ann hilang
keseimbangan, sebelum dia jatuh sempat Ann memaut lengan Ash. Memaksa lelaki
itu jatuh bersama-sama dan menghempap tubuhnya. Habis tumpah air dalam gelas
di atas katil.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Ash Danien!” Suara bertempik kedengaran di muka pintu. </span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Laju Ash
bangkit, dia berpaling dan Ayahnya berdiri di muka pintu dengan wajah yang
bengis.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Ini bukan macam apa yang Ayah fikir.” Ash berjalan menghampiri Datuk
Azhari, memaut lengan lelaki separuh umur itu sebelum ayahnya mula membuat andaian yang
bukan-bukan.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Dengan tak berbaju macam ni, berdua-duaan pula dalam bilik dengan
keadaan yang mencurigakan, Ash nak Ayah fikir apa?” Datuk Azhari memandang
wajah anak bujangnya, tajam. </span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Sempat dia mengalihakan pandangan pada Ann yang
terbongkang di atas katil, kembali mamai dalam dunianya sendiri. Ann menggumam
dalam bahasa yang tidak pernah Datuk Azhari dengar sebelum ini.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">ALLAH, apa sudah jadi pada Ann Delisha?!</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Let me explain.”</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Then, explain.” </span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Datuk Azhari bergerak keluar dari bilik, duduk di sofa
yang ada di ruang tamu. Pintu hadapan dibiar terbuka sejak dia tiba tadi. Hanya
pintu grill yang di kunci.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Ash datang menghampiri, mengambil tempat di hadapan Ayahnya. Nafas
dihela panjang, dihembus perlahan dan dia memulakan ceritanya dari A to Z.
Bermula dari kejadian di Quality Hotel hingga kejadian di Tiramisu Cafe
beberapa jam yang lalu.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Sebab tu Ann ada kat sini, Ash rasa bersalah.” Ash menamatkan ceritanya
bersama sebuah keluhan.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Cara Ash ni, salah. Boleh mendatangkan fitnah, buruk padahnya.” Datuk
Azhari memandang tenang wajah anak bujangnya. Wajahnya sudah tidak setegang
tadi.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Ash tahu, tapi Ash hanya terfikir cara ni sahaja. Ash bimbangkan
kesihatan uncle Darius, macam mana kalau dia terkejut tengok keadaan anak dia.
Ayah sendiri pun nampak kan, Ann tak patut balik rumah dalam keadaan dia yang
macam tu.” Ujar Ash.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Datuk Azhari diam. Ada benarnya kata-kata anak lelakinya itu, dia cuma
tidak bersetuju dengan cara Ash. Bukan sekali dia mendengar Imam masjid di
kawasan perumahan mereka mengulang-ulang ayat tentang niat yang tidak akan
pernah menghalalkan cara itu.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Dan Ash sendiri tahu tentang itu!</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Macam mana Ayah boleh terfikir nak datang sini?” tanya Ash bila Ayahnya
hanya diam tanpa membalas kata-katanya. Dia lupa bertanya tadi, wajah Ayahnya
menakutkannya.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Ayah terjaga bila Ash hantar SMS tu. Ayah call balik, Ash dah off
telefon. Tu yang Ayah datang sini, nak tengok apa yang dah jadi.” Ujar Datuk
Azhari.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Ash mengangguk. Mujur Ayah datang, jika tidak entah apa yang perlu dia
lakukan.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Sudah. Pergi mandi, pakai baju dan kita balik rumah. Nanti Ayah call
Dani.” Ujar Datuk Azhari lagi.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Baik, Ayah.” </span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Ash bangkit, akur dengan saranan ayahnya. </span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Dia masuk semula ke bilik
tidurnya, beberapa minit kemudian Ash keluar bersama pakaian bersih. Dia menuju
ke bilik tamu, masuk dan hilang di balik pintu yang ditutup rapat.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Sebaik Ash hilang dibalik pintu, Datuk Azhari melangkah masuk ke dalam
bilik utama di mana Ann berada. Datuk Azhari berdiri di hujung katil, memandang
Ann dengan sejuta rasa yang berbaur.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">‘Isha, kenapa sampai begini jauhnya hidup Isha terpesong?’ Datuk Azhari
menggeleng kepala, hatinya sayu melihat keadaan Ann Delisha. Masih jelas diingatannya betapa polosnya Ann Delisha dulu. Dengan pipi merahnya, dia selalu tersenyum ketika datang bertandang ke rumah mereka, mengekori ke mana sahaja Dani dan Ash pergi.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Sekarang, mana perginya Ann Delisha yang polos itu? </span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Abang Ash, jangan tinggalkan Annn…” Ann menggumam rendah. Suara
rayuannya berselang seli dengan esak tangis tanpa air mata.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Rawan hati Datuk Azhari mendengar rayuan Ann. Dia sudah tahu sejak dulu kalau Ann ada menyimpan rasa. Bukan sekali Ann tertangkap oleh matanya merenung Ash diam-diam dalam senyuman. Dia suka Ann, bertahun dia mengenali adik kawan baik anaknya itu meyakinkan Datuk Darius kalau Ann itu anak gadis yang baik.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Entah mana silapnya, Ann berubah laku sehingga begini jadinya. Salah siapakah sebenarnya?</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Telefon didalam poket dikeluarkan, Datuk Azhari mendail nombor
seseorang. Matanya tidak lepas dari memandang Ann yang masih terbongkang di
posisi yang sama sejak dia masuk tadi. Datuk Azhari lihat, mata Ann
begerak-gerak.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Uncleeee….” Tangis Ann pecah tiba-tiba.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Hello, Samsul. Minta maaf, saya ganggu awak pagi-pagi buta macam
ni.” Datuk Azhari senyum, anak matanya
bertembung dengan anak mata Ann yang basah dengan air mata.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Mungkin, epal yang berpaut di dahan yang rapuh ini memerlukan dahan yang
baru untuk bergantung, meski Datuk Azhari sendiri tidak tahu sekukuh mana dahan
yang baru ini.</span><br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Setengah jam kemudian,
Ash selesai mandi. Dengan tuala di tangan, Ash keluar dari bilik tamu lengkap
berpakaian. Rambut yang basah dikeringkan dengan tuala.</span></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Assalammualaikum, Encik Ash.”</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Langkah Ash terhenti. Tuala di kepala jatuh ke bahu mendengar salam yang
dihulur oleh lelaki bersongkok yang sedang berdiri di ruang tamu. Ada 6 orang
semuanya, termasuk Ayahnya.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Waalaikumussalam.” Ash menjawab salam suci itu. Seolah faham apa yang
sedang berlaku, kaki Ash terasa lemah. Hampir jatuh dia di situ.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">“Ya ALLAH, Safa.” Ash meraup muka. Teringat janjinya pada bakal
tunangnya itu.</span><br />
<i style="text-indent: 1cm;"><span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></span></i>
<i style="text-indent: 1cm;"><span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">“Esok, sebelum matahari terbit saya dah
berdiri di hadapan pagar rumah dan sambut kedatangan awak. Okey sayang?”</span></span></i><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Ash tidak tahu kalau dia masih mampu menunaikan janjinya yang satu itu.
Saat anak matanya bertembung dengan mata milik Ayahnya, Ash rasa ingin sahaja
menangis.</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">***************</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;">Lama saya hilangkan? Ha-ha-ha :)</span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; text-indent: 1cm;"><br /></span></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-6717271432891115052014-10-18T03:28:00.000+08:002014-10-18T03:28:13.360+08:00Bintang Di Sebelah Bulan [10]<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Safa tunduk merenung telefon di tangan. Skrin telefon masih macam tadi, gelap. Debaran di dada semakin kuat, semakin resah. Teringat perbualan terakhirnya dengan Ash beberapa jam tadi. Kata-kata terakhir bakal tunangnya itu terngiang-ngiang di telinga.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash kata, "Awak, saya kena balik kondo saya. Ada benda penting nak buat. Tapi esok, sebelum matahari muncul saya dah berdiri depan pagar rumah sambut kedatangan awak. Saya janji. Okey sayang?"</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Belum sempat dia balas apa-apa, Ash sudah memutuskan talian. Termangu-mangu dia menatap skrin telefon yang sudah gelap. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Apa benda penting yang Ash nak buat agaknya sampai tak menyempat balik kondo dia juga malam ni? </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ya ALLAH, kenapa hati ada rasa tak enak ni?" Safa meraup muka. Tangannya singgah di dada, cuba menenteramkan hati yang gundah gulana.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sejak pukul 10 malam tadi, Safa sebenarnya sudah terlelap. Sebelum tidur, sempat dia dan Ash berbual di telefon. Ash kata, Ash baru balik dari keluar jumpa kawan. Tapi kawannya yang mana satu, Safa pun tak tahu. Lagipun, Safa sebenarnya bukan kenal pun siapa kawan Ash. Dunia Safa kecil sahaja, hanya ada Kak Hajar dan mereka yang ada di Tadika Harapan. Lepas kenal Ash, baru meriah sikit dunia dia. Tapi masih terhad dalam kelompok keluarga Ash sahaja. Kawan Ash, seorang pun dia tak kenal.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hari tu ada Ain Damia, kakak Ash yang sulung tanya dia kalau dia pernah jumpa Ann. Siapa Ann tu, dia sendiri pun tak tahu. Dia jawab yang jujur jelah, cakap yang dia tak kenal siapa Ann. Tak tahu sama ada dia yang silap tengok atau memang muka Kak Mia berseri-seri bila dengar yang Ash tak pernah bawa dia jumpa Ann.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Okey, siapa pun Ann tu, Safa tak rasa dia orang yang penting sebab Ash sendiri tak pernah walau sekali sebut nama Ann. Biarlah, bukan urusan dia pun. Tak akan menjadi masalah kalau dia tak kenal siapa Ann tu.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Cumanya, yang jadi masalah sekarang ni ialah Ash. Sejak perbualan mereka pukul 1 pagi tadi, Ash langsung tidak dapat di hubungi. Panggilannya semua masuk ke dalam sistem pesanan suara. Begitu juga dengan pesanan ringkas yang dia hantar, satu pun tidak berbalas.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tadi, Safa terjaga dari tidur secara tiba-tiba. Seolah ada kuasa ghaib yang mengejutkan dia secara paksa. Tidurnya yang lena tanpa mimpi itu terganggu. Bangkit sahaja dari tidur, terus dadanya berdebar-debar. Seolah bakal terjadi sesuatu yang tidak elok. Apanya yang tidak elok pun dia tidak tahu, tapi firasatnya 'kata' begitu.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lepas terjaga dari tidur, Safa solat sunat dua rakaat. Minta ALLAH tetapkan hati yang sedang berbolak-balik. Lepas tu, baru dia menghubungi Ash. Perbualan mereka tidak lama. Ash kata, dia dalam perjalanan pulang ke kondo. Dia ada bagitahu Ash yang dia rasa tak sedap hati. Ingin sahaja dia menyuruh Ash pulang ke rumah ibu-bapanya sahaja, tak perlu pulang kondo. Biar sahaja benda penting tu tak terbuat. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi entah kenapa, dia keluh lidah. Lagipun, perbualan singkat mereka menghalang Safa untuk bercakap lebih lama. Ingin bertanya lebih-lebih pun, talian sudah ditamatkan oleh Ash.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"ALLAH, janganlah ada benda yang tak elok jadi. Aku mohon pada-MU Ya ALLAH." Safa meraup muka sekali lagi. Nombor Ash di dail sekali lagi. Masih tidak bersambung.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"ALLAH.." Meniti sekali lagi kalimah suci itu di bibir Safa. Telefon di letak di atas katil bersama satu keluhan berat. Jam loceng di meja tepi katil di jeling, sudah pukul 2.30 pagi.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Safa bangkit dari katil, langkah kakinya di menuju ke bilik air. Dia ingin berwuduk, dia ingin solat. Bila resah begini, dia tidak tahu pada siapa dia harus mengadu selain pada ALLAH. Doa Safa, moga semuanya baik-baik sahaja. Doa Safa, moga Ash baik-baik sahaja.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"ALLAH..."</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*******************</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Alyn menyumpah sekali lagi bila Ann muntah di atas bajunya untuk kali kedua. Inilah jadinya bila tak pandai minum arak tapi beria-ia teguk sampai habis sebotol. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bodoh! Bangang! Sebab seorang jantan, Ann Delisha menyusahkan mereka bertiga. Bencinya, sakit hatinya!!</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Euwww, dia muntah lagi ke babe?" Ekin yang duduk di hadapan, di sebelah Syeren yang sedang memandu menoleh ke belakang. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Eh, jijiklah babe. Apa Ann ni, habis busuk kereta aku." Syeren merungut. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dari cermin pandang belakang, dia nampak Alyn menolak kepala Ann yang terlentok di bahunya selepas memuntahkan isi perutnya untuk kali ke dua. Tergelak dia bila Alyn menolak kepala Ann menjauh dari dia. Berdebuk bunyi kepala Ann berlaga dengan tingkap kereta. Padan muka Ann!</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann, Ann.. Ternyata, kau tak adalah baik mana pun kan? Kau dan kami tak ada beza pun. Dulu, bukan main lagi kau berlagak alim. Konon tak sentuh arak, tak nak minum air haram tu. Siap gelar lagi air yang kami teguk saban malam tu, air kencing syaitan. Tapi malam ni, bukan segelas air kencing syaitan tu kau teguk, tapi habis sebotol kau telan.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Piraaahhh, tak sentuh arak konon!!</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann, bangun." Alyn menepuk perlahan pipi Ann yang sudah jatuh melorot di sebelahnya.</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> </span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kereta yang dipandu Syeren sudah berhenti di hadapan bangunan tinggi melangit mengikut alamat yang lelaki di dalam telefon bagi tadi. Rumah abang Ash lah kut, sebab nama dia yang keluar di skrin telefon Ann tadi. Hendak masuk dalam, mereka tidak ada pass. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Abang Ash, jangan tinggalkan Ann. Please Abang Ashhhhh.." Ann mula meracau, menyebut-nyebut nama Ash.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Eya, aku dah hantar kau kat tempat abang Ash kau ni ha. Bodoh betul. Dah orang tu tak nak kat kau, blahlah. Buat apa nak rayu lagi?" Bebel Alyn. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tadi, waktu dia dan yang lain tengah sakan berpesta, Ann tiba-tiba muncul dengan wajah yang lencun dengan airmata. Make-up Ann tak payah ceritalah, macam langsuir pakai celak. Buruk! Mana taknya, beria-ia Ann menangis. Meraung macam orang gila mati laki. Dalam keadaan gawat macam tu, sempat dia bagi segelas air berbusa tu untuk redakan 'sawan' Ann. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mulanya Ann tolak. Tapi bila dia kata air tu boleh redakan 'sakit' Ann, barulah dia mencicip sedikit. Tapi lama-lama, habis sebotol Ann teguk. Lepas tu, mulalah Ann meracau yang bukan-bukan. Nama jantan mana entah sampai mereka jadi bahan tontonan di club tadi. Nak tak nak, terpaksa mereka bawa Ann pulang bila Ann mula menjerit nama 'Abang Ash' macam orang sasau.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bodoh! Menyusahkan orang betullah, Orang nak berpesta pun tak tenang.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Hei, bangunlah! Kita dah sampai ni!" Alyn menepuk pipi Ann untuk kali yang kedua. Kali ini lagi kuat. Habis merah pipi Ann.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> Ah, lantaklah. Bukan pipi dia pun. Lagipun, bukan Ann tahu pun dia yang tampar. Dah mabuk terbongkang macam ni, memang tak sedar dunialah tu.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Babe, tu kut abang Ash si Ann ni." Ujar Ekin sambil jarinya dihalakan pada figura seorang lelaki yang sedang bersandar pada badan kereta yang di parking di tepi jalan tidak jauh dari kereta mereka.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Mana?" Tanya Alyn. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kepalanya ikut terteleng mengikut arah yang ditunjuk Ekin. Dimatanya, figura seorang elaki yang tadinya bersandar pada badan keretanya sedang berjalan menghampiri kereta mereka jelas kelihatan. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Gila handsome!!!" Ujar Alyn, Ekin dan Syeren serentak bila batang tubuh lelaki itu berdiri betul-betul di luar kereta Syeren.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann, Ann, patut pun kau tergila-gila kat dia ni. Abang Ash, Abang Ash, dah macam jampi mantera kau seru nama dia. Rupanya, lelaki ni handsome gila. Tak hairanlah kau gila bayang. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'Kalau perempuan secantik kau pun dia tolak, macam mana hebat agaknya perempuan yang dah kalahkan kau tu? Teringin aku nak jumpa.' </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Alyn menggeleng, menunjal perlahan kepala Ann sambil tersengih sinis.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Alyn membuka jaket kulitnya yang sudah busuk berbau muntah Ann sebelum mencampaknya di sebelah Ann. Dibiarkan bahunya terdedah. Rambut di kirai, sekadar membetulkan rambutnya yang sudah kusut gara-gara memapah Ann tadi. Wajah penuh make-up nya di belek, bila sudah yakin tiada cacat celanya barulah Alyn membuka pintu </span><br />
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kereta. Itupun selepas tingkap kereta di ketuk berkali-kali.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Ann mana?" Tanya Ash sebaik sahaja pintu kereta di buka. Dia menjenguk ke dalam kereta, cuba mencari Ann yang mungkin ada di dalam.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Ada, kat dalam. Dia mabuk teruklah, abang Ash." Ujar Alyn, dengan lenggok suara menggoda. Sengaja dia meliuk-liukkan tubuhnya di hadapan Ash. Biar lelaki itu nampak 'aset' yang dia ada.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash yang mendengar nada suara kawan Ann itu mengerutkan dahi. Dah kenapa minah ni? Gatal merenyam semacam gayanya? </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Bawa dia keluar cepat, lepas tu korang boleh balik." Ujar Ash. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perempuan yang meliuk-liuk umpama 'orang-orang' di tengah bendang sawah padi itu tidak menggetarkan hatinya langsung. Jijik dia melihat cara kawan-kawan Ann berpakaian. Pakai baju, tapi telanjang!</span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Patut pun perangai Ann macam tu, dia berkawan dengan manusia jenis ni rupanya. Dah habis agaknya perempuan baik-baik di dunia ni yang boleh dibuat kawan sampai manusia macam ni yang Ann jadikan teman. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kawan macam ni, tak berkawan pun tak apa! </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Alah, lepak dululah abang Ash. Ann tu dah mabuk teruk, biar je dia dulu. Lagipun, abang bukan suka Ann pun kan? Dia jadi begitu sebab abang reject cinta diakan? Ann abang tak nak, kami bertiga boleh jadi ganti." Ujar Alyn. Badannya di sandar pada badan kereta, sengaja. Biar Ash berlama-lama dengan mereka di situ. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mendengarkan kata-kata Alyn, Ekin dan Syeren yang menjengukkan kepala dari tingkap kereta bersorak kesukaan. Langsung tidak ada rasa malu dengan sikap lepas laku mereka sebagai gadis islam. Hilang sudah sifat malu dalam diri mereka agaknya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beristighfar Ash dalam hati melihat kelakuan kawan-kawan Ann yang lepas laku. Keluhan di lepaskan sebelum dia bergerak ke pintu sebelah kereta. Pintu di buka, tubuh Ann ditarik keluar. Dengan sebelah tangan menahan tubuh Ann yang menumpang di tubuhnya, sebelah tangan lagi menutup pintu kereta kasar.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann, jangan sekali samakan taraf dia dengan korang. Jauh sangat tu. Taraf dia tak serendah itu. Anyway, thanks hantar dia. Assalammualaikum." Ash tersenyum sinis. Jelas di matanya wajah Alyn berubah mendengar kata-katanya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann yang sudah terkulai di bahu di papah perlahan, langkah di bawa ke kereta. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Berat kakinya melangkah, seberat beban hatinya bila melihat keadaan Ann. Bau hamis mencucuk hidung, bercampur bau hanyir muntah Ann yang pasti sudah melekat di baju. Mulut Ann menggumam, meracau-racau memanggil namanya. Merayu-agar agar dia tidak ditinggalkan. Sayu bunyinya bersama esak tangis yang tertahan-tahan. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pintu kereta di buka, perlahan tubuh Ann ditolak masuk ke dalam. Ash merenung wajah Ann sebelum perlahan menutup pintu kereta dan beredar ke tempat pemandu. Dia sudah menghubungi Dani tadi sebelum telefonnya kehabisan bateri. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada Dani dia berpesan, "Ann mabuk. Aku hantar dia balik rumah aku, nanti kau ambil dia kat sana. Aku takut Daddy kau terkejut kalau dia nampak keadaan Ann. Kunci rumah, nanti aku letak kat tempat biasa."</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tadi, waktu dia telefon Ann untuk pastikan gadis itu selamat tiba di rumah, panggilannya tidak berjawab. Berkali-kali dia telefon sampailah panggilannya bersambut. Bukan Ann dihujung talian, tapi kawan Ann yang memperkenalkan diri sebagai Alyn. Alyn kata Ann mabuk dan mereka tidak tahu alamat rumah Ann. Kata Alyn lagi, ini pertama kali Ann mabuk. Selalunya Ann tidak minum, jadi mereka tidak pernah menghantar Ann balik rumah. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Wajah Ann yang terpampang di cermin pandang belakang Ash renung bersama sejuta perasaan yang berbaur. Ternyata perasaan bersalahnya adalah antara perasaan yang terasa paling menyesak di dada. Ash rasa bersalah, seolah imej Ann yang ada di cermin sekarang, dialah yang bertanggungjawab menjadikan Ann begitu. Ash buntu.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Enjin kereta dihidupkan, gear dilepaskan. Skyline meluncur perlahan masuk ke dalam kawasan kondo. Doa Ash, moga Dani cepat datang. Dia ingin balik rumah ibu-bapanya dan tidur. Berharap kalau semua ini hanya mimpi dan bangun pagi nanti menunaikan janjinya pada Safa. Tapi bila matanya jatuh pada batang tubuh Ann di sebelahnya, Ash melepaskan keluhan.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ya ALLAH, kenapa sampai jadi macam ni Ann? Cinta sesama manusia je pun, kenapa sampai jauh bawa diri dari rahmat ALLAH?</span><br />
<br />
****************<br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Sial punya jantan!!" Alyn menyumpah untuk kesekian kalinya. Masih sakit hatinya dengan penghinaan yang keluar dari mulut Ash tadi. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Lelaki tu bodoh, babe. Tak nampak ke Ann Delisha tu dah mabuk-mabuk macam tu? Ada hati lagi cakap taraf kita lagi rendah dari budak tu. Puihhhh!!" Giliran Ekin melempar amarah. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Lelaki perasan bagus dan perempuan lagak alim, padanlah mereka berdua tu." Syeren mencelah. Seperti dua sahabatnya yang lain, dia pun rasa sakit hati bila mendengar kata-kata Ash tadi.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Aku ada idea macam mana nak kenakan dua orang tu!!" Alyn menjerit kesukaan sebelum menggagau mencari telefon bimbitnya di dalam beg tangan. Telefon ditayang di hadapan dua rakannya bersama senyuman jahat sinisnya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Babe, kau memang genius, babe!" Ekin yang faham maksud bahasa tubuh Alyn ikut menjerit kesukaan.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Babe, aku suka!!" Syeren ikut menjerit kesukaan. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Abang Ash sayang, kita tengok macam mana kau nak habiskan seluruh hidup kau bersama perempuan yang tarafnya konon lagi tinggi dari kami tu." Alyn mengekek ketawa. Telefon sudah melekap di telinga, hanya perlu menunggu beberapa saat lagi untuk melunaskan dendam mereka. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Hello. Saya nak buat laporan..." Senyuman jahat sinis Alyn melebar hingga ke telinga.</span><br />
<br />
****************<br />
<br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Err, selamat hari sabtu. Trust me, ini cliche.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Eya, ini sama macam apa yang korang fikir. HAHAH</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<br />IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-2719541258379765792014-10-09T00:01:00.000+08:002014-10-09T00:01:12.054+08:00Bintang Di Sebelah Bulan [9]<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann meratakan make-up di wajah, biar nampak natural. Rambut Bombshell Blowout miliknya dikirai ke belakang. Bila sudah puas hati dengan penampilannya, Ann melangkah keluar dari bilik air.</span><span class="fullpost">
</span>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann, nak ke mana?" </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ekin, si teman berdansa saban malam menegur. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Di tangan Ekin ada segelas air kuning berbusa putih dan di sisinya ada seorang lelaki yang Ann tidak pernah lihat sebelum ini. Hurrm, mangsa baru Ekin kut. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dunia dah terbalik sekarang, si lelaki yang jadi mangsa bukan lagi perempuan macam dulu. Ni mesti budak-budak yang baru nak up ni, tengok muka pun tahu yang lelaki itu masih dalam lingkungan umur belasan tahun. Anak-anak ikan yang sanggup melayan nafsu serakah perempuan berpoket tebal seperti Ekin dan rakan-rakannya yang lain.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Aku nak balik." Meremang bulu roma Ann kegelian melihat Ekin dan rakan-rakannya yang lain tanpa segan-silu bercumbu di hadapannya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Seteruk-teruk pun Ann, dia ada prinsip sendiri. Memang dia nakal, tapi masih ada batas untuk setiap kenakalannya. Dia tidak pernah menyentuh air haram itu, dia juga tidak pernah mengizinkan mana-mana anggota tubuhnya disentuh oleh tangan-tangan gatal yang cuba mengambil kesempatan. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia datang sini hanya untuk berhibur, melepaskan segala tekanan yang membelenggu jiwa. Menari hingga ke pagi, bila penat dia pulang ke rumah. Hanya itu. Tapi orang-orang di sekelilingnya tetap memandang serong dengan apa yang di buat. Padahal, bukan jauh beza pun apa yang dia buat dengan orang yang mengunjungi pusat karaoke. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mereka menyanyi, dia menari, mereka teguk jus oren, dia teguk coke, mereka pulang rumah, dia pun sama. Tapi kenapa orang tetap label dia jahat, tapi masih ada kompromi dengan orang yang pi karaoke sana tu? Huh! Manusia memang suka cari kesalahan orang lain!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Malam masih muda babe, kata nak enjoy sampai ke pagi." Alyn, gadis kacukan cina-melayu pula menegur.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ekin, Alyn, dan Syeren adalah antara manusia-manusia seperti dia yang mencari keseronakan di kelab-kelab malam saban malam tanpa mengira dosa, pahala, halal dan haram. Apatah lagi hendak memikirkan tentang nikmat Syurga dan azabnya Neraka.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Aku ada hal, nak jumpa kawan jap." Ann sengih. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Memang Ann sudah plan hendak berhibur sampai ke subuh, untuk meraikan hari terakhir dia bergelar pelajar hari ini. Tapi, ada benda yang lebih "menghiburkan" hati dia saat ini.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Teringat panggilan telefon dari Ash tadi, automatik bibirnya menguntum senyum. Mujur dia berada di bilik air tadi, tidaklah bingit sangat bunyi muzik menghentam telinga Ash di sebelah sana. Kalau tak, haru dia nak cari alasan untuk kelentong Ash. Ash kan tak suka dia keluar masuk kelab malam. Jatuh nanti sahamnya kalau Ash tahu dia masih jadikan kelab-kelab malam di Malaysia ni sebagai tempat dia melepak. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Alah, tak bestlah kau tak ada babe." Syeren mencebik.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Itulah pasal. Korang enjoylah ye, aku gerak dulu." Malas memanjang bual, Ann melempar 'flying kiss' nya sebelum mula menyelit di antara lautan manusia yang sedang menari di lantai dansa.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Tak best konon, macam aku tak tahu korang kutuk aku kaw-kaw punya sekarang ni. Huh!" </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ann menyebak rambut ke belakang, bibirnya terjuih ke hadapan. Sengaja dia meniru bibir Syeren yang tercebik-cebik tadi.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bukan Ann tak tahu betapa berpura-puranya mereka di hadapan Ann. Bukan sekali dia terdengar perbualan mereka bertiga yang mengumpat, mengutuk dia kerana berlagak suci kononnya. Masuk kelab tapi tak minum arak, tak jual maruah diri, itu lebih baik dari mereka bertigakan? Dia bukan berlagak suci, dia cuma ada pendirian sendiri.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Lantaklah koranglah, malas nak fikir pasal korang!" </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Teksi ditahan, dia menyelit masuk ke dalam sepantas kilat. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu Ash. Kata-kata Ash terngiang-ngiang di telinga.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">'Ann, abang nak jumpa. Ada benda penting yang abang nak cakap dengan Ann malam ni juga.'</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Okey, apa benda penting yang abang Ash nak cakap sangat sampai tak boleh tunggu esok ni? Jangan-jangan, abang Ash nak bagi jawapan untuk luahan hati dia hari tu tak? Berita baik atau buruk? Tapi dari nada suara abang Ash yang terdesak tu, Ann tak boleh nak teka jenis berita apa yang bakal dia dengar. Apa-apalah, janji dapat tatap wajah kesayangannya itu setelah hampir sebulan tidak bersua wajah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah, tak sabar nak jumpa Abang Ash! Yeahahhhh!!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">************</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash membetulkan letak punggungnya di kerusi. Coffe latte kegemarannya tidak berusik dari tadi. Debar di dada menggila sebaik batang tubuh Ann muncul di pintu Tiramsu Cafe milik Kak Lydia.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Sorry, Ann lambat." Senyuman manis bergayutan di bibir Ann, tanda betapa dia sudah lama menantikan saat bersua muka dengan lelaki di hadapannya ini.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Abang Ash, Ann rindu.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"It's okey, abang pun baru sampai." Ash senyum ala kadar. Dia melambai, memanggil pelayan untuk mengambil order Ann.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann nak minum apa?" tanya Ash bila pelayan yang memakai tag nama "Amin" itu sudah berdiri di tepi meja mereka.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Hot choclate." ujar Ann. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Makan?" tanya Ash.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Tak nak." Ann menggeleng. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash yang sedang bercakap sesuatu dengan pelayan yang sedang menulis ordernya di pandang. Ash Damien kelihatan sangat berbeza malam ini. Sejak bila lelaki ini bertanya apa yang dia mahu minum? Bukankah selalunya Ash terus order untuk dia? Ash sentiasa tahu apa yang dia mahu minum, mahu makan tanpa bertanya dengan dia terlebih dahulu.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'Ah, perasaan aku je kut.' Ann cuba menyedapkan hati yang terasa galau tiba-tiba.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Err, Ann sihat?" tanya Ash bila Amin si pelayan sudah meninggalkan meja mereka. Tiba-tiba dia rasa janggal.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hello Ash Damien, Ann terlantar atas katil selama 3 hari tau sebab kau hari tu. And now, kau boleh tanya Ann sihat ke tak macam tu je? Kau memang hati kayu! </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> </span></div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Sihat." jawab Ann, sepatah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Wajah lelaki kesayangannya itu dipandang tanpa jemu dengan senyuman yang masih bergayutan di bibir. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kalau orang lain, mungkin sudah lama tarik muka masam. Sebulan dia dilayan tak ubah macam orang asing yang tak ada kaitan langsung dalam hidup lelaki itu. Macam hidung tak mancung dia terhegeh-hegeh mengejar cinta Ash, jangankan nak balas cintanya, nak balas SMS dia pun tak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tapi yelah, dah sayangkan. Ash tolak dia sejuta kali pun, sejuta satu kali dia mengejar lelaki itu. Mungkin, sebab kesungguhannya yang tidak pernah beralah membuatkan hati lelaki itu goyah juga. Kalau tak, tak adalah Ash nak sangat berjumpa dia sampai tak boleh tunggu esokkan?</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hehehehe, hati Abang Ash cair juga oleh cintanya yang tiada tara ini.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Baguslah.." Ash senyum segarit. Lidahnya terasa kelu. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Macam mana caranya nak terus terang dengan Ann, biar tidak terluka hati gadis ini?</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Abang Ash kata ada benda penting nak cakap. Apa dia?" tanya Ann. Dia sudah tidak sabar untuk mendengar perkara penting itu.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Ouh, pasal tu." Ash menggaru pelipis kiri. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lidah yang kelu tadi kini terasa berat pula.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"A'ah. Abang Ash nak cakap pasal apa? Pasal kita ke?" tanya Ann lagi, teuja.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Hah?! A'ah, pasal kita." Ash mengeluh. Lain skrip yang dia karang, lain pula yang keluar dari bibirnya. Haila Ash Damien..</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Pasal kita? Ehem, kenapa dengan "kita?" ujar Ann, malu-malu. Perkataan "kita" itu menambahkan keterujaannya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kita= Ash Damien+Ann Delisha? Yeppiiii!!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann.." </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash menghela nafas dalam-dalam. Ayat yang sekali lagi dia cuba karang tadi tersekat di kerongkong bila melihat wajah Ann yang nyata teruja dengan berita yang bakal dia sampaikan nanti. Ash rasa bersalah, dia jadi tidak sampai hati.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi, Ash sudah nekad. Dia sudah nekad kalau semuanya harus di tamatkan hari ini. Semuanya!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Yeah?"</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Abang nak tunang, esok." Sebaris ayat itu meluncur laju dari bibir Ash. Matanya beradu pandang dengan mata Ann yang nampak terkebil-kebil. Gadis itu nampak terpinga-pinga.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ehh, abang Ash tipu ni. Abang Ash saja nak main-mainkan Ann kan?" Ujar Ann sambil tergelak-gelak. Debar di dadanya menggila mendengar kata-kata lelaki itu.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Abang Ash, tolonglah cakap semua ni tipu belaka. Tolonglahhhhh!!!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash diam. Tidak mengangguk, tidak juga menggeleng menafikan kata-katanya tadi seperti permintaan Ann. Dia hanya merenung wajah gadis dihadapannya itu.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann, masa untuk kita sudah lama berlalu. Dan masa itu, tak mungkin akan kembali berulang. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Abang Ash..." Setitis airmata Ann jatuh bila melihat Ash diam. Kebisuan itu seolah jawapan kepada soalannya tadi.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash Damien akan bertunang esok. Esok. E.S.O.K.!!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"I'm so sorry, Ann. Abang Ash just can't be your wonderwall. I just can't be." Ujar Ash. Ingin diseka airmata Ann, dia tidak boleh. Ada batas yang perlu di jaga.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Arghhh!! Aku baru buat adik Dani menangis lagi.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kenapa?" tanya Ann dalam serak suaranya. Tangisnya pecah sudah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash diam, tidak tahu macam mana hendak menerangkan pada Ann. Dia tidak mahu Ann terasa hati, tidak mahu Ann tahu kalau cara hidup perempuan yang dia pilih sangat bertentangan dengan cara hidup Ann.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Telefonnya di atas meja bergetar, muncul nama Safa di skrin telefon. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Sebab diakah, abang Ash tolak Ann?" tanya Ann bila melihat gambar Safa di skrin telefon. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bertudung! Sebab sehelai tudungkah, dia ditolak?!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann, bukan salah dia kalau abang Ash tak rasa apa yang Ann rasa." ujar Ash. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia tidak senang dengan nada yang Ann guna. Seolah Ann baru sahaja meletakkan kesalahan di atas bahu Safa yang tidak tahu apa-apa. Kenal Ann pun tidak.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kenapa? Sebab Ann tak pakai tudung macam perempuan tu? Sebab Ann tak sebaik dia?" tanya Ann, bertalu-talu. Airmatanya jatuh berjuraian di pipi umpama manik-manik yang terputus talinya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann, perempuan itu ada nama. Nama dia, Safa." Tegas suara Ash menegur Ann yang dia rasa sudah melampau. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menyesal pula bagitahu Ann, patutnya biar saja Ann tahu besok pagi selepas majlis pertunangannya selesai.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Abang Ash, Ann boleh berubah. Ann boleh pakai tudung macam dia kalau itu yang abang Ash nak. Kalau abang Ash nak Ann janji untuk tak pergi kelab pun Ann sanggup. Please, jangan tinggalkan Ann." Ann menarik tangan Ash, digenggamnya erat. Ann takut, andai dilepaskan Ash akan lari dan pergi tinggalkan dia.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ya ALLAH, Ann. Apa Ann buat ni?" Ash menarik tangannya kasar. Suaranya yang sedikit tinggi, mengundang beberapa pasang mata yang duduk bersebelahan meja mereka.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash tidak suka Ann merayu-rayu begitu, tapi dia lagi tak suka Ann menyentuh dia dengan sengaja begitu. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Abang Ash, please. Jangan tinggalkan Ann, please." Rayu Ann lagi. Dia bangkit, duduk melutut di hadapan Ash.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann sudah tidak peduli dengan mata-mata yang memandang mereka. Kak Lydia yang memandang hairan juga tidak dihiraukan. Apa yang mereka tahu tentang apa yang dia rasa sekarang. Lelaki yang sangat dia cintai, yang sudah bertahun bertakhtah di hati baru sahaja mematahkan hatinya, menghancur lumatkan perasaannya. Mereka pernahkah rasa apa yang dia rasa? Mereka tahukah betapa sakit hatinya saat ini?</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">TAK! Mereka tak tahu. Jadi, persetankan dengan mata-mata yang sedang menghakimi dia. Mereka tidak tahu apa-apa.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann, jangan buat macam ni. Bangun!" Ash bangkit, dia menarik tubuh Ann supaya bangkit bersamanya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann Delisha, jangan jatuhkan martabat kau sebagai seorang wanita serendah ini hanya kerana seorang lelaki yang sudah menolak cinta mu.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Jangan tinggalkan Ann, please." </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wajah basah Ann direnung. Airmata yang berjuraian di pipi memilukan hati Ash. Ash tidak pernah melihat Ann menangis begini. Waktu di Quality Hotel dulu pun, Ann tidak menangis seperti ini. Hatinya ikut sakit melihat airmata Ann.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Jom balik." Ujar Ash perlahan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Not lima puluh ringgit di selit di bawah cawan Lattenya yang tidak berusik. Beg tangan Ann dicapai, dia menarik tangan Ann keluar dari Tiramisu Cafe. Dia tidak mahu terus menjadi bahan tontonan. Tangan Ann dilepaskan bila mereka sudah berdiri di hadapan keretanya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Masuk." Arah Ash. Pintu Skyline dibuka.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kalau perempuan tu tak wujud antara kita, abang Ash akan bagi Ann peluang tak?" tanya Ann. Dia berdiri di hadapan Ash, menunggu lelaki itu memberikan jawapan untuk soalannya. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann.." Ash mengeluh. Sekali lagi, pelipis kirinya digaru. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Jawablah, Ann nak tahu." Ujar Ann. Airmata yang mengalir diseka dengan telapak tangan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash diam, merenung jauh ke dalam mata gadis yang pernah menggoncang hatinya satu masa dulu. Dia sudah lama ada jawapan itu, tapi bersediakah Ann mendengarnya?</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Abang Ash.." Suara Ann separuh mendesak. Dia ingin tahu apa jawapan Ash untuk soalannya tadi.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Dunia kita berbeza, Ann. Abang Ash tak rasa kita sesuai antara satu sama lain." </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ash rasa, ini jawapan yang terbaik dia boleh berikan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ann diam sebaik jawapan Ash menyapa telinga. Mata dipejam, cuba menghalang airmatanya daripada tumpah lagi.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Ann boleh balik sendiri." Beg tangannya di tangan Ash dicapai. Langkah diatur perlahan, seriring dengan airmata yang mengalir di pipi. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'Abang Ash, tolong halang Ann. Please.' Langkah Ann semakin lambat, berharap kalau lelaki itu datang mengejarnya seperti selalu.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash melepaskan keluhan berat melihat langkah Ann yang semakin menjauh. Ingin dikejar, kakinya kaku. Sudahnya, dia menutup pintu penumpang dan bergerak ke bahagian pemandu. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Enjin kereta dihidupkan, keretanya perlahan meluncur laju di atas jalan raya meninggalkan Ann jauh di belakang.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann mungkin perlukan masa untuk bersendiri, dan dia akan bagi Ann ruang itu.</span></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Sampai hati, abang Ash." Langkah Ann terhenti, dia jatuh terjelepok di atas jalan raya dengan esak tangis yang semakin kuat.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*****************</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> </span></div>
IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-46967247355945179182014-10-04T04:12:00.000+08:002014-10-04T04:46:26.279+08:00Bintang Di Sebelah Bulan [8]<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Samsung S2 yang berdering di atas meja tepi katil tidak diendahkan biarpun sudah hampir sepuluh kali telefon itu berdering sejak dia keluar dari bilik air tadi. Bila dia sudah naik bosan mendengar suara Bryan Adams, barulah telefon itu dicapai. Bukan untuk menjawab panggilan orang di hujung talian tapi dia hanya ingin menukar setting Samsung S2-nya ke mode silent. Dia boleh jadi pekak kalau dengar lagu itu berulang kali. Lagu yang Ann pilih sendiri untuk jadi nada dering khas untuk dirinya sendiri. </span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Heaven? Yeah, heavanlah sangat. <span style="line-height: 150%;">Ann Delisha dah buat hidup dia yang dulunya tenang jadi kucar-kacir dalam sekelip mata.</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sudah sebulan insiden di Quality Hotel itu berlalu, maksudnya sudah cukup lama dia mengendahkan semua panggilan telefon dari Ann, mengabaikan semua pesanan ringkas dari Ann.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Cakaplah apa pun, lemparlah apa pun kata-kata yang tidak enak didengar, labellah dia dengan gelaran apa pun, dia akur dan terima. Dia akui, tindakannya yang seolah melarikan diri dari Ann adalah tindakan seorang pengecut. Dia akui, walau pahit tapi itulah kenyataannya. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Seminggu yang lepas, dia si pengecut itu yang cuba lari dari Ann Delisha meyakinkan diri sendiri untuk berhadapan dengan Kak Hajar dengan satu niat suci. Dia ingin menjadikan Nurul Safawani sebagai miliknya yang sah. Terlopong Kak Hajar mendengar kata-katanya tempoh hari. Safa apatah lagi, hampir sepuluh minit mulut Safa "jammed". </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi dia suka tengok wajah Safa yang malu-malu bila Kak Hajar dengan selamba bertanya apa jawapan gadis itu untuk lamarannya. Merah pipi Safa sambil mengangguk kecil tanda bersetuju. Dia yang melihat anggukan Safa dalam diam mengulum senyum. Bahagia.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Semalam, waktu dia, Safa, Mama dan Kak Hajar keluar untuk membeli cincin tunang mereka, sempat Kak Hajar bagi amanat kat dia. Kak Hajar kata, "Kalau Ash patahkan hati adik akak, Kak Hajar bawa dia lari sampai Ash tak jumpa dia lagi sampai bila-bila."</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan dia dengan gaya paling macho mengangguk. Dia kata, " Saya janji kak, saya akan jadikan Safa wanita paling bahagia di dunia ni."</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan pipi Safa yang mendengar kata-katanya itu automatik menjadi merah. Ash suka, suka tengok Safa yang malu-malu begitu. Safa comel, macam Erika Sawajiri versi bertudung.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah Safa, awak dah menawan hati saya!</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bila dia suarakan niatnya untuk bertunang dengan Safa kepada keluarga di rumah, semua orang menyambut dengan syukur. <span style="line-height: 150%;">Ayah tak membantah, Mama lagilah. Terus Mama beria-ia ingin bertemu Safa. Tersenyum lebar Mama bila melihat betapa sopannya si bakal menantu yang berdiri di hadapannya. Terus Mama angkat dua 'thumbs up' untuk dia dan pula Ayah menepuk bahunya sambil berulang kali memuji-muji betapa bijaknya dia memilih calon isteri. Dia hanya sengih sebelum tersenyum bangga.</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">See the leg lah, Ayah!</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Antara semua orang, Kak Mia yang nampaknya paling suka. Kak Mia kata, dia bersyukur sangat-sangat bukan Ann Delisah yang tidak cukup kain itu yang jadi pilihannya. Dia tak tahu pula selama ini Kak Mia tak suka Ann. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi kalau Kak Mia pun tak suka Ann, bukankah itu salah satu petanda kalau Ann mungkin bukan untuk dia? Kalau dia kahwin dengan Ann mesti Kak Mia dan Ann akan saling bercakaran, macam Tom dengan Jerry. Susahlah macam tu. Nanti, dia juga yang serba salah.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Okey, satu lagu alasan kenapa dia dan Ann tak boleh bersama!</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Yeah Ash, kumpullah sejuta alasan pun kenapa kau dan Ann tak boleh bersama dan jangan lupa bentang nanti di hadapan Ann. Jangan disimpan sampai jadi pekasam sudah.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kotak cincin yang ada di atas meja dicapai sebelum dia berlalu ke katil. Dia duduk bersandar di kepala katil sambil tersenyum merenung kotak cincin yang ada di tangan. Cincin emas dengan tiga permata, pilihannya sendiri. Bila Safa tanya kenapa tiga, dia dengan selamba menjawab, I love you. Merah lagi pipi Safa mendengar kata-katanya.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Amboi, senyum sampai ke telinga tu." </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash mengangkat kepala, tersengih dia melihat Kak Nia yang berdiri di ambang pintu. Bila masa Kak Nia berdiri di situ pun dia tidak tahu. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Haruslah Kak, esok nak tunang dengan orang tersayang kut." Dia sengih lagi.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ni, baju Ash untuk majlis esok." Kak sudah Nia melangkah masuk, Bambam yang sejak dua tiga hari ini kurang bercakap dengannya mengekor dari belakang. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash perasan, sejak dia bagitahu Bambam yang Cikgu Safa akan jadi Mak Usunya, Bambam macam 'merajuk' dengan dia. Tapi kenapa?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Thanks Kak Nia, you the best!" Ash tayang muka comel.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Baju Melayu warna 'pink' yang tergantung elok di penyangkut sudah siap bergsosok nampaknya. Warna yang paling lelaki macho macam dia benci, tapi dia akur bila Safa beria-ia nak pakai warna pink untuk majlis mereka esok. Demi Safa, baju warna kelabu tahi anjing pun dia nak pakai. Untuk orang tersayanglah katakan. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Amboi kau Ash, bukan main lagi ye..</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Baju ni mesti Kak Nia yang gosok sendiri ni. Kak Nia memang suka buat kerja rumah sendiri, tak macam Kak Mia yang lagi suka mengarah Cik Kema dalam setiap kerja yang dia buat. Dulu, bila Kak Mia kahwin, dia angkut sekali Cik Kema tinggal dengan dia. Tapi tak lamalah. Hanya sebulan Cik Kema tinggal dengan dia, Cik Kema dah kena balik rumah Ayah sebab Mama dah call suruh Cik Kema balik. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mama kata, selagi Cik Kema tu tinggal dengan Kak Mia, sampai bila-bila pun Kak Mia tak akan tahu macam mana rasanya jadi suri rumah. Sejak itu, kakak sulungnya itu 'terpaksa' belajar macam mana nak urus rumah tangga dia sendiri. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Memang padan muka Kak Mia. Hahahha.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Macam mana kalau Safa juga macam Kak Mia? Tak pandai masak? Tak kut. Dia dah pernah rasa masakan Safa. Hari tu Safa masakkan dia bubur kacang hijau, sedap hingga menjilat sudu okeyyyy..</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Amboi, beli cincin kat Pak Habib J tu." Nia sudah duduk di sisi Ash. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kotak cincin ditangan Ash dicapai. Dibelek-beleknya cincin yang akan jadi tanda esok kalau Nurul Safawani sudah Ash Damien booking dulu. Sebagai amaran pada jejaka-jejaka di luar sana, supaya jangan cuba-cuba nak masuk line. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Taste Datin Dahlia kut, takkanlah Kak Nia tak tahu." Ujar Ash sambil tersengih. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kak Nia selalu kata, Mama mungkin ada share kat HJ tu. Setiap bulan, mesti Mama akan buat lawatan kat mana-mana cawangan HJ. Hobi mengumpul barang kemas sejak dari zaman anak dara lagi diteruskan biarpun sudah beranak-cucu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia sebenarnya tidak berkenan dengan cincin emas. Baginya, cincin emas sudah ketinggalan zaman. Ada banyak cincin di pasaran sekarang. Tapi bila Mama berkeras mahu dia beli cincin emas, terpaksa juga dia akur walaupun sebenarnya Safa macam tak setuju dengan pilihannya bila melihat angka yang tertera di kalkultor tadi. Kalau ikutkan Safalah, dia nak beli cincin yang biasa-biasa sahaja. Tapi bila mak mentua dah mula pandang semacam, terpaksa juga Safa akur. Itulah padahnya bila keluar dengan bakal mak mentua yang pentingkan standard macam Mama.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kasihan bakal isteri Ash Damien..</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Esok, siapa yang datang dengan Safa nanti?" Kotak di tangan dikembalikan semula oleh Nia kepada tuan punya badan. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Dengan Kak Hajar dan kawan-kawan sekerja dia je kut." Ujar Ash. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kotak cincin ditutup, dimasukkan ke dalam poket seluar pijamanya. Bambam yang duduk diam di hujung katil dari tadi dicuit dengan hujung kaki. Bambam hanya mengangkat kepalanya sebelum melempar pandangan ke dinding. Buat bodoh.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Okey seriously, apa kena dengan Zaem Hamizan ni?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Nanti nak nikah, wali hakim ke macam mana?" tanya Nia lagi.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Waktu Ash suarakan niat nak bertunang dengan Safa dulu, dia ada bagitahu sekali kalau Safa anak yatim piatu yang membesar di rumah anak yatim. Tapi, siapa pun Safa mereka terima seadanya. Status Safa, bukan itu yang perlu dibahaskan. Safa, dengan ketinggian budi pekertinya menutup semua kekurangan itu. Safa jaga solat, jaga auratnya, baik budi pekertinya, tidak ada sebab untuk mereka tolak gadis sebaik Safa.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebab itulah bila Mama tahu macam mana latar belakang Safa, Mama dengan senang hatinya menyuarakan pendapat untuk buat majlis di rumah mereka sahaja. Esok pagi, Safa akan datang ke rumah mereka. Memang tak pernah di buat orang, tapi kalau tak langgar hukum ALLAH, siapa yang boleh bantahkan? Lagi-lagi bila tuan punya badan juga bersetuju.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ha'ah." Ash mengangguk. Sekali lagi kakinya mencuit Bambam. Tapi macam tadi, lagi sekali Bambam buat muka bodoh.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Amboi, bukan main lagi dia buat tak endah dengan Pak Usu dia yang macho ni!</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Dah jemput keluarga Tan Sri Darius?" </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nia yang perasan kelakuan Ash dan anak tunggalnya itu hanya diam tanpa ingin menegur seperti biasa. Tapi sebab nak tahu kebenaran kata-kata Zaem petang tadi, dia sabarkan hati yang sedang panas.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Selalunya, memang dah kena Ash dengan dia. Suka-suka je pi cuit anak dia guna kaki. Tak sopan sungguh!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ayah kata dah. Dani, kejap lagi nak call dia. Saja nak suprisekan mamat tu." Ash sengih. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kaki yang dilunjur tadi ditarik, dia duduk bersila. Sudah hilang minat main cuit-cuit dengan Bambam. Bambam pelik dua tiga hari ni, mood Bambam hilang entah ke mana. Kalau mood makan yang hilang bagus juga, boleh Bambam hilang berkilo-kilo lemak. Dari one pack, boleh dapat six pack macam Pak Usu dia. Ini tak, hampehh.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann Delisha?" </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebaris nama itu menghentikan tangan Ash yang sedang menggaru lengan. Berdehem dia dua tiga kali, memikir jawapan apa yang perlu dia beri.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Belum." Ash menggeleng. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia perasan, bila Kak Nia sebut nama Ann tadi terus Bambam angkat muka tengok dia. Mata Bambam macam teruja, tapi keterujaan itu hilang bila mendengar jawapannya tadi. Siap jalan hentak-hentak kaki lagi keluar dari bilik dia. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kenapa? Apa yang tak kena dengan Bambam ni?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kenapa tak jemput Ann? " tanya Nia bila kelibat anak lelakinya hilang dari balik pintu. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Baguslah Zaem angkat kaki dengan sendirinya keluar dari bilik Ash, tak adalah dia susah-sudah nak halau Zaem. Tak baik bincang benda-benda macam ni depan anak umur macam Zaem. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nia dalam diam cuba menganalisa wajah si adik yang nyata ada sedikit berubah riak bila mendengar soalannya tadi. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Zaem kata, "Pak Usu suka Acik Ann lah Mummy, bukan Cikgu Safa. Acik Ann kata, Pak Usu suka Acik Ann sebab tu Pak Usu bagi Acik Ann rantai."</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi iyelah, rantai je pun kan? Bagi rantai tak semestinya itu tandanya yang Ash suka Ann. Mungkin, Ash bagi sebab hari tu hari jadi Ann kut, tak pun Ash hadiahkan sebab Ann dapat keputusan yang baik dalam exam ke? Tak mustahilkan?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Alah, dia dah tahu kut. Takkanlah Tan Sri Darius tak cerita kat dia? Dia orang tu kan duduk serumah." </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Betul juga, lagipun bukan penting pun Ann tu sampai Ash kena bagi tahu dengan mulut sendiri yang Ash nak tunangkan?"</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Ash dengan dia bukannya rapat mana pun kan?" ujar Nia selamba. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Hurmmm..." Ash menggumam rendah tanpa memandang wajah Kak Nia.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kenapa Ash rasa Kak Nia seolah menyindir dia? Tak rapat kata Kak Nia? Tak mungkinlah kan Kak Nia boleh lupa macam mana akrabnya dia dengan Ann. Kak Nia juga yang cakap dulu, kalau dia dan Ann tu magnet, mungkin sudah lama mereka melekat.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lagi satu, apa motif Kak Nia tanya soalan pelik-pelik macam ni kat dia?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ash dah pernah bawa Ann jumpa Safa? Dah kenalkan dia dengan Safa?" </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Tak pernah." Ash menggeleng lagi. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Err, actually perlukah? Ash tak rasa dia perlukan persetujuan dan restu Ann untuk bina masjid. Eya, memang Ann ada kata yang dia cintakan Ash hari tu. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tapi, Ash tak rasa apa yang Ann rasa. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ash dah yakin, Safa adalah pilihan Ash yang terakhir?" </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kali ini, Nia tanya soalan yang Nia sendiri rasa boleh buat biji mata Ash terjojol keluar. Mana taknya, buntang mata Ash bila mendengar soalan dari dia tadi.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann tak pernah tahu pasal kewujudan Safa? Kalau Ann tahu, Nia tak tahu apa yang akan jadi. Mungkin tak ada apa-apa akan jadi, kalau Ann tak rasa apa-apa kat Ash.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi kalau dah call banyak-banyak kali macam tu, mustahillah tak ada rasa apa-apa kan? Dari cara Ann sahaja, orang sudah boleh agak betapa adiknya ada tempat istimewa di hati Ann.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ish Kak Nia ni, ada pula tanya soalan macam tu. Mestilah yes, Safa tu the only one calon yang Ash ada tau." ujar Ash, yakin.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann Delisha tu?" Laju sepotong nama itu keluar dari bibir Nia.</span></div>
<div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann mana pernah masuk dalam senarai tu. Kak Nia ni, buat lawaklah. Ann tu, Ash anggap macam adik je kut." Ash tergelak-gelak sendiri. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Entah macam mana nama Ann boleh muncul dari mulut Kak Nia, Ash pun tak tahu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kak Nia ingat, Ann lah calon tu. Terkejut juga Kak Nia bila Ash kata nak bertunang dengan Safa. Iyalah, Ash mana pernah rapat dengan mana-mana perempuan selain Ann." Ujar Nia yang masih dalam mood untuk cuba mengorek isi hati Ash. </span></div>
<div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Okey, mungkin Zaem silap. Pak Usu Zaem hanya anggap Acik Ann tu macam adik je. Tapi Nia macam dapat rasakan ada sesuatu yang tak kena. Lagi-lagi bila Ash macam mengelakkan dirinya dari Ann.</span></div>
<div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tu telefon tu, kenapa dibiar tak berangkat dari tadi? Sejak bila Ash tak nak bercakap dengan Ann depan dia? Pelik.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann tu bukan perempuan yang boleh Ash handle. Tengoklah cara hidup dia macam mana." Ujar Ash perlahan. Sesekali, Samsung S2 di atas meja tepi katil dia jeling. Nama Ann muncul entah untuk keberapa kalinya.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann buat lagi duh. Confirm, kong bateri telefon dia kejap lagi. Perlukah dia block semua call Ann? Tapi, macam kejam sangat bunyinya tu. Tapi, Ann dah buat dia rasa rimas ni.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Salah kau Ash, kenapa nak larikan diri dari Ann? Berterus terang kan lebih elok? Bukan kau buat salah pun. Hati dan perasaan ni milik peribadi bro..</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Cara hidup itu boleh diubah Ash. Parang, kalau belakangnya di asah pun boleh tajam tau." </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Itu belakang paranglah Kak Nia, bukan Ann Delisha." Tanpa sedar, nada Ash kedengaran sinis. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Dia dah besar, dah boleh beza baik dan buruk. Dia boleh pilih jalan hidup yang lebih baik, kenapa pilih hidup bergelumang dosa macam tu? Daddy dan abang-abang dia bukan ada perangai macam dia pun. Dani, sembahyang pun tak tinggal. Tapi Ann tu entah kenal kiblat ke tak." Sambung Ash lagi. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ash, kadang-kala manusia ni bukan tak boleh nak berubah sendiri. Tapi lumrah manusia yang perlukan sokongan untuk dijadikan tempat dia bersandar bila dia penat. Mana Ash tahu yang Ann sedar apa yang dia buat tu tak betul? Lagi satu Ash, kan Raihan dah kata, iman tak boleh diwarisi dari seorang ayah yang bertakwa?" </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nia siap nyanyi lagi nasyid yang popular suatu ketika dahulu itu.</span></div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash yang mendengar Kak Nia menyanyi lagu nasyid itu tersengih. Dalam diam, dia setuju dengan kata-kata Kak Nia. Tapi, entahlah..</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ash mungkin bukan orangnya yang boleh jadi tempat Ann bersandar bila dia penat." Ash menggeleng, kakinya kembali dilunjurkan. Penat. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">I just can't be, Kak Nia.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Entah kenapa, Kak Nia rasa macam Ann tak ada dalam senarai tu bukan sebab Ash anggap dia macam adik. Ash cuma tak mampu nak terima kekurangan Ann sama macam Ash terima kekurangan Safa. Ann bukan innocent girl yang Ash pernah kenal sebelum ni." Tebak Nia. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Mengarut Kak Nia ni." Ash menggeleng kepala mendengar kata-kata Kak Nia. Tak logik!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Atau mungkin, sebab perasaan Ash kat Ann tak sedalam perasaan Ash kat Safa." Ujar Nia lagi. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Matanya mencari mata Ash, cuba mencari gelodak yang mungkin berkocak hebat dalam hati Ash. Hampehh, Ash pejam mata.</span></div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Apa-apalah Kak Nia." Ash kembali bersandar di kepala katil.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Hati Ash, hanya Ash dan ALLAH yang tahu. Ash, kalau tak yakin dengan apa yang Ash tahu, tanya pada DIA yang lebih tahu. DIA ada jawapannya." Ujar Nia. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kaki Ash yang masih memejamkan mata dipukul perlahan sebelum dia bangkit dan berjalan menuju ke pintu. Pejam mata, buat-buat tidur, itu cara Ash hendak menamatkan perbualan. Nia sudah faham perangai Ash yang satu ini.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Pick up the call Ash, jangan buat hati anak dara orang berdebar tanpa sebab." Ujar Nia sebelum dia hilang di balik pintu bilik Ash.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Zaem, Mummy rasa Zaem betul. Tapi Zaem sayang, apa yang Pak Usu rasa kat Acik Ann tu, tak sama dengan apa yang Pak Usu rasa untuk Cikgu Safa. Perasaan ini, Zaem akan hanya rasa bila Zaem sudah seusia Pak Usu nanti. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perbezaan antara ingin memiliki si dia yang bakal bertakhta di hati atau pun mengetepikan si dia yang pernah bertahkta di hati. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Satu pilihan yang amat sukar.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Nia tak rasa Ash tahu yang dia sedang berhadapan dengan persoalan itu. Ash juga mungkin tak tahu kalau melarikan diri begini adalah salah satu dari simptom dalam fasa penafian. Penafian hak Ann untuk tahu segalanya tentang Safa. Dia sebenarnya sengaja menangguhkan niatnya untuk memberitahu Ann tentang Safa kerana dia tidak ingin menyakiti hati gadis itu. Menyakiti hati Ann umpama menyiat-nyiat hatinya sendiri.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash mungkin tak tahu itu semua.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash yang ditinggal sendirian perlahan melepaskan keluhan berat. Hati yang kadang-kala tidak yakin dengan pilihan sendiri, goyah lagi bila mendengar kata-kata Kak Nia.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'Ya ALLAH, bantu aku,' doa Ash dalam hati.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mata dibuka, dia bangkit menegakkan tubuh. Samsung S2 di atas meja di capai. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">45 missed calls, 7 messages received.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'I'm so sorry Ann. I just can't be your wonderwall'</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Butang dail ditekan, Ash menunggu dengan debaran talian di sebelah sana bersambut. Dia perlu menamatkan semuanya hari ini.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Semuanya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">**************</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Selamat Berpuasa sunat Arafah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Selamat Hari Raya Aidil Adha.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 24px; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 33pt;">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-7735686103287683532014-09-27T05:10:00.001+08:002014-09-27T05:15:30.494+08:00Bintang Di Sebelah Bulan [7]<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann mana? Doktor kata apa?" tanya Ash sebaik kelibat Dani muncul di balik pintu wad Ann ditempatkan.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nafasnya termengah, kelam kabut dia cuba menstabilkan nafas yang rasa tersekat-sekat. Sedaya upaya dia cuba membayar hutang oksigen yang terasa menyesak dada. Mana taknya, dia kira anak tangga kut tadi naik sini. Nak tunggu lif, lama sangat. Dadanya seakan mahu pecah bila mengenangkan yang Ann mungkin buat sesuatu diluar waras akalnya. Sedikit sebanyak, dia rasa bersalah. Kalau dia tak buat endah tak endah pada Ann, mesti budak tu tak buat bukan-bukan macam ni. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi, betulkah Ann pengsan sebab dia?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Dalam, tengah tidur." Ujar Dani sambil berjalan menuju ke kerusi yang ada di luar wad. Punggung dilabuhkan dengan mata yang tidak lari dari memandang wajah Ash yang dibasahi peluh. Dahinya berkerut.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Baru lepas dari join marathon ke mamat ni?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Doktor cakap apa? Kenapa Ann boleh pengsan?" tanya Ash lagi. Geram dia bila jawapan yang Dani tidak menepati skema jawapan yang dia mahu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Stress." Sepatah sahaja jawapan Dani. Satu keluhan berat dilepaskan. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teringat peristiwa dia menemui Ann di balkoni luar dalam keadaan terbaring tak sedarkan diri sahaja buat Dani berdebar. Bayang tubuh kaku arwah Mummy tidak semena-mena menerpa dalam ingatan. Ngeri! </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Stress? Itu je?" tanya Ash lagi, tak percaya dengan sepatah jawapan dari Dani.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Stress sahaja? Betul hanya stress yang buat Ann pengsan? Ann tak buat sesuatu yang tak sepatutnyakan?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">"Errmm.." Dani menggumam rendah, kepalanya diangguk perlahan.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">"Dia tak jaga makan sejak akhir-akhir ni. Dia kan dah final sem sekarang, kerja projek berlambak kut. Memang stess lah budak tu." Dani mengeluh lagi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Tangannya meraup muka, runsing. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Entah apa yang perlu dia 'bohongkan' pada Daddy kalau Daddy bertanyakan pasal Ann nanti. Rasa bersalah membeban di bahu bila mengenangkan dia gagal menjalankan tanggungjawab sebagai seorang abang. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Kau sure dia tak ambik benda yang bukan-bukan?” tanya Ash lagi.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Dani yang memicit pangkal hidungnya pantas berpaling ke arah Ash bila mendengar soalan itu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Maksud kau? Kau ada tahu sesuatu yang aku tak tahu ke?” tanya Dani, curiga.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Mana ada, merepek kau ni.” Cepat-cepat Ash menyangkal.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Habis tu, kenapa soalan kau lain macam aje bunyinya?”</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Mana ada lain macam. Iyalah, kau juga cakap yang Ann tu stresskan? Kau macam tak tahu cara adik kau tu berfikir macam mana. Selalu nak ambik jalan singkat."</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Itulah, aku pun ada juga fikir kemungkinan-kemungkinan macma tu. Sebab tu aku request doktor buat test yang sepatutnya." Dani sengih, mengakui kata-kata Ash tentang sikap si adik bongsu yang selalu menimbulkan masalah itu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Dani sebenarnya risau kalau Ann dah semakin jauh terpesong. Macam mana kalau Ann dah mula ambil benda-benda tak sepatutnya macam yang Ash cakap? Ann itukan, semua orang tahu betapa tak sihatnya cara hidup dia. Setiap malam keluar berhibur, sampai pukul tiga empat pagi baru jumpa pintu rumah. Macam mana kalau Ann dah terjebak dengan pil-pil bodoh yang disangka oleh segelintir remaja sekarang sebagai 'ubat penenang', ubat untuk lari dari masalah yang mencengkam. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Bodoh betul! Kalau ada masalah, bukannya nak cari Tuhan, nak cari Quran. Sibuk nak jadikan syaitan tu sebagai kawan buat apa? </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">"Dah tu, doktor cakap apa?"</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">"Clean, Ann bersih. Alhamdulillah, dia cuma pengsan sebab badan dia lemah sangat. Tak makan, tak minum, mana dia tak lembik. Aku pun risau juga sebenarnya, takut budak bertuah tu pi telan benda yang bukan-bukan macam dalam drama TV tu." Ujar Dani. Sengihnya melebar.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Tu diaaaa, cliche sungguh corak fikiran Ahmad Dani.Tapi normallah kan? Hidup ini memang cliche pun, bak kata Lisa Surihani.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Drama betullah kau ni.” Ash menolak bahu Dani perlahan sebelum ikut sengih. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Dalam diam Ash mengucap syukur mendengar kata-kata Dani. Sekurang-kurangnya dia tahu, buat masa ini Ann masih berfikiran waras. Kalau Ann buat sesuatu yang boleh memudaratkan dirinya sendiri, memang Ash lah orang yang paling menyesal sekali saat ini. Menyesal sebab dia tidak mampu melakukan sesuatu untuk gadis itu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Ann tu lagi drama queen! Adakah patut sampai tak makan tak minum sebab study. Ish, macam tak logik. Sejak bila budak tu jadi kaki study, aku pun tak taulah. Seingat aku, dia dengan study, memang bukan kawan baik pun." Dani menggeleng kepala, tidak tercapai dek akalnya akan karenah di adik bongsu yang memeningkan kepala.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Ash tersenyum pahit mendengar kata-kata Dani. Hendak menyampuk, dia tidak tahu ayat apa yang dia perlu dia reka. Dia tahu dengan jelas apa sebabnya Ann jadi begitu. Rasa bersalah datang bertimpa-timpa.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Dah berapa lama Ann tak makan tak minum?” tanya Ash setelah lama mendiamkan diri</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Aku pun tak pasti sangat, tapi adalah dalam dua tiga hari yang lalu. Sebelum ni, dia masih turun makan, masih tunjuk muka biarpun kerja dia depan pinggan cuma kuis-kuis nasi je. Tapi dua tiga hari lepas tu, dia dah mula berkurung dalam bilik. Buk Jah pun dia tak bagi masuk." Dani menyandarkan badan ke belakang. Matanya tunak memandang dinding putih di hadapan. Bila bercerita begini dengan Ash, barulah dia perasan yang sudah hampir seminggu Ann berkeadaan begitu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Sebenarnya, apa yang buat Ann stress sangat ni? Betulkah sebab final projectnya seperti yang Dani andaikan, atau ada sebab lain?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Ash diam, tidak membalas kata-kata Dani. Dia tidak tahu kalau keadaan Ann seteruk itu sejak peristiwa di Quality Hotel hari tu. Kalau dia tahu, dia sama sekali tidak akan layan Ann macam sekarang. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Tapi, macam mana harus dia layan Ann supaya gadis itu tahu kalau hati mereka berdua tidak bernyanyi lagu yang sama?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Eh, kau tak nak masuk lawat dia ke? Buk Jah ada kat dalam temankan dia.” tanya Dani bila melihat Ash tiba-tiba diam.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Nantilah, biar Ann rehat dulu.” ujar Ash.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Dia takut sebenarnya, takut kalau Ann tiba-tiba sedar dan menuntut jawapan darinya di hadapan Dani dan Buk Jah. Jawapan apa dia nak bagi? Hurmm, haru jadinya nanti.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Hurmm..” Dani mengangguk. Betul juga, biarlah Ann rehat. Lagipun ada benda penting yang dia hendak korek dari Ash. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Erika Sawajiri kau apa cerita?” Dani angkat kening double jerk sambil sengih-sengih.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Adik kau tengah sakit kut, fokus sikit.” Ash menggeleng.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Kau jangan nak ubah topik. Aku dah naik menyampah kau asyik ubah topik pasal Erika Sawajiri kau tu. Lagipun, Ann kat dalam tu okey je." Dani buat muka menyampah. Kali ni, dia tak akan lepaskan Ash tanpa mendengar cerita lelaki itu tentang si Erika Sawajiri.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Erika, Erika. Nama dia bukan Erika, Mat.” Ash juling mata ke dinding. Malas nak berlawan pandang dengan Dani yang pastinya akan mengorek cerita itu hingga ke umbinya.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Dah tu, nama dia apa, Mat?” Dani gelak. Ha, suka-suka je kau tukar nama aku pi Mat. Kau pun, sila ambik sebijik.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Safa.” ujar Ash sepatah. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Safa? Nice! Nama aje dah boleh agak perwatakan dia macam mana.”</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Ash buat muka toya. Sejak bila Dani ada diploma dalam menganalisa perwatakan manusia berdasarkan nama ni? </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“So, bila nak langsung?” </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Baru dua minggu kenal kut, agak-agaklah. Belum masanya lagi isu nikah kahwin ni nak timbul." Ash menggeleng. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Padahal dalam hati, dah terbahak-bahak dia gelak. Kalaulah Dani tahu apa yang dia angankan tadi sebelum lelaki itu menghubunginya, mesti Dani pun ikut gelak terbahak-bahak gaya kuak lentang.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Kau jangan lupa jemput aku pulak. Kau tak jemput aku, siap kau. Aku nak buat Ariana Rose 2. Datang rumah kau lepas tu mengaku boyfriend kau.” Berdekah-dekah Dani gelak dengan ayatnya sendiri.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Tak terbayang rasanya macam mana jika dia datang majlis kahwin Ash dan mengaku boyfriend Ash. Mesti gempar satu Malaysia, sama gemparnya dengan drama yang menjadi kesukaan Buk Jah itu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Choiii! Kau agak-agaklah weh, kau ingat aku berminat ke kat kau? Aku, kalau setakat muka kau ni memang tak bernafsu kut. Taste aku yang badan ketak-ketak, baru sedap nak peluk, nak belai-belai." Gilira Ash menghamburkan tawa. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">"Gila!" Dani menyambut gelak Ash yang masih bersisa. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Aku bet, kalau Safa dengar kau cakap macam ni, sampai mati kau tak akan jumpa dia lagi.” Ujar Dani bila ketawanya semakin kendur.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Pandai makan, kenalah pandai simpan.” Ash sengih sebelum terasa bahunya sengal ditumbuk Dani.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Kalau kau suka dia, move dude. Dua minggu, dua hari, dua tahun bukan penentu kebahagian. Kau kenal dia bertahun-tahun pun, dah khatam semua perangai dia, sampai tahap boleh tahu warna bra-panties dia pakai setiap hari, tapi kalau bukan dia jodoh kau, tak jalan juga. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Jodoh ni, memang dari azali ALLAH dah tetapkan, tapi kita kena cari juga. Kena usaha juga, baru boleh jumpa the other half kita tu. Mungkin dia ada depan mata, mungkin juga dia ada di sebelah benua sana. " </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Dani sudah kembali ke mood serius.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">"Aku ada tengok kat satu rancangan TV ni, tajuk apa aku lupa. Penceramah tu kata, jodoh ni kita kena cari. Dia tak akan datang bergolek macam buah kelapa. Sebaliknya, k</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;">ita kena jadi magnet untuk tarik jodoh kita tu. Macam mana nak jadi magnet, itu kau kena cari sendirilah jalannya macam mana. Belajar tinggi-tinggi sampai luar negara, nak mengayat perempuan pun tak akanlah tak tahu." Dani sengih. Tiba-tiba sahaja, luar bilik wad Ann jadi tempat mereka bersidang tentang hati dan perasaan. Memang terbaik punya port.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;">"Amboi ayat kau, five star punya class." Ash gelak.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;">Dalam diam, dia bersetuju dengan kata-kata Dani. Memang dia sudah tertarik habis dengan Safa. Tapi untuk mengakui perasaannya itu sebagai cinta, Ash rasa belum sampai masanya. Getar hatinya bila berhadapan dengan Safa, tidak sama dengan getar hatinya bila berhadapan dengan Ann dulu. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;">Kedua-dua getar itu tidak sama, sangat berbeza.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;">"Haruslah, tengoklah siapa yang bercakap. Lelaki terhangat di pasaran kut." Dani mendabik dada, memuji diri sendiri.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;">"Macam mana kita nak tahu kalau dia adalah "the one" itu?" tanya Ash tidak semena-mena. Pujian Dani pada dirinya sendiri tidak dihiraukan. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">"Kalau rasa tulang rusuk kiri kau menggeletar bila jumpa dia, memang dialah orangnya." Jawapan paling bodoh Dani bagi.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">"Bongok!" Termaki juga Ash mendengar jawapan selamba sahabat baiknya itu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Tulang rusuk kiri menggeletar? Eya, memang menggeletarlah sangat.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">"Ha-ha-ha. Tanya aku buat apa, bukan aku tau pun. Hati kau, sendiri mau tafsirlah bro." Dani gelak.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;">Manalah dia tahu, yang Ash pi tanya dia soalan bijak tu kenapa? Dani, jangankan dah kahwin, teman istimewa pun belum berjumpa lagi. Manalah dia tahu jawapan untuk soalan Ash tadi.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;">"Tapi apa pun, aku doakan kau bertemu dengan tulang rusuk kau yang hilang tu." Doa Dani bila tawanya sudah kendur. Doa ikhlas dari seorang sahabat yang sudah bertahun-tahun menjalin persahabatan.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Dani tidak tahu, kata-katanya itu umpama belati tajam yang menghiris-hiris hati adiknya sendiri. Kalau Dani tahu, masihkah Dani mahu mendoakan kebahagian Ash dengan perempuan lain?</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“InsyaALLAH.” Ash mengangguk.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-indent: 44px;">Ash senyum mendengar kata-kata Dani. Penumbuk dihulur, seperti biasa mereka 'high five' guna lima jari yang tergenggam erat. Seerat persahabatan mereka.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Kau masuklah tengok Ann, lepas tu boleh balik rumah. Tidur sekejap sebelum masuk office." Usul Dani sebelum bangkit dari kerusi.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Kau tak masuk office ke?”</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Tak kut. Lagipun Angah aku kan ada.” </span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Ash mengangguk mendengar kata-kata Dani.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Kau masuklah, aku nak ke toilet kejap.” </span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Okey.” Ash menghantar langkah kaki Dani hingga hilang dari pandangannya sebelum melangkah ke arah bertentangan. Ke arah lif.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">"Semoga cepat sembuh, Ann." </span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Butang G di tekan.</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"> Ash pulang tanpa bertemu Ann.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">*********************</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 33pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann menggerakkan tangannya, terasa sakit. Berkerut dahinya bila terasa sakit itu mencucuk-cucuk hingga ke salur darah.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Apa ni? Jarum?</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Ann, dah bangun?” </span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Ann membuka mata, memberi tindak balas kepada suara yang baru menyebut namanya itu.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Kat mana ni?” Melihat sekeliling yang putih, Ann tahu kalau dia bukan berada di dalam biliknya di rumah.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Hospital, Ann pengsan semalam.” Buk Jah mengusap perlahan rambut Ann, penuh rasa sayang yang menggunung.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Luluh hatinya melihat Ann terbaring tidak sedarkan diri di atas lantai semalam. Syukur Dani terfikir untuk masuk ke dalam bilik Ann menggunakan kunci pendua. Kalau tak, siapa nak bertanggungjawab kalau sesuatu yang buruk berlaku pada Ann?</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">‘Pengsan? Aku pengsan semalam? Ouh..’ Ann cuba bangkit. Maih terasa pening, tapi dia sudah boleh tahan.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Ann nak minum?” Buk Jah bangkit, membantu Ann Delisha bersandar di kepala katil.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Ann menggeleng, dia tidak rasa hendak minum. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Sekarang pukul berapa, Buk Jah?” tanya Ann. Langsir semua bertutup, dia tidak tahu sama ada di luar itu siang atau malam.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Pukul dua pagi.” Ujar Buk Jah sambil menoleh jam di dinding.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Ouh..” Ann menyandar kepalanya di kepala katil, matanya melekat pada dinding putih di hadapannya. Pandangannya kosong.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Buk Jah..” </span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Ya, Ann..”</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Abang Ash ada datang tak?”</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Tak ada.” Buk Jah menggeleng kepala. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Buk Jah tidak tahu kalau Ash ada datang sebenarnya. Ash datang, Ash cuma tidak masuk menjenguk Ann di dalam.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Mendengar kata-kata Buk Jah, perlahan airmata Ann jatuh mengalir di pipi.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">“Ann, kenapa ni? Apa yang berlaku?” Buk Jah bangun, menyapu airmata Ann yang semakin lebat jatuh di pipi.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">"Sakit kat mana sayang, bagitahu Buk Jah." Pujuk Buk Jah lagi, tangannya tidak henti-henti menyapu air mata Ann yang masih mengalir laju di pipi.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Ann yang masih teresak-esak tidak menjawab, hanya tangannya erat mencengkam baju di bahagian dada. Dadanya terasa sesak, nafasnya rasa tersekat-sekat. Hatinya sakit, sakit menanggung rinda yang mencengkam dada, sakit menanggung luka dari cinta yang tak berbalas, sakit menanggung perit tidak diendahkan oleh orang yang dia sayang.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Sakitnya mencintai orang yang tidak pernah mencintai kita umpama memeluk kaktus yang berduri. Semakin erat kita peluk, semakin dalam duri tajamnya menikam kita. Semakin dalam cinta kita, semakin sakit luka kita.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Memeluk kaktus yang berduri, itu apa yang Ann rasa sekarang.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Melihat Ann begitu, hati tua Buk Jah seakan dapat menangkap apa yang sedang berlaku. Perlahan, tubuh anak majikannya yang sudah bertahun membesar dalam jagaannya itu ditarik ke dalam pelukannya. Sesekali, tangan yang mengusap kepala Ann jatuh mengusap bahu. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 44px;">Buk Jah 'memujuk' Ann tanpa suara dan kata.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">Ya ALLAH, Ann. Sejak bila Ann jatuh cinta dengan Ash ni?</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;">******************</span><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 33pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 33pt;">
<span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-40129617593678217942014-09-13T16:11:00.000+08:002014-09-13T19:58:11.442+08:00Bintang Di Sebelah Bulan [6]<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 33pt;">
<span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Melihat Buk Jah yang baru keluar dari bilik Ann dengan masih menatang dulang berisi makanan yang masih tidak berusik, Dani mengeluh. Sudah beberapa hari Ann berkeadaan begitu. Ann langsung tidak turun makan malam bersama mereka. Sarapan pagi dan makan tengah hari pun Ann tidak muncul. Meja makan menjadi sunyi tanpa keletah Ann Delisha.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann tak nak makan lagi, Buk Jah?" tanya Dani. Hatinya risau, entah apa yang tidak kena dengan Ann sejak akhir-akhir ini.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Macam mana nak makan, bagi Buk Jah masuk dalam bilik dia pun tak." Ujar Buk Jah. Terlepas juga keluhan dari bibir tuanya.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hatinya juga ikut risau, sama macam Dani. Ann sudah dia jaga sejak gadis itu berusia lima tahun lagi bila arwah Ainah. Mummy Ann, meninggal akibat kemalangan jalan raya. Sejak itu, dia yang menjaga makan pakai Ann, dia yang berjaga apabila Ann demam, malah dialah tempat Ann mengadu bila gadis itu bersedih. Sebagai 'ibu', hatinya tidak keruan melihat Ann begitu.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann tu dah kenapa? Buat perangai lagi?" Daim merengus. Geram dengan tingkah si adik bongsu yang mengada-ada.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Tak nak makan, tak nak keluar bilik, ingat orang kat rumah ni ada banyak masa ke nak layan karenah dia?" ujar Daim lagi.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bukan sekali Ann buat perangai, sudah berkali-kali. Malah jika datang angin lintang Ann, satu rumah kena melayan karenah nya. Tapi tidak Daim, dia memang tidak sebulu dengan Ann sejak dulu lagi. Dia masih menyalahkan Ann Delisha atas kematian Mummy mereka. Kalaulah Ann Delisha tidak mengada-ada malam itu, mesti Mummy masih bersama mereka.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mummy meninggal sebab Ann! Titik!</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann bad mood kut, kan dia nak final exam minggu depan. Stresslah tu." Dani yang mendengar kata-kata Daim menjawab dengan suara perlahan.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dani memang tidak suka apa yang Daim cakap, tapi tak adalah sampai nak meninggi suara ke apa, Ahmad Daim itu tetap abangnya biarpun jarak usia mereka hanya berbeza setahun.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Apa yang dia nak stresskan sangat pun aku tak tahulah. Dia bukannya ambik kursus kejuruteraan or medic pun sampai nak stress sangat. Fashion design je kut." Daim mencebik.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Apa ni Angah, tak baiklah cakap macam tu. Fashion design tu bukannya senang pun, kena perah otak juga nak siapkan assigment, Biar idea lain dari yang lain." Dani bersuara kurang senang.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mujur Daddy tiada, ke Singapura bersama Along. Kesihatan Daddy merosot dua tiga menjak ni, sebab itu Along bawa Daddy kembali ke hospital yang sama Daddy buat pembedahan jantung dulu. Kalau Daddy dengar apa yang Daim cakap ni, memang kena sebijiklah dia dengan Daddy.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ann tu memang sengaja, saja nak buat orang kat rumah ni risau. Perangai mengada-adanya ni, dari dulu sampai sekarang tak berubah-ubah. Mummy meninggal sebab perangai dia nilah. Manja tak bertempat!"</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Angah! Tak baiklah tuduh Ann macam tu. Ann pun bukannya nak semua ni berlaku. Mummy meninggal sebab kemalangan, tak ada kena mengena dengan Ann." keras suara Dani. Sakit hatinya mendengar kata-kata Daim.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Dahlah tu Dani, Daim. Depan rezeki pun nak bertekak ke?" Buk Jah yang diam dari tadi akhirnya menyampuk. Tak tahan melihat dua beradik itu bertegang urat.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Daim merengus, malas membalas balik kata-kat Dani bila mendengar teguran dari Buk Jah. Iya, depan rezekikan, tak elok nak bertegang urat. Dan<span style="line-height: 150%;"> dia tidak ada masa nak bertekak soal Ann. dia tidak berminat. Lagipun, yang menegur itu Buk Jah, si pengasuh yang sudah menjaga mereka dari kecil. Hormat mereka pada Buk Jah bukan sedikit.</span></span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dani bangun, tidak jadi menjamah nasi yang baru dicedok ke dalam pinggan. Seleranya mati hendak makan bersama-sama Daim.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Nak ke mana Dani? Duduk, makan." Tegas suara Buk Jah bila melihat Dani bangkit dari kerusinya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Nak tengok Ann."</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Makan dulu Dani, Ann tu kalau lapar pandailah dia keluar dari bilik mencari makanan. Perut kamu tu perlu diisi dulu." tegah Buk Jah.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Buk Jah tahu, Dani pasti lapar dan penat. Seharian Dani keluar menguruskan urusan pejabat sekalipun hari Ahad adalah hari yang sepatutnya untuk berehat.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Tak apa, Dani dah hilang selera nak makan." Dani bangun, dulang di tangan Buk Jah beralih tangan. Dia menuju ke tingkat atas.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Buk Jah menggeleng kepala. Anak matanya menyoroti langkah Dani ke tingkat atas sebelum dialih ke wajah Daim yang selamba menyuap nasi ke mulut tanpa ada rasa bersalah kerana menyebabkan situasi tegang tadi. Sedikit sebanyak, terbit juga rasa kesal dihati Buk Jah mendengar kelancangan mulut Daim. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Buk Jah baru ingin membuka mulutnya, ingin menegur perbuatan Daim yang dia rasakan sedikit kasar itu bila tiba-tiba suara Dani dari atas kedengaran menjerit namanya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Buk Jah, cepat! Ann pengsan!!</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">***************</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Telefon yang dimatikan sejak semalam dihidupkan semula sebaik dia kembali ke kondonya lewat petang itu. Senyuman bergayutan di bibir Ash Damien bila mengenangkan sehariannya yang dihabiskan bersama Safa hari ini. Okey, Ash lupa. Ada Bambam yang setia menemani, sibuk bertanya itu ini dengan Safa hingga dia langsung tidak berkesempatan untuk berbual panjang dengan Safa. </span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah Bambam, macamlah tak jumpa Cikgu Safa di sekolah esokkan? Saja nak potong line Pak Usunya. </span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bukan Bambam sahaja yang kacau daun, ada Kak Hajar juga yang tiba-tiba muncul. Terkejut beruk dia bila Kak Hajar yang memperkenalkan diri sebagai salah seorang tenaga pengajar di Tadika Harapan muncul ketika dia sibuk meng'ayat' Safa. Safa kata, sengaja dia minta Kak Hajar datang buat teman. Teman untuk elak fitnah. Ahh, baiknya Safa.</span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">370 missed calls, 107 messages unread.</span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gila! </span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tak perlu meneka, Ash tahu itu semua kerja siapa.</span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Abang Ash busy ke? Kenapa tak call Ann?’- Ann</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Abang Ash please, pick up the call.’ - Ann</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Please, we need to talk.’- Ann</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'Ann sayang abang Ash.' - Ann</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Message yang ke lima dan seterusnya, isinya sama sahaja hingga Ash rasa nak menyampah baca semua pesanan ringkas Ann.</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Abang Ash....’</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dah kenapa main seru-seru nama ni Ann Delisha?</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan bukan Ash Damien namanya kalau dia nak baca semua 107 message yang Ann hantar, Ash <i>mark all </i>sahaja semua SMS Ann sebelum tekan ‘DELETE’. Tak kuasa dia baca satu-satu SMS Ann yang beratus itu.</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Samsung S2 diletakkan kembali di atas meja tepi katil. Frame gambar dia dan Ann di atas meja dicapai. Gambar yang diambil ketika mereka mencerap langit 10 tahun lalu itu dia pandang dengan rasa yang berbaur dalam dada.</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Abang Ash, Ann cintakan Abang Ash!” </span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kata-kata Ann seminggu yang lalu masih terngiang-ngiang ditelinganya. Ketika makan, mandi, malah ketika menghabiskan masa bersama Safa tadi juga kadang-kala muncul wajah polos Ann yang menanti jawapan darinya. Bermain-main wajah yang basah dengan airmata itu di mindanya. Sebab itulah, sengaja dia mematikan telefon, biar terputus komunikasinya dengan Ann, biar tidak dia mendengar suara manja itu merengek-rengek di telinganya.</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann Delisha, pemilik nama itu pernah menggoncang hatinya suatu ketika dahulu. Dia akui semua itu. Tapi kerana Ann Delisha jugalah, hatinya menjadi tawar. Dia suka Ann Delisha yang dulu, yang selalu bermuka teruja setiap kali dia bercerita tetang bintang, tentang bulan, tentang apa sahaja yang ada di angkasa sana. </span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bertahun yang lalu, ketika dia masih bangku sekolah, dia bercita-cita setinggi langit. Dia ingin meneroka angkasa, ingin menjadi angksawan negara yang pertama. Yeah, tapi gelaran itu tidak mungkin menjadi miliknya lagi. Ia sudah jadi milik Datuk Dr. Sheikh Muszaphar Shukor dan dia sebagai rakyat Malaysia memang berbangga dan berkongsi kegembiraan dengan berjuta lagi rakyat Malaysia yang lain.</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Atau mungkin sebenarnya, dia sudah lama melupakan impiannya yang satu itu bila impiannya untuk mendalami ilmu Falak terpaksa dikuburkan begitu sahaja bila abang sulungnya meninggal dalam kemalangan jalan raya ketika dia berusia 15 tahun. Sejak itu, dia menjadi anak tunggal lelaki dalam keluarga Datuk Azhari. Seluruh keluarga menaruh harapan penuh terhadapnya, harapan untuk menjadikan Afiat Holdings megah berdiri di antara jutaan syarikat Melayu di Malaysia.</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Semuanya bukan mudah, lagi-lagi bila dia terpaksa mengorbankan seluruh impian dan cita-citanya. Dia terasa seperti dipergunakan. Kenapa harus dia yang berkorban? Dalam diam, dia memberontak. Dan tepat pada waktunya, Ann Delisha muncul. </span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Munculnya Ann dalam hidupnya dulu umpama bintang Sirius yang sentiasa ada di kaki langit walau macam mana teruknya cuaca. Muncul untuk menjadi penunjuk arah kepada para pengembara. Dialah si pengembara itu dan Ann adalah penunjuk arahnya.</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi itu dulu, ketika dia dan Ann masih di awal belasan tahun. Ketika Ann masih polos, masih belum mengenali dunianya yang sekarang. Ann ditinggalkan tanpa sempat dia meluahkan apa yang dia rasa. Baginya, Ann masih budak-budak waktu itu. Ann baru melangkah ke alam sekolah menengah bila dia melanjutkan pelajaran ke luar negara dulu. Hanya beberapa kali dia pulang ke Malaysia sepanjang beberapa tahun dia di sana, tapi dia dapat melihat betapa besarnya perubahan Ann Delisha.</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann sudah tidak berminat pada bintang-bintang di langit malam, sudah Ann lupakan Sirius yang berwarna kemerah-merahan di kaki langit utara. Ann yang kini lebih berminat pada limpahan cahaya berwarna-warni di kelab-kelab malam sekitar Bukit Bintang, sekalipun Ann sebenarnya masih di bawa umur waktu itu. Ann sudah jauh berubah, sudah tidak sama dengan Ann yang pernah menggetarkan hatinya suatu ketika dulu. Ann sangat-sangat berbeza dan dia tidak suka akan perubahan itu.</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perubahan itulah yang menjarakkan hubungan mereka, mati rasa yang ada di dalam jiwa hinggalah dia bertemu Safa.</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Safa yang manis, Safa yang sentiasa menjaga pertuturannya, Safa yang tahu betapa tingginya nilai maruahnya sebagai seorang wanita dan Safa yang selalu membikin hatinya gundah. </span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ahhh, aku di lamun cinta! Safa, kahwin dengan aku nak? </span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mengekek dia ketawa dengan kata hati sendiri. Ah, tak sabar nak tunggu pukul 10 nanti. Safa kata, pukul 10 baru boleh call dia sebab malam ni dia nak keluar dengan Kak Hajar dan mungkin akan balik lambat sikit. </span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Alah, pukul 10 ada dua jam lagi. Lambat gila masa berlalu.</span></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'Hello, it's your drug dealer</span></span><br />
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">I thought I'd call in case you needed anything at all</span></span><br />
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">You know you can always call me just to talk</span></span><br />
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">But I mostly want to sell you drugs'</span></span><br />
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ringtone kontroversi berkonsert, tanda kalau Dani menghubunginya. Frame gambar diletakkan semula di tempat asal. Samsung S2 nya dicapai dan beberapa saat kemudian, talian bersambung.</span></span><br />
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ya, waalaikumussalam." Malas bunyi suara Ash membalas salam yang di hulur Dani. Badannya di sandar pada kepala katil, dengan tangan kanan di dahi. Memang gaya orang malas.</span></span><br />
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kau cakap apa?!" Terduduk tegak Ash bila mendengar kata-kata Dani di hujung talian.</span></span><br />
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Okey, aku datang sekarang!!" Ash bangkit, kunci kereta di atas meja di capai. Terburu-buru tingkahnya, hampir sahaja dia tersadung di hujung meja riasnya. Kata-kata Dani buat dia gelabah.</span></span><br />
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'Ash, aku kat Gleneagles. Ann pengsan tadi, aku tak tahu nak buat apa." </span></span><br />
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gosh! Ann, kau tak buat benda bodohkan? Ash meraup muka, debar dadanya laju seiring kelajuan kereta yang semakin bertambah.</span></span><br />
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">********************</span></span><br />
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Oh yeyeah!</span></span><br />
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px; text-indent: 33pt;"><br /></span></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-69737727361464030162014-09-13T03:29:00.000+08:002014-09-13T03:57:43.301+08:00Mawar [5]<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Hari ini, Kuala Lumpur. Hari pertama kehilangan Mayesa.</b></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sinar mentari mencuri-curi masuk dari balik langsir, seakan petanda kalau hari baru sudah bermula. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Suhu penghawa dingin di turunkan, selimut tebal di tarik hingga ke paras dada. Dulang berisi ubat dan air masak di capai, di bawa keluar.</span><br />
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Nenda dah tidur? Macam mana keadaan Nenda?" </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mahfiz yang dulu bertanya sebaik batang tubuh Cik Mun keluar dari bilik Tengku Diah. Mazlan dan Munir juga menerpa ke arah Cik Mun dan Mahfiz. Semuanya tertunggu-tunggu mendengar berita tentang Tengku Diah yang pengsan pagi tadi sebaik mendengar tentang berita tentang Mayesa yang berkemungkinan hilang kerana diculik.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Sudah beransur tenang. Cik Mun bagi Tengku minum ubat tenang, Tengku mungkin akan tidur hingga ke petang. Jadi, awak bertiga janganlah bimbang." Ujar Cik Mun, tenang. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Baguslah." Mazlan melepaskan keluhan. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lepas satu, satu musibah yang menimpa keluarga mereka. Si Adik hilang tanpa berita, dan sekarang Nenda pula yang terlantar sakit. Angkara siapa semua ini?</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Saya minta diri dulu, saya kena selesaikan beberapa urusan. Sebelum tengah hari saya balik sini semula." Cik Mun meminta diri, meninggalkan tiga beradik itu berbincang di hadapan pintu bilik Tengku Diah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Abang Lan dan Abang Nir pergilah kerja, biar Fiz duduk sini jaga Nenda." Mahfiz menawarkan diri. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia yang memang berjiwa bebas itu dari dulu lebih senang berkerja sendiri. Masanya lebih banyak di habiskan di negara orang, mengumpul moment-moment indah bila dia mengambil keputusan untuk menjadi jurugambar profesional.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kalau ada apa-apa, cepat-cepat call abang . Abang nak ke klinik sekejap, selesaikan apa yang patut. Lepas balik kondo, abang balik sini." Perlahan di tepuk Mazlan bahu si adik.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mahfiz mengangguk. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dia faham, bukan sikap abang sulungnya itu meninggalkan kliniknya begitu sahaja. Pasti ada sesuatu yang perlu abangnya selesaikan sebelum sepenuhnya menumpukan perhatian pada musibah yang sedang menimpa mereka sekeluarga sekarang.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lagipun, memang tidak ada apa-apa yang boleh mereka lakukan sekarang ini melainkan menunggu khabar dari orang-orang Nenda yang sudah dikerah mencari waris tunggal Emas Holdings.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Abang Nir kena masuk office. Ribut nanti kalau ahli lembaga pengarah Emas Holdings tahu Adik hilang. Abang kena ada kat sana, pastikan semuanya berjalan lancar. Kejap lagi, abang nak jumpa Cik Mun, nak bincang apa yang patut." Munir meraup muka, lemah suaranya. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Terasa beban di bahunya semakin berat bila bercakap soal Emas Holdings. Mesyuarat lembaga pengarah yang dijadual bersidang minggu hadapan mungkin akan mengalami masalah jika Tengku Mayesa tidak muncul. Di mana harus dia cari si adik yang tiba-tiba hilang tanpa jejak?</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Okey, jangan risau. Fiz jaga Nenda, apa-apa nanti Fiz call." Mahfiz memandang kedua abangnya, meyakinkan mereka berdua kalau tiada apa yang perlu dirisaukan selagi dia ada di sisi Nenda.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mazlan mengangguk, menepuk perlahan bahu Munir dan Mahfiz sebelum berlalu tanpa suara. Terasa berat kakinya, namun digagah juga langkah yang terasa semakin lemah. Dia harus selesaikan semua urusan berkaitan kliniknya hari ini sebelum berpindah tinggal di Vila bersama Nenda sehingga Mayesa berjaya di temui.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mereka sekeluarga harus bersatu hati, sama-sama menghadapi musibah ini. Sebagai abang yang paling tua, dia harus menjadi ketua yang baik kepada adik-adiknya. Itu tugasnya sebagai anak sulung.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Abang Nir nak cari Cik Mun sekejap. Lepas ni, abang terus masuk office. Malam nanti, abang balik sini," Giliran Munir meminta diri, semuanya harus diselesaikan dengan segera. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berita kehilangan Mayesa harus dirahsiakan buat sementara waktu, begitu pesan Nenda tadi. Sekarang, dia harus kembali ke pejabat dan memastikan semuanya berjalan lancar tanpa ada cacat cela yang boleh dijadikan isu oleh ahli lembaga pengarah Emas Holdings untuk menuding jari ke atas kepimpinannya dan juga Nenda. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Melihat Munir yang juga sudah berlalu, Mahfiz mengeluarkan telefon bimbitnya. Nombor seseorang di dail. Sementara menunggu panggilannya bersambung, matanya melilau di setiap ruang tingkat atas vila Tengku Diah. Sekadar langkah berjaga-jaganya, dia tidak ingin ada orang yang mendengar perbualannya dengan orang di hujung talian.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Aku nak kau buat sesuatu untuk aku." </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tegas suara Mahfiz mengarahkan orang di sebelah sana. Dia tidak punya banyak masa, dia harus segera memastikan orang yang dihubunginya itu segera melaksanakan arahannya. Jika tidak, sesuatu yang buruk mungkin akan berlaku.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan dia, tidak mahu itu terjadi. Sama sekali tidak!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*******************</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Penghujung Kurun ke-15, Tanah Melaka.</b></span><br />
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pelbagai jenis daun dan akar kayu yang ada di dalam bakul dibelek Mawar satu persatu dengan penuh minat. Sesekali, di bawanya ke hidung. Cuba mengenal pasti daun dan akar kayu yang ada melalui baunya, cuba mencari perbezaan dari setiap daun dan akar kayu yang nampak sama di matanya. Terhidu-hidu Mawar, umpama kucing yang tercium makanan dari dapur.</span><br />
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ini daun pegagah kan?" Daun yang ada di tangan di sua pada Ibu Halimah yang sedang merebus ubi untuk makan tengah hari mereka. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tidak susah mengenal tumbuhan herba itu. Di zamannya, orang masih menanam pokok pegagah kerana khasiatnya yang tinggi. Daun pegagah selalunya direndam di dalam air dan air itu akan diminum untuk menurunkan suhu badan. Cara perubatan tradisional yang tidak hilang ditelan zaman kerana kaedahnya yang selamat dan ringkas. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Eya. Semalamkan Mawar demam, sengaja Ibu petik untuk Mawar minum. Biar cepat kebah demamnya." Ujar Ibu Halimah. Dia menghampiri Mawar, duduk bersimpuh di hadapan Mawar yang masih ralit dengan kerjanya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tersenyum dia melihat tingkah Mawar. Senang hatinya melihat Mawar yang ini, berbanding Mawar yang "tidur" selama tiga hari sejak malam di mana Taja membawa gadis malang itu pulang ke rumah dalam keadaan nyawa-nyawa ikan. Tiga hari Mawar "tidur" umpama mayat. Hanya rentak dadanya yang perlahan itu sahaja petandanya kalau nyawa Mawar masih terikat di dalam jasadnya. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia mungkin hanya bidan kampung biasa yang kerjanya hanya membantu orang kampung yang akan melahirkan anak. Tapi itu tidak bermaksud yang dia tidak tahu langsung tentang ubat-ubatan untuk penyakit lain. Setakat merawat tulang patah, luka dan sakit demam biasa, itu memang tugasnya secara tidak langsung sebagai seseorang yang tahu serba sedikit tentang ilmu mengubat orang. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebenarnya, dengan luka Mawar yang begitu dalam, firasatnya mengatakan kalau Mawar mungkin tidak akan mampu bertahan lama. Mawar kehilangan banyak darah, tubuhnya tersangat lemah. Entah sudah berapa lama Mawar terlantar sendirian sebelum Taja dan Edika menemuinya di kaki bukit sana.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi, jika ALLAH berkehendakkan sesuatu, siapa kita sebagai hamba-NYA untuk menidakkan? Ketentuan ALLAH, tiada siapa yang boleh menolaknya. Di hari ketiga, ketika dia sudah hilang harapan kalau Mawar akan sedar semula, tiba-tiba sahaja Mawar bangkit dengan sendirinya. Terkejut dia melihat Mawar berdiri di ambang pintu.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lagi mengejutkan, Mawar mendakwa dia datang dari masa hadapan. Zaman yang hanya akan wujud beratus tahun dari sekarang. Memang sukar untuk dia percaya, tapi kepercayaannya kepada qada dan qadar ALLAH lah yang memungkinkan segala. Mawar yang tidak diketahui asal-usulnya itu diterima baik sebagai tetamu di rumah peninggalan arwah suaminya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bukankah Mawar sendiri mengakui bahawa dia berkata benar? Dan kata-katanya disulami kesaksiannya pada kuasa dan zat ALLAH yang satu? Seperti kata Taja, tiada pengakuan yang lebih agung melainkan kesaksian seorang hamba kepada Penciptanya. Maka dengan itu, dia memilih untuk bersangka baik sahaja. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Mawar ni dah banyak susahkan Ibu dan Taja." Mawar bersuara perlahan. Daun sirih yang baru dicapai dielus-elus lembut. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rasa bersalahnya datang bertimpa-timpa dengan tidak semena. Kerana dia, galau hati tua Ibu Halimah. Kerana dia jugalah, Taja terpaksa keluar dari rumahnya sendiri. Tapi dia tidak punya pilihan, hanya rumah ini, hanya mereka berdua yang dia boleh bergantung harap. Sekurang-kurangnya, hingga ingatannya pulih.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Mawar nak pulang, Ibu. Tapi Mawar tak tahu macam mana Mawar nak pulang. Kenapa Mawar yang kena hadapi semua ni?" Setitis dua, jatuh juga airmata Mawar. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Entah kenapa, emosinya sangat kuat mendera perasaan sejak pagi tadi. Hatinya rapuh. Dalam bentakan kecilnya, terselit juga akan persoalan takdir yang sepatutnya tidak keluar dari mulut seorang 'hamba' sepertinya. Mawar lupa, qada dan qadar itu semua ketentuan ALLAH. DIA yang menentukan perjalanan hidup hamba-NYA, yang memegang hidup dan matinya seorang 'Mawar'. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Nak Mawar, semua yang berlaku itu ada hikmahnya. Tidaklah ALLAH menurunkan ujian kepada kita diluar kemampuan kita. Tidaklah DIA menguji kita melainkan kerana sayangnya DIA kepada hamba-NYA. Janganlah berduka, jangan dipersoal kenapa takdir kita tidak sebaik orang lain kerna setiap kita pasti ada bahagiannya sendiri." Tenang Ibu Halimah memujuk Mawar yang berhati walang. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika dia di tempat Mawar, pasti dia juga berduka. Tercampak jauh di dunia yang sangat asing, mesti Mawar hilang punca. Tidak apa, selagi diizinkan ALLAH, dia akan membantu Mawar semampunya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar yang mendengar kata-kata Ibu Halimah, terdiam. Sejuk kata-kata itu meresap ke dalam hatinya. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Terima kasih Ibu." Air mata yang menitis, Mawar seka dengan ibu jari sebelum dia kembali tersenyum riang. Seolah tiada apa yang merunsingkan hatinya seperti tadi.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Eya, sudah. Jangan dikusutkan hatimu yang sedia gundah." Ibu Halimah ikut senyum, kepala Mawar diusap perlahan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Iya, Bu." Mawar mengangguk, tunduk menekur lantai yang disusun dari bilah-bilah nibung. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ayuh, kita bersihkan akar kayu ini. Petang nanti, boleh ibu hantar ke rumah Orang Kaya Jasni. Isterinya mungkin akan beranak dalam seminggu dua ini."</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ini semua untuk orang berpantang ke, Ibu?" Mawar menarik salah satu akar kayu yang ada di dalam bakul rotan. Dibawa ke hidung. Macam tadi, dia cuba mengecam akar kayu itu melalui baunya. Macam bau sarsi. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Tidak semuanya, ada yang untuk diminum sebelum beranak. Biar mudah."</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kalau minum ni, beranak nanti tak sakitlah?" Ujar Mawar, polos.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"InsyaALLAH, dengan izin-NYA. Pokok pangkalnya, tawakal. Ini semua sekadar usaha, kepada ALLAH juga kita bergantung harap." Ujar Ibu Halimah. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar mengangguk. Faham dengan apa yang cuba disampaikan oleh Ibu Halimah. Tawakal, berserah dan hanya bergantung harap pada ALLAH. Itu kuncinya, kunci kepada hidup yang diredhai ALLAH.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ibu Halimah dalam diam memerhati Mawar. Mawar nampak berminat dengan akar-akar kayu dan daun-daun herba yang dia cari pinggir hutan pagi tadi. Dari tadi, tidak habis-habis Mawar membelek semua akar-akar kayu yang ada di dalam bakul. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ini akar Rempah Gunungkan?" Akar ditangan, disua Mawar pada Ibu Halimah. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Eya, ini benar akar Rempah Gunung. Macam mana Mawar tahu?" tanya Ibu Halimah pelik.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Entah." Mawar mengangkat bahu. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia juga tidak tahu macam mana dia boleh mengenal akar Rempah Gunung itu hanya dengan baunya sahaja. Akar Rempah Gunung diletak semula di dalam bakul rotan sebelum dia mencapai akar yang lain. Seperti tadi, akar kayu itu di bawa ke hidung. Tidak ada bau yang kuat dan istimewa macam akar Rempah Gunung tadi. Digigit sedikit hujung akar, sekadar cukup untuk Mawar merasa dengan hujung lidah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Argh, pahit!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ini macam akar Mengkudu." Terpejam mata Mawar bila kepahitan akar itu menyentuh lidah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tergelak kecil Ibu Halimah melihat reaksi Mawar. Kenapalah di gigit akar Mengkudu yang pahit itu, Nak Mawar?</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Apa mungkin, di Kuala Lumpur sana Mawar kerjanya sebagai pedagang <i>obat</i>? Mawar nampak mahir mengenal tumbuhan yang boleh dijadikan <i>obat." </i>Ujar Ibu Halimah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Tak adalah, Ibu. Mawar kan <i>doctor</i>, jadi adalah sikit-sikit tahu pasal tumbuhan herba ni." Ujar Mawar bersahaja. Tumpuannya masih pada akar-akar kayu di dalam bakul rotan tanpa menyedari riak wajah ibu Halimah sudah berubah mendengar kata-katanya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Dok.. dok..tor itu apa, Nak Mawar?" Tanya Ibu Halimah tergagap-gagap. Nak Mawar ini, gaya bahasanya selalu sahaja berubah-ubah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Doktor? Doktor itu macam Ibu lah, rawat orang. Bagi ubat, jaga orang sakit sampai sembuh." </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Jadi di Kuala Lumpur sana, Mawar kerjanya macam ibu? Dok.. dok.. tor? Begitu?" tanya Ibu Halimah lagi.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Hah?!" Terhenti terus tangan Mawar yang sedang meguis-nguis daun.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'Aku cakap apa dengan Ibu Halimah tadi?' </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Mawar bilang, Mawar kerjanya di Kuala Lumpur itu dok.. dok.. tor." Melihat Mawar yang kebingungan, Ibu Halimah mengulang balik ayat yang keluar dari mulut Mawar tadi meskipun susah baginya untuk menyebut perkataan "doktor" itu.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Mawar cakap macam tu ke? Mawar cakap yang Mawar kerja doktor?" Tanya Mawar, tidak percaya. Dia sendiri sudah lupa dengan apa yang dia ucapkan tadi.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ibu Halimah mengangguk, mengiyakan kata-kata Mawar.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ha-ha-ha-ha." Melihat anggukan itu, Mawar ketawa gembira sebelum memeluk Ibu Halimah. Dikucupnya kedua belah pipi orang tua itu tanda gembira. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gembira kerana selepas tujuh hari 'terhumban' di penghujung kurun ke 15, hari ini dia tahu sesuatu tentang dirinya, sekalipun dia masih belum tahu akan kesahihannya. Tapi Mawar akan pastikan kesahihannya nanti. Mawar mahu ingatannya cepat pulih!</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ibu Halimah yang tergamam melihat perlakuan aneh Mawar hanya mengulum senyum. Mungkin, ada sesuatu pada perkataan "doktor" itu yang buat hati Mawar yang tadinya gundah kini bertukar suka.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Semoga selepas ini, hanya yang baik-baik sahaja yang datang kepada kehidupan Mawar, itu doa Ibu Halimah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">***************</span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Matahari semakin tegak di kepala bila Taja tiba di rumah. Punggung di labuhkan pada anak tangga, melepas lelah yang berkumpul di dada. Sayup-sayup, gelak tawa Mawar kedengaran. Bibir Taja mengukir senyum tanpa tuan punya badan sendiri menyedarinya.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tadi semasa berada di pasar, sempat Taja membuat risikan berita mengenai orang hilang ataupun tawanan yang mungkin lari dari tahanan. Namun hingga ke hujung pasar, tiada berita sebegitu yang dia dengar. Hanya ada seorang dua yang bercerita mengenai anak mereka yang diserang demam, tapi bukan itu berita yang Taja mau dengar. Melihat ramai pedagang yang datang dari seluruh pelosok dunia juga tidak membuat hati Taja teruja seperti sebelum ini. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sejak beberapa hari ini, fikirannya penuh dengan bayang Mawar. Hati kecilnya meronta-ronta ingin tahu siapakah dan mengapakah Mawar boleh tercampak ke zamannya. Apakah yang cuba ALLAH tunjukkan dengan membuka hijab antara Mawar dan dunianya, itu yang merunsingkan fikiran Taja.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menghantar Mawar pulang ke zamannya bukanlah sesuatu yang ada dalam bidang pengetahuan Taja. Malah, untuk membayangkan suasana kehidupan di zaman Mawar yang ratusan tahun di hadapan dari zamannya sekarang juga tidak terjangkau oleh akalnya. Firasat Taja mengatakan, dia akan berhadapan dengan pelbagai kesulitan dan kemungkinan yang tidak terjangkakan jika dia melibatkan diri dalam urusan Mawar.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi jika bukan dia, pada siapa lagi Mawar harus bergantung harap?</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ya ALLAH, aku bermohon kepada-MU, lapangkanlah dadaku. Berikan aku petunjuk dalam cubaanku untuk mengungkaikan misteri yang ENGKAU berikan ini. Tiada dayaku ALLAH, hanya ENGKAU tempat aku bermohon pertolongan." </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja meraup muka, matanya tunak ke hadapan. Ke arah laut yang terbentang luas, sejauh mata memandang. Lama Taja berkeadaan begitu. Hanya mulutnya terkumat-kamit meratib dzikrullah, puji-pujian hanya untuk ALLAH Maha Esa.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'Oleh itu (maka tetapkanlah kepercayaanmu) sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan. - Al-Insyirah, 5-6'</span></div>
<div>
<br /></div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">***********</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Oh yeyeah!!</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
</div>
IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-55713317086073426802014-09-08T01:20:00.000+08:002014-09-08T01:20:57.582+08:00Bintang Di Sebelah Bulan [5]<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Assalammualaikum."</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Safa yang sedang leka mengecat pagar di belakang kawasan Tadika Harapan. Dia kenal suara itu. Suara yang sudah melekat di telinga sejak pertemuan mereka seminggu yang lalu di hadapan pagar Tadika Harapan. Suara itulah yang saban waktu mengetuk gegendang telinga hingga dia tidak rasa canggung dengan si pemilik suara lagi.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Waalaikumussalam, Encik Ash. Eh, Zaem pun ada.” Safa melepaskan berus cat, berjalan menghampiri mereka sebelum mengusap kepala Zaem macam biasa yang dia lakukan pada pelajarnya setiap pagi.</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa hal datang hujung minggu ni?” tanya Safa pada Zaem.</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebenarnya, soalan itu Safa tujukan untuk Pak Usu Zaem yang baru sahaja memecahkan rekod di Tadika Harapan yang muncu di tadika tujuh hari seminggu. Belum ada pernah lagi ibubapa mahupun penjaga apatah lagi pelajar tadika itu sendiri yang datang ke tadika pada hujung minggu begini. Apatah lagi awal pagi begini.</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tahniah Encik Ash Damien, andalah orang yang pertama itu!<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pak Usu ajak, katanya nak mengurat Cikgu Safa." Jujur Zaem menjawab. Dia pun sudah terikut-ikut dengan Pak Usu yang memanggil "Cikgu Safa".</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Dia bosan sebenarnya. Sudah tidak ada tempat lainkah Pak Usu nak ajak dia berpeleseran di hujung minggu begini? Tak macholah hujung minggu pun pergi sekolah. Kalau ada Acik Ann kan best, mesti sekarang dah lepak-lepak kat Secret </span></span><span style="line-height: 24px;">Recipe makan ice cream. </span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Alah rindu Acik Ann, dah lama tak jumpa dia. Pak Usu pun, bila orang cakap pasal Acik Ann, terus diam buat bodoh. Eh, peninglah!</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eh?” Terkejut Safa mendengar kata-kata Zaem. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Zaem kata apa tadi? Bulat mata Safa memandang Encik Ash yang sudah menekup mulut Zaen dengan telapak tangannya yang hampir menyembunyikan sebahagian wajah Zaem. Ish, ish, ish, kurang nanti oksigen anak saudara awak tu Encik Ash.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Eh tak cikgu, kami saja datang bertandang." Ash yang masih menutup mulut Zaem tersengih membalas pandangan Safa.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bambam nilah, tak pandai cover line langsung. Kang tak memasal Cikgu Safa fikir yang bukan-bukan, jatuhlah saham dia nanti. Taulah awak terpaksa datang sini, tapi janganlah nak sabotaj Pak Usu sendiri Zaem oii.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ouh.." Mendengarkan jawapan Ash, lagilah Safa rasa pelik.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Saja nak datang bertandang? Ingat Tadika Harapan ni apa? Mungkin dua ber-Pak Usu ini ingat, ini rumah saudara mereka agaknya.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi telinga Safa belum pekak. Setiap hari selepas mandi, belum pernah dia lupa nak korek telinga. Dia tahu dia tak salah dengar akan ayat yang baru keluar dari mulut Zaem tadi. Encik Ash sahaja yang sengaja ubah topik tiba-tiba. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nak mengurat eh? Safa kulum senyum, hatinya berbunga-bunga.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Cikgu buat apa tu?” Ash pamer senyum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tengah cat pagar kayu ni. Dah lama nak buat, baru ada kesempatan hari ni.” Safa masih senyum macam tadi.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Saya tolong.” Ash, dengan gaya paling gentleman tunduk mencapai berus cat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eh, tak perlu Encik Ash. Saya boleh buat, susahkan encik je.” Laju Safa menegah. Cat berus ditangan Ash dia rampas semula. Segan. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Encik Ash ni dah kenapa? Tiba-tiba muncul di tadika hujung minggu begini dan tiba-tiba juga tak semena dia menawarkan bantuan yang Safa tidak pinta. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kenapa? Betulkah nak mengurat dia ni?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tak apa, saya memang nak tolong pun.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Cikgu, biarlah Pak Usu yang buat. Pak Usu Zaem ni Mr. Capable Man tau, dia boleh buat semua benda." Tiba-tiba Zaem yang diam dari tadi mencelah.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Zaem Hamizan, seperti dalam perjanjiannya dengan Pak Usu sebelum ke tadika tadi mula memainkan peranannya. Peranan menaikkan saham Pak Usu di hadapan Cikgu Wani, eh Cikgu Safa. Biar Cikgu Safa tahu kalau Pak Usu adalah Stok Lelaki Terhad yang harus di sambar segera selagi masih ada peluang. Kalau tak, memang melepaslah jawabnya.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lelaki stok terhad? Huh tak boleh blah ouh Pak Usu menggelarkan dirinya. Poyo!<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi tak apalah, biarlah Pak Usu berperasaan sendiri-sendiri. Tidak penting bagi Zaem. Di ruang matanya, hanya terbayang Race Car edisi terbaru di Toys 'R' Us. Dia nak yang paling besar dan laju nanti. Biar kalah kereta skyline Pak Usu. Baru umphhh!</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Err..” Safa menggaru kening. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Safa memandang sekeliling. Memang agak banyak lagi pagar yang belum bercat, sedangkan matahari sudah agak tinggi tegak di atas kepala. Kalau dia sendiri, memang tak akan siaplah sampai ke petang nanti. Dah ada orang nak bantu ni, tak salah rasanya dia menerima pertolongan yang di hulur. Bukan dia yang minta pun kan?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Orang berbudi Safa, biarlah kau pula yang berbahasa. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Saya tolong?” Ash mengulang kata-katanya dalam bentuk pertanyaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okey.” Safa senyum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hah, macam itulah. Lagipun saya tengah free sekarang..” Ash sengih, senyumannya manis menggula.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Iyalah Ash, habis tu kerja kau yang berlambak kat office tu siapa yang nak siapkan? Lapang sangatlah kau hari ni kan? Alah takpa, hujung minggu memang untuk rehatkan diri pun. Rehatkan diri sambil tolong cikgu kita kat sebelah ni cat pagar tadika. Oh yeyeah!</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Err, saya sebenarnya tak selesalah Encik Ash.” Safa berterus terang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tak selesa, kenapa?” Ash yang sedang mengacau cat putih di dalam bekas bertanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Zaem yang sedang bermain tidak jauh dari mereka diawasi dengan ekor mata. Kang hilang pula budak tu, mati dia dikerjakan oleh Ain Dania.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Saya tak selesa Encik Ash selalu datang sini.” Safa menjeling Ash dengan ekor mata. Cuba melihat reaksi Ash bila mendengar kata-katanya. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa? Cikgu tak suka saya datang sini ke?” Terhenti terus tangan yang sedang mengacau cat. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kepala di panggung, matanya menikam tajam anak mata Safa. Terkejut sebenarnya dia, tidak sangka rupanya kehadirannya selama ini tidak disukai Safa. Sob, sob, sob, kasihan kau Ash Damien. Biar pun hidung sudah mancung, tetap juga pipi tersorong-sorong.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tak, bukan macam tu. Tapi saya rasa macam tak manis Encik Ash selalu datang sini, nanti apa pula kata cikgu-cikgu yang lain." Ujar Safa, berhati-hati tutur katanya biar tidak terluka orang yang mendengarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ouh, saya faham.” Ash mengangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalau Safa tak cakap pun, sebenarnya dia pun tahu kalau tindakannya selalu bertandang ke tadika semata-mata untuk bertentang mata dengan Safa ini adalah tidak elok. Lagi-lagi dengan tindakan agresifnya yang datang bukan sekali dua, tapi setiap hari dia datang macamlah dia ada share kat tadika ni.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Isnin hingga jumaat, bolehlah alasan menghantar Zaem itu dijadikan alasan. Tapi kalau hujung-gujung minggu pun dia muncul, memang tidak patutlah. Tapi iyalah, diakan bermuka tembok. Mana dia pernah nak hirau dan kisahkan pandangan dan cakap-cakap orang di sekelilingnya. Dia yang tak buat peduli, tapi bahana dari sikap sambil lewanya itu, Safa yang akan terima tempiasnya.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tapi macam mana ya, saya memang tak boleh kalau tak datang sini.” Ash mengerling Safa yang kebetulan juga sedang memandangnya.</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Entah ubat apa yang dia salah makan sejak seminggu yang lepas. Sejak pertemuan keduanya dengan Safa dulu di hadapan pagar tadika, dia selalu sahaja mencari-cari alasan untuk selalu bertentang mata dengan Safa.</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Maka sebab itulah, dia dengan sendirinya melantik dirinya sebagai pemandu peribadi anak Kak Ain. Cuma, tugas rasminya hanya menghantar dan kalaulah boleh dia ingin mengambil Zaem di tadika setiap hari. Hanya itu caranya supaya dapat dia bertentang mata dengan Safa. </span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kemaruk sangat dah kau ni, Ash!</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sebab saya rasa, saya tak boleh kalau tak jumpa awak.” ujar Ash. Kata ganti nama sudah berubah. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eh?” Terkejut Safa mendengar ayat Ash yang satu ini.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kalau saya dah tak boleh datang sini, boleh tak kalau saya ajak Safa keluar?” tanya Ash memberanikan diri sendiri.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalau dia ingin melangkah lebih jauh bersama-sama dengan Safa, beriringan dengan gadis di sebelahnya ini, dia haruslah berani memulakan langkah-langkah kecil tapi berisiko tinggi begini. Risiko tinggi untuk ditolak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Maksud Encik Ash?” Berkerut dahi Safa mendengar kata-kata Ash.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Saya rasa, hari saya tak lengkap kalau saya tak jumpa awak dalam sehari."</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sa.. Sa.. Sa..ya..” Safa kelu lidah. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nak jawab apa ni? Dia mana pernah berada dalam situasi begini. Dia rasa canggung, tidak tahu hendak buat apa.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kak Hajar, tolong Safa!!</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Encik Ash tengah mengurat saya ke ni?" Safa cuba berlawak. <span style="line-height: 150%;">Cuba mengubah suasana yang tadinya 'comedy' tapi kini sudah masuk mode 'romantic comedy'. Ah, sudah!</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Safa dah khatam sejuta kali drama korea di TV tu. Selalu ada scene macam ni, scene yang diulang kali berjuta kali dalam drama yang berbeza. Safa bukannya clueless sangat pun sebenarnya dengan situasi sekarang. Dia bukannya heroin K-Drama yang selalu lembab nak mampus bila hero bagi hint macam ni. Sekarang ni, dia faham benar apa yang Ash cuba sampaikan.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Persoalannya, diakah heroin itu?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kalau saya kata ya, Safa nak kata apa?” Ash bermain kata. Safa yang diam terkebil-kebil dia pandang.</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam diam, Ash menganalisa wajah Safa yang sentiasa tersenyum itu. Bila Safa senyum, gigi taring Safa yang bertingkat itu akan kelihatan. Paling dia suka, mata Safa akan ikut "senyum" setiap kali Safa senyum. Comel!</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Safa mengetap kuat bibir bawahnya. Gelodak perasaan yang tiba-tiba menggebu di dada cuba dikawal sebaik mungkin, biar tidak terbias di wajah. Encik Ash yang baru dia kenal kurang dari 14 hari itu dia<span style="line-height: 150%;"> renung.</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kita baru kenal Encik Ash."</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash senyum mendengar kata-kata Safa. Berus cat kembali dia capai. Dengan selamba, dia meneruskan kerja yang tertangguh tadi. Dia faham maksud kata-kata Safa itu. Perkenalan mereka belum lama, masih terlalu awal untuk saling berbincang tentang hati dan perasaan.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Safa, cinta bukan tentang siapa yang datang dulu atau siapa yang paling awak kenal. Tapi cinta, tentang siapa yang datang dan tak pernah tinggalkan awak." Ash meng'koma'kan ayatnya, memandang Safa yang masih terkebil-kebil memandangnya dan senyum manis terukir di bibir Ash melihat aksi Safa.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"So Safa, persoalan tentang masa itu boleh awak jadikan isu berbangkit. Tapi untuk orang lain, bukan saya. Dan percayalah, saya bukan buaya. Bermain tentang soal hati dan perasaan, bukan hobi saya. Lagipun, kami lelaki gentleman tahu membezakan antara wanita yang boleh dijadikan isteri dengan wanita yang boleh ditolak ke tepi." </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Safa diam. Setiap bait ayat yang keluar dari bibir Ash dia dengar dengan penuh kusyuk. Kata-kata Ash menghangatkan hati yang sentiasa dingin. Dadanya menggebu dengan perasaan yang dia tidak tahu apa tapi buat dia rasa selesa.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'Bangun Safa, ini cuma mimpi.' Safa mencubit tangan kirinya. Sakit.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Okey, ini bukan mimpi..</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Safa kembali memusatkan matanya ke wajah Ash. Kali ini, mata mereka bertentang. Lama sebelum masing-masing mengukir senyum.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">'Mungkin, aku heroin itu.'</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">**************************</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann melempar telefon di tangan ke atas katil. Moodnya hilang lagi bila melihat skrin telefon yang kosong tanpa sebarang panggilan atau pesanan ringkas dari Ash.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Abang kata, abang akan call Ann nanti." Ann menggigit jari sambil memandang telefon yang masih hitam kosong skrinnya.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Masuk hari ini, sudah lebih seminggu Abang Ash hilangkan diri tanpa dapat dikesan. Sejak hari kejadian di Quality Hotel dulu, jejak lelaki itu terus hilang. Menyesal dia tak install aplikasi yang boleh menjejak Abang Ash di telefon Abang Ash dulu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Walau berpuluh panggilan dia buat, beratus pesanan ringkas yang dia hantar, tiada satu yang mendapat balasan. Semua panggilan yang dia buat, semuanya masuk voice mail. Nampak sangat, Abang Ash memang ingin mengelak dari dia. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi, apa salah dia? Jatuh cinta, kemudian meluahkan cintanya dengan Abang Ash itu dikira sebagai satu kesalahankah? Ah, Abang Ash childish!</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Telefon di atas katil dia capai, nombor Abang Ash didail sekali lagi.</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘This is the voice mail box for the number..’ </span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Papp! Telefon bimbitnya kembali dilempar di tempat yang sama. Dia sudah bosan mendengar suara mesin itu, dia sudah naik muak mendengar pesanan yang sama.</span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sliding door kaca dibuka, dia melangkah keluar ke balkoni dan duduk tanpa alas di atas mozek. Lututnya ditarik rapat ke dada, air matanya jatuh berjuraian di pipi. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sakitnya!</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann tidak pernah tahu kalau menyintai Ash Damien sesakit ini. Ini adalah sakit yang paling dia rasa teruk sepanjang usianya 21 tahun. Sakit bila cinta yang tersimpan kukuh di dalam hati selama bertahun-tahun layu sebelum sempat berbunga.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann mendongak ke langit malam, cuba mencari bintangnya yang ada di sebelah bulan. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tiada! Tiada bulan, tiada juga bintangnya.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Melihat langit malam yang mendung, hati Ann bertambah sayu. Kenapa semuanya serba tidak kena hari ini? Bulan dan bintang pun ingin ajak dia bergaduh juga ke?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mengongoi Ann dengan tidak semena-mena. Dia betul-betul rasa sunyi. Rasa keseorangan. Ash Damien semakin menjauh, semakin sukar untuk dia gapai.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Airmata jatuh membasahi pipi, mengaburkan pandangannya. Pandangan yang kabur itu semakin lama semakin bertukar gelap.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Abang Ash, Ann rindu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*********************</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Selamat membaca!</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-autospace: ideograph-other;">
<br /></div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-53742011100275658532014-09-07T10:47:00.000+08:002014-09-13T02:43:07.026+08:00Mawar [4]<div class="Section0">
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Penghujung Kurun Ke 15, Tanah Melaka.<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dari kejauhan, Taja sudah dapat menangkap susuk tubuh Mawar yang sedang duduk bertinggung di anak tangga. Wajah Mawar muram. Pada fikiran Taja, pasti masalah sama masih membelenggu Mawar.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nak Mawar, kenapa duduk di sini? Kena angin, kambuh nanti.” Ibu Halimah yang beberapa langkah mendahului Taja di hadapan bertanya sebaik kakinya mencecah tanah halaman rumah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar senyum. Dia bangkit, melangkah turun mendapatkan Ibu Halimah yang masih berada di halaman rumah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mawar dah sihat, Ibu janganlah risau.” Mawar dengan mesra memaut lengan Ibu Halimah seolah mereka sudah berkenalan lebih bertahun-tahun lamanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sejak Ibu Halimah meminta dia memanggilnya dengan gelaran “ibu” pagi tadi, ringan mulut Mawar memenuhi permintaan orang tua Taja itu. Seolah Mawar sendiri sudah bertahun lamanya menanti menyebut perkataan keramat itu. Malah Mawar sendiri sudah selesa membahasakan dirinya hanya dengan nama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ibu Halimah ikut senyum. Perlakuan Mawar menyenangkan hatinya. Mawar yang baru di kenali beberapa hari itu sudah dianggap umpama saudara sendiri. lagi pula, biar mereka tidak punya hubungan darah, mereka tetap saudara seagama.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Badan Mawar masih terasa panas?” Dengan penuh kasih, tangan tua berkedut Ibu Halimah hinggap di dahi Mawar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dah okey.” Makin lebar senyuman dengan perhatian yang diberi oleh Ibu Halimah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalau macam beginilah layanan Ibu Halimah, mungkin Mawar tidak akan kisah stuck lama-lama di zaman ini. Tiada apa yang perlu di bimbangkan, ada Taja yang badannya sasa umpama pendekar dan hebat dalam seni mempertahankan diri. Mawar akan rasa sentiasa dilindungi. Ibu Halimah pun baik dengan dia.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“O..O..O..” Rasa macam hendak tergeliat lidah Ibu Halimah untuk menyebut perkataan yang baru Mawar ucapkan itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar inilah, dari semalam ada sahaja tutur bahasanya yang buat orang hampir tergigit lidah hendak menyebutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar gelak. Lagak Ibu Halimah mencuit hati.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tak apa, lepas ini nanti dia ajar Ibu Halimah speaking London. Biar ternganga mulut pedagang-pedagang Benggali Putih yang datang ke Melaka ini. Ha-ha-ha</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okey itu maksudnya baik. Mawar sudah baik.” Terang Mawar dalam sengihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja yang diam dari tadi juga ikut menarik senyum. Tidak lebar, cukup untuk membentuk sedikit senyumannya bila mendengar perbualan antara Mawar dengan ibunya. Seperti ibunya, dia sebenarnya juga kadang tidak faham dengan apa yang Mawar ucapkan. Tapi dia lebih suka memerhati dan mengambil sikap tunggu dan lihat. Dia ingin lihat sejauh mana "bezanya" Mawar dari mereka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Baguslah kalau begitu. Mari naik ke rumah Mawar, di bawah ini panas nanti sakit kamu kambuh.” Ibu Halimah perlahan menarik tangan Mawar menuju ke anak tangga. Mawar menurut tanpa bantahan sambil menjeling sekilas Taja yang masih berdiri tidak jauh dari dia. Di tangan Taja ada bakul rotan berisi sayur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ibu, Taja ke pasar ya. Sebelum tengah hari Taja pulang.” ujar Taja, berpamitan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mendengar perkataan “pasar” automatik Mawar berhenti melangkah. Pantas dia berpaling menghadap Taja. Mataya bersinar-sinar. Refleksnya itu membuatkan lukanya terasa ngilu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Auww, sakit!<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Taja, nak ikut!” Ujar Mawar, teruja,<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mawar mau ikut ke pasar?” Tanya Ibu Halimah. Taja yang diam di pandang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Apa kata Taja agaknya? Seperti Mawar, Ibu Halimah juga menanti jawapan Taja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ya. Boleh tak Taja? Mawar nak ikut, nak tengok macam mana rupa pasar kat Melaka.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teruja. Mawar sudah membayangkan suasana pasar yang seperti ada di dalam buku teks Sejarah di sekolah dulu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jap, sekarang ni zaman Hang Tuah kan? Jadi, masih guna sistem barter atau dah guna wang emas? Atau emas sahaja? Wang yang bentuknya macam ayam jantan, lepas tu boleh di patah-patahkan itu sudah digunakan ke zaman ni? Yang macam bentuk pokok tu pula?<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah, nak ikut Taja pergi pasar! </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalau untung sabut timbul, boleh jumpa Hang Tuah tengah berlawan dengan orang mengamuk di pasar. Macam mana agaknya rupa si Tuah itu? Macam P.Ramlee atau mungkin macam M.Nasir? Kan kedua-duanya pernah pegang watak Hang Tuah.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;">“Rasanya, moleklah jika Mawar di rumah sahaja menemani Ibu. Lagi pula, Mawar belum sembuh benar.” Taja menolak lembut permintaan Mawar.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Selain dia bimbangkan kesihatan dan luka Mawar yang belum sembuh benar itu, ada yang lebih dikhuatiri oleh Taja sebenarnya. Macam mana kala Mawar menunjukkan sikap "berbezanya" itu di khalayak ramai? Tidakkah nanti Mawar akan menjadi buah mulut orang? Sedang di kalangan anak-anak muda yang datang berlatih silat kelmarin juga Mawar sudah menjadi tumpuan. Risiko namanya itu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja khuatir, risau andai kehadiran Mawar membuatkan khabar angin bertiup kencang. Jika sampai ke pengetahuan Tuanku Sultan, Mawar mungkin dalam bahaya. Kehadiran Mawar tanpa identiti yang sah di Bumi Melaka ini mungkin boleh menimbulkan masalah Sultan. Taja sering juga terdengar ceita tentang pedagang yang di tangkap kerana mendatangkan masalah di tanah berdaulat ini. Taja tidak ingin masalah begitu menimpa Mawar hanya kerana kesilapan kecil mereka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Alah.” Mawar hampa mendengar kata-kata Taja. Harapannya ingin berfoya-foya di pasar Melaka terbantut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ibu Halimah yang menendengar jawapan Taja mengulum senyum. Sudah dapat ditebaknya hati sang anak. Pasti ada alasannya kenapa anak terunanya menolak permintaan Mawar, dan pastinya penolakan itu dibuat selepas mengambil kira semua perkara. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ibu Halimah menggeleng kepala sebelum kembali mendaki anak tangga. Ditinggakkannya Mawar dan Taja berduan di halaman rumah. Tidak apa, mereka di tempat terbuka. Bukan tempat yang boleh mengundang fitnah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Di lain kesempatan, akan kita penuhi permintaan Mawar itu. InsyaALLAH.” Taja berbasi-basa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Entah bila akan ada kesempatan itu. Kerana datangnya Mawar umpama angin kencang tidak berpetanda, jadi pastinya juga ia pergi tidak bertanda.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okey, janji tau Taja.” Mawar menunjukkan jari kelingkingnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja yang tidak faham hanya mengerutkan dahi, tidak faham ulah Mawar yang satu ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ini namanya pinky promise.” Mawar sengih melihat dahi Taja yang sudah berlapis tiga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pin.. Pin.. Apa?” Giliran Taja pula yang tergeliat lidahnya seperti Ibu Halimah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pinky promise. Pinky itu maksudnya “jari kelingking”. Jari yang ini.” Ujar Mawar sambil menunjukkan jari kelingkingnya pada Taja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Promise itu pula maksudnya janji. Sebab itu, orang Jepun bila berjanji guna jari kelingking. Kaitkan begini.” Jari kelingking Mawar saling berkait antara satu sama lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kononnya mengikut tradisi mereka, siapa yang memungkiri janji, orang tu kena minum air yang bercambur 1000 batang jarum. Supaya orang yang memungkiri janji tu tahu macam mana sakitnya rasa dikhianati. Sakit jarum tertusuk daging itu simbolik kononnya." Ujar Mawar panjang lebar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja yang mendengar penerangan Mawar hanya diam tanpa berkata apa-apa. Tidak bertanya, tidak juga mencelah kata-kata Mawar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa?” Tanya Mawar bila melihat reaksi Taja. Muka speechless Taja buat dia rasa nak tergelak.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tradisi orang Jepun itu sangat rumit. Bukankah lebih elok ucapka sahaja ‘InsyaALLAH’? Jika diijinkan ALLAH. Itu lagi molek rasanya. Batas aurat sesama kita terjaga, budaya dan agama kita juga terpelihara." Ujar Taja. Ayat Taja tersusun. mendalam maksudnya, namun tidak pula melukakan hati Mawar yang mendengarnya.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar menggaru kepala yang tiba-tiba terasa gatal. Tersengih dia mendengar kata-kata Taja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ambik kau ha, Mawar! Nak sangat ikut budaya orang luar kan? Taja kata apa tadi, biar terjaga aurat sesama kita? Ha-ha-ha </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Padan muka! Mesti ayat Taja yang itu merujuk kepada perlakuaanya mengaitkan jari kelingking tadi. Dalam diam, Mawar menahan gelak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Errrr, iya. Lagi molek. InsyaALLAH Taja, jika ada masa bawa Mawar ke pasar ye." Mawar mengulum senyum. Terasa panas pipinya ditegur Taja dalam berkias begitu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“InsyaALLAH. Naiklah Mawar, kita ingin ke pasar.” Ujar Taja sambil mengangguk. Roman wajahnya manis walau tiada segaris senyum menghiasi bibir nipisnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okey. Hati-hati Taja. Kalau jatuh, bangun sendiri.” Mengekek sopan Mawar dengan kata-katanya sendiri. Tapi bile melihat dahi Taja berlapis tiga lagi sekali, Mawar menggaru kepala. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;">Mesti Taja tak faham lagi tu. Malas ingin menerangkan lagi sekali, Mawar hanya mengangkat bahu sebelum laju mendaki anak tangga meninggalkan Taja.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kalau jatuh, bangun sendiri?” Taja mengulang ayat Mawar dalam senyuman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sekalipun kita jatuh di hadapan Mawar, kita akan bangkit sendiri. Mana mungkin kita akan merendahkan maruah sebagai anak jantan dengan meminta tolong pada gadis selemah Mawar?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja menggeleng kepala sebelum berlalu menuju ke pasar. Langkah kakinya ringan hatinya senang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">************************</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Hari ini, Kuala Lumpur.</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;">Tengku Diah cuba menghubungi cucunya sekali lagi. Talian telefonnya masih macam tadi dimatikan. Sebelum talian itu mati, cucunya ada menghubunginya memaklumkan kalau dia sudah dalam perjalanan pulang ke rumah. Mungkin sekitar pukul 9 semalam. Sekarang ini sudah hampir ke pukul 4 pagi dan bayang tubuh cucu kesayangannya belum juga muncul.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mayesa tidak pernah balik selewat ini. Menutup telefonnya tanpa sebab juga tidak pernah. Gumam Tengku Diah sendirian. Dia berjalan mundar- mandir di ruang tamu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Cik Mun, pembantu peribadinya juga nampak sedang sibuk menghubungi seseorang. Mungkin sedang berhubung dengan orang-orang yang mereka kerahkan untuk mencari Mayesa.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sejak semalam, Tengku Diah tidak lena memikirkan ke mana Mayesa pergi. Ingin dilaporkan kepada polis, tempoh masa Mayesa hilang belum pun cukup 24 jam. Malah, Mayesa itukan bukan kanak-kanak yang tidak tahu jalan pulang ke rumah.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lagipun, kehilangan Mayesa tidak boleh di hebahkan. Jika sampai ke telinga ahli-ahli lembaga pengarah Emas Holding, susah nanti. Buat masa ini, lebih baik didiamkan sahaja dalam kalangan ahli keluarga mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mungkin sebenarnya Mayesa cuma keluar berhibur dengan kawan-kawannya dan kebetulan telefonnya sudah kehabisan bateri dan cucunya itu tidak sempat untuk menghubungi dia. Tidak mustahilkan? Biasalah remaja sekarang, bila dengan kawan-kawan, mereka selalu lupa akan orang tua yang sedang menanti di rumah dengan keadaan bimbang.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;">Tapi, Tengku Diah yakin kalau tadi perbualan singkat mereka pada pukul 9 malam itu, Mayesa ada memberitahu dia kalau cucunya itu sudah dalam perjalanan pulang. Dan seingat Tengku Diah, Mayesa sedari dulu bukan jenis yang suka berpeleseran seperti remaja lain sebaya dia. Mayesa lebih suka menghabiskan masa di rumah atau melakukan aktiviti berfaedah.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah, serabut! Terduduk Tengku Diah memikirkan keberadaan Mayesa saat ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bunyi kereta yang baru masuk ke halaman rumah membuatkan punggung Tengku Diah terangkat kembali. Berharap kalau kereta yang baru masuk itu adalah Mini Cooper hitam putih milik Mayesa. Cik Mun juga memanggung kepala, berharap sama kalau Mayesa yang muncul di balik pintu.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mendengarkan bunyi kereta, Tati berkejar ke pintu. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pintu terkuak dari luar, muncul seorang lelaki yang berketinggian model. Melihat Tengku Diah berada di ruang tamu, pantas dia berjalan laju menghampiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa maksud Nenda adik hilang?” Lelaki berketinggian model itu bertanya sebaik dia duduk di hadapan Tengku Diah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nenda dah cuba hubungi adik kamu sejak semalam, dia matikan telefon. Ada Mayesa telefon kamu?” Tanya Tengku Diah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tak ada. Fiz baru touchdown dari Amsterdam kelmarin pagi. Sampai rumah dah petang, tumbang terus tak sedarkan diri sampailah Nenda call tadi. Ingatkan hari ni baru nak jumpa adik." Mahfiz mengeluarkan telefon bimbit dari poket seluarnya. Cuba memastikan bila kali terakhir dia dan si adik berhubung.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>Abang Fiz, dah balik Malaysia nanti kita makan kat Seoul Garden erk- Adik</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Last mesej kitaorang semalam, lepas tu Adik dah tak ada contact Fiz lagi.” Ujar Mahfiz sambil cuba menghubungi Mayesa sekali lagi. Seperti Nendanya, dia juga gagal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nenda risau ni, Fiz. Macam mana kalau sesuatu terjadi kat adik kamu?” tanya Tengku Diah, bimbang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ish, tak adalah. InsyaALLAH, semua baik-baik sahaja." Ujar Mahfiz.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mahfiz cuba menenagkan hati tua Nendanya walau hatinya sendiri bimbang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nenda ada telefon Abang Lan? Abang Nir?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sudah. Dia pun sudah on the way ke sini. Munir pun sudah Nenda hubungi.” Ujar Tengku Diah, lemah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ouh, mungkin kejap lagi mereka sampai. Nenda dah makan ke belum ni?” Melihat Nendanya memicit tengkuk, Mahfiz jadi bimbang. Macam mana kalau Nenda yang sakit. susah mereka nanti.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nenda tak ada seleralah, Fiz.” Tengku Diah menggeleng. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia jadi lemah, tersandar dia kerusi bila tiada tanda Mayesa akan pulang. Malah, orang-orang yang dikerah mencari Mayesa juga masih memberi laporan berita yang negatif.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ya ALLAH, ke manalah Mayesa sudah pergi ni?<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mana boleh macam tu Nenda, kena makanlah baru kuat." </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;">Mahfiz bangun, menuju ke dapurSempat dia bertanya kepada Cik Mun jika Cik Mun juga inginkan sesuatu. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;">Cik Mun yang sudah berusia di awal 40-an itu sudah berkhidmat dengan nendanya hampir 20 tahun. Cik Mun juga nampak sibuk, telefon tidak lekang dari tangannya sejak Mahfiz sampai tadi.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Selang beberapa minit kemudian, sebuah lagi kereta kelihatan masuk di halaman rumah diikuti oleh sebuah lagi kereta di belakangnya. Sekali lagi Tati yang berada di dapur berkejar menuju ke pintu. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;">Mazlan masuk, di ikuti adiknya Munir di belakang.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nenda, apa yang telah terjadi?” tanya Mazlan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tangan Nenda di salam. Dia sedang tidur enak di kondonya sewaktu Nenda menghubunginya tadi. Terloncat dia dari katil mendengar kata-kata Nenda. Terkejut bukan kepalang dia. Lekas-lekas dia bersiap sebelum memandu pulang ke Vila Nenda</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Entahlah Lan, Nenda pun buntu.” Tengku Diah menggeleng kepala.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nir ada call adik semalam, bincang pasal mesyuarat ahli lembaga pengarah minggu depan nanti. Tapi adik tak cakap apa pun, tak cakap dia nak bercuti ke or ada problem ke apa.” Ujar Munir. Antara mereka empat beradik, hanya dia yang berkerja di Emas Holding.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dengan Nenda pun dia tak ada cakap apa-apa.” Ujar Tengku Diah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Memang tiada perubahan ketara yang berlaku kepada cucu tunggal perempuannya itu sebelum ini. Tiada apa yang mencurigakan atau di luar kebiasaannya. Mayesa ceria dan gembira seperti biasa. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mendengarkan kata Tengku Diah, Mazlan dan Munir membisu. Mereka juga buntu memikirkan akan si adik yang hilang jejak dengan tiba-tiba.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tengku.” Cik Mun di belakang tiba-tiba bersuara. Telefon bimbit masih melekap di telinganya.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mereka yang ada di ruang tamu pantas berpaling. Mahfiz yang berada di dapaur juga pantas berkejar ke ruang tamu bila Cik Mun memanggilnya. 4 pasang mata sedang memandang Cik Mun dengan debar di dada. Berita apa yang cuba orang di sebelah sana cuba sampaikan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mereka dah jumpa kereta Mayesa.” ujar Cik Mun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Alhamdulillah.” Pantas Tengku Diah memanjatkan syukur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tapi Tengku, Mayesa tak ada dalam keretanya.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ayat Cik Mun yang kedua umpama batu menghentam kepala, umpama racun yang dipaksa lalu di kerongkong. Pedih, sakit, seksa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ya ALLAH!” Tengku Diah rebah di sofa, tangannya mengurut dada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nenda!! Mazlan dan Munir menerpa mendapatkan Tengku Diah. Tangan Tengku Diah diraih, cuba menyalurkan semangat untuk Tenglu Diah yang semakin nipis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kat mana mereka jumpa kereta adik?” Tanya Munir bila keadaan Nenda sedikit tenang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kat KESAS.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“KESAS?” Tiga suara berpadu menyebut sebaris ayat itu. Terkejut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Apa adik buat kat sana? Itu bukan jalan balik ke rumah Nenda. Adik pergi jumpa kawan kat Shah Alam ke? Tapi kenapa tinggalan kereta kat tengah-tengah lebuhraya? Kot iya pun rosak, kenapa adik taj tahan teksi? Atau telefon salah seorang dari abangnya? Atau Nenda? Cik Mun ke?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ada sejuta persoalan yang menyesak otak mereka tiga beradik. Buntu. Mazlan, Munir dan Mahfiz hilang punca.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Err...” Cik Mun nampak teragak-agak meneruskan kata-kata seterusnya, Matanya silih berganti memandang wajah Tengku Diah dan tiga orang abang Mayesa.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa Cik Mun?” Suara Mazlan separuh mendesak. Moga bukan berita yang mengerikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mereka jumpa kesan darah pada kerusi pemandu. Mereka andaikan, itu darah Mayesa. Mungkin, Mayesa di culik.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ya ALLAH! Ya ALLAH, Mayesa!!” Mengongoi Tengku Diah mendengar kata-kata Cik Mun. Dadanya kembali sakit mendengar perkhabaran buruk itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mazlan, Munir dan Mahfiz saling berpandangan. Terlopong tidak percaya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Diculik? Diculik? Diculik?<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Siap yang menculik adik? Kenapa nak culik adik? Jadi, di mana adik sekarang?</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
**********************</div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Okey, sudah update. Selamat membaca :)</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-31650432155182512252014-01-16T22:05:00.000+08:002014-01-16T22:05:34.614+08:00Bintang Di Sebelah Bulan [4]<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Fossil
di tangan dikerling, sudah hampir ke pukul dua petang. Patutlah perutnya sudah
berdondang sayang. Sudahlah pagi ni dia skip breakfast, memang wajarlah dia
rasa lapar. Pen di tangan dilepaskan, tangannya menggagau mencari Samsung
Galaxy 2 di dalam beg. <span style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2
missed call, 1 message received.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tau
pula nak cari orang.” Ann mendengus, nama Abang Ash yang tertera di skrin telefon
buat hatinya yang sudah sejuk kembali panas. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Ann,
kat mana? Jom lunch sama. Abang Ash belanja.’ <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eleh,
nak pujuk akulah tu.” Mencemuh Ann pada skrin kaku telefonnya usai membaca
pesanan ringkas Ash. Siap ada icon smiley lagi. Eleh, tak heran okey! <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Papp!
Samsung Galaxy 2 dihumban masuk semula di dalam beg. Dibiarkan sahaja pesanan
ringkas Ash tak berjawab. Dia masih marah, tengah merajuk dengan Abang Ash
pasal kejadian pagi tadi. Lenguh tahu tak dail nombor Abang Ash berpuluh kali.
Jadi, jangan harap dia nak reply message Abang Ash. Biar Abang Ash
tertunggu-tunggu dan rasa bersalah. Tapi, Abang Ash tu betulkah tengah tunggu
balasan dari dia?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Scrap
book, alat tulis dan barang-barangnya yang bersepah di atas meja di kemas sebelum
di sumbat masuk ke dalam fail. Ligat otak Ann berfikir, tengah berkira-kira nak
pergi merewang kat mana lepas ni. Kelasnya dah habis pukul 11 tadi, saja dia
lepak kolej sekejap. Nak siapkan draf untuk assignment semester akhirnya. Due
datenya ada sebulan lagi, dan dia kena siapkan 25 lakaran baju pengantin.
Lecturenya saja nak dera dia, gila ke hapa nak buat sketch baju pengantin
banyak macam tu? Dahlah bagi masa singkat sangat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Shopping?
Nahh, dia bukan kaki shopping. Dia cuma suka pergi shopping dengan Abang Ash
atau Abang Dani, kadang-kadang dengan Buk Jah. Yeah, dia memang tak ramai
kawan. Kawannya pergi clubbing tu ramailah, tapi dorang bukan attend kolej yang
sama. Dorang jadi kawan pun sebab dorang berkongsi minat yang sama. Minat menari
di bawah limpahan lampu yang berwarna-warni. Lagipun, takkanlah nak ajak
budak-budak tu pi clubbing siang-siang hari macam ni? Gila ke apa?! <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebab
dia tak ramai kawanlah, dia asyik berkepit dengan Abang Ash sahaja bila Abang
Dani outstation macam ni. Nak lepak dengan abangnya yang lagi dua orang tu, tak
nak dia. Abang Dafi dan Abang Daim tu tak boleh buat geng, gila kerja! Dahlah
gila kerja, suka sekat kebebasan dia lagi. Ada sahaja yang tak kena dimata
abang berduanya itu bila dia buat sesuatu. Ini tak boleh, itu tak boleh. Ah,
tak cool!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nak
gi main skate? Tak kot, baju yang dia pakai sekarang ni tak sesuai nak main
skate. Kalau jatuh tergolek, tak pasal-pasal dia buat tayangan percuma nanti. Lagipun,
dia perlu luahkan ketidakpuasan hatinya pada Abang Ash yang dipendam sejak pagi
tadi. Nak release tension. Kalau boleh, dia nak melalak kuat-kuat. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Karaoke?
Yeah, pilihan yang tepat! Rasanya, Music Box kat Quality Hotel tu time-time
macam ni tak ramai pengunjungnya. Dah nak pukul dua ni, orang dah masuk kerja
balik. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Slang
bag Gucci di kerusi sebelah dicapai, di sangkut ke bahu. Ann bangun, kerusi di
tolak ke belakang. Dengan gaya jalan ala model tengah buat catwalk, Ann berjaya
menarik berpuluh-puluh pasang mata yang sedang menjamu selera dan melepak di
kawasan U-Plaza kolej bila dia mula melangkah. Sengaja Ann menyebak rambutnya
ke belakang bila beberapa orang pelajar lelaki bersiul sewaktu dia berjalan
melintasi meja mereka. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Yeah,
i know I’m hot and seems like you know it too.’ Kembang kuncup hati Ann puji
diri sendiri dalam hati.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">***************<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sejak
masuk kerja pagi tadi, senyuman memang tak lekang langsung dari bibir Ash.
Kelakuannya yang luar dari kebiasaannya itu buat Datuk Azhari tertanya-tanya.
Dilamun cintakah anak bujangnya ini? Dengan siapa? Dengan Ann Delisha anak Tan
Sri Darius ke? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Err,
tak mustahilkan?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ayah
tengok, dari pagi tadi kamu senyum memanjang. Ada berita baik nak kongsi dengan
ayah ke?” Datuk Azhari bertanya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jus
oren dicapai, di teguk sekali lalu. Hari ni, sengaja dia makan tengah hari
bersama Ash. Lagipun, Ash kata dia tak ada lunch appoiment hari ni. Ingatkan
nak balik rumah, tapi dua-dua anak beranak malas nak tempuh jammed. Lastnya,
mereka makan di kedai mamak depan Menara Afiat Holding sahaja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hah? Ayah cakap apa tadi?” Ash yang sedang
menguis nasi tersentak. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash dengar macam ayahnya ada cakap pasal
berita baik? Berita baik apa? Dia dengar sipi-sipi sahaja tadi kata-kata
ayahnya. Sibuk berangankan Cikgu Safawani punya pasallah ni.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Memang sah tengah angau.’ Datuk Azhari
menggeleng.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ayah tanya, apa yang buat kamu senyum
memanjang hari ni. Ada berita baik ke? Kamu nak kahwin?” tebak Datuk Azhari<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eh, tak adalah. Mana ada, ayah.” Ash gelak. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lah, ketara sangat ke perubahan sikapnya hari
ni sampai ayah pun perasan? Iyelah kot. Tapi, bab kahwin tu mungkin ayah betul.
He-he-he.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kalau tak ada, kenapa perangai kamu semacam
hari ni? Selalunya hati kamu tak mulia sangat nak hantar Zaem ke Tadika.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Oh, saja je. Ash memang dah janji dengan
Bambam nak hantar dia hari ni.” Ash mencipta alasan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bukan dia tak nak berterus-terang pasal Safa
dengan ayahnya, tapi belum masanya lagi. Jumpa Safa pun baru dua kali,
takkanlah terus nak kenalkan kat ayah sebagai calon isterikan? Entah-entah,
Safa tu tak berminat kat dia pun. Buat malu keturunan je nanti kalau kena
reject. Malu beb!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Isha sihat? Dah lama dia tak datang rumah.”
Melihat Ash yang seperti menyembunyikan sesuatu itu, Datuk Azhari pantas
menukar tajuk perbualan. Kalau tiba masanya nanti, pasti Ash akan membuka mulut
juga. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sihat.” ujar Ash. Hampir dia lupa kalau
ayahnya memanggil Ann dengan nama “Isha”, terikut-ikut dengan panggilan daddy
Ann.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mendengarkan sebaris nama itu, terus fikiran
Ash melayang pada seraut wajah Ann Delisha yang pastinya sedang masam sekarang.
Mengingatkan pesanan ringkasnya yang tidak berbalas, dan callnya yang tidak
berangkat, Ash yakin kalau Ann memang tengah marah dengan dia sekarang. Tapi
nak buat macam mana, dia memang berada dalam keadaan yang tidak memungkinkan
dia untuk bersarapan pagi bersama Ann pagi tadi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebab itulah, sengaja dia mengosongkan
jadualnya tengah hari ni sebab nak makan tengah hari bersama Ann. Tapi Ann yang
memang degil itu langsung tak angkat call dia, nak reply message dia. Atau
mungkin, sebab usahanya tidak sekuat mana nak pujuk Ann. Ann call dia
berpuluh-puluh kali, dan dia hanya call Ann dua kali sahaja. Nampak sangat dia
tak bersungguh. Huh! Kejam kau, Ash Damien!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Isha dah nak habis studykan?” tanya Datuk
Azhari lagi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“A’ah, dah final semester dah pun.” Ash
mengangguk, mengiyakan. Tangannya menggagau mencari telefon yang bergetar di
dalam poket.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Diploma?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“A’ah, fesyen design.” Samsung 2 di tarik
keluar. Slide unlock di tolak ke atas. Ada dua message yang masuk. Satu dari
Safa, satu lagi Buk Jah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Saya jumpa sehelai kertas dalam buku nota
saya, rasanya milik Encik Ash. Kalau Encik Ash nak datang ambil, saya ada kat
Tadika hingga pukul tiga petang nanti.’- Safa<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Ann tak sarapan tadi, terus pergi kolej.
Sekarang tak balik lagi.’- Buk Jah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Message dari siapa?” tanya Datuk Azhari bila
melihat kerutan di dahi Ash. Message dari siapa yang buat dahi Ash berkerut
begitu?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Haila, hari ni busybody ye Datuk? Semua
benda pasal Ash, Datuk nak ambil tahu nampaknya. Apa kes ni, Datuk? Selalu tak
macam ni pun.’ Datuk Azhari menggosok hidung dengan ibu jari. Sesekali ambik
berat pasal anak bujangnya, tak salah kot.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dari Buk Jah.” Membaca message yang dihantar
Buk Jah buat hati Ash sebal. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann ni pun satu, kalau marahkan dia sangat
takkanlah sampai pergi kolej dengan perut kosong. Hari isnin, kelas Ann ada
satu sahaja, pukul 9 hingga pukul 11 pagi. Dah petang ni, merayau ke mana pulak
Ann ni? Selalu, waktu-waktu macam ni Ann dah balik rumah tidur. Nak recharge
tenaga untuk berdansa kat club malam nanti.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Buk Jah? Bukankah itu pengasuh si Isha tu?”
tanya Datuk Azhari hairan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Anak aku ada skandal dengan orang gaji Tan
Sri Darius ke? Uish, minta simpang empat puluh empat malaikat! <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“A’ah. Tadi Ash tanya dia pasal Ann.” Ujar
Ash. Samsung 2 diselit masuk semula ke dalam poket, fikirannya masih memikirkan
tentang Ann. Ke mana Ann?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa dengan Isha?” tanya Datuk Azhari.
Berminat dia nak tahu hubungan Ash dengan Isha. Ada apa-apa ke mereka ni?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Merajuk. Ash call, message semua tak reply.”
Ash mendengus. Dia tak kekok bercerita tentang Ann pada ayahnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Alah, bukan ayah tak kenal Ann tu macam mana.
Ayah pun dah kenal sangat dengan adik Dani tu, dulukan waktu kecil-kecil Ann
selalu ikut dia dan Dani mencerap langit. Kadang-kadang, Ann ikut Dani bermalam
di rumahnya. Dani tidur bilik dia, Ann tidur bilik Kak Ain.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kamu dengan anak Tan Sri Darius tu ada
apa-apa ke?” tanya Datuk Azhari bila melihat raut wajah Ash yang tidak seceria
tadi. Kenapa?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ish, tak adalah. Diakan adik kawan baik Ash,
automatic dia jadi adik Ash jugalah.”
Ash menggeleng.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> “Tak
adalah, ayah tanya je. Ayah tengok, kamu dengan Isha tu rapat benar. Ayah
ingatkan, kamu ada hubungan istimewa dengan dia.” ujar Datuk Azhari. Matanya
melirik setiap perlakuan Ash, mencari bukti andai tebakannya tadi tepat belaka.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> “Tak
adalah, ayah. Ash cuma selesa dengan Ann tu, dah bertahun Ash kenal dia.
Lagipun, Dani ada pesan suruh tengok-tengok adik dia bila dia tak ada.” Ash
yang mendengar kata-kata ayahnya tergelak kecil. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kenapa semua orang bertanya tentang hubungan
dia dengan Ann? Hubungan mereka nampak pelik ke di mata orang lain? Nampak
mesra semacam kot. Hari tu, Kak Lydia yang tanya. Sekarang ni, ayah pulak yang
tanya. Rapat sangat ke dia dan Ann di mata mereka?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Oh, macam tu ke.” Datuk Azhari
mengangguk-angguk mendengar kata-kata Ash.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalau Isha tu bukan girlfriend Ash, jadi
siapa yang dah berjaya buat anak bujangnya ini senyum sepanjang hari? Mungkin
memang betulkah Ash sedang dilamun cinta? Tapi bukan dilamun cinta dengan Ann
Delisha?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Iyelah, ayah.” Ash mengangguk, tersengih dia
melihat reaksi ayahnya. Ayah tengah korek rahsia Ash ke ni, ayah?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dah hampir pukul dua ni, kalau Ash dah sudah
jom balik office.” Datuk Azhari mula mengangkat punggung, ingin beredar. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia ada meeting dengan client pukul dua
setengah nanti, tapi sebelum tu kena solat zuhur dulu. Takut perbincangan
menjadi panjang pula nanti. Urusan dunia ni, sampai bila pun tak akan selesai.
Jadi, adalah lebih baik jika diutamakan dahulu urusan akhirat. Lagipun,
bukankah memang itu yang dituntut agama?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ayah okey ke kalau balik sendiri kat office?
Ash kena pergi jumpa client kat luar ni.” Ash ikut bangun. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Client? Bukankah kamu kata kamu free sampai
petang ni?” Datuk Azhari bertanya pelik.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Entah client ni, tiba-tiba ajak jumpa.” Ash
sengih. Takkan dia nak bagitau yang dia nak jumpa cikgu Safa pulakan?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okey, ayah balik office dulu. Kamu tu,
jangan lupa solat.” Datuk Azhari mengangguk. Dia mula melangkah meninggalkan
Ash.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Macam tadi, Datuk Azhari tahu ada sesuatu
yang di sembuyikan oleh anak bujangnya. Tapi dia malas nak masuk campur, tiba
masanya dia yakin Ash akan buka mulut juga. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okey, Ash tak lupa ayah. Hati-hati melintas
jalan tu, ayah.” Ash melempar senyum. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Melihat ayahnya yang sudah berlalu, pantas
dia juga berlalu menuju ke keretanya yang diparkir tidak jauh dari bangun Menara
Afiat Holding. Dia tiba lewat pagi tadi, semua tempat letak kereta di dalam
bangunan sudah penuh.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pintu kereta di buka, Ash melolos masuk.
Seatbelt di tarik, enjin kereta dihidupkan. Dia ingin bertemu Nurul Safawani,
tapi fikirannya jauh melayang teringatkan Ann Delisha.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Ann dah makan ke belum tu?’<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*****************<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Auchumm!! Terbersin Ann tiba-tiba. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Siapa yang sebut nama aku ni?’ Hidungnya
dikuis dengan ibu jari.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Remote aircond di capai, suhu dinaikkan. Buku
lagu di atas meja juga di capai, mencari-cari lagu kegemarannya dalam senarai.
Lagu yang selalu abang nyanyi bila nak test vocal.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">Yeah, jumpa! Mikrofon dicapai, dia dah sedia
nak melontar suaranya hari ni.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hatiku
digirisnya lagi<br />
Kali ini lebih dalam dan pedih<br />
Kerna aku sudah berjanji<br />
Dia cinta ku yang terakhir<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sungguh tak
pernah ku menduga<br />
Dia akan mengulanginya semula<br />
Namun untuk menodai cinta<br />
Dan membiarkan aku sengsara<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia tempat
ku sandar<br /><br />
</span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Angan ku pendamkan<br />
Satu percintaan<br />
Yang bisa ku jadikan<br />
Tangga-tangga ku ke pintu syurga<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dah
nak masuk part tinggi ni. Ann menarik nafas, rasa macam nak terkeluar urat kat
lehernya. Letak duduknya di betulkan, kang kalau salah tarik nafas putus pula
urat kat leher dia. Eh, adakah macam tu? Ah, lantaklah!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Meleraikan rindu…..<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mengecap bahagia<br />
Yang kerap dimadah<br />
Insan yang murni<br />
Yang dah rasakan cinta<br />
Yang aku mimpi<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tercungap-cungap
Ann nak catch up balik nafas dia. Macam mana Abang Ash boleh nyanyi lagu ni
selamba macam Awie? Ah, rindu Abang Ash!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sungguh tak
pernah ku menduga<br />
Dia akan mengulanginya semula<br />
Namun untuk menodai cinta<br />
Dan membiarkan aku sengsara<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann
bangun, buat gaya model seolah dia tengah berlakon dalam muzik video lagu Awie.
Rambutnya di sebak ke belakang, sebelah tangan mencengkam baju di dada. Yeah,
nampak sangat betapa sengsaranya dia di situ.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Oooo… Uuuu..<br />
Oooo… Uuuu..<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Amboi,
curi lagu favourite abang Ash!” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tersentak
Ann melihat Ash yang berdiri di muka pintu. Kus semangat!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bila
abang Ash sampai?” Berkerut dahi Ann bila melihat Ash Damien sedang berdiri
dengan sengihan di muka pintu. Macam mana abang Ash tahu dia ada kat sini?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah
lupa, tempat ni abang Ash yang kenalkan kat dia dulu. Mestilah abang Ash tahu
nak cari dia kat mana. Err, abang Ash cari dia ke?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Lama
dah, sempat jugaklah abang Ash tengok Ann punya video klip tak menjadi tu.”
Ujar Ash, selamba. Dia berjalan menghampiri Ann. Bibir Ann tercebik-cebik. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Amboi
Ann, macam muncung itik!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa
abang Ash buat kat sini?” tanya Ann. Dia menjauh bila Ash duduk di sebelahnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Ee
dia ni, orang nak release tension pun tak boleh. Dahlah punca orang tension tu
sebab dia, yang dia pi selamba tunjuk muka depan orang ni apa kes? Eh,
menyampah!’ <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Lah,
nak karaokelah. Takkan nak datang berenang kot, kat sini mana ada kolam.” Ujar
Ash, melawak.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Oh,
lame. Joke tu dah basilah, Abang Ash.” Ann menggeleng. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash
sengih mendengar kata-kata Ann sebelum tergelak. Kena sebijik kau Ash. Itulah,
siapa suruh tak hafal line Sepahtu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Marah
abang Ash lagi ke?” tanya Ash bila melihat Ann diam. Dari tadi,
ditonyoh-tonyohnya mikrofon di tangan. Kesian kau mikrofon, jadi mangsa baran
Ann.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Lah,
abang Ash ada buat salah ke kat Ann?” tanya Ann, sarkastik.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ada.
Abang Ash tak pick up call Ann, tak bagitahu kat Ann kalau abang Ash tak boleh
breakfast sama-sama dengan Ann pagi tadi.” Ujar Ash. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sengaja
Ash mengaku terus kesalahan diri, biar Ann tak marah-marah lagi macam ni. Dia
malas nak bertegang urat dan buat sesi pujuk-memujuk dengan Ann lama-lama
sebenarnya. Kalau dilayankan rajuk Ann tu, entah sampai bila baru nak reda.
Perangai kebudak-budakan betul!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann
yang mendengar kata-kata Ash mendengus kecil. Tau pulak dia salah dia apa.
Eleh!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Lenguh
tau tak jari Ann dail nombor abang Ash banyak-banyak kali. Sekali pun, abang
Ash tak angkat. Eee, sakit hati!” mikrofon di tangan dilempar di atas meja.
Bergema bunyi hentakan diseluruh ruang bilik karaoke itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Amboi
Ann, kalau rosak mikrofon tu abang Ash tak nak tanggungjawab okey!’<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dah
tu abang Ash tak angkat, yang Ann call banyak kali tu buat apa? Sekali dahlah.”
Sengaja Ash nak bagi Ann yang panas tu bertambah panas. Tergelak-gelak Ash bila
Ann menjeling tajam. Lama-lama, boleh ‘luka’ oleh jelingan Ann ni tau.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okeylah,
abang Ash yang salah. Abang Ash minta maaf, okey?” Ash mengenyit mata,
senyumannya melebar. Dia tahu, Ann selalu cair dengan cara ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nahh,
bukan salah abang Ash pun.” Ann menarik nafas. Memang bukan salah abang Ash
pun, dia sahaja yang mengada-ada.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ann
dah makan?” tanya Ash. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash
nampak piring berisi buah-buahan dan kacang yang dihidang di atas meja sudah
hampir kosong. Nampaknya, Ann dah tak mogok lapar macam dulu. Jag berisi jus
oren dicapai, dituang ke dalam gelas yang masih kosong. Diteguk sekali lalu,
berlumba-lumba air jus oren membasahi kerongkong. Ah, nikmat..<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> “Dah. Abang Ash?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dah
juga, dengan ayah. Dah Ann sombong dengan abang Ash, tak nak lunch sama tadi.” Ash
sengih.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Melihat
mood Ann yang sudah kembali normal, Ash jadi lega. Bolehlah dia jumpa Safa
kejap lagi. Sebab bimbangkan Ann dan terikat dengan janjinya pada Dani untuk
tengok-tengokkan Ann, dia terpaksa tangguhkan niat nak menatap wajah Safa
petang ni. Kalau tak, dah lama dia drive pergi Tadika Harapan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eleh,
ajak apa macam tu. Sekali je, lepas tu terus senyap.” Ann mencebik lagi bila
mendengar kata-kat Ash. Dia yang ajak-ajak ayam, kita pula yang disalahkan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eh,
abang Ash salah lagilah ni?” Ash gelak kecil. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Buku
lagu dicapai. Dia dah lama tak karaoke. Alang-alang dah kat sini, dan orang
office pun dah tahu kalau dia tak masuk office petang ni, dia pun rasanya nak
test vocal jugalah macam Ann.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hurmm..”
Ann menggumam, malas nak lawan cakap dengan abang Ash.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ann,
jom nyanyi lagu favourite kita.” Ash mencapai remote, mencari-cari lagu
favourite dia dan Ann.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Abang
Ash tak balik office ke?” Ann menjeling fossil di tangan. Dah hampir pukul 3
petang ni. Taulah syarikat tu bapa dia yang punya, tapi sejak bila etika kerja
abang Ash jadi teruk macam ni? Ish-ish..<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tak,
petang ni abang Ash off.” Ujar Ash, bersahaja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa?”
Berkerut dahi Ann mendengar kata-kata Ash.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Saja,
nak teman Ann karaoke.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> “Betulkah?” Bersinar-sinar mata Ann mendengar
kata-kata Ash. Tapi, sejak bila abang Ash baik hati nak teman-teman dia segala
ni? Selalu tu, abang Ash buat dunno je.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Betullah.
Dah, ambik mikrofon tu cepat. Lagu dah nak start ni.” Ash excited, dah lama dia
tak lepas gian dengan hobinya yang satu ini. Hobi berkaraoke yang dikongsinya
bersama Ann, selain dari hobi mencerap langit.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann
yang melihat tingkah Ash pantas mencapai mikrofon yang dihumbannya tadi. Tersenyum
ceria dia bila mengenangkan dia sedang berduet lagu kegemarannya bersama dengan
orang kesayangannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Andainya aku
bertanya</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Padamu tentang bahagia</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></i><span class="ilad"><i><span style="line-height: 115%;"><span id="IL_AD1" style="background-attachment: scroll; background-position-x: 0%; background-position-y: 50%; background-repeat: repeat !important; cursor: pointer !important; float: none;">Di mana</span></span></i></span><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;">nilai setia</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Di manakah puncak</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><span id="IL_AD3" style="background-attachment: scroll; background-position-x: 0%; background-position-y: 50%; background-repeat: repeat !important; cursor: pointer !important; float: none;"><span class="ilad"><i><span style="line-height: 115%;">cinta</span><o:p></o:p></i></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="ilad"><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span class="ilad"><span style="line-height: 115%;">Ann senyum, badannya digoyang
perlahan ke kiri ke kanan. Matanya redup merenung abang Ash yang juga sedang
tersenyum, manis.</span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Mahukah
engkau mengerti</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Harapan serupa mimpi</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Ianya dapat terjadi</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Atau hilang tak berganti<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Ash
yang melihat senyuman Ann ikut tersenyum. Ann yang cantik, yang manja, yang
selalu </span><span style="line-height: 115%;">buat hatinya risau, malah buat dia menyampah kadang-kala. Ann, Ann..</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Sejarah
mengajar kita</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Menjadi lebih dewasa</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Meniti</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><span id="IL_AD2" style="background-attachment: scroll; background-position-x: 0%; background-position-y: 50%; background-repeat: repeat !important; cursor: pointer !important; float: none;"><span class="ilad"><i><span style="line-height: 115%;">arus</span></i></span></span><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;">angkara</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Lupakan
kisah yang lalu</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">
Teguhkan tugu imanmu</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Doaku buat kekasih<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann
lupa, bila kali terakhir agaknya dia dan abang Ash berduet lagu ni. Setahun
yang lalu? Atau mungkin juga, dua tahun yang lalu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Yang dulu
usah dirindu</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Hilangkanlah dari hatimu</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Doaku buatmu kekasih<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann
tahu, tiada ‘yang dulu’ dalam hidup abang Ash. Tapi Ann tak pasti untuk masa
kini dan masa akan datang. Dia tahu dia tak punya hak dalam hidup abang Ash,
tapi dia nak hak itu!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Sejarah
mengajar kita</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Menjadi lebih dewasa</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Meniti</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><span id="IL_AD2" style="background-attachment: scroll; background-position-x: 0%; background-position-y: 50%; background-repeat: repeat !important; cursor: pointer !important; float: none;"><span class="ilad"><i><span style="line-height: 115%;">arus</span></i></span></span><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;">angkara</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Lupakan
kisah yang lalu</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Teguhkan tugu imanmu</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Doaku buat kekasih</span></i><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Yang dulu
usah dirindu</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Hilangkanlah dari hatimu</span></i><span class="apple-converted-space"><i><span style="line-height: 115%;"> </span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><br />
Doaku buatmu kekasih<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Abang Ash..” Suara Ann menyapa telinga sebaik
dia menghabiskan bait lagu terakhir. Gemersik sahaja bunyinya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa?”
Ash mengangkat kening, bertanya. Dia rasa pelik dengan nada suara Ann. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ann
suka abang Ash.” Ujar Ann, lancar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Yeah,
abang tahu.” Ash buat muka bosan. Bukan sekali dia dengar ayat itu dari mulut
Ann. Dari dulu, entah dah berapa juta kali dia dengar pengakuan Ann yang satu
itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“No,
I mean.. I mean..” Ann menghela nafas. Ah, kenapa tiba-tiba dia rasa macam
jantungnya berdegup terlalu laju? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash
mencapai gelas di atas meja. Tekaknya kering, padahal baru satu lagu dia
nyanyi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“I’m
fall in love with you!” Lancar ayat itu keluar dari bibir Ann. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ya,
dia suka abang Ash seperti yang dia selalu kata sejak dari dulu lagi. Suka yang
membawa maksud kalau dia tak nak kehilangan abang Ash.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Burrr!!!
Tersembur air jus oren keluar dari mulut Ash mendengar pengakuan Ann. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Ann
cakap apa tadi? Fall in love? In who? Aku ke?’<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pardon?
Abang Ash rasa, abang salah dengar tadi.” Ya, memang Ash harap, dia salah
dengar kata-kata Ann tadi. Dadanya berdebar kencang menunggu kata-kata Ann.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tak,
abang tak salah dengar. Ann cintakan abang Ash!” Sedikit kuat suara Ann. Dia tak
suka reaksi abang Ash yang.. yang dingin. Abang Ash tak akan kecewakan diakan?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"I
have to go. Nanti Ann balik sendiri, okey.” Ash bangun. Dia tak tahu nak
berhadapan dengan Ann macam mana. Kalau dia berlakon pura-pura tak dengar
kata-kata Ann pun tak boleh juga. Dua kali pengakuan itu keluar dari mulut Ann.
Dia tahu, keadaan tak akan sama lagi selepas ini antara dia dan Ann. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah,
menyesalnya datang sini!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Abang
Ash, Ann cintakan abang Ash!” Ayat itu keluar lagi dari mulut Ann untuk kali yang ketiga. Ash yang sudah beredar ke pintu pantas di kejar. Lengan Ash dicapai,
dipegang erat. Dia tak akan bagi abang Ash pergi selagi abang Ash tak bagi
jawapan kat dia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Abang
Ash, please.” Airmata Ann gugur. Kenapa abang Ash bersikap begini? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“I’ll
pretend that I’m not hear anything from your today. Balik rumah, mandi, and
rest. Nanti abang Ash call.” Ash menghela nafas, berat. Tangan Ann yang mencengkam
erat lengannya dilepaskan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘I’m
sorry, Ann.’ Ash berlalu, dia tak suka tengok airmata Ann tapi dia tak terdaya nak buat apa-apa. Ini soal hati dan perasaan. Dia belum ada jawapan untuk luahan hati Ann tadi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Abang
Ash..” Ann rasa, separuh dari hatinya hancur bila melihat abang Ash pergi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*******************</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">CikGadis sangat suka lagu "Doa Buat Kekasih- Ramli Sarip ft Khatijah Ibrahim". CikGadis rasa, lagu ni sangat romantik, auwww!!</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-22106238782841843252014-01-02T06:46:00.000+08:002014-01-09T22:45:04.295+08:00Bintang Di Sebelah Bulan [3]<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pagi
lagi, Ash sudah muncul di rumah orang tuanya. Semuanya gara-gara buku nota
hitam milik Safa.<span style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bambam,
Bambam, Bambam!” Berulang kali nama anak saudaranya di panggil sebaik dia
melangkah masuk ke dalam banglo mewah tiga tingkat milik keluarganya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kau
pehal panggil nama anak kakak macam tak jumpa setahun?” Ain Dania, kakak sulung
Ash muncul dari dapur. Pelik dia dengan Ash yang terjerit-jerit macam kera
tertelan mikrofon.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kak
Ain, Bambam mana?” Kak Ain di hampiri. Di salam ala kadar kakak sulungnya itu.
Matanya meliar, mencari kelibat Bambam. Belum pukul 8, takkanlah Bambam dah ke
Tadika?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kau,
panggil lagi nama anak akak macam tu. Kang melekat nama tu sampai ke besar, tak
ke hilang macho anak akak nanti.” Marah Ain. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Punya
lawa nama dia bagi kat anak dia, Zaem Hamizan. Zaem Hamizan, pemimpin yang
cerdik, kuat dan tampan. Tapi, nama Bambam itu juga yang Ash panggil. Eh, spoil
betullah Ash ni!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Alah,
kalau Bambam dah hilang banyak kilo nanti aku stoplah panggil dia Bambam.” Ash
sengih.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Banyaklah
alasan kau.” Terjuih ke depan bibir Kak Ain mendengar kata-kata Ash. Ada sahaja
modal budak ni nak menjawab. Eee..<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bambam
mana? Dah pi Tadika?” tanya Ash. Matanya meliar di seluruh tingkat bawah rumah.
Tiada tanda-tanda Bambam ada di situ.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ada
kat atas tu ha, tengah siap. Kenapa cari anak akak? Selalu, kau cari dapur dulu
bila balik sini.” Sinis Kak Ain memerli. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bukan
peril tak ada isi, tapi memang itulah kenyataannya pun. Sejak tinggal sendiri
beberapa bulan yang lalu, entah berapa kali Ash pulang ke banglo orang tua
mereka hanya kerana ingin mengisi perutnya yang kebuluran. Kalau bukan sebab
lapar, jangan haraplah Ash nak tunjuk muka. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Perut
tak lapar sangat.” Ash sengih. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kak,
aku naik kejap. Nak cari Bambam.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash
menuju ke tangga, berkira-kira hendak mencari Bambam di tingkat atas. Di
tangga, dia terserempak dengan ibu dan ayahnya yang sedang turun ke bawah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ash,
bila sampai?” Datin Dahlia bertanya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Baru
je. Ibu, ayah, kejap eh. Ash nak pi jumpa Bambam jap, ada benda nak tanya dia.”
Tangan Datin Dahlia dia capai, di kucup. Perlakuan yang sama juga dilakukannya
pada ayahnya. Tercengang dua orang tua itu melihat perangai tergesa-gesa Ash.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Abang,
sejak bila Ash tu kamceng dengan Zaem? Selalunya, dibulinya budak tu adalah.”
Datin Dahlia bertanya sangsi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Entah,
tak tahu.” Datuk Azhari menjongket bahu, laju menonong ke tingkat bawah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perangai
Ash yang selalu berubah-ubah mengikut mood itu kadang-kadang buat dia tak ambil
peduli dengan sikap Ash. Biarlah, Ash bukan budak-budak lagi yang perlu di
ambil tahu semua perubahan sikapnya. Mungkin, Ash rindukan Zaem. Kan Ash dah
lama tak balik sini. Rindulah kut dengan anak saudaranya yang seorang itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Melihat
tingkah suaminya yang bersahaja, Datin Dahlia ikut angkat jongket bahu. Anak-anak
dah besar, tahulah mereka nak uruskan hal sendiri. Langkah suaminya ke tingkat
bawah di turuti. Sedikit tersasar langkahnya bila suara Zaem menjerit
kedengaran dari bilik. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hish
Ash ni, kalau tak menyakat Zaem memang tak sah.” Menggeleng Datin Dahlia mendengar
jeritan Zaem yang nyaring. Namun langkahnya tetap diteruskan, tidak berniat
untuk campur tangan dalam hal Zaem dan Ash.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*****************<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bam,
Pak Usu nak masuk boleh?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Belum
pun mendapat izin dari tuan punya bilik, Ash sudah merempuh masuk ke dalam. Menjerit
anak Kak Ain yang baru berusia enam tahun itu bila Ash tiba-tiba muncul di muka
pintu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa
ni Pak Usu, kan dah terlondeh towel Zaem.” Laju Zaem menarik semula towelnya ke
atas. Ah, free-free Pak Usu Ash nampak dia separuh bogel!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Terbahak-bahak
Ash gelak melihat Zaem yang kelam-kabut menarik towelnya. Cuba menutupi
sebahagian bawah tubuhnya yang terdedah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kau
nak tutup apa Bam? Tak payah nak tutup-tutup, Pak Usu pun tak selera nak
tengok. Kecik macam cili padi!” Makin galak Ash gelak bila Zaem buat muka
menyampah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eee!!
Zaem tak suka Pak Usu!” Zaem menuju ke katil, duduk menghempas tubuh di birai
katil. Matanya berair, ada tanda-tanda yang Zaem Hamizan akan banjir kejap
lagi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah,
tak suka Pak Usu Ash! Benci Pak Usu Ash!! Zaem memukul-mukul tilam, mukanya
cemberut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eleh,
kata macho. Baru usik sikit, nak nangis.” Sengaja Ash mengapi-apikan lagi
perasaan Zaem. Biar terbakar macam selalu. Dia yang sudah duduk di sisi Zaem
menolak-nolak bahu Zaem dengan sikunya, tanda provokasi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mana
ada Zaem nak nangis.” Laju Zaem menyapu air yang bergenang di hujung mata sebelum
jatuh menyentuh pipi. Hilang machonya nanti depan Pak Usu kalau Pak Usu tahu
dia menangis. Nanti kena bahan sampai masuk darjah satu nanti.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Macam
tulah Bam, baru macho.” Ash sengih, menahan gelak dalam hati. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalau
bukan sebab nak tahu pasal pemilik buku nota hitam semalam, mesti dah lencun
dengan airmata Bambam dia kerjakan saat ini. Tapi, Bambam hanya satu-satunya
sumber maklumat dia mengenai Safa. So, dia kenalah berbaik-baik dengan Bambam. Kang
Bambam tak nak bagi kerjasama, siapa yang susah? Ash Damien juga..<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pak
Usu nak apa? Zaem nak pakai baju.” Zaem, biarpun baru berusia enam tahun sudah
tahu apa itu privacy. Begitu cara dia dididik Kak Ain. Elegan!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bam,
kat sekolah kau ada tak cikgu nama Safa?” Ash tanpa bertangguh terus ke tujuan
asalnya mencari Bambam. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Semalam,
sewaktu sedang membelek-belak buku nota hitam milik Safa, dia ada jumpa nama
Bambam dalam senarai nama pelajar yang akan membuat persembahan untuk Hari Guru
nanti. Kat dalam buku tu tulis, ‘Zaem Hamizan- Katak Puru’. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Siapa
lagi Zaem Hamizan itu kalau bukan Bambam? Tapi yang lawaknya, Bambam berlakon
jadi katak puru? Kah-kah-kah!
Kelakarnya! <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tak
de.” Zaem menggeleng. Cikgu Safa? Siapa tu?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tak
de? Betul tak de cikgu nama Safa? Alah, senang cerita macam ni. Cikgu Safa tu,
orangnya kecik-kecik, cantik, pakai tudung. Kalau Bam tengok dia, terus jatuh
hati.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Semua
cikgu kat sekolah pakai tudung, semuanya cantik. Tapi, tak ada pula cikgu yang
Zaem jatuh cinta.” Sekali lagi Zaem menggeleng, jujur sahaja ayat yang meluncur
dari mulutnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kenapa
dengan cikgu nama Safa tu? Kenapa Pak Usu cari dia? Berkerut dahi Zaem memandang
Pak Usunya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nama
dekat-dekat dengan Safa ada tak? Cuba sebut semua nama cikgu kat sekolah tu.”
tanya Ash lagi sambil mengulum senyum. Kata-kata Zaem tadi mencuit hatinya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalaulah
Zaem tahu cinta pertamanya dulu ialah cikgu tadikanya, mau sampai ke tua dia kena
bahan dengan Zaem nanti.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi,
kalau dia bukan cikgu kat sekolah Bambam, mana lagi dia nak cari Safa? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Cikgu
Rokiah, Cikgu Hajar, Cikgu Ana, Cikgu Wani, Cikgu..” Kusyuk Ash mendengar satu
persatu nama cikgu-cikgu yang Zaem sebut. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rokiahsafa?
Err, bukan. Safahajar? Err, bukan juga. Safa Ana, ke Ana Safa? Tak sesuai.
Safawani? Err.. mungkinkah itu orangnya yang dia cari?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bam,
cikgu nama Wani tu nama penuh dia apa?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Cikgu
Wani? Hurmm.” Zaem menggaru kepala. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Cikgu
Wani tu, apa nama penuh dia ye? Terbayang-bayang di ruang matanya wajah ayu
cikgu kelasnya yang selalu menemankan dia menunggu ibunya datang menjemput.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Entah.
Zaem lupa.” Zaem menjongketkan bahu setelah lama berfikir. Tersengih dia
memandang Ash.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hampeh! Ash menggeleng kepala. Kak Ain, anak
kau ni makan semut banyak sangat ni kut. Nama cikgu sendiri pun dia tak ingat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bukan Safawani?” Ash menyebut sebaris nama
yang dari tadi bermain di fikirannya. Sekadar mencuba nasib, manalah tahu
tekaannya betul.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hah! Safawani. Ya, nama cikgu Wani tu Nurul
Safawani.” Bersorak girang Zaem bila nama itu keluar dari bibir Pak Usunya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Yeahh!!!” Ash ikut bersorak, lagi riang dari
Zaem. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalau Safa dan Nurul Safawani itu adalah
orang yang sama, yang dia cari-cari sejak semalam, memang penuh setamanlah
bunga dalam hati dia. Yuhoo!!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tapi, kenapa Pak Usu cari cikgu Zaem?” Zaem
yang hairan melihat tahap kegembiraan Pak Usu Ash yang terlebih-lebih itu
bertanya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Adalah. Bam, hari ni Pak Usu hantar gi
sekolah nak tak?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash sudah mula memasang strategi dalam
kepala. Dia dah berkira-kira nak ‘gunakan’ Bambam dalam misinya menawan hati
Safa. Gunakan untuk tujuan kebaikan ye, bukan nak pedajalkan Bambam ke hapa. Sekarang
ni, Bambam umpama lombong biji timahnya yang sangat-sangat berharga.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pertama, dia akan pastikan dahulu jika Nurul
Safawani itu ialah orang yang di cari. Kalau ya, dia akan mulakan langkah kedua
iaitu mencari tahu semuanya pasal Safa. Paling penting, kena tahu sudah
berpunya atau belum. Dah confirm bukan milik orang, dia akan suruh Ibu masuk
meminang. Kemudian, we happily ever after..</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Yeah, perancangan yang rapi lagi mantap!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Naik kereta kuat Pak Usu tu ke?” Bersinar
mata Zaem mendengar pelawaan Pak Usunya. Nak, nak, nak!!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“A’ahlah. Tapi, dengan satu syarat.” Ash
senyum sumbing.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Alah. Ni yang lemas ni kalau ada
syarat-syarat ni.” Wajah Zaem kembali suram. Dia tunduk menongkat dagu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Alah, kacang je syarat dia. Bam nak ke tak
ni?” Ash angkat kening dua kali. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa?” Zaem bertanya malas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bagi Pak Usu jumpa cikgu Wani. Boleh tak?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tu je?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tu je.” Ash mengangguk. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okey.” Zaem senyum hingga ke telinga. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Alah, kacang je nak bagi Pak Usu jumpa cikgu
Wani. Cikgu Wani kan selalu jaga pagar pagi-pagi, tunggu pelajar datang. Nanti,
sampai sekolah karang dia suruhlah Pak Usu hantar sampai depan pagar. Boleh Pak
Usu jumpa cikgu Wani!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okeyy!!” Tangan di hulur, tanda perjanjian
sudah termeterai antara dua pihak. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah, tak sabar nak pergi Tadika Harapan hari
ni!!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*******************<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ann mendail nombor Ash entah untuk ke berapa
kali, mungkin sejuta kali agaknya. Masih tidak bersambut. Eh, bencinya!!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Selalu macam ni, menyampah!” Telefon bimbit
di lempar masuk ke dalam beg. Mukanya masam. Dalam hati, dah berbakul-bakul
sumpah untuk Ash yang mungkir janji.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Buk Jah, Ann jalan dulu.” Dia bangkit dari
sofa, menuju ke pintu utama. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ann, tak nak breakfast dulu?” Buk Jah muncul
dari dapur, terkedek-kedek dia mengejar langkah Ann. Sambil-sambil itu, sempat
lagi Buk Jah menganalisa Ann dari atas hingga ke bawah. Tergeleng dia melihat
pakaian Ann. Singkat hingga ke peha! <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kolej Ann ni tak ada dress code ke? Boleh pulak
pakai seksi-seksi macam ni masuk kuliah? Atau, dah memang inilah agaknya dress
code untuk pelajar jurusan Fesyen. Kut iya pun, tak boleh ke sopan sikit
bajunya tu? Haish, apa nak jadilah dengan anak Tan Sri Darius ni?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nanti Ann breakfast kat kolej, dah lambat.” Ujar
Ann. Stiletto merah dibawa keluar dari dalam rak kasut, dikenakan di kaki. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ann drive ke, Ash datang ambil?” tanya Buk
Jah lagi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Iyalah, kenalah ambik tahu. Kalau Tan Sri
tanya anak dia ke mana, keluar dengan siapa, ternganga dia tak dapat jawab
nanti. Dahlah Ann Delisha tu buah hati pengarang jantung Tan Sri Darius. Almaklumlah,
anak tunggal perempuanlah katakan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Naik teksi!” Ann merengus. Laju kakinya
melangkah ke pagar utama. Dia tak ada hati nak berbasi-basa dengan Buk Jah
macam selalu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bukan dia marahkan Buk Jah yang banyak tanya,
tapi dia marahkan Abang Ash yang mungkir janji. Okey, memanglah Abang Ash tak
kata yang Abang Ash hantar dia pergi kolej pagi ni. Tapi, semalamkan dia ada
hantar SMS kat Abang Ash, suruh Abang Ash jemput dia pagi ni sebab dia nak
breakfast sama-sama dengan Abang Ash. Eee, tipu sangatlah kalau Abang Ash cakap
dia tak terima SMS dia. Bukan satu SMS dia hantar, lima kesemuanya! Takkanlah satu
pun Abang Ash tak dapat kut?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lagipun, bukankah dia dah call banyak kali
tadi? In case Abang Ash lupa, tak dapat SMS dia semalam, tapi diakan ada call? Kenapa
tak angkat? Saja tau, nak buat hati dia sakit pagi-pagi ni. Merosakkan pagi
Isnin dia aje!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> “Ni
tak lain tak bukan, gaduh dengan Ash lah ni.” Buk Jah menggeleng sahaja melihat
tingkah Ann. Dah biasa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Esok-esok, okeylah tu.” Ujar Buk Jah lagi,
bersahaja. Pintu utama di tutup rapat, di kunci sebelum dia kembali ke dapur. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">********************<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">73 missed call. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tak patah ke jari Ann call banyak-banyak
kali ni?” Menggeleng Ash melihat nama Ann muncul di skrin telefon. 73 missed
call tu!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pak Usu, siapa yang call Pak Usu
banyak-banyak kali tu?” Zaem yang duduk di kerusi penumpang bertanya. Bingit
telinganya mendengar telefon Pak Usunya melalak dari tadi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Acik Ann.” Selamba nada suara Ash.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Acik Ann? Kenapa tak angkat?”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pak Usu kan drive, mana boleh angkat call.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Yeah, sebenarnya dia memang tak nak angkat
pun. Dia tahu sebab apa Ann call dia. Semuanya sebab SMS yang dia terima
semalam. Ann kata, dia nak sarapan pagi sama-sama hari ni. Tapi, kalau dia
layankan permintaan Ann macam mana dia nak hantar Zaem ke Tadika? Kalau tak
dapat hantar Bambam, macam mana nak jumpa cikgu Wani? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Oh no, biarlah Ann merajuk lagi. Senang je
nak pujuk Ann, tapi nak jumpa cikgu Wani ni yang susah. Dah alang-alang dia pi
jumpa Bambam, baik dia pi jumpa cikgu Bambam sekali. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kesian Acik Ann. Zaem angkat, boleh?” Zaem sudah
mencapai telefon Ash di atas dashboard.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eh, eh, eh tak payah. Nanti Pak Usu call
Acik Ann lepas ni.” Laju Ash menahan. Telefon di tangan Zaem diambil, diseluk masuk dalam poket seluarnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bambam, jangan susahkan Pak Usu boleh tak? Kalau
Bambam pick up call Acik Ann, musnah semua plan Pak Usu. Bambam, Bambam..<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okey.” Zaem mengangguk. </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tumpuannya sudah
beralih ke arah bangunan sekolahnya yang sudah semakin dekat. Dari jauh, Zaem
nampak cikgu Wani sedang berdiri di
hadapan pagar macam biasa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Itu, cikgu Wani!!” Jerit Zaem. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mana? Mana?” Teruja Ash sekejap. Hilang persoalan
tentang Ann dari fikirannya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tuuuu!!” Jerit Zaem lagi. Jarinya ditunjuk ke
arah gadis yang memakai baju kurung kain kapas corak bunga-bunga kecil berwarna
biru. Tudungnya juga dari warna yang sama.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okeyyy.” Ash memberhentikan keretanya di
bahu jalan setelah mengenal pasti ‘target’. Seatbelt di buka. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okey Bam, let’s go!” Sebelum melangkah
keluar, sempat dia merapikan apa yang patut. Kut-kut ada biji lada sangkut celah gigi ke, rosak nanti first impression cikgu Wani kat dia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Let’s go!!” Zaem ikut melangkah keluar dari
kereta. Bila Ash menghulurkan tangan padanya, laju Zaem menggeleng kepala. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pak Usu, Zaem ni macho! Kalu pegang tangan,
nanti macho Zaem hilang.” Ujar Zaem sambil mengangkat keningnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Terpana Ash seketika sebelum tergelak
mendengar kata-kata Zaem. Yeah, whateverlah Zaem, yang penting sekarang Pak Usu
nak jumpa cikgu Wani kau tu. Jom, jumpa cikgu Wani cepat!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Langkah kaki Ash semakin laju bila mereka
menghampiri pagar Tadika Harapan. Lagi-lagi bila </span></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">suara cikgu Wani yang mesra
menyapa pelajar dan ibu bapa yang datang menghantar anak-anak masing sudah
kedengaran sayup-sayup di telinga.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hurrm, kalau dari suara Ash tak boleh cam
jika Safa dan cikgu Wani adalah orang yang sama.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beberapa langkah sebelum mereka tiba di
hadapan pagar sekolah, Ash mencuit bahu anak saudaranya. Dengan gerak mulut,
dia menyuruh Zaem supaya menyapa cikgunya yang berdiri membelakangi mereka.
Zaem yang faham mengangguk. Tanpa perlu di suruh untuk kali kedua, Zaem membuka
mulutnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Selamat pagi, cikgu!” Tersusun cantik
barisan gigi Zaem yang putih bila tersenyum lebar pada cikgu Wani.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Selamat pagi.” Cikga Wani berpaling. Dia ikut
senyum, membalas senyuman Zaem dan.. Err, mungkin ayah Zaem?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash kaku, berdiri di sisi Zaem tanpa suara. Tapi,
senyumannya ikut sama melebar. Di telinganya, terngiang-ngiang lagu Tetty Kadi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">‘<i><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">Siapa pernah jatuh cinta</span></i></span><i><br />
<span style="background: white;">Pada pandangan yang
pertama</span><br />
<span style="background: white;">Apakah memang sama</span><br />
<span style="background: white;">Dengan ku punya
cinta</span><br />
<span style="background: white;">Yang kini ku alami
sendiri</span></i><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">..'</span><br />
<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->***</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">*******************</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-52475321047304131112013-12-24T14:41:00.000+08:002013-12-24T19:11:40.880+08:00Mawar [3]<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">Masih
awal benar ketika Taja kembali ke rumah. Semalam ,dia menumpang bermalam di
rumah Edika. Mujur sahaja, Edika yang sebatang kara dan tinggal seorang itu
tidak kisah bila dia menyuarakan hasrat untuk tinggal bersama. Edika cuma tidak
bersetuju bila dia kata ingin membantu Mawar. Bagi Edika, cerita Mawar itu
tidak masuk akal. Dunia masa depan? Itu semua karut!</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi
bila Taja menyoal dia tentang keanehan bahasa dan pertuturan Mawar, Edika
terdiam. Menurut Edika, memang gaya bahasa Mawar itu kedengaran janggal di
telinga, malah cara Mawar berpakaian ketika mereka menemukan Mawar juga
kelihatan aneh di matanya, tapi itu tidak membuktikan kalau dunia masa depan
seperti yang didakwa Mawar itu wujud.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di pihak Taja pula, jika Mawar bilang begitu maka Taja memilih untuk mempercayai Mawar.
Namun bukan dengan mempercayai secara membabi buta. Taja mempercayai Mawar
kerana jaminan yang Mawar beri. Orang yang cetek ilmu sekalipun tidak akan
berani bersumpah dengan nama ALLAH. Maka sebab itulah, Taja memilih untuk
beranggapan baik dengan Mawar. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
mendaki tangga, terus menuju ke dapur ingin menyapa ibunya. Tapi Ibu Halimah
tiada di dapur. Dapur kayu itu kosong.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eh,
Taja. Baru sampai?” Mawar muncul dari belakang rumah. Ditangannya ada cerek
hitam yang selalu diguna ibunya untuk menjerang air. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ibu ke mana?” Tanya Taja masih berdiri di
tempat yang sama. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika
Ibu tiada di rumah, Taja ingat dia ingin turun ke laman. Tidak elok
berdua-duaan dengan Mawar. Lagi-lagi dalam keadaan Mawar yang begitu. Kain batiknya
disinsing hingga ke betis, menyerlahkan sebahagian kakinya yang putih melepak.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ibu
Halimah kata, dia ke kebun kejap. Nak petik sayur.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa
ibu yang meminta Mawar menjerang air?” Tanya Taja. Melihat Mawar yang sesekali
berkerut dahi itu, Taja tahu kalau lukanya yang belum sembuh benar itu pasti terasa
sakit.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eh,
taklah. Saya yang nak buat sendiri. Saya nak mandi tadi, tapi air perigi tu
sejuk. Saya tak tahan sejuk, sebab tu saya ingat nak jerang air dulu.” Terang
Mawar laju. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa
tidak minta ibu sahaja yang jerangkan airnya? Luka Mawar kan sembuh benar.” Ujar
Taja. Mawar kelihatan pucat, dahinya berpeluh. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Saya
yang nak guna, Taja. Jadi, biar saya yang buat. Lagipun, bukan susah nak jerang
air.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar
bergerak ke tepi dapur kayu. Duduk bertinggung dia memerhatikan dapur kuno
kepunyaan Ibu Halimah. Baki puntung kayu api semalam di kuis-kuisnya dengan
batang kayu. Cuba mengingati kembali cara-cara menghidupkan api yang dia belajar
sewaktu perkhemahan Pengakap dulu. Alah, masih ada bara. Dia hanya perlu kumpul
arang-arang yang ada untuk di jadikan bahan bakar nanti.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nasib
baik masih ada bara lagi. Kalau tak ada, nak hidupkan api macam mana? Rumah Taja
ada minyak tanah ke? Ada mancis? Tak ada kut..<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
yang berniat ingin berlalu mematikan hasrat bila melihat Mawar seperti
terkial-kial. Mana mungkin gadis dari masa depan seperti Mawar boleh
menghidupkan api dengan cara primitif seperti orang di zamannya. Sedangkan
kapal sahaja pun sudah boleh terbang di dunia Mawar, mana mungkin mereka masih
menggunakan cara kuno ini untuk menghidupkan api. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
baru ingin menghampiri Mawar, membantu gadis itu menghidupkan api. Tapi Taja
menghentikan langkahnya. Dia berdiri beberapa langkah di belakang Mawar, berniat
untuk memerhatikan dahulu Mawar dan hanya akan menghulurkan bantuan jika Mawar
memerlukannya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar
mengumpul baki bara api semalam, di tiup menggunakan batang buluh. Bila sudah
ada sedikit api dari bara tadi, di susunnya puntung-puntung arang yang ada
sebelum kayu api yang lebih besar di letak di atas arang. Kipas nipah dicapai,
dikibarnya sedikit kuat hingga api semakin marak dan membakar kayu api yang
paling atas. Cerek berisi air tadi diletak di atas besi yang di letak
melintang. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Selesai
kerjanya, Mawar bangkit. Terasa ngilu rusuk kanannya bila bangkit tiba-tiba
tadi. Rasanya seperti terkena kejutan elektrik sahaja. Dengan sakit kepala,
badannya yang masih terasa panas, Mawar terasa ingin kembali berbaring sahaja. Ah,
sakit!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa?”
Tanya Mawar. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
dilihatnya memandang pelik cerek air yang baru dia jerang tadi. Kenapa? Cerek tu
tak boleh buat jerang air ke?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak
ada apa.” Taja menggeleng. Dia beredar ke ruang depan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
ingin bertanya sebenarnya macam mana Mawar tahu cara menghidupkan api seperti
orang dalam zamannya? Taja juga ingin tanya, apakah di dunia Mawar yang
kapalnya sudah boleh terbang itu, mereka masih menggunakan cara di zamannya
untuk menghidupkan api? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi
Taja tidak jadi bertanya. Bimbang Mawar
berkecil hati jika dia bertanya itu ini tentang tempat asal Mawar. Tempat asal
yang masih menjadi misteri dan kewujudunnya yang masih menjadi tanda tanya
padanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tutup
pintu Mawar, kita ingin menyusul ibu di kebun. Jangan buka pintu selagi kita
dan ibu belum pulang.” Sempat Taja berpesan pada Mawar sebelum dia hilang di
balik pintu utama.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okey.”
Mawar mengangguk dalam senyuman. Dia berpaling,
melihat cerek yang dia jerang tadi. Airnya sudah hampir mendidih. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebenarnya,
apa yang mengganggu fikiran Taja tadi?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*******************<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dari
jauh lagi, Ibu Halimah sudah tersenyum melihat Taja. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Assalammualaikum,
ibu.” Taja menghampiri, tangan ibunya di salam. Kedua belah pipi ibunya, Taja
kucup.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Waalaikumussalam.
Lena tidurnya semalam, nak?” Ibu Halimah menepuk perlahan bahu anak </span><span style="line-height: 115%;">terunanya.
Perlakuan Taja itu sangat menyenangkan hatinya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja,
guru silat yang di geruni oleh anak muridnya ketika di gelanggang. Namun bila
bersama ibunya, dia kembali menjadi anak yang sangat manis kepada orang tuanya.
Ibu Halimah selalu merasakan kalau dia sangat berbangga punya anak seperti
Taja. Manis, selalu berbakti kepada orang tuanya, malah seorang yang taat pada
agama. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sayang
sahaja, hati anak terunanya belum terbuka untuk berumah tangga. Sedangkan dia,
sebagai seorang ibu ingin benar melihat Taja berkahwin. Dia tidak akan hidup
selamanya untuk menemani Taja hingga ke tua.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Alhamdulillah,
lena bu.” Taja senyum. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
melirik kearah bakul rotan ibunya. Ada ubi manis, jagung, dan beberapa ikat
pucuk sayur. Selalunya, jika Ibu Halimah memetik sayur dan mencabut ubi dalam
jumlah yang banyak begitu, dia yang akan ke pasar untuk menjualnya. Hidup mereka
bergantung pada hasil tani, dan hasil laut. Tapi Taja tidak sering ke laut, dia
bimbang meninggalkan ibunya sendirian di rumah. Taja selalunya mengambil upah
membuat atau membaiki rumah penduduk kampung.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ini
apa, ibu?” Taja tunduk. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di
salah satu bakul rotan ibunya, ada beberapa jenis akar kayu, daun–daun malah
pucuk kayu hutan. Dia tahu ibunya bidan kampung ini, tapi dia tidka dengar pula
ada orang melahirkan anak semalam atau beberapa hari lepas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ubat
untuk Mawar. Semalam, tidurnya tidak lena. Hingga ke subuh dia meracau dalam
tidur, </span><span style="line-height: 115%;">mungkin disebabkan oleh badannya yang panas.”</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Semalam,
lenanya terganggu bila Mawar tiba-tiba sahaja menjerit dari bilik sebelah. Tergesa-gesa
dia mendapatkan Mawar bila jeritan itu sudah bertukar dengan tangisan. Berulang
kali dia mengejutkan Mawar, namun Mawar tidak juga jaga. Bila tangannya melekap
di dahi Mawar, terasa benar panasnya yang membahang. Mujur sahaja, panas badan
Mawar turun beberapa ketika selepas dia menuam dahi Mawar dengan daun Bunga
Raya yang diramas halus. Alhamdulillah, menjelang subuh, demam Mawar semakin kebah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mawar
meracau dalam tidur?” Taja mengerutkan dahi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Seingatnya,
sewaktu Mawar bertarung antara hidup dan matinya kerana kehilangan banyak darah
akibat luka beberapa hari yang lepas, Mawar tidak meracau. Mawar hanya tidur,
kaku seperti mayat hidup. Kenapa Mawar meracau agaknya? Apa yang bertandang
dalam tidur Mawar, yang mengganggu lenanya?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Iya.
Ibu tidak pasti benar yang Mawar racaukan, ibu kurang faham bahasa yang Mawar
tuturkan.” Terang Ibu Halimah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tapi
ibu ingat, Mawar ada menyebut nama seseorang.” Tambah Ibu Halimah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Semalam,
ketika Mawar meracau dia perasan Mawar ada menyebut nama seseorang. Mawar
meminta orang itu supaya lari dan jangan sampai tertangkap. Siapa orang itu,
tidak pula Mawar menyebutnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa,
ibu? Nama siapa yang Mawar sebut?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mayesa.
Jika ibu tidak silap, namanya Mayesa. Mawar menyuruh supaya Mayesa itu lari,
jangan sampai tertangkap.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
mengerutkan dahi mendengarkan kata-kata ibunya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mayesa?
Siapa Mayesa? Adakah Mayesa itu sebenarnya adalah Mawar? Tapi jika Mawar adalah
Mayesa, kenapa Mawar meminta dia lari? Dan kenapa Mayesa perlu lari? Siapa yang
mengejar Mayesa, yang ingin menangkap Mayesa?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mawar
ada pernah cerita pada Taja tentang Mayesa?” Tanya Ibu Halimah bila melihat
Taja diam. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak
ada ibu.” Taja menggeleng. Dia pun baru mendengar nama itu pagi ini, bukan dari
mulut Mawar tapi mulut ibunya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kasihan
sungguh ibu melihat Mawar semalam.” Ibu Halimah mengeluh. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Luluh
hatinya melihat Mawar yang menangis teresak-esak. Luruh naluri keibuannya bila
mendengar Mawar merintih meminta tolong, memohon simpati dalam esak tangis. Airmata
Mawar umpama air hujan yang jatuh ke pipi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
memeluk bahu ibunya, menggosok perlahan lengan ibunya. Taja tahu kenapa ibunya
berperasaan begitu. Adiknya Anom, meninggal beberapa tahun yang lepas kerana
dipatuk ular. Jika Arwah Anom masih hidup, dia pasti sebaya Mawar. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pasti
ibu Mawar merindukan anak gadisnya.” Ibu Halimah mengesat airmata yang ingin
mengalir. Tidak mahu jika Taja melihat airmatanya. Dia tidak mahu Taja ikut
bersedih.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak
apa bu, kita akan bantu Mawar hingga dia bisa kembali ke dunia masa depannya.
InsyaALLAH.” Taja senyum, menyedapkan hati tua ibunya dengan kata-katanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ibu
Halimah menepuk perlahan bahu Taja, mengangguk. Tangannya diletak di pipi Taja,
mengusap perlahan pipi Taja sambil tersenyum. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ibu
tidak tahu apa jadi pada ibu, jika ibu tidak punya kamu, Taja.” Ujar Ibu
Halimah beremosi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
membalas senyuman ibunya, menarik tangan ibunya di pipi dan lalu dibawa ke bibir. Dikucup tangan ibunya. Kasihnya dia pada ibunya, hanya ALLAH yang tahu. Sejak ayah dan
adiknya meninggal, hanya mereka berdua yang tinggal. Saling bergantung harap
dan berkongsi segala susah dan senang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ayuh
bu, kita pulang. Matahari sudah tinggi, Taja harus ke pasar menjual dagangan
ibu.” Taja mengangkat bakul rotan berisi ubi; jagung dan sayur, di pikulnya di
bahu. Bakul berisi daun-daun ubatan untuk Mawar pula di jinjitnya sahaja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ayuh.”
Ibu Halimah mengangguk. Bakul rotan di tangan Taja di ambil.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ini,
biar ibu yang bawa.” Ibu Halimah mula melangkah, meninggalkan kawasan
kebunnya yang tidak sebesar mana.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
senyum. Dia ikut melangkah, menyaingi langkah ibunya. Sesekali mereka berbual,
bergelak ketawa dan saling mengusik seperti pasangan kekasih. Namun fikiran
Taja masih menerawang, cuba mencari jawapan dan perkaitan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Siapa
Mayesa? Apa hubungan Mawar dengan dia?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Balik
nanti, Taja ingin bertanyakan hal itu kepada Mawar. Mungkin, ini titik kepada
permulaan dalam pencarian mereka untuk membantu Mawar pulang ke dunia masa
depannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*******************<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar
mengetap bibir. Peluh dingin memercik dari dahinya. Balutan kain yang melilit
di badan dan bahunya di buka perlahan-lahan, terasa ngilu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ah,
sakit!” Makin kuat bibirya di ketap. Terasa mencucuk sakitnya bila Mawar
tersalah sentuh tadi. Seberapa terukkah lukanya hingga dia rasa sakit begini?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nasib
baik, aku hidup lagi.” Mawar beristighfar dalam hati sebaik melihat lukanya
bila semua balutan kain itu sudah dibuka. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lukanya
hampir tiga inci dalamnya. Hampir sejengkal panjangnya. Nasib baik tidak tembus
hingga ke belakang. Nasib baik juga, tidak mencederakan mana-mana organ
dalamannya. Kalau luka itu terkena jantungnya, mungkin sudah lama dia arwah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ibu
Halimah kata, dia kehilangan banyak darah hari tu. Dia dalam keadaan
nyawa-nyawa ikan sewaktu Taja dan Edika membawa dia pulang ke rumah. Dia berlumuran
darah, dari hujung rambut hingga ke hujung kaki. Mujur sahaja Taja dan Edika
yang sedang membuat rondaan di sekitar kampung terjumpa dia. Kalau tak? Membusuklah
dia hingga mereput di kaki bukit sana. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Alhamdulillah,
syukur kepada ALLAH, dia masih bernafas hingga ke hari ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Air
bercampur garam di dalam bekas ditarik, biar rapat dengan dia. Kain bersih
untuk membalut luka juga diletak di sebelah bekas air tadi. Jarinya dicelup,
memastikan kalau air garam yang tadinya panas sudah turun suhunya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sedikit
hangat. Tapi, kira okeylah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kain yang berlipat di celup masuk ke dalam air garam. Diperah, dan perlahan di
lekap di </span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">lukanya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ahh..”
Menyeringai Mawar bila air yang sedikit hangat bercampur garam itu menyentuh
luka. Sedikit pedih. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mujur
sahaja, lukanya semakin kering. Kalau bukan sebab akar-akar kayu yang Ibu
Halimah letak, jangan haraplah luka sedalam itu akan kering dalam masa beberapa
hari. Pasti sakitnya lagi teruk berbanding sekarang jika dia mencuci lukanya
dengan air garam dengan keadaan luka yang masih baru.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tahan
Mawar, tahan.” Mawar mengetap bibir, cuba memberikan semangat pada diri
sendiri. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika
tidak memikirkan kemungkinan lukanya itu akan dijangkiti kuman, tidak ingin dia
menanggung sakit begini. Tapi, adalah baiknya dia membersihkan lukanya setiap
hari dengan cara begini daripada kelak luka itu dijangkiti kuman. Bernanah dan
berdarah kembali. Eh, tak nak dia!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Aku
bet, luka ni mesti akan tinggal parut.” Mawar mengusap perlahan lukanya yang
sudah kembali berbalut. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanpa
jahitan, luka sebesar itu mungkin akan memakan masa yang lama untuk sembuh. Ia juga
pastinya akan meninggalkan parut besar di badannya. It’s okey, yang penting aku
hidup lagi. Lagipun, jika dia mahu, di dunia masa depannya sana, parut begini bukanlah
satu masalah yang besar. Orang nak muka baru pun boleh buat, inikan setakat nak
buang parut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tapi,
macam mana aku boleh luka sampai macam ni sekali?” Sekali lagi, Mawar meraba
tempat lukanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ini
bukan luka terkena tembakan. Kalau ini luka tembakan, mesti Ibu Halimah ada
jumpa peluru ketika merawat dia dulu. Tapi, Ibu Halimah tidak jumpa apa-apa.
Lagipun, lukanya panjang. Seperti dicantas dengan sesuatu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dicantas?” </span></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">Gila, ingat badan aku ni rumput ke nak main cantas-cantas? </span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">But wait, ada orang nak bunuh aku ke? Eh, takkanlah. Takkanlah ada orang nak bunuh aku
kut? Atau pun, ada penculik culik dia kemudian minta wang tebusan. Bila keluarga
dia tak nak bagi, penculik tu cuba nak bunuh dia. Kemudian, dia lari dan
cedera. Begitu?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah,
mustahil! Mawar tak rasa dia cukup kaya di dunia masa depannya hingga dia
menjadi mangsa culik.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tapi,
siapa perempuan tu? Kenapa lelaki-lelaki tu kejar dia?” Mawar teringat mimpinya
semalam. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam
mimpinya, dia melihat seorang perempuan di kejar oleh beberapa orang lelaki. Dia
tidak kenal siapa perempuan itu, wajahnya samar-samar. Wajah lelaki-lelaki yang
mengejarnya juga samar. Dia ingat, dia seolah berdiri di tepi jalan raya dan
memerhatikan lelaki-lelaki itu mengejar perempuan tersebut. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
cuba membantu, tapi kakinya seperti melekat di tanah. Tidak boleh bergerak
langsung. Akhirnya, dia hanya menangis bila melihat perempuan itu jatuh dan
lelaki-lelaki itu berjaya menangkapnya. Sebaik lelaki-lelaki itu berjaya
menangkap perempuan tersebut, pipinya ditampar bertalu-talu. Dia menjerit
meminta tolong, tapi tiada siapa yang mendengar jeritannya. Malah,
lelaki-lelaki itu juga seolah tidak sedar akan kewujudannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa
aku emosi tengok perempuan tu. Apa kaitan mimpi aku semalam dengan punca aku </span></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">berada kat sini?” Mawar menggigit hujung baju kurung.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
buntu mencari jalan keluar kepada masalahnya. Dia tahu pasti ada sesuatu pada
mimpinya semalam. Ia bukan sekadar mimpi, ia lebih kepada ‘déjà vu’ baginya. Seolah
dia pernah menyaksikan kejadian itu. Tapi di mana? Bila? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ah..
Rumitnya.” Mawar mengeluh. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
menarik kedua belah kakinya rapat ke dada. Kepalanya menyentuh lutut. Beberapa titis
airmata jatuh di pipi. Sesaat kemudian, dia menangis teresak-esak untuk
kesekian kalinya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Aku mau pulang..'</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">***********************</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-1094899489872562812013-12-20T23:55:00.004+08:002013-12-21T00:15:58.722+08:00Isteriku 19 Tahun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnYQDScbyVmbN_UxRVErGu2y96qcCxkR1dFz1BtZcC1PLEeGKwkMElW_TQKaqU5_NILHvTb8kJ-iTyU9T7VARmclgRYGsKuAKYlwA_XDK5yrNh9zQeybmrbb95FJDo76h6vTMUI0er_uM/s1600/1466318_499816726782212_950776183_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnYQDScbyVmbN_UxRVErGu2y96qcCxkR1dFz1BtZcC1PLEeGKwkMElW_TQKaqU5_NILHvTb8kJ-iTyU9T7VARmclgRYGsKuAKYlwA_XDK5yrNh9zQeybmrbb95FJDo76h6vTMUI0er_uM/s320/1466318_499816726782212_950776183_n.jpg" width="198" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ya, buku ini sudah terbit. Alhamdulillah.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-76599907134212975082013-12-18T04:20:00.000+08:002013-12-26T23:20:46.914+08:00Bintang Di Sebelah Bulan [2]<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jam di tangan di kerling, alahai dah hampir ke pukul
tiga petang. Dia tak Zuhur lagi ni.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Ann,
lama lagi ke? Dah dua jam kita kat sini.” Ash dah mula bosan. Dah naik kematu
punggungnya duduk buang masa di butik ini.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Menyesal!
Menyesal! Menyesal! Menyesal!</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Kalau
boleh ulang waktu, dia rela je Ann merajuk tujuh hari tujuh malam dengan dia
sebab lupa pasal birthday Ann. Alahai, nak tercabut dah kepala lutut dia
mengekor Ann dari hulu ke hilir. Dari tadi asyik keluar masuk butik, tapi satu
pun belum ada yang Ann berkenan. Gila picky!</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Kejaplah,
Ann nak try baju ni kejap.” Ann masih sibuk mengacu baju ke tubuh tanpa
mempedulikan wajah Ash yang menegang.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Nak
try berapa kali lagi Ann? Abang tak zuhur lagi ni.” Suara Ash dah naik seoktaf.
Dari tadi, dia perasan Ann asyik cuba dan acu baju yang sama. Pattern yang sama,
cuma warna sahaja yang berbeza.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Kejaplah..”
Ann merengus geram. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Dress labuh hingga ke buku lali yang dia cuba tadi di kembalikan
semula ke tempat asal. Design dah lawa, tapi Ann tak berkenan dengan warnanya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Ash
yang melihat tingkah Ann yang bersahaja merengus geram. Ann Delisha!</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Nah,
ambik ni.” Kad kredit di tangan di hulur pada Ann. Kalau tunggu budak ni pilih
dan bayar baju, sampai ke asarlah dia di sini nanti.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Abang
Ash nak gi mana?” Kad kredit bertukar tangan. Wajah Ash yang keruh, Ann renung
lama. Ah, abang Ash sangat kacak sekalipun muka dia masam macam limau kecut!!</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Nak
solat!” Ash bangun, ingin berlalu mencari surau.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Okey.”
Ann senyum, mengangkat tangan kanan dan melambai pada Ash yang sudah ingin
berlalu. Baru beberapa langkah, Ash berhenti. Berpaling dia menghadap Ann yang
masih berdiri di posisi yang sama.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Ann
tak solat?” Sempat Ash bertanya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Err..
Cuti?” Ann sengih. Hujung jarinya bermain dengan rambut.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Ash
sengih sinis mendengar jawapan Ann sebelum berlalu tanpa berkata apa.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Yeah,
cuti. Dalam sebulan, berapa kali kau datang bulan Ann? Ash menggelengkan
kepala, kesal dengan sikap Ann yang sambil lewa dalam menunaikan perintah
ALLAH.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">***************</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ash mengemaskan ikatan tali kasutnya. Tergesa-gesa
dia bila getaran Sansung 2 di poket seluarnya semakin kerap. Ann nak hantar
SMS sampai berapa ratus ni?!</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Telefon di tarik dari
poket seluar bila sekali lagi poket seluarnya terasa bergetar. Getaran yang
panjang menandakan kalau ada panggilan masuk. Terkial-kial Ash memakai kasut
sambil berlari-lari anak keluar dari ruang solat lelaki. Dan ketika itulah, dia
berlanggar dengan seseorang.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Ouch!!” Ash jatuh, Samsung 2 Ash juga jatuh. Malah, gadis bertudung bawal biru yang Ash langgar itu pun
turut jatuh. Habis barangnya terkeluar dari beg dan bertabur di lantai.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Ah, sorry. Saya tak
nampak awak tadi.” Ash cepat-cepat ingin memegang lengan gadis itu, cuba untuk
membantunya berdiri.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Takpe, saya okey.”
Gadis itu pantas berundur ke belakang, cuba mengelak dari di sentuh Ash. Dia senyum
segaris, lima jarinya ke hadapan tanda dia menolak pertolongan Ash.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Ash yang faham maksud
gadis itu mengangguk. Dia menundukkan sedikit kepalanya, tanda minta maaf.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Maaf, saya nak rushing
tadi.” Ash mengulang permohonan maafnya sekali lagi. Gadis yang dilanggarnya
tadi sedang sibuk mengumpul barang-barangnya yang bertabur di atas lantai.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Takpe, saya pun salah.
Menonong jalan, tak tengok kiri-kanan.” Si gadis bangun, berdiri di hadapan Ash
dengan senyuman nipis.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“O..o.. okey.”
Tiba-tiba Ash jadi kelu. Terpana dia seketika. Jantungnya berdegup laju,
iramanya tidak seperti selalu. Ah…</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Saya pergi dulu.
Assalammualaikum..” Gadis itu berlalu, langkahnya laju seolah dia baru dikejar
hantu. Mungkin ekspersi wajah Ash tadi yang buat dia begitu. Terkejut mungkin
bila Ash memandangnya tanpa berkelip. Ah, seram!</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Waalaikumussalam..”
Beberapa saat kemudian, baru Ash kembali kealam nyata. Itupun sebab telefon
bimbitnya yang masih di atas lantai kembali berbunyi. Ash tunduk, mencapai telefon bimbitnya yang tertera nama Ann.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“5 minutes.” Pendek
ayat Ash sebelum talian di matikan. Samsung 2 diselit kembali ke dalam poket.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Ash berpaling, melihat kelibat
gadis yang dilanggarnya semakin menjauh. Debar di dada yang tadinya menggila
sudah beransur reda. Ash sengih, tangannya mengurut dahi sebelum sengihannya
tadi bertukar menjadi senyuman. Lebar.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Alah, lupa tanya nama
dia!” Keluh Ash, kesal.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Gadis tanpa nama itu,
hanya dalam pertemuan yang singkat tadi telah berjaya membuatkan rentak jantung
Ash laju dari biasa. Cinta? Ah, terlalu awal berbicara tentangnya. Ash bukan
manusia yang percaya pada cinta pandang pertama. Tapi yang pasti, gadis itu
berjaya mencuit hati Ash hanya dalam beberapa saat sahaja.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Ah, Ann!” Ash baru
ingat kalau Ann sedang menunggunya di Little Penang Cafe.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Ash berpaling, mula
melangkah ke tujuan asalnya sebelum berlanggar dengan gadis tanpa nama tadi. Ketika
melangkah, terasa sesuatu menyentuh hujung kasutnya. Benda berwarna hitam,keras
dan sebesar telapak tangannya. Buku nota?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Safa.” Ash membaca
sebaris nama tertera yang ada di kulit buku.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Ah, perempuan tadi.”
Ash berpaling, cuba mencari kelibat gadis bertudung bawal biru tadi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Mungkin, pemilik nama yang
ditulis menggunakan liquid paper itu dan gadis yang dilanggarnya tadi adalah
orang yang sama. Tapi sayang, saat Ash berpaling kelibat gadis itu sudah tidak
kelihatan. Sudah menghilang di balik selekoh sana, mungkin.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Aku simpan dulu, kalau
aku jumpa dia aku bagi balik.” Putus Ash.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Biarpun dia tahu, kemungkinan
untuk dia bertemu semula dengan Safa adalah sangat nipis. Tapi Ash yakin, suatu
hari nanti mereka pasti bertemu juga. Ash kembali melangkah, Ann sudah lama
menanti.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Safa, Safa, Safa..”
Ash mengulang-ulang sebaris nama itu dengan senyuman manis di bibir. Hatinya berbunga-bunga.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">****************</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beg sandangnya sudah di selongkar habis, tapi masih belum
jumpa benda yang dia cari. Habis barang-barangnya bertaburan di atas katil.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Mana pulak dia
menghilang ni?” Tangannya meraup wajah. Riak wajahnya gusar.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Ah, susahlah kalau buku
notanya itu hilang. Semua perkara-perkara penting dan urusan di Tadika, dia
catat di sana. ALLAH, kenapalah dia cuai sangat ni?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Jumpa?” Seorang wanita
separuh usia terjegul di muka pintu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Tak adalah Kak Hajar. Saya
dah selongkar banyak kali dah beg ni tapi tak ada.” Dia duduk di kerusi,
mengeluh perlahan sebelum kembali meraup muka.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Tercicir kot, tapi Safa
tak perasan.” Ujar wanita yang di panggil Kak Hajar itu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Mungkinlah tu.”
Mengeluh lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Cuai, cuai, cuai!! Tak habis
lagi Safa menyalahkan diri sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Tak apalah, dah hilang
nak buat macam mana. Beli baru jelah nanti.” Cadang Kak Hajar.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Hurrmm..” Safa
menggumam tanpa suara.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Nampaknya, terpaksalah
dia berjumpa dengan Puan Rokiah esok. Ada banyak maklumat tentang minit
mesyuarat perjumpaan dengan ibu-bapa pelajarnya minggu lepas yang sudah hilang
bersama buku notanya itu. Malah, senarai nama dan nombor telefon pelajar di
bawah jagaannya pun turut hilang sama. Bijak, bijak, bijak kau Safa!</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Dahlah, makan jom. Kak
Hajar dah lapar ni.” Kak Hajar berlalu, meninggalkan Safa yang masih memikirkan
misteri kehilangan buku notanya. Ah, tak kuasa nak fikir! Perut yang lapar ni
lagi perlukan perhatian.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Okey, kejap lagi Safa
keluar.” Safa mengangguk. Barang-barang yang bertaburan di atas katil di
pandang. Satu kerja lagi nak punggah masuk balik dalam beg.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Ke manalah kau
menghilang buku nota?” Lincah tangan Safa mengemas barangnya yang berterabur,
selincah otaknya yang ligat berfikir misteri kehilangan buku notanya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">**************</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Seatbelt dilepaskan. Rambut panjangnya di sebak ke
belakang, rimas!</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Thank you, Abang Ash!”
Ann berpaling, lantas memeluk Ash.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Sungguh, dia happy
sangat hari ni. Mana dia tak happy, seharian dia keluar dengan Ash Damien cinta
hatinya yang satu ini.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Hurmm, welcome.”
Perlahan Ash menolak tubuh Ann, menjauhkan jarak mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Lelaki lain mungkin
suka bila di peluk perempuan secantik Ann, tapi bukan dia. Ann itu, hanya adiknya
pada nama sahaja. Hakikatnya, Ann itu tetap bukan muhrimnya. Ada batas
pergaulan dan aurat yang harus di jaga.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Abang Ash tak nak
masuk dulu? Jumpa daddy, jumpa abang Dani?” tanya Ann.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Rasa terkilannya
ditolak Ash tadi, di lontar jauh-jauh. Dia faham kenapa Abang Ash layan dia
begitu. Ash Damien yang Ann kenal dari kecil itu memang menjaga batas pergaulan
antara mereka. Dia sahaja yang selalu lepas laku, hingga menimbulkan rasa tidak
senang di pihak Ash.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Lain kali kot, dah lewat ni.” Ash menjeling jam di dashboard kereta. Hampir ke pukul
sembilan malam.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Kalau dia terima
pelawaan Ann, entah pukul berapa baru dia dapat balik rumah. Dia sudah penat,
tidak larat rasanya selepas menemankan Ann shopping seharian. Di tubir matanya,
hanya terbayang katil sahaja. Mengantuk, penat!</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okeylah kalau macam
tu, Ann masuk dulu.” Ann membuka pintu kereta dan </span></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">melangkah keluar.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Nanti, kirim salam kat daddy Ann dan Dani eh.”
Ash senyum. Ann yang sudah berada di luar kereta membalas senyumannya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Okey. Drive safely.”
Ann </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">mengangkat tangan, melambai pada Ash
yang sudah menghidupkan enjin kereta.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">“Okey. Dah pergi masuk.”
Ash mengangguk, membalas lambaian Ann sebelum memandu keretanya keluar dari
perkarangan banglo mewah milik keluarga Ann.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Ann melangkah masuk ke
dalam rumah. Ruang tamu kosong, mungkin Daddynya ada di bilik bacaan. Malas
mengganggu Tan Sri Ahmad Darius, Ann terus menuju ke biliknya di tingkat atas. Dia
baru ingin melangkah ke bilik air bila Sony Ericson pinknya berbunyi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">‘Dongak ke langit,
sekarang!’ Satu pesanan ringkas dari Abang Ash.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Dongak ke langit? Ada apa?
Ann menuju ke balkoni, pintu gelongsor di buka. Dia melangkah keluar sambil
mendongak ke langit. Automatik, dia tersenyum.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">‘It’s your star.
Bintang Ann Delisha.’ Satu lagi pesanan ringkas dari Abang Ash.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">Makin lebar senyuman
Ann membaca pesanan ringkas Abang Ash. Kepalanya didongak kembali ke langit. Pada
bintang yang ada di sebelah bulan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;">*********************</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-74913447840859954202013-12-17T05:45:00.000+08:002013-12-17T05:38:40.496+08:00Bintang Di Sebelah Bulan [1]<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tiramisu Cafe lengang
pagi ahad itu. Ash melangkah masuk. Sebelum menuju ke meja kegemarannya di
hujung cafe, dia bergerak dahulu menuju ke rak-rak buku yang ada cafe tersebut.
Membelek-membelek akhbar yang disediakan sebelum menarik surat khabar Berita
Harian dan menuju ke meja.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Two coffee
latte please.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Sempat
Ash membuat pesanan pada Lydia, si pemilik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">cafe
</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">yang sedang sibuk di kaunter. Zara yang tersengih di lambai dengan
senyuman. Ah, Zara nampaknya “kehilangan” satu batang gigi baru-baru ini. Ada
ruang kosong di antara barisan gigi Zara yang tersusun cantik sebelum ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="line-height: 150%;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="line-height: 150%;">“Dating?” </span></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Lydia
datang lima minit kemudian bersama dulang di tangan. Bagus betul service cafe ni, tuannya sendiri yang hantar order.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="line-height: 150%;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="line-height: 150%;">“A’ah. With </span></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ann.”
Ash gelak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Kalau
dengan Ann, itu bukan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">dating </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">namanya.
</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">It’s called, just meeting someone.”</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
Lydia ikut gelak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Sudah
hampir tiga tahun sejak Ash datang bersama Ann buat pertama kalinya di Tiramisu
Cafe ini. Lydia pun sudah maklum status hubungan Ash dan Ann yang selalu datang
ke sini semata-mata ingin menikmati </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Coffee</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Latte</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"> di kafenya ini. Ash dan Ann
yang selalu bersama itu kadang-kadang buat Lydia tertanya-tanya, kenapa mereka
tak </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">couple</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"> saja? Padan pun padan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Ha-ha-ha</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Betullah tu</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">” </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ash sengih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Ash
dengan Ann, kenapa tak dating aje?” Lydia bertanya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Entah
kenapa, hari ni hormon busy bodyanya merembes dengan jayanya. Pembawaan budak
agaknya? Eh, adakah macam tu? Entah!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Dating?
Maksud Kak Lydia, in relationship dengan Ann? Begitu?” Berkerut lima dahi Ash
mendengar soalan Lydia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Dating
dengan Ann yang sudah dia kenal hampir separuh dari usianya itu? Tak nak Ash!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“A’ah.
Kenapa, tak berkenan ke? Ann tu, cantik apa.” Tanya Lydia. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Kerutan
di dahi Ash buat dia hairan. Apa yang teruk sangat budak Ann tu hingga Ash buat
muka macam tu?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Ann
tu, saya berkenan nak jadikan adik je Kak. Kalau nak berkongsi hati, saya cari
orang lain kot.” Ash tarik hujung bibir ke atas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ann
Delisha itu memang cantik, itu Ash tak nafikan. Dengan ketinggian ala-ala model
dan wajah pan-asianya itu, Ash tahu Ann boleh menggoncang mana-mana hati kaum
adam. Tapi, bukan dia. Sejak dia kenal Ann, dia hanya anggap Ann itu seperti
adik sendiri. Tak lebih dan tak akan kurang. Mungkin..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Lagipun,
dunia kita orang dua berbeza kak.”Ash sengih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Saya
timur, dia barat. Opposite!” Ash menyambung kata sebelum tergelak kecil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Dia
dengan Ann, cara hidup mereka jauh bezanya. Gaya hidup Ann yang sedikit lari
dari budaya timur itu kadang-kadang buat Ash seram. Dia tidak tahu sejauh mana
Ann sudah hanyut, Ash cuma tahu kalau semua kelab malam di Kuala Lumpur ini
sudah Ann jejak sejak dia masih dibawah umur lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Entah
di mana silapnya, Ann Delisha yang suka pada limpahan cahaya bulan suatu ketika
dahulu kini lebih berminat pada limpahan cahaya lampu yang berwarna-warni di
kelab malam. Mungkin sebab itulah, Ann sudah jarang mengekornya mencerap
langit. Ann lagi suka menghabiskan masanya di kelab malam hingga ke pagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Lydia
yang mendengar ikut gelak. Dia hanya mengangguk, tidak ingin bertanya lagi.
Hati Ash, biar Ash sahaja yang tahu. Cukup hingga di sini sahaja busy bodynya,
fikir Lydia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Tu,
adik angkat “barat” awak dah sampai.” Lydia memuncungkan bibir pada Ann yang
baru melangkah masuk ke dalam cafe.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Dengan
dress kuning cair atas lutut, rambut gaya Bombshell Blowout ala-ala Megan Fox yang di warnakan perang,
wedges tinggi empat inci, jalan pulak dah macam gaya American Next Top Model,
Ann Delisha berjaya menarik perhatian jejaka-jejaka hidung belang yang pantang
melepaskan peluang bila terserempak dengan perempuan berdahi licin di cafe pagi
ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“She
is gorgeous.” Lydia mengkagumi ciptaan ALLAH dalam diam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Tapi
bak kata Ash, Ann itu barat! Rasanya, Lydia sudah faham maksud ayat Ash tadi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“She
is dangerous too.” Ash senyum sinis. Akhbar Berita Harian yang diambil dari rak
tadi dicapai, Ann Delisha yang menghampiri tidak di hiraukan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Tergelak
Lydia mendengar ayat Ash. Tapi, dalam diam Lydia bersetuju dengan kata-kata
Ash. Ann itu merbahaya, hatta pada dirinya sendiri malah kepada orang lain
juga. Cara Ann berpakaian boleh mengundang fitnah, malah lebih teruk ia mungkin
boleh menjurus ke arah zina. Zina mata dan Zina hati!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Hai
Kak Lydia!” Ann, dengan gaya ala model melambai Lydia yang sudah berlalu ke
kaunter. Lydia senyum sahaja sebagai tanda membalas sapaan Ann.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Hai
Abang Ash!” Ann duduk di kerusi yang ada di hadapan Ash. Kakinya disilang,
menampakkan hampir separuh pehanya. Ash yang melihat mendengus kecil sebelum
bersuara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Ann,
duduk sopan sikit boleh tak? Tak manislah orang tengok.” Ash menegur, masih
lembut biarpun nadanya sedikit lain. Berbeza dengan nadanya ketika berbual
dengan Lydia tadi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Tak
manis apanya? Ann bukan duduk terkangkang pun.” Ann mendengus geram.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Abang
Ash ni, baru beberapa saat jumpa dah marah-marah! Tak say hello, tanya khabar ke
apa, terus nak ceramah. Ni yang malas nak jumpa ni. Tapi, kalau hati dah rindu
nak buat macam mana? Tadah telingalah jawabnya!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Memanglah,
tapi duduk elok-elok kan bagus.” Ujar Ash.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Dia
pulak yang rimas melihat lelaki-lelaki hidung belang itu merenung peha Ann
macam manusia yang kebulur daging bertahun. Ann tak sedar ke atau buat-buat tak
sedar ni?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Dah
eloklah ni.” Bidas Ann selamba.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Alah,
dia bukan tak tahu apa maksud Ash bila Ash suruh dia duduk elok-elok itu. Dia
lebih dari faham pun sebenarnya. Tapi, peduli apa dia dengan pandangan itu
semua. Alah, setakat pandang je pun kan? Tak luak mana pun. Lagipun, bukan dia
yang suruh pandang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Dosa,
tanggung sendiri-sendirilah eh cik abang sekalian?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Suka
hati Annlah.” Ash yang malas bertekak menghentikan niatnya untuk menegur Ann
lebih-lebih. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ann ni pun, bukan jenis yang dengar cakap orang pun. Kalau dah ikut
suka kepala dia yang mereng tu, memang gaduhlah jawabnya nanti.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ann
sengih, tahu yang dia dah “menang” hari ni.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Teman
Ann shopping hari ni boleh?” tanya Ann selepas beberapa ketika.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ash
yang kembali membaca surat khabar dipandang penuh harapan. Dia ingin
menghabiskan masanya hari ini bersama Ash. Sejak dua tiga menjak ni, Ash selalu
sibuk hingga mereka sudah jarang bertemu. Pertemuan pagi ini pun, entah sudah
berapa kali tertangguh. Ada sahaja alasan Ash bila dia ajak jumpa. Lagipun,
hari inikan hari istimewanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Malas.”
Ash menolak bulat-bulat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Alah,
kejap je pun. Lagipun, dah lama Abang Ash tak teman Ann shopping. Bolehlah eh?”
Pujuk Ann.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Abang
Ash banyak kerjalah Ann. Kejap lagi nak balik office.” Surat khabar dilipat,
tiada berita yang menarik perhatiaannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Tak
akan Ahad pun nak kerja juga kot?” Ann mencebik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Abang
Ash, kalau tak nak keluar dengan An</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">cakap jelah. Jangan kerja yang di jadikan alasan. Sejak bila pulak Abang
Ash ni terlebih rajin nak ke office sampai dah tak boleh beza hari berkerja
dengan hari cuti? Nak kelentong orang pun agak-agaklah!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Kerjalah.
Ann mana tahu, Ann tak kerja lagi.” Bersungguh Ash menjawab. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Gaya macam CEO
muda berkaliber yang bakal mengendalikan syarikat yang punya projek juta-juta. Hakikatnya,
dia cuma ingin pulang ke rumah sahaja dan menyambung tidur. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Shopping?
Terima kasih sahajalah, Ash tak berminat. Nak temankan orang pun Ash tak
berminat!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Tak
apalah kalau macam tu. Nampaknya, Ann celebrate birthday soranglah hari ni.”
Ann menggumam rendah. Sengaja dia buat suara orang yang berjauh hati. Tapi,
memang dia berjauh hati pun. Abang Ash tak ingat hari jadinya!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ash
yang mendengar ayat Ann tersentak. Celebrate birthday? Wait, hari ni berapa
hari bulan? Jam di tangan pantas di kerling. July 30!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Sorry,
abang lupa.” Ash mengurut dahi. Macam mana dia lupa hari ni hari jadi Ann? Patutlah
beria-ia Ann ajak jumpa dia semalam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Apa
nak hairan, abang memang setiap tahun lupa hari jadi Ann pun.” Ann mencebik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Sorrylah,
abang tak perasaan hari ni dah 30 Julai. Abang ingat, esok.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“It’s
okey.” Ann pasang muka selamba tanpa riak. Cawan di atas meja di capai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Okeylah,
abang teman Ann shopping hari ni since it’s your birthday today.” Ash di buru
rasa bersalah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Eh,
takpelah. Abang baliklah, Ann dah biasa celebrate birthday sorang-sorang. Abang Ashkan banyak kerja." Ann
saja, nak buat Ash lagi rasa bersalah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Tersengih
Ash mendengar kata-kata Ann. She’s sulking!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Kalau
macam tu, abang balik dululah. Selamat duit abang, ingat nak belanja Ann
shopping hari ni.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Serius?!”
Bulat mata Ann mendengar kata-kata Ash.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Yelah.
Tapi dah Ann tak nak, abang balik rumah jelah.” Ash dah berkira-kira nak bangun
dari kerusi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Eh,
siapa kata Ann tak nak. Ann nak, nak, nak!” Wajah keruh Ann bertukar ceria.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Eleh,
tadi kata tak nak.” Tergelak Ash melihat reaksi Ann.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Alah,
itu tadi. Sekarang lain. Kita nak shopping kat mana?” Ann yang teruja tak
mengendahkan Ash yang mengusiknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Ann
nak pergi mana?” Tanya Ash. Biarlah birthday girl yang tentukan, dia ikut saja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Dalam
kereta nanti baru decide. Jom, Ann dah tak sabar nak shopping.” Ann bangun,
wajah terujanya jelas kelihatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ash
yang melihat menggelengkan kepala. Not lima puluh di selit bawah cawan
lattenya, dia bangun mengekor Ann yang sudah berjalan dulu di hadapannya. Sekuntum
ros merah yang ada di atas meja di bawa bersama. Tersengih dia sambil
mengenyitkan mata pada Lydia yang menjegilkan mata di kaunter.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Kunci
kereta di poket seluar di keluarkan. Butang alarm di tekan. Terperanjat Ann
yang sedang bersandar di badan kereta Nissan Skyline GT-R silvernya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Happy
21</span><sup style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">st</sup><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"> birthday, Ann Delisha!” Ros merah di tangan, di sua pada Ann
yang tersenyum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">***************</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-60622212242711346502013-12-17T05:37:00.001+08:002013-12-17T05:55:58.347+08:00Bintang Di Sebelah Bulan [PROLOG]<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;">Tapak perkhemahan di
atas bukit itu semakin sunyi. Menjelang pukul tiga pagi, hanya beberapa orang
lagi </span>yang masih berjaga. Rata-ratanya adalah mereka-mereka yang punya tujuan
yang sama seperti dia. Mencerap langit!</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ash
menggeliat. Kopi yang ada di atas meja di hadapannya di capai. Berlumba-lumba
kopi yang sudah suam-suam kuku itu menerjah masuk ke dalam perut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Abang
Ash, dapat tengok meteor tak?” Satu suara di belakang menyapa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Tak
ada. Ann tak tidur lagi ke?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ann,
dengan selimut tebal membalut tubuh menghampiri. Dia melabuhkan punggungnya di
sebelah kerusi yang ada di sebelah Ash.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Tak
boleh tidur. Abang Dani berdengkur kuat sangat.” Ann sengih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Ha-ha-ha.
Memang patutlah Ann tak boleh tidur.” Ash mengiyakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Hampir
lima tahun berkongsi bilik di asrama dengan Dani, Ash sudah faham </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">fill</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"> tidur abang kandung Ann itu. Bunyi
dengkuran Dani memang sangat menyakitkan telinga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Itu
bintang apa?” Jari Ann mengarah pada sebutir bintang yang bersinar sangat
terang di kaki langit sebelah Utara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Sirius.
Bintang paling terang.” Terang Ash.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Oh,
itu Sirius.” Ann mengangguk-angguk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Seingat
Ann, dia ada belajar tentang bintang Sirius yang di gunakan oleh para pelayar
di zaman dahulu untuk menentukan arah dan khiblat. Malah, menurut guru
Sainsnya, bintang itu ada di sebut di dalam Al-Quran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“A’ah.
Hari tu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">exam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">UPSR macam mana?” Ash
baru teringat kalau Ann baru selesai dengan peperiksaan UPSRnya minggu lepas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Entahlah,
okey kot.” Ann sengih, menayang barisan giginya yang tersusun cantik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Dia
bukannya pandai macam Abang Dani, jauh sekali nak capai tahap Abang Ash yang
straight A memanjang setiap kali peperiksaan. Ann berani cakaplah, SPM nanti
mesti Abang Ash straight A lagi macam PMR dulu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Tak
apalah, yang penting Ann dah cuba.” Ash senyum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ann
sengih sebelum mengangguk. Belajar dua jam seminggu itu dikira sebagai usaha
jugakkan? </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ngengenge.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Wah,
bulan purnama. Cantiknya!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ann
yang baru perasan akan bulan yang terlindung di balik awan tadi terpana
sebentar. Bulan purnama yang kelihatan bulat dengan cahaya yang sangat terang
itu membuatkan Ann kagum dengan ciptaan ALLAH.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">"Ann tau tak, bulan tak ada cahaya." Ash turut
melempar pandangannya ke langit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">"Tau.” Ann mengangguk mengiyakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Bulan pantulkan cahaya dari mataharikan? Abang Ash dah
pernah bagi tahu Ann dulu."</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ann masih ingat, Abang Ash pernah beritahu dia fakta tentang
bulan itu beberapa bulan yang lalu sewaktu dia dan Abang Ash mencerap gerhana
bulan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">"Hurmm, betullah tu." Ash sengih. Ingat lagi Ann
fakta yang satu itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">"Bulan itu bijak, matahari itu gah."</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">"Antara bulan yang bijak dan matahari yang gah, Ann
pilih jadi apa?" tanya Ash tiba-tiba. Ann di sebelah dijeling sekilas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">"Kalau Abang
Ash?" tanya Ann balik.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span>
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">"Abang Ash nak
jadi bintang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Bintang? Kenapa
bintang?” Ann bertanya hairan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Bukankah kita tengah bercerita
tentang bulan yang bijak dan matahari yang gah Abang Ash oii? Dari mana
munculnya bintang ni?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Entah, mungkin sebab Abang Ash suka bintang.” Ash senyum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">"Kalau macam tu,
Ann pun nak jadi bintang jugalah. Bintang Abang Ash.” Ann sengih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Kenapa?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Entah. Mungkin sebab
Ann suka Abang Ash.” Makin lebar sengihan Ann.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ha-ha-ha-ha. Tergelak Ash
mendengar kata-kata Ann. Macam-macamlah adik kau ni Dani!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Kalau macam tu, itu
Ann.” Jari telunjuk Ash mengarah pada sebutir bintang yang paling hampir dengan
bulan. Bintang yang paling bersinar di antara bintang-bintang yang ada di
sekitar bulan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Abang Ash suka bintang
tu. Bintang di sebelah bulan.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“Bintang di sebelah
bulan?” Mata Ann mengikut arah yang di tunjuk Ash.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">“A’ah. Itu bintang Ann, bintang di sebelah bulan. Bintang Ann
Delisha.” Ash berpaling, tersenyum pada Ann yang turut memandangnya sebelum
kembali menebarkan pandangan ke dada langit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">Ann terasa jantungnya berdegup laju dari biasa. Tangannya
menyentuh dada. Perasaan aneh yang pertama kali dia rasakan sepanjang usianya
12 tahun. Suara Ash seperti terngiang-ngiang di telinga dan senyuman Ash
menari-nari di tubir matanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">‘Itu bintang Ann, bintang di sebelah bulan. Bintang Ann
Delisha’</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">***************** </span></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-31529803778615573942013-12-05T09:49:00.000+08:002013-12-24T00:16:32.639+08:00Mawar [2]<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar
duduk bersimpuh, bila terasa sakit di bahagian kanannya terasa mencucuk, dia
menukar duduknya. Bersila dia di hadapan Taja dan Ibu Halimah. <span style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ini,
pakaian Mawar yang sudah ibu basuh.” T-shirt dan seluar jeans miliknya di tolak
perlahan oleh Ibu Halimah di hadapannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ini
juga milik Mawar, ibu tanggalkan semasa ibu membalut luka Mawar.” Kali ini,
seutas jam di berikan padanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Terima
kasih makcik.” Jam yang sudah retak cerminnya itu di capai. Masih berfungsi.
Oh, jadi sekarang sudah pukul 9. 17 malam. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Senja
tadi, kita bersama Edika ke kaki bukit.” Taja yang bersandar di tiang tengah
rumah memulakan bicara.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Edika?”
Mawar bertanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Itu,
sahabat kita yang menemukan saudari Mawar malam itu.” Terang Taja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Oh,
namanya Edika.” Mawar mengangguk tanda faham.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Panggil
Mawar sahaja, Taja. Tak perlu bersaudari segala. Taja ke kaki bukit? Buat apa
ke sana?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kita
menemukan Mawar di sana, di kaki bukit hujung kampung.” Ujar Taja. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Oh.
Taja ada jumpa apa-apa tak?” Tanya Mawar tak sabar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak
ada apa-apa yang mencurigakan kami temukan di sana.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawapan
Taja mengecewakan Mawar. Hampir sahaja airmatanya menitis lagi. Sekarang,
semuanya bertambah rumit. Dia tidak tahu macam mana dia boleh tercampak di
sini. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sudah
berapa lama Sultan Mahmud Shah naik takhta, Taja?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika
sekarang ini Melaka di perintah olah Sultan Mahmud Shah, bermakna ini adalah
zaman kejatuhan Melaka. Dia perlu balik ke dunianya sebelum itu terjadi, jika
tidak mungkin dia boleh terbunuh dalam peperangan antara Melaka dan askar
Portugis.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kita
tidak tahu jumlah sebenar, tapi rasanya sudah hampir 23 tahun tuanku naik
takhta. Kenapa Mawar?” Taja mencongak-congak dalam kepala. Seingatnya, tuanku
sultan mula memerintah ketika dia berusia 7 tahun.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">23
tahun? Maknanya, Melaka akan jatuh bila-bila masa dari sekarang! Dia kena balik
ke dunianya sebelum itu terjadi!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Taja,
betul awak tak jumpa apa-apa kat kaki bukit tu?” Soalan Taja di balas Mawar
dengan soalan. Mustahil tiada sebarang klu untuknya. Mustahil dia datang ke
dunia Taja dengan tangan kosong. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak
ada Mawar. Kita sudah mencari seluruh kawasan kaki bukit, tidak ada sebarang
tanda yang mencurigakan.” Jawapan Taja masih sama seperti tadi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kereta?
Kapal terbang ke? Tak de?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak
ada, Mawar.” Kapal terbang? Apakah di dunia Mawar, kapalnya boleh terbang? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nampaknya,
saya akan stuck di sini.” Mawar mengeluh. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Apa
yang perlu dia buat? Namanya pun dia tak ingat, apatah lagi sejarah silamnya. Macam
mana dia hendak kembali ke dunianya jika dia tidak ada sebarang ingatan tentang
dirinya? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“S..
Setak? Maksud Mawar apa?” Ibu Halimah yang sekali lagi mendengar bahasa asing
Mawar bertanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Oh,
stuck. Stuck itu maksudnya terperangkap.” Mawar sengih. Dia lupa, dia bukan dia
dunia modennya di mana para ibu-ibu juga mampu bertutur bahasa inggeris.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
menghela nafas, dalam-dalam. Dalam diam, dia memerhatikan Mawar sejak petang
tadi. Perlakuan Mawar yang pelik itu menguatkan curiganya pada Mawar. Mawar kelihatan
kekok makan menggunakan tangan, malah Ibu juga bilang kalau Mawar langsung
tidak tahu cara mencedok air dari telaga. Mawar juga menurut ibunya tidak tahu
cara memakai kain batik dengan betul. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kita
ingin tahu sesuatu. Apa Mawar sudi menjawabnya?” Taja bertanya. Mawar yang
mengangguk di jelingnya sekilas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tanya
apa Taja?” Mawar mengemaskan silanya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar
yakin, apa yang bakal ditanya Taja nanti pasti berkaitan tentang dirinya. Dia
melihat Taja bukan orang yang sembarangan. Mungkin, sedikit sebanyak silap dan
tingkah lakunya yang pelik sepanjang hari ini menimbulkan curiga di hati Taja.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Andai
kita tersalah bicara, ampunkan salah kita.” Ujar Taja dengan sopan. Dia bimbang
andai soalannya kelak mengguris hati Mawar.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Takpe,
saya faham.” Mawar mengangguk. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Jika
benar pengamatan kita, Mawar sepertinya bukan berasal dari dunia kita.” Taja
jeda. Melihat Mawar yang tidak memberikan sebarang reaksi, Taja meneruskan
bicara.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apakah
dunia Kuala Lumpur itu berbeza dengan dunia sekarang ini?” Soal Taja
berhati-hati, bimbang andai soalannya mengguris hati Mawar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tak
Taja, dunia kita sama.” Jawab Mawar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Jika
sama, apakah kemungkinannya jika kita boleh menghantar Mawar kembali ke sana?”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Saya
tak tahu. Saya tak tahu kalau saya boleh jumpa jalan balik ke sana.” Mawar
mengeluh.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mengapa?
Adakah ia terlalu jauh hingga kapal pun tidak mampu ke sana?” Tanya Taja lagi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Jauh,
sangat jauh.” Mawar membalas pandangan mata Taja. Hanya sesaat sebelum Taja
mengalihkan pandangannya ke hadapan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Percayakah
Taja kalau dia katakan bahawa dia datang dari masa depan? Dunia masa depan yang
hanya wujud ratusan tahun dari sekarang? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Seberapa
jauhnya Kuala Lumpur itu dari tanah Melaka?” Pada fikiran Taja, mungkin
jaraknya yang menjadi masalah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi
jika Mawar mampu sampai ke sini, bukankah pasti ada jalan kembali ke sana?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bukan
jarak yang menjadi masalah.” Mawar menggelengkan kepala. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Jika
bukan jarak, apakah yang menjadi masalahnya Mawar?” Ibu Halimah yang dari tadi
diam, mencelah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sejak
tadi, dia hanya mendengar perbualan di antara Mawar dan anak terunanya. Kuala
Lumpur, ini kali kedua Mawar berbicara tentang tempat itu. Kuala Lumpur yang di
sebut-sebut oleh Mawar dan Taja itu, adakah di situ tempat asal Mawar?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Masa.
Tanah Melaka dan Kuala Lumpur terpisah oleh perbezaan masa yang sangat panjang,
Makcik.” Terang Mawar. Matanya menyapa raut tua wajah Ibu Halimah sebelum
beralih memandang Taja. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Melihat
riak wajah Taja yang tidak berubah, Mawar ragu-ragu untuk meneruskan ayatnya.
Dia tidak mahu dilihat sebagai orang kurang siuman oleh satu-satunya orang yang
mungkin boleh menyelamatkannya dan membawanya pulang ke dunia masa depannya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Teruskan
bicara mu Mawar, kita sedang mendengarnya.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ayat
Taja menandakan kalau dia sedia mendengar sebarang alasan Mawar yang mungkin
tidak mampu di terima oleh akal dan fikiran waras orang lain.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Jika
saya kata saya datang dari dunia masa hadapan, dunia yang wujud ratusan tahun
dari sekarang, adakah Taja dan Mak cik percaya?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar
memandang wajah Taja yang jelas berubah riak. Ibu Halimah sudah menekup
mulutnya dengan tangan. Mungkin terkejut dengan pengakuan Mawar yang tidak
masuk akal. </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah, siapa pun pasti akan mengatakan dia mereka-reka cerita jika dia
berada di tempat mereka. Kalau di dunia masa depannya, dia boleh di dakwa
melakukan penipuan.</span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Dengan jaminan apakah Mawar boleh berikan pada kita bahwa Mawar berkata benar?" Tanya Taja sebaik mendengar kata-kata Mawar.</span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ratusan tahun dari sekarang? Siapa pun akan mengatakan Mawar berbohong jika kata-kata Mawar itu tidak disertakan oleh fakta dan bukti. Maka kerana itulah, Taja memilih untuk mneyelidik dahulu kesahihan cerita Mawar sebelum menolak terus kebenarannya sekalipun pengakuan Mawar itu terasa seperti satu cerita yang tidak masuk akal.</span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 18px;">Mawar terkedu. Jaminan? Ya, jaminan apa yang dia ada untuk membuktikan kalau kata-katanya tadi benar? Jam yang ada di tangannya? Seluar jeansnya yang sudah koyak di lutut? Atau kepetahannya bercakap dalam bahasa inggeris? </span></span><br />
<br />
<span style="line-height: 18px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar membetulkan duduk, berdehem sebelum membuka mulutnya.</span></span><br />
<span style="line-height: 18px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 18px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Demi ALLAH, Taja. Demi ALLAH, saya berkata benar." Nadanya tegas, tidak teragak.</span></span><br />
<span style="line-height: 18px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 18px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia tercampak di dunia asing begini, seorang diri dalam ketakutan, tanpa sesiapa yang boleh dia bergantung harap. Jika bukan ALLAH, pada siapa lagi dia harus berserah diri?</span></span><br />
<span style="line-height: 18px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Subhanalllah.
Maha suci ALLAH yang mengetahui segala rahsia di langit dan bumi..” </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
bertasbih, memuji kebesaran ALLAH sejenak sebaik mendengar pengakuan Mawar. Cerita Ashabul Khafi yang tertidur
selama beratus tahun menerjah dalam kotak ingatannya. Apakah Mawar juga begitu? Terbuka hijabnya di antara dunia Mawar dan dunianya?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Awak
percaya Taja? Awak percaya saya datang dari dunia masa depan?” Mawar terkedu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar
sama sekali tidak menyangka kalau Taja akan menerima pengakuannya dengan lapang
dada. Fikirnya, mungkin sahaja Taja akan mengatakan dia gila. Malahan, dia
sudah siapa sedia dengan pelbagai alasan jika Taja ingin berniat untuk
menghalaunya dari menumpang di rumah mereka.<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam diam, Mawar berasa kagum melihat Taja. Dia yakin, Taja mempercayainya berdasarkan jaminan yang diberikannya tadi. Jika bukan kerana keyakinan Taja kepada ALLAH S.W.T, maka pastinya Taja juga tidak mempercayainya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tiada
apa yang mustahil jika ALLAH berkehendakkan akan sesuatu Mawar, begitu yang
tertulis dalam Al-Quran.” Taja beristighfar. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Betapa
kagumnya dia dengan kekuasaan ALLAH. Jika Mawar berkata benar, dia baru sahaja melihat
salah satu bukti kekuasaan ALLAH dengan matanya sendiri.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bukankah
ALLAH sudah berfirman dalam Surah Al-Baqarah, Ayat 117: ALLAH pencipta langit
dan bumi, dan bila Dia berkendakkan sesuatu, maka Dia hanya menyatakan padanya;
“Jadilah.” Lalu, jadilah ia. Malahan, ayat itu di ulang-ulang dalam surah lain
menunjukkan betapa hebatnya kuasa ALLAH melebihi kuasa manusia yang kerdil.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tapi
saya tak tahu kenapa dan mengapa saya boleh berada di sini. Malah, saya tak
ingat apa-apa tentang diri saya.” Mata Mawar sudah basah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mengingatkan
hakikat yang satu itu membuatkan benteng ketabahan Mawar roboh. Dia boleh ingat
dengan jelas macam mana gambaran Kuala Lumpur itu, tapi kenapa dia langsung
tidak ingat siapa dirinya?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pasti
ada hikmahnya Mawar, bersabarlah.” Ibu Halimah cuba memujuk. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di
raihnya perlahan tangan Mawar yang menggeletar di atas ribanya. Dugaan sebesar
ini, pastinya menakutkan bagi Mawar. Pantas sahaja, petang tadi Mawar
berkelakuan aneh. Mungkin, kerana terkejut bila menyedari dirinya terhumban ke
dunia yang asing baginya membuatkan Mawar menangis seakan anak kecil petang
tadi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika
Mawar punya keluarga, pasti mereka sedang bersedih sekarang. Memikirkan akan
untung nasib anak gadis mereka yang hilang tanpa jejak, pasti membuatkan hati
orang tuanya merusuh. Hati nalurinya sebagai ibu yang punya pengalaman
kehilangan anak seakan mengerti penderitaan yang mungkin di tanggung oleh orang
tua Mawar di dunia masa depan sana.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kasihan
orang tua mu Mawar. Kasihan Mawar..<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa
kita tidak bisa berbuat sesuatu Taja? Orang tua Mawar pasti khuatir memikirkan
tentang Mawar.” Ibu Halimah bersuara pada Taja yang diam.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Taja
juga tidak tahu ibu. Permasahalan ini di luar bidang pengetahuan Taja.” Jujur
Taja mengakui. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
hanya pemuda biasa yang mengajar anak muda ilmu silat di malam hari dan ke laut
di siang hari. Perkara ini, sekalipun tercapai oleh akal dan fikirannya namun
dia tidak mampu mengungkainya. Apatah lagi, tiada sebarang petanda yang boleh
di jadikan panduan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ingatan
Mawar pada masa silamnya, hanya itu kunci kepada permasahalaan ini.” Taja
memandang pada Mawar sekilas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tapi,
saya tak ingat apa-apa tentang diri saya.” Mawar berkata dalam serak suaranya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Perlahan-lahan
Mawar, pasti ada jalannya.” Taja senyum, menzahirkan tanda sokongannya pada
Mawar. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sementara
menunggu ingatan Mawar pulih, tinggallah di sini bersama kami. Anggap kami ini
seperti keluarga Mawar sendiri.” Ibu Halimah menepuk-nepuk tangan Mawar yang
ada dalam genggamannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak
menyusahkan Makcik dan Taja ke?” Bulat
mata Mawar bersinar kegembiraan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sekalipun
dia tercampak jauh dari zamannya, dia bersyukur dia masih bertemu dengan orang
yang baik, yang boleh percayai. Terima kasih Ya ALLAH!!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak
apa Mawar, tidak menyusahkan. Mawar boleh tinggal di sini bersama ibu, kita akan
tinggal di rumah Edika.” Taja mengiyakan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Terima
kasih Taja.” Mawar senyum. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar
ingin bertanya sebenarnya, kenapa Taja tidak sahaja tinggal bersama mereka di
rumah ini. Tapi bila mengingatkan akan hakikat yang dia bukan berada di dunia zaman
modennya, Mawar tidak jadi bertanya. Dunia zaman ini tidak seperti zaman
modennya yang terlebih cara hidup baratnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
mengangguk. Mawar senyum untuk pertama kalinya selepas dia melihat Mawar
menangis berkali-kali sepanjang hari. Benar seperti tekaannya, Mawar bukan
berasal dari dunianya. Mawar berasal dari dunia yang hanya wujud ratusan tahun
dari sekarang. Taja tidak tahu sejauh mana jujurnya kata-kata Mawar, tapi buat
masa ini dia ingin mempercayainya berdasarkan pengamatannya pada perlakuan dan
pertuturan Mawar yang aneh.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mungkin,
andai diberikan masa dan ruang, ingatan Mawar yang hilang itu akan kembali dan
kata-kata Mawar akan terbukti kesahihannya. Hingga masa itu tiba-tiba, dia hanya
perlu berhati-hati pada Mawar andai kata gadis itu boleh mendatangkan ancaman dan
musibah pada keluarga dan penduduk kampungnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
mengalihkan pandangan, pada Mawar yang sedang melakukan sesuatu pada barang
yang di berikan oleh ibunya tadi. Wajah Mawar masih pucat, dan sesekali bila
Mawar bergerak dia kelihatan dalam kesakitan. Pastinya, lukanya masih belum
sembuh.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hari
sudah jauh malam, beristirehatlah Mawar.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
yang melihat ibunya sudah bangkit dari silanya bersuara pada Mawar yang masih
ralit dengan kerjanya sebentar tadi. Ibunya di lihat menuju ke dapur.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mendengarkan
kata-kata Taja, Mawar pantas bangkit. Mungkin, Taja tidak selesa berdua-duaan
dengan dia di ruang tengah rumah ini. Mawar faham, Taja sebaik mungkin ingin
menjaga batas di antara mereka.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Err,
Taja..” Teragak-agak Mawar bersuara.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Iya,
kenapa Mawar?” Taja yang juga sudah bangkit dari silanya bertanya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
berhajat untuk mengambil angin di luar sebentar sebelum ke rumah Edika. Malam
ini, giliran mereka melakukan rondaan di sekitar persisiran pantai.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bilik
tu gelap. Boleh tak awak tolong pasangkan pelita?” Mawar tersengih dalam samar
cahaya pelita di ruang tengah rumah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
mengangguk, pelita yang ada di tiang tengah rumah di capai sebelum dia
melangkah ke dalam bilik. Bilik yang dulunya di jadikan bilik solat itu
sekarang sudah menjadi bilik Mawar. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Terima
kasih Taja.” Lebar senyuman Mawar bila melihat bilik sekangkang kera itu sudah
tidak segelap tadi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
yang menunggu di luar pintu bilik berpuas hati dengan kecerahan itu, meskipun
tidaklah secerah mana. Sekurang-kurangnya dia tidak akan tidur bergelap malam ini. Semalam itu lainlah, dia tidak sedarkan diri.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Cakaplah
dia mengada-ada pun, tapi dia tidak akan sesekali tidur dalam gelap apatah lagi
di dalam suasana yang asing baginya ini. Teringat novel Bagaikan Puteri karya
Abang RAM membuatkan bulu romanya berdiri. Macam mana kalau Nyi Burga Kelara
itu betul-betul wujud? Beragas? Atau mungkin Orang Minyak yang mengganggu
keluarga Laksamana Sunan datang mengganggunya malam nanti?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah,
dunia ini seperti yang dia baca dalam novel dan tonton di TV sangat
menakutkan!!</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">Taja
mengangguk mendengar kata-kata Mawar. Dia keluar dari bilik Mawar yang sudah di pasang pelita. Beberapa
langkah dari pintu bilik, dia terhenti. Tanpa berpaling, dia bersuara.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mawar,
berapa tahun bezanya antara Tanah Melaka dan Kuala Lumpur?” Tanya Taja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hurm..”
Mawar mencongak-congak dalam hati. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kalau
betul tekaan saya, kita mungkin berada dalam penghujung kurun ke 15 iaitu pada
tahun 1511. Kuala Lumpur, saya rasa masih dalam tahun 2013. Jadi bezanya mungkin selama
502 tahun.” Mawar mengangguk-angguk, mengiyakan sendiri kata-katanya. </span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Yeah, itu pun kalau Kuala Lumpur masih dalam tahun 2013. Kalau dah 2014, 2015? Manalah dia tahu, diakan dah berhari-hari terperangkap di tahun 1511 ni. Siapa tahu kalau masa di dunia masa depan sana bergerak lagi laju berbanding di tahun 1511 ni? Dalam TV selalu tayang plot macam tu. Sebab itu dia teka-teka sahaja tadi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Begitu..” Taja menggumam rendah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">502 tahun? Suatu masa yang terlalu panjang. Benarlah kata Mawar, Kuala Lumpur
itu “terlalu jauh.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa
Taja?” Giliran Mawar pula yang bertanya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak
ada apa-apa Mawar, kita hanya ingin tahu. Beristirehatlah, hari sudah jauh
malam.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
meneruskan langkahnya yang terhenti tadi tanpa menunggu ucapan balas dari Mawar.
Dia menuju ke bilik ibunya, berpamitan sebelum menuju ke pintu. Beberapa saat
kemudian, Taja sudah berada di tanah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Apakah
benar wujud dunia masa depan seperti yang di dakwa Mawar?’ <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
berdiri di tengah laman, berdiri di bawah sinar rembulan yang terang. Kepalanya
mendongak ke langit, memandang pada bulan purnama yang bersinar penuh.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Terpisah
oleh zaman yang berbeza, tapi masih memandang langit yang sama.’<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*******************<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar
memandang sekeliling bilik sebelum merebahkan tubuhnya di atas tikar mengkuang
yang sudah dialas dengan kain sarung. Dalam samar cahaya dari lampu pelita yang terpasang di dinding, Mawar
terkebil-kebil merenung bumbung yang diperbuat daripada daun nipah itu. </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Terbit
rasa kagum dalam hatinya bila mengamati hasil kerja tangan orang zaman dulu
yang halus seni buatannya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">Macam
mana agaknya dorang anyam daun ni hingga air hujan tidak tembus masuk ke dalam
rumah? </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">Mawar
mengeluh. Bukan itu yang perlu kau fikirkan Mawar oii!!</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Aku
mesti pulihkan ingatan aku, aku mesti balik ke tempat asal aku. Sini bukan
tempat aku.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar
bersuara perlahan. Matanya memandang sekeliling bilik untuk kesekian kalinya. Entah
sudah berapa kali dia melakukan perbuatan itu sepanjang hari ini. Tapi seperti
tadi, tiada apa yang berubah. Keadaanya tetap sama, dan Mawar hanya mampu
mengeluh untuk kesekian kalinya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
tidak tahu sama ada kes nya sama macam kes Haryani dalam Novel Bagaikan Puteri
yang pernah dia baca, hanya rohnya sahaja yang merentas masa atau mungkin dia
ke sini dengan menaiki mesin masa seperti dalam cerita orang putih, atau sahaja
dia guna pintu masa macam dalam drama korea. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah,
semua kemungkinan itu ada!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar
menghela nafas panjang. Ada yang tidak kena pada ingatannya. Kenapa dia hanya
lupa pada namanya, dan kejadian yang berlaku sebelum dia terhumban ke sini? Kenapa
dia ada ingatan tentang buku mahupun drama yang dia tonton, tapi tidak ingat
pada namanya? Kenapa dia boleh ingat dengan jelas dari mana dia berada tapi dia
tidak ada sebarang ingatan tentang dirinya?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah,
adakah dia sedang mengalami amnesia retrograde?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mungkin…<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Aku
mesti pulang!” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Itu
tekad Mawar sebelum matanya terpejam erat, menjemput lena.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*******************<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kuala Lumpur, hari ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Telefon
di tangannya berdering. Melihat nama si pemanggil yang tertera di skrin, pantas
dia panggilan yang di tunggunya sejak petang tadi di jawab.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Macam
mana?” Belum pun suara orang di sebelah sana kedengaran, dia sudah bertanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Kami
kehilangan jejaknya bos.’ Tergagap-gagap orang di sebelah talian menjawab.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa?!
Hilang?! Bodoh!! Kerja senang macam tu pun tak boleh buat!” Meletus amarahnya
mendengar perkhabaran yang baru di dengar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Sorry
bos, kami akan cari dia sampai dapat.’ Beriya-iya orang di sebelah sana
berjanji.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Pastikan
kau jumpa, kalau tak aku akan pastikan nyawa kau bercerai dari jasad. Aku bagi
kau tempoh tiga hari, kalau kau tak jumpa perempuan tu, kau yang aku bunuh!” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Pap!
Tanpa menunggu sebarang balasan dari si pemanggil sebentar tadi, dia mematikan
talian. </span><span style="line-height: 115%;">Bibirnya di ketap, menahan amarahnya. Menggeletar tubuhnya mendengar
berita yang di </span><span style="line-height: 115%;">sampaikan oleh orang suruhannya tadi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gambar
di atas meja di capai. Gambar seorang remaja perempuan dalam lingkungan umur
belasan tahun yang sedang memegang kek hari jadi di renyuk kasar, meluahkan
ketidakpuasan hatinya yang sudah lama terpendam.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kenapalah
liat sungguh nyawa kau perempuan? Bukan sekali aku cuba bunuh kau, tapi
berkali-kali, tapi kenapa kau tak mati-mati juga? Sekarang kau menghilangkan
diri dan membuatkan semua rancanganku hancur berantakan. Bodoh!!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mayesa,
di mana kau bersembunyi sekarang adik ku?”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">****************</span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-39769222845320527652013-12-05T03:10:00.000+08:002013-12-05T09:49:52.158+08:00Mawar [1]<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanah
tempatnya berbaring terasa basah, rintik-rintik hujan yang jatuh ke pipi terasa
mencucuk dinginnya hingga ke daging. Dia cuba bangun, namun seluruh anggota
tubuhnya terasa sakit. Bah kan, untuk menggerakkan jarinya sahaja dia tidak
mampu. Sakit, seolah semua tulang dalam badannya sudah hancur dan tidak mampu
menongkat tubuhnya lagi. Bau hanyir darah terasa mencucuk-cucuk hidungnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Kenapa
aku ada kat sini? Aku dah nak mati ke?’ <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hela
nafasnya semakin perlahan, malah degupan jantungnya semakin perlahan rentak
iramanya. Matanya sudah semakin layu. Sayup-sayup, dari kejauhan dia mendengar
suara manusia saling bertingkah. Malah, jelas di telinganya bunyi hentakan kaki
ke tanah. Ada cahaya yang sedang menuju ke arahnya. Sedikit cahaya yang membawa
petanda yang baik buatnya. Mungkin, pasukan penyelamat sudah tiba!!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Di
sini, di sini.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Suara
seseorang kedengaran hampir di telinganya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa?” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Suara seseorang yang lain kedengaran. Dalam
tahap fikiran bawah sedarnya, dia yakin bukan seseorang yang menemukan dia di
sini. Mungkin dua orang, mungkin juga lebih.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak tahu Taja. Tapi nampak gayanya,
seperti seorang perempuan.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Taja? Siapa Taja? Mereka bukan dari Rescue
Team ke?’<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nampaknya, dia cedera. Badannya penuh luka.”
<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beberapa saat kemudian, dia terasa lengannya
di sentuh. Menyeringai dia kesakitan bila sentuhan itu terkena di bahagian lengannya
yang terluka. Di tambah lagi dengan rintik hujan yang semakin lebat menambahkan
pedih yang semakin tidak tertanggung setiap kali titis-titis air itu mengena di
tubuhnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa dia Taja? Musuh atau sahabat?” Lelaki
yang pertama menemuinya bersuara. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kita tidak tahu, kita juga tidak mengenali
perempuan ini. Tapi sepertinya, dia memerlukan bantuan.” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Aku bukan orang jahat. So, siapa pun korang
tolong selamatkan aku. I’m dying here!!’ <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perlahan, dengan sisa kudrat yang masih ada
dia membuka matanya. Dibawah sinaran bulan, samar-samar figura dua manusia
sedang duduk berlutut di hadapannya. Seorang sedang memeriksa keadaannya,
seorang lagi sedang memegang ap.. Obor?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“To.. To.. Tolong sa.. ya..” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan sebelum matanya tertutup rapat, dia lihat
lelaki yang sedang memegang obor di tangan pantas berdiri menerpa dia hadapannya.
Ketika itulah dia melihat dengan jelas lelaki yang sedang duduk berlutut di
sisinya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Tolonglah, katakan ini semua hanya mimpi.’<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">***************<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Matanya di buka, silau matahari dari balik
dinding menyapa wajah. Silau yang terbias di bilik berdindingkan kayu itu
membuktikan kalau dia masih hidup. Perlahan, dia cuba bangun dan bersandar pada
dinding. Kepala yang masih terasa sakit di pegang. Berbalut. Lengannya juga berbalut. Rusuk sebelah
kanannya terasa sakit setiap kali dia cuba menarik dan meghembus nafas. Mungkin,
ada tulang rusuknya yang patah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Aku kat mana?’<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tersedar
di satu tempat yang asing dengan luka yang ada hampir di setiap tubuhnya
bukanlah sesuatu yang dia inginkan. Di pejam celik matanya berkali-kali,
berharap kalau dia cuma bermimpi. Tapi sayang, sekalipun dia memejamkan matanya
berkali-kali keadaan tetap tidak berubah. Pipi yang di cubit berulang kali juga
terasa sakit.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ini bukan mimpi!!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Matanya
meliar ke segenap ruang bilik yang kosong. Cuma ada satu rak kayu di hujung sudut
bilik. Tidak ada katil mahupun tilam. Tadi, dia hanya berbaring di atas tikar
mengkuang dengan kain sarung sebagai alas. Di dinding kayu, ada pelita tergantung.
<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pelita?
Teringatkan pelita, dia terus teringat pada dua lelaki semalam yang sudah
menyelamatkannya. Di mana mereka?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Matanya
sekali lagi meliar ke sekeliling ruang bilik. Dia masih bingung, dia tidak tahu
apa yang dia cari. Kepalanya masih terasa sakit. Ada sesuatu yang tak kena
dengan tempat ni. Kenapa suasananya terlalu asing? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Ah,
mungkin aku diselamatkan oleh orang asli.’ Dia cuba bersangka baik.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ingatannya
kembali ke kejadian semalam. Dia ingat dia cedera, kemudian dia diselamatkan
oleh dua orang lelaki yang salah seorangnya bernama Taja. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tapi,
kenapa dia ada di tempat itu? Kenapa dia cedera? Siapa dia?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
tidak ingat apa-apa selain itu!!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja!!
Ya, dia mesti mencari Taja. Mungkin Taja tahu sesuatu tentang dia, atau mungkin
Taja ada terjumpa apa-apa barang berkaitan tentangnya di tempat kejadian, atau
mungkin..<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Apa-apalah,
yang penting dia harus mencari lelaki bernama Taja itu!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
bangkit, terasa kakinya masih lemah. Namun dikerahnya juga kudratnya yang masih
bersisa. Ketika itulah dia perasaan pakaiannya sudah bertukar. Baju kurung
kedah dan berkain sarung. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Oh
my, it’s not me! Dia mana pernah pakai kain sarung batik!!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
melangkah keluar dari bilik, di ruang tamu dia hampir berlanggar dengan seorang
wanita separuh umur yang sedang membawa dulang makanan menuju ke biliknya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Anak
mau ke mana? Lukanya kan belum sembuh.” Wanita separuh umur itu bersuara sambil
cuba menahannya yang terkapai-kapai seolah cuba melarikan diri.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
yang dalam kebingungan tidak mengendahkan panggilan wanita separuh umur itu. Di
fikirannya cuma satu, dia ingin mencari Taja!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
pantas berlari menuju ke pintu, namun langkahnya terhenti sebaik kakinya
melangkah ke anjung rumah. Di hadapannya berdiri seorang lelaki. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja!!
<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ya,
dia ingat lelaki inilah yang dia lihat semalam sebelum dia pengsan. Lelaki yang
berpakaian persis pendekar Melayu di zaman dahulu kala, seperti yang dia selalu nampak
di kaca TV. Di halaman rumah, ada berpuluh-puluh pasang mata sedang
memerhatikannya. Semuanya berpakaian seperti lelaki di hadapannya ini. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Apa
ni, penggambaran filem Hang Tuah ke?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nama
kau Taja?” soalnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Iya,
kita yang bernama Taja. ” Lelaki yang mengaku Taja itu mengalihkan pandangannya
ke sisi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kita
Halimah, ibu Taja.” Wanita separuh umur tadi yang hampir dilanggarnya menghampiri.
Berdiri di sisinya dengan kerutan di dahi. Mungkin hairan melihat tingkah laku
kasarnya pada anak terunanya itu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Saya
kat mana? Where’s the hell I’am?!” Dari sisi, dia lihat dahi lelaki yang
bernama Taja itu berkerut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Melaka,
tempat ini namanya Melaka.” Meskipun berasa hairan dengan tingkah perempuan di
hadapannya, Taja tetap menjawab soalan perempuan itu dengan tenang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Oh,
thank God.” Perlahan dia melurut jatuh ke lantai. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Syukur,
dia bukan berada di tempat yang asing. Melaka, tak jauh nak balik ke Kuala
Lumpur! Dia yakin, jika dia kembali ke Kuala Lumpur dia akan tahu apa yang
terjadi pada dia. Kenapa dia cedera dan siapa dia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Maafkan
kita jika kita terkasar bahasa. Kita cuma mau tau, saudari ini siapa?” Giliran
Taja bertanya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mendengar
bahasa asing yang baru keluar dari mulut gadis itu membuatkan Taja yakin kalau
gadis itu bukan berasal dari sini. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Saya..
nama saya..” Dia tak ingat siapa dia! Nama dia pun dia tak ingat. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mawar!
Nama saya, Mawar.” Automatik, nama itu meluncur di bibirnya bila melihat kuntuman
bunga-bunga mawar di halaman rumah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Jikalau
begitu, di mana kampung saudari? Apa kita boleh tau?” Tanya Taja lagi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sesekali
Taja berbalas pandang dengan ibunya yang berada di sisi gadis yang bernama Mawar
itu. Mungkin ibunya juga seperti dia, bingung dengan bahasa pertuturan yang di
gunakan oleh gadis itu. Bunyinya kedengaran asing di telinga mereka.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kuala
Lumpur. Saya nak balik Kuala Lumpur. Awak tahu mana airport? Boleh hantar saya
ke sana?” Mawar bingkas bangun, tangan Taja di raihnya. Taja yang terkejut
pantas menepis.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Maafkan
saya, saya tak sengaja.” Mawar yang terkejut, tersengih. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ah,
so sweet! Ni barulah lelaki boleh buat laki!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kuala
Lumpur? Kita tidak tahu di mana tempat itu. Tapi, jika saudari Mawar boleh
tunjukkan jalan, kita boleh kerahkan orang untuk menghantar saudari Mawar
kembali ke kampung halaman. Apa saudari Mawar ingat jalan untuk ke sana?” Taja
yang sudah bergerak sedikit menjauh dari Mawar bertanya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Airport?
Apakah itu juga nama bagi sebuah tempat? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kuala
Lumpur? Awak tak tahu di mana Kuala Lumpur? Kuala Lumpur, ibu negara Malaysia!
Malaysia, awak tahu tak Malaysia kat mana?” Hendak tergelak Mawar mendengar
soalan Taja. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mungkin
sebab lama sangat menuntut ilmu silat dalam hutan, Taja dah ketinggalan oleh
pembangunan. Patutlah suasana rumah dan orang-orang di sekeliling Taja nampak
pelik. Haiya, apalah yang pak-pak menteri buat ni sampaikan masih ada yang
rakyat yang tercicir dari segi pembangunan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak.
Kita tidak tahu.” Jujur Taja mengakui.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Malaysia
itu negara kita, Kuala Lumpur ibu negara Malaysia. Melaka, salah satu negeri
yang ada di dalam Malaysia. Awak tahu tak siapa Perdana Menteri Malaysia?”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kita
tidak tahu.” Taja menggelengkan kepala. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Semakin
banyak yang keluar dari mulut Mawar, semakin yakin Taja kalau Mawar bukan
berasal dari sini. Atau mungkin saja, Mawar bukan berasal dari dunia mereka?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Siapa Mawar? Kenapa bahasa pertuturannya
kedengaran asing? Pakaian yang dipakai Mawar ketika mereka menemuinya juga
tidak seperti penduduk tempatan. Malah, saat ini Mawar berbicara tentang
sesuatu yang dia tidak tahu akan kewujudunnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ketua
Menteri Melaka, awak tahu tak siapa?” Kalau cakap tak tahu juga, memang
wajiblah dia menyekolahkan Taja. Mawar dah geleng kepala. Ada juga orang yang
ketinggalan zaman macam Taja ni.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Melaka
tidak punya Ketua Menteri, saudari Mawar.” Tenang Taja menjawab. Benarlah
seperti yang dia duga, Mawar bukan berasal dari sini. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Melaka
tak ada Ketua Menteri?” Giliran Mawar yang kebingungan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Iya,
benar.” Taja mengiyakan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa
yang memerintah Melaka?” Suara Mawar bergetar. </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Kalau bukan Ketua Menteri, </span><span style="line-height: 115%;">Sultankah yang memerintah Melaka? </span><span style="line-height: 115%;">Sultan?
Kalau begitu..</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mawar
bangun, berlari dia menuju ke halaman rumah. Matanya meliar memandang
sekeliling. Rumah papan beratap nipah yang di tumpangnya semalam, di kelilingi
oleh pokok-pokok kelapa, tidak jauh letaknya dari pantai. Di kiri kanan rumah
itu, ada beberapa buah rumah yang rekaannya hampir sama dengan rumah Taja. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jantung
Mawar berdegup kencang. Dia memandang sekeliling, dan di ruang matanya sebuah
perkampungan nelayan di pinggir laut jelas kelihatan. Perkampungan itu besar,
seluas mata memandang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ini
bukan set penggambaran!! <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Duli
yang Maha Mulia Sultan yang memerintah Melaka, nak Mawar.” Ibu Taja yang
mengekorinya turun ke tanah menghampiri. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mendengar
kata-kata Ibu Taja itu, kaki Mawar menjadi lemah. Jatuh terduduk di tanah
dengan degupan jantung yang semakin menggila. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa
nama sultan yang memerintah sekarang ni, makcik?” Tangan Mawar menggengam tanah
tempatnya jatuh. Tolonglah, katakan tekaannya salah belaka.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tuanku
Sultan Mahmud Shah. Kenapa Mawar?” Ibu Taja yang melihat tingkah pelik Mawar
perlahan memeluk Mawar yang kelihatannya semakin lemah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berita apakah yang membuatkan anak ini terkejut seperti di sampuk hantu? Badannya menggeletar seperti baru mendengar sesuatu yang menakutkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sultan
Mahmud Shah? Tahun 1488 hingga 1511? Ya Allah, apa semua ni? Apa yang terjadi? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">‘Aku
merentas masa ke?’<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mata
Mawar berkaca, tangisannya pecah, dan dia terkulai dalam pelukan ibu Taja. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">*****************<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Taja
berdiri di anak tangga yang paling atas. Sekadar memandang dari jauh ibunya
yang sedang mententeramkan Mawar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Taja,
siapa perempuan itu? Apakah kau sudah dapat tahu tentang asal-usulnya?”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Edika, sahabat baiknya menghampiri. Edika ada
bersamanya ketika mereka berdua menemui Mawar beberapa hari yang lepas. Mereka sedang
mengadakan kawalan malam ketika mereka berdengar bunyi yang kuat yang datang
dari arah kaki bukit di hujung kampung. Mawar mereka temui dalam keadaan
berlumuran darah dan cedera parah sebelum mereka memutuskan untuk membawa Mawar
pulang ke rumah dan di rawat oleh ibunya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bilangnya, namanya Mawar dan dia berasal dari Kuala Lumpur.”
Terang Taja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kuala
Lumpur? Di manakah gerangannya tempat itu? Aku tidak pernah mendengarnya.”
Edika mengerutkan dahi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kita
pun tidak tahu. Pastinya, tempat itu jauh dari sini.” Taja menggelengkan
kepala.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Yang
pastinya, dia bukan penduduk kampung kita kan?” Tanya Edika lagi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
melihat dari jauh perempuan yang mereka selamatkan beberapa hari yang lepas. Dia
masih curiga dengan perempuan itu, masih tertanya-tanya akan kehadirannya di kampung
mereka dengan tiba-tiba. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Mungkin,
dia juga bukan berasal dari dunia kita.” Taja menggumam rendah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kau
bilang apa tadi, Taja?” Edika tidak dapat menangkap kata-kata Taja, suara Taja
kedengaran perlahan di telinganya tadi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tidak
ada apa-apa. Kumpulkan mereka semuanya, katakan bahawa kalau latihan silat hari
ini cukup sampai di sini. Mereka boleh pulang.” Taja senyum, menepuk perlahan bahu
sahabatnya sebelum beredar menuju ke tengah laman. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ibu,
bawa Mawar masuk. Tidak manis jika dilihat oleh mereka keadaan Mawar begini.” Taja
membuka ikatan kain di pinggangnya, dia lapiknya kepala Mawar yang terdedah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ibu
Halimah mengangguk, Mawar yang masih menangis dalam pelukannya perlahan dibawa
berdiri. Terhenjut-henjut langkah mereka menuju ke atas rumah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">**************<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">
“Perlu apa kita berada di sini Taja?” Edika memandang sekeliling. Dia tidak
tahu kenapa Taja mengajaknya ke kaki bukit, di tempat mereka menemukan Mawar.</span></span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">“Mencari
bukti.” Taja juga memandang sekeliling.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">“Bukti?
Bukti apa?” Edika kurang faham maksud Taja. Bukti tentang Mawar? Begitu?</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">“Kita
tidak tahu Edika. Kita juga kurang tahu apa yang kita cari.” Taja menghembus
nafas perlahan. Dia jujurnya tidak tahu di mana harus bermula untuk mencari
tahu tentang Mawar.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">“Kalau
kita tidak tahu apa yang kita cari, maka tiada gunalah kita ke sini. Ayuh kita
pulang sahaja Taja, perut ku sudah lapar.” Edika mengusap-usap perutnya. Sejak pagi
tadi, hanya secawan kopi yang sempat dia teguk.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">Taja
hanya diam, dia berdiri di tempat mereka menemukan Mawar dengan rumputnya yang
masih ada sedikit kesan darah. Permintaan Edika tidak di hiraukan. Dia berdiri
tegak, matanya memandang di kejauhan. Bukit di hadapannya direnung.</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">Apa
yang ada di sebelah sana? Apakah Kuala Lumpur itu letaknya di sana? Apakah Mawar
berasal dari sana? Apa yang perlu aku lakukan untuk mengembalikan Mawar ke
tempat asalnya?</span><br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">Dan,
siapakah Mawar? Kenapa dia boleh berada di sini?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">******************</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dua tiga menjak ni, saya asyik tengok drama merentas masa sahaja hingga terbawa-bawa ke mimpi. Saya tak tahu kalau saya mampu, tapi saya tetap nak cuba menulis novel trhiller. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebarang kesalahan, sila tegur saya. Sebarang cadangan, sila bagitahu saya. Okei :)</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-61719625213051905242013-06-21T00:36:00.000+08:002013-06-21T00:36:01.894+08:00Nadzmi dan NajwaKertas di tangan semakin renyuk, malah ada patah-patah perkataan itu sudah semakin kembang. Kembang akibat air mata yang dari tadi mengalir deras. Dadanya sebak, hatinya sakit, otakknya kosong.<br />
<br />
‘Aku belum mahu mati..’<br />
<br />
**********<br />
<br />
Deliferance pack pagi sabtu itu. Hingar bingar dengan suara manusia dan sudu bertemu pinggan yang saling bertingkah.<br />
<br />
“Kenapa kau terima pinangan Mama aku? Kau taukan, aku tak suka kau.”<br />
<br />
Matanya merenung tajam mata bundar milik si gadis di hadapannya. Hatinya sakit, sakit dengan keselambaan gadis bertudung bawal putih di hadapannya itu.<br />
<br />
“Bukan saya yang terima, ibu saya yang terima.” Tenang Najwa menjawab. Cawan cappucinonya di bawa ke bibir.<br />
<br />
“But still, if you don’t say yes, your ibu pun tak akan say yes.” Nadzmi mendengus.<br />
<br />
“No, I didn’t say anything. Saya cuma cakap, saya serahkan soal jodoh saya pada Ibu, pada Abah. So, kalau awak rasa awak ni calon suami pilihan saya, you wrong.” Najwa sinis.<br />
<br />
“Macamlah kau tu calon isteri pilihan aku. Kalau bukan sebab Mama yang beria-ia nak bermenantukan kau, aku pun tak inginlah.” Nadzmi meraup muka.<br />
<br />
“Good, just cakap dengan Mama awak yang awak tak nak kat saya. Habis cerita.” Najwa angkat bahu. Dia senyum sinis memandang lelaki di hadapannya. Ahmad Nadzmi, penyakit sombong kau ni tak sembuh lagi rupanya.<br />
<br />
“Kalau semudah tu nak cakap dengan Mama, dengan Papa aku, tak adalah aku tercongak depan kau sekarang ni.” Nadzmi merengus.<br />
<br />
Dia ingat, Mama dan Papa itu patung bernyawa yang tak ada perasaan ke? Cakap, “ Ma, Pa, Nadzmi tak nak kahwin dengan Najwa. Nadzmi tak suka dia, Nadzmi suka orang lain.”<br />
<br />
Pastu Mama dan Papa akan balas, “ Baik Nadzmi, sekarang juga kita putuskan pertunangan kamu dengan Najwa. Lepas tu, kita pinang perempuan yang kamu tergila-gilakan tu.” Dalam mimpi pun, dia tak rasa Mama dan Papanya akan semudah itu mengubah pendirian mereka.<br />
<br />
Jangan haraplah Ahmad Nadzmi!<br />
<br />
Dan, dan, dengan status dia yang single lagi available ini di mana dia hendak mencari “orang lain” yang dia suka itu? Hurmm..<br />
<br />
“So, kalau dah tahu macam tu kenapa nak juga tercongok depan saya? Awak pun tahukan, saya tak boleh buat apa-apa.” Najwa memeluk tubuh.<br />
<br />
“Kau memang nak sangat kahwin dengan akukan? Kaukan peminat nombor satu aku dulu.” Nadzmi tarik sengih sinis. Teringat kenangan zaman sekolah yang pastinya jika di ungkit akan menyakitkan hati Najwa.<br />
<br />
“Itulah, tak sangka aku sekarang tunang kepada lelaki yang aku tergila-gila dulu. Bila fikir balikkan, kenapalah aku boleh suka kat kau dulu? Macamlah kau lelaki terakhir kat muka bumi ni kan? Tapi okei juga, sekurang-kurangnya bila ingatkan benda-benda zaman sekolah dulu, aku behave. Jangan suka lagi dengan lelaki yang suka pijak maruah perempuan.” Najwa sinis lagi. Dia memeluk tubuh, sengaja menayang cincin di jari.<br />
<br />
“Kau memang suka show off kan?” Mata Nadzmi jatuh pada jari jemari Najwa.<br />
<br />
Yeah, Nadzmi memang faham apa yang ada dalam fikiran Najwa. Dah berbelas tahun dia kenal anak tunggal kepada kawan baik Mamanya ini, dah faham bila masanya Najwa buat perangai gediknya itu.<br />
<br />
“Apa? Saya cuma nak tunjuk dekat awak kalau cincin yang awak pilih ni nampak cantik di jari saya.” Najwa sengih, dia tertangkap.<br />
<br />
“Tak payah nak menunjuk sangatlah, bukannya aku yang pilih cincin tu.” Nadzmi mencebik.<br />
<br />
“Eh? Takpelah, cincin nikah kita nanti awaklah yang pilih.” Selamba.<br />
<br />
“Kau ni, kenapa nak sangat kahwin dengan aku ni?” Nadzmi hilang sabar.<br />
<br />
“Well, akukan peminat nombor satu kau?”<br />
<br />
“Ough!!” Sakit hatinya.<br />
<br />
Nilah susahnya cakap dengan ex-debater sekolah ni. Ada sahaja jawapannya. Lagi-lagi, sekarang Najwa sudah menjadi guru pembimbing Kelab Debat di sekolah. Alah, Aimi Najwa itukan cikgu sekolah menengah.<br />
<br />
“Jangan sampai nanti kau menyesal dengan keputusan kau sendiri dahlah.” Nadzmi bangun, terus beredar tanpa berpamitan. Tidak betah dia berlama-lama di situ.<br />
<br />
‘Jangan risau Nadzmi, aku tak punya banyak masa untuk menyesali keputusan yang aku buat.’ Hanya matanya sahaja yang menghantar pemergian Nadzmi.<br />
<br />
************<br />
<br />
“Kau boleh guna bilik ni.” Luggage besar Najwa di tangan dia lepaskan. Najwa yang sibuk dengan handphone dia pandang sekilas sebelum menarik luggagenya sendiri menuju ke bilik yang terletak di hujung sekali.<br />
<br />
“Abang, nak ke mana?” Najwa bertanya hairan. Ini bukan bilik “kita” ke?<br />
<br />
“Jangan nak mengada panggil aku abang boleh tak?” Nadzmi mendengus.<br />
<br />
Bukan sekali dia mengarahkan Najwa menukar panggilannya itu sejak mereka di ijab kabulkan minggu lepas, tapi haram kalau Najwa nak dengar cakap dia. Bila Najwa bosan mendengar bebelannya, dia akan menukar panggilan “abang” itu ke “Hubby” tak pun “Oppa.” Entah bahasa apalah “Oppa” itu.<br />
<br />
Kalaulah Najwa itu burung kakak tua kan best, boleh dia ajar Najwa menyebut perkataan-perkataan yang dia suka sahaja. Tapi, malangnya Najwa bukan burung kakak tua. Sebab Najwa bukan burung kakak tualah, dia terpaksa nikah juga dengan Najwa..<br />
<br />
Hurmm, sadisnya hidup dia..<br />
<br />
“Iye-iye. B nak ke mana? Ni bukan bilik kita ke?” Najwa tarik muka. Mengada! Bukannya mati pun kalau panggil abang.<br />
<br />
“Masuk bilik akulah. Itu bilik kau, ini bilik aku.” Kan dah cakap tadi, lepas ni entah panggilan apa lagi untuk dia dari Najwa.<br />
<br />
“Oh, okei. Kalau macam tu, Wawa pun nak masuk bilik tu jugak.” Luggage di tarik, menghampiri Nadzmi yang sudah terbeliak mata mendengar kata-katanya.<br />
<br />
“Apasal kau nak masuk bilik aku pulak?” Nadzmi tanya tak puas hati.<br />
<br />
Dan, dan, bila masa “Najwa” jadi “Wawa” ni? Tiada seorang pun dalam keluarga mertuanya hatta keluarganya juga memanggil Najwa dengan nama itu.<br />
<br />
“Apa masalahnya? Tempat isteri di sebelah suami, bukan di sebelah BILIK suami.” Dan selamba Najwa menarik tombol, menolak pintu dan mempersilakan diri sendiri masuk ke dalam bilik tanpa menunggu keizinan daripada tuan punya bilik.<br />
<br />
“A.. A.. Apa sudah jadi?” Tergamam sesaat Nadzmi di hadapan pintu bilik. Apakah?<br />
<br />
“B, nak letak baju Wawa kat side mana ni? Drawer bawah ni, boleh tak Wawa guna?” Nadzmi cuma tersedar dari tergamamnya bila Najwa menjerit dari dalam bilik..<br />
<br />
Tu dia, Najwa dah buat macam bilik dia sendiri..<br />
<br />
**************<br />
<br />
Bunyi keletung keletang dari dapur menyedarkan Nadzmi kalau di rumahnya sekarang sekarang sudah ada seorang perempuan. Maka, dia harus membiasakan diri untuk mendengar bunyi-bunyian itu mula dari saat ini. Oh ya, dia juga harus membiasakan jantung dan telinganya, kerana bila-bila masa sahaja, suara Najwa yang ala-ala soprano tercekik itu akan kedengaran.<br />
<br />
“Hubby.!!”<br />
<br />
Yeah, macam sekarang.. Senyuman sinis tersungging di bibir, matanya tidak lepas dari skrin flat TV di depan.<br />
<br />
“Abang.!!”<br />
<br />
Jerit lagi Najwa. Agak-agak dah nak terkeluar anak tekak kau, baru aku balas panggilan kau ye, isteriku.<br />
<br />
“Oppa..!!”<br />
<br />
Tu dia, keluar dah bahasa ganjilnya. Lepas ni, bahasa apa lagi yang Najwa guna ye? Mata Nadzmi masih di kaca TV, menonton drama entah tajuk apa di TV9.<br />
<br />
“Ahmad Nadzmi Bin Azlan.!!”<br />
<br />
Ha-ha. Ambek kau Nadzmi, nama penuh Najwa panggil kau. Nadzmi gelak, lambat-lambat dia bangun dari silanya di atas sofa. Perlahan sahaja langkah kakinya menuju ke dapur.<br />
<br />
“Ah..”<br />
<br />
“Yeah Aimi Najwa Binti Iskandar, nak apa?” Nadzmi muncul di muka pintu dapur ketika Najwa baru ingin membuka mulutnya untuk menjerit memanggilnya buat kali yang ke lima.<br />
<br />
“Apa yang tersumbat kat telinga tu sampai pekaknya dah tahap kronik sangat tu?” Najwa mengetap bibir. Geram! Geram dengan muka sinis Nadzmi, geram dengan “kepekakkan” Nadzmi yang dia tahu hanya di buat-buat.<br />
<br />
“Sebelum ni tak pekak, tapi sebab dua tiga hari ni asyik kena jerit je, tu yang jadi pekak tu.” Sinis. Langkah kaki di bawa ke meja bulat di dapur. Sekilas, dia menjenguk ke dalam belanga yang sedang mendidih di atas api. Hurmm, Najwa masuk sup ayam.<br />
<br />
“Ough! Tak terasa.” Najwa cebik bibir.<br />
<br />
“Ough! Tak terasa..” Nadzmi mengajuk, pakej dengan gaya gedik yang di buat-buat.<br />
<br />
“Tolong boleh?” Najwa dah malas nak berlawan cakap. Kalau di ikutkan perangai si Nadzmi ni, malam esoklah baru dorang dapat makan.<br />
<br />
“Nak apa? Busy.” Nadzmi mencapai sepotong tembikai yang sudah di buang kulitnya dalam pinggan atas meja. Di bawa terus ke dalam mulutnya. Hurm, manis! Pandai aku pilih buah, Nadzmi riak sendiri dalam hati.<br />
<br />
“Mengada. Macamlah orang tak tahu dia tengah lepak-ing kat ruang tamu tu.” Najwa menuju ke rak pinggan mangkuk, bercekak pinggang dia di situ.<br />
<br />
“Kalau dah tahu, kenapa kacau sesi lepak-ing aku?” Nadzmi juih bibir.<br />
<br />
“Ni, nak ambik mangkuk. Wawa tak sampai.” Tangan di tunjuk pada mangkuk kaca yang berada di tingkat atas sekali.<br />
<br />
“Kerusikan ada, naiklah kerusi.” Lagi sepotong tembikai masuk dalam mulutnya.<br />
<br />
“Apa gunanya ada tiang elektrik bergerak dalam rumah ni kalau nak ambik mangkuk kat rak pun tak boleh?” sindir Najwa.<br />
<br />
“Kau ni, banyak bunyik betullah.” Nadzmi bangun dari kerusi, malas dia bertikam lidah dengan Najwa. Perutnya sudah berbunyi minta di isi.<br />
<br />
“Mangkuk yang mana?” Nadzmi dah berdiri di sebelah isterinya. Cakap orang tiang elektrik bergerak, kalau tak tipu, dia tu yang rendah! Nadzmi menjeling isterinya di sisi yang cuma menyamai ketinggian bahunya sahaja. Katik!<br />
<br />
“Tu, yang warna putih jernih tu.” Jari yang di tunjuk ke ke depan di bawa lari ke hidung. Laju dia mengesat hidung yang terasa basah. Eh, tak selesanya!<br />
<br />
“Nah.” Mangkuk bertukar tangan. Ketika mangkuk di hulur, dia perasan tangan Najwa menggeletar. Dah lapar sangatlah tu.<br />
<br />
“Terima kasih bang.” Najwa senyum.<br />
<br />
“Yee..” Nadzmi menggumam.<br />
<br />
“Lapar dah?” Najwa bertanya.<br />
<br />
“Yee..” Jawapan sama juga Nadzmi beri.<br />
<br />
“Nak makan dah?” Najwa bertanya lagi.<br />
<br />
“Yee..” Nadzmi menjawab dengan langkah yang dibawa kembali ke ruang tamu. Tu, Galaxy notednya sedang berkonsert.<br />
<br />
“Abang sayang Wawa tak?” Najwa kerdip-kerdip mata.<br />
<br />
“Yee..” Eh, Najwa tanya apa tadi? Mencerlung mata Nadzmi memandang Najwa yang sudah tersengih nakal. Sukalah tu, dapat kenakan dia.<br />
<br />
“Iye? Najwa pun sayang hubby tau..” Najwa gelak. Ha-ha, terkena ye bang?<br />
<br />
“Eleh..” Tak heran okei! Terus langkah kakinya laju keluar dari dapur. Geram dengan gelak Wawa..<br />
<br />
No, I mean NAJWA!<br />
<br />
****************<br />
<br />
“Bro, how’s life ar?” Imran menepuk perlahan bahu Nadzmi yang sibuk dengan fail di tangan. Engineer berkaliberlah katakan.<br />
<br />
“So-so lah.” Nadzmi buat muka tak beriak.<br />
<br />
Iyelah, nak kata hidupnya macam dalam Syurga, semuanya indah, manis-manis belaka tak juga. Nak kata macam dalam Neraka, melampau sungguh perumpamaan itu. Aimi Najwa itu takdaklah teruk sangat pun. Aimi Najwa tu pandai masak Red Velvet Cake apa!<br />
<br />
“Lama dah tak lepak Mapley sekarang?” Imran duduk di kerusi hadapan meja Nadzmi.<br />
<br />
Sibuk benar Nadzmi ni. Itulah, siapa suruh cuti sampai dua minggu? Kan dah banyak kerja yang tertangguh. Kalau bercuti tu pergi honeymoon, tak apa jugak. Ni, buat taik mata aje kat rumah tu. Macamlah Imran tak tahu punca Najwa monyok ketika majlis bertandang ke rumah Pak Ngahnya dulu. Nadzmi, dengan kuasa diktatornya awal-awal lagi sudah berkata kalau “No honeymoon” bila semua orang bertanya di mana mereka akan berbulan madu. Kesian betullah Najwa dapat si Nadzmi yang perangai tak semenggah ni.<br />
<br />
“Banyak kerjalah Im. Ni, projek kat Genting ni buat hal pulak.” Nadzmi mengeluh.<br />
<br />
Kerusi yang sudah jauh dari punggung di tarik rapat. Sekilas matanya melirik pada Galaxy noted yang berbunyi. Bila masa dia tukar ringtone pi lagu korea ni? Sa.. Sa.. Sa apa? Sarang semut?! Nadzmi mencemuh lagu K-Pop itu dalam hati.<br />
<br />
“Najwa okei?” Melihat nama di skrin telefon Nadzmi membuatkan Imran terpanggil untuk bertanyakan soal isteri sepupunya itu.<br />
<br />
Teringat dia kejadian ketika menemankan Nadzmi dan Najwa dulu ketika sesi photo shoot outdoor wedding dorang. Yang seorang, bukan main beria berphoto shoot, siap main golek-golek atas rumput ala-ala Hindustan gitu. Seorang lagi, pokok kayu pun tak sekaku dia.<br />
Mati-mati dia gelakkan si Nadratul Iman, teman baik Najwa yang naik pening dengan perangai Nadzmi. Di suruh senyum, di tariknya muka kelat. Di suruh berdiri sebelah Najwa, belakang Najwa Nadzmi menyorok. Mana tak mengamuk si cik photographer.<br />
<br />
“Okei je. Hidup lagi dia kat rumah tu. Sekarangkan cuti sekolah, memang waktu dia bersenang lenanglah tu.” Agak kasar ayat yang keluar dari mulut Nadzmi.<br />
<br />
“Amboi kau, ayat agak tak sopan ye.” Imran geleng kepala.<br />
<br />
“Betullah tu.” Nadzmi menjeling lagi handphone yang berbunyi. Nak apa Najwa ni? kalau orang dah tak angkat call tu, tak reti-reti lagi ke nak stop call? Aish.<br />
<br />
“Angkatlah wei, kesian Najwa tu.” Imran pulak yang sakit hati tengok perangai Nadzmi. Taulah kahwin paksa, tapi janganlah tunjuk sangat. Ye dak?<br />
<br />
“Malaslah. Bukan ada benda pun, saja nak kacau orang buat kerja.” Nadzmi cebik bibir.<br />
<br />
Mana taknya, dah dua kali dia terkena sejak pagi tadi. Pertama kali Najwa called, Najwa tanya, “Mana abang letak remote TV?” Nasiblah Najwa bukan depan mata dia, kalau tak memang dah di semburnya isteri dia tu. Remote pun tak reti nak cari ke?<br />
<br />
Kali kedua Najwa called, lagi haru dia di buatnya. Najwa tanya, “Ada bhai jual karpet, boleh Wawa buka pintu?” Adoyai, kenapalah isteri dia ni terlebih “jujur”?!<br />
<br />
“Kot-kot kes kecemasan ke..” Imran angkat kening. Kalau bukan kecemasan, mesti sesuatu yang penting. Kalau tak, tak adalah isteri Nadzmi tu call untuk kali ke tigakan?<br />
<br />
“Tak adanya. Biarlah dia. Ni, asal kau datang bilik aku ni? Dato Azmi nampak, dipotongnya gaji kau.” Nadzmi gelak. Dato Azmi tu jangan di buat main, anak tak anak kalau culas buat kerja di hentamnya jugak.<br />
<br />
“Alah, Dato Azmi keluar dengan Dato Azlan. Tu yang aku berani lepak bilik kau.” Imran sengih sebelum menyambung kata.<br />
<br />
“Ni, ada dapat email tak dari HR?” Imran membetulkan duduk.<br />
<br />
“Email apa? Aku sibuklah, nak bernafas pun rasa tersekat-sekat. Inikan pulak nak menjeguk peti mel aku.” Tu dia, hiperbola melampau betul Nadzmi ni.<br />
<br />
“Eleh..” Imran cebik bibir, tak percaya sungguh dia dengan auta Nadzmi.<br />
<br />
“Betullah. Ni, email apa?” Nadzmi mengulang soalannya dengan sengih tersungging di bibir.<br />
<br />
“Pasal hari keluarga, dah confirmed dah tempat dah tarikhnya.”<br />
<br />
“Iye? Katne? Bila?” 3 in 1 soalan Nadzmi. Lupa terus pada fail di hadapan mata.<br />
<br />
“Cherating. Pergi pagi jumaat, balik ahad.” Imran tengok, sepupunya itu sudah hilang minat pada fail di hadapan. Tau sangat dah sebab apa. Nadzmi dan pantaikan macam irama dan lagu, tak boleh dipisahkan.<br />
<br />
“Serius?!” Cherating? Wah best! Terujanya saya!!<br />
<br />
“Seriuslah. Eh, aku nak balik bilik aku woi. Ally dah mesej aku, cakap Dato Azmi dah masuk office. Naya aku kalau dia nampak aku mengular kat sini.” Imran kaget, tergesa-gesa dia bangun. Dato Azmi tu, character dia kat rumah dengan kat office antonym sangat. Berlawanan!<br />
<br />
“Ha-ha. Tau juga kau takut ye.” Nadzmi gelak.<br />
<br />
Tapi, dia sendiri pun sebenarnya gerun juga dengan Pak Long dia tu. Kalau kat rumah, pemeriah suasana. Bila sampai office, gerun dia nak bayangkan! Terlebih tegas.<br />
<br />
“Gila tak takut. Eh, nanti tolong tanya kat Najwa pasal Nadratul Iman tu boleh?” Imran berhenti melangkah, berdiri dia di pintu bilik Nadzmi.<br />
<br />
“Nadratul Iman? Si photographer wedding aku tu?” Nadzmi jengkel, bengkek dalam hatinya menyebut perkataan “wedding” itu. Perkataan itu bukti kukuh kalau dia milik Najwa. Ough!<br />
<br />
“Iyelah, siapa lagi. Tanya basic-basic ajelah. Tapi, paling penting tanya kalau dah berpunya belum.” Imran sengih.<br />
<br />
“Kau pehal Im? Tetiba je?” Nadzmi dah pelik. Dah jatuh cinta ke si Naufal Imran ini?<br />
<br />
“Hurmm.. Aku rasa, aku nak kahwinlah bro..” Imran sengih lagi.<br />
<br />
“Apa Imran? Nak kahwin? Dengan siapa? Nak Pak Ngah tolong cakap kat Daddy kamu?”<br />
<br />
“Erkk..” Tak sempat Nadzmi nak membalas bila Dato Azlan, Papa dia sudah menyampuk. Terus dia tekun merenung fail depan mata. Pandai-pandailah kau jawab dengan Pak Ngah kau Imran oii.<br />
<br />
“Eh, tak, tak Dato. Saya bergurau je dengan Nadzmi tu. Saya balik bilik saya Dato.” Zupp! Laju Imran kembali ke biliknya. Bimbang dia di soal siasat nanti.<br />
<br />
Nanti, tak memasal, malam ni juga Datin Nandini tu ajak dorang pi pinang Nadratul Ain. Gila, meroyan nanti si Nadratul Iman tu. Kenal pun macam tu je, tetiba pulak pinang dia. Entah-entah, Nadratul Iman tu dah ada anak empat dah. Mummy dia tu, bukan boleh dengar benda-benda macam ni. Lagi-lagi bila Mak Ngah dia baru sambut menantu baru. Jelouslah mama tu. Dia pun nak juga menantu baru. Tak cukup agaknya menantu yang tiga orang tu.<br />
<br />
‘Amboi Imran, bukan main lagi kau berdato-dato dengan pakcik sendiri.’ Nadzmi gelak senyap-senyap. Tapi bila mendengar deheman Dato Azlan dari luar biliknya, dan-dan muka serius dia pamer.<br />
<br />
“Selamat tengah hari Dato.” Nadzmi tahan gelak.<br />
<br />
Tu dia, kau lagi haru Nadzmi oii. Berdato-dato dengan Papa sendiri. Ha-ha.<br />
<br />
****************<br />
<br />
Pinggan mangkuk yang kotor sudah habis berbasuh bersih. Dapur pun sudah dia lap bersih, lantai yang berminyak sudah bermop. Setelah puas hati dengan kerjanya, barulah Najwa beredar ke suis lampu. Pap! Ruang dapur menjadi gelap-gelita.<br />
<br />
“Tengok apa?” Najwa melabuh punggung di sebelah suaminya.<br />
<br />
“CSI NY.” Nadzmi mengensot ke tepi, memeberi ruang pada isterinya sekaligus menjarakkan tubuh mereka. Galaxy noted tak lekang di tangan.<br />
<br />
“Eleh, bukan haram pun.” Najwa juih bibir. Jauh hatinya, sejauh jarak yang Nadzmi buat antara dorang berdua. Muat lagi seorang budak umur lapan tahun antara dorang tau.<br />
<br />
“Apanya yang haram?” Nadzmi soal, tak faham. Jarinya laju menaip di atas skrin, sekadar melayan bicara Mama yang kononya kebosanan sejak dia berpindah rumah.<br />
<br />
“Tak ada apalah. Mesej dengan girlfriend ke?” Najwa menjenguk handphone yang berbunyi, tanda ada mesej masuk.<br />
<br />
Tu dia, mesej dari “Queen”. Dah tu, kalau yang cuma girlfriend itu dapat mandat “Queen”, dia yang isteri ni apa? Takkan gundik kot.. Hampeh!<br />
<br />
“Penyibuk!” Laju-laju Nadzmi “lock” Galaxy Notednya.<br />
<br />
“Abang nak kahwin ke dengan girlfriend abang tu?” Najwa juga dengan mata di TV menyoal. Nadanya biasa, biarpun rasa hatinya sudah berubah pahit.<br />
<br />
“Kenapa, kau nak bagi ke?” Kalau kau nak bagi, aku on je.. Ayat itu, Nadzmi sambung dalam hati aje. Siapa yang tak nak ada dua bini? Ye dak. Ha-ha. Masalahnya, nak kahwin dengan siapa? Ha-ha. Nadzmi gelak dalam hati.<br />
<br />
“Kalau Wawa bagi hubby kahwin dengan dia, Wawa macam mana?” Masih dengan nada yang sama Najwa bertanya.<br />
<br />
“Macam tu apa, macam nilah. Nak perubahan macam mana lagi?” Nadzmi jelek. Sekejap abang, sekejap hubby.. Nanti kejap lagi, dia panggil Oppa.<br />
<br />
“Nanti, oppa nak lepaskan Wawa ke?” Najwa mengalih pandangan, ke wajah Nadzmi.<br />
<br />
“Aku takut tak boleh berlaku adil..” Nadzmi dah mula menjiwai watak. See, betulkan? Jangan lepas ni panggil dengan nama penuh dahlah.<br />
<br />
“Kalau macam tu, kahwin selepas Wawa dah tak de jelah.” Najwa sengih. Menyembunyi hati yang merusuh pilu.<br />
<br />
‘Aku takut tak boleh berlaku adil..’ Maksudnya, hanya seorang yang akan jadi isteri Ahmad Nadzmi. Pastinya, bukan dia. Najwa rasa, hati dia tengah meraung kecewa.<br />
<br />
“Bila tu?” Nadzmi gelak. Saja dia mengusik isterinya yang sudah memerah wajahnya, marah! Aimi Najwa oii, saya mana ada girlfriend! Saya ada awak je.<br />
<br />
“Doktor ramal, enam bulan. Tapi, kita mana tahu kerja ALLAH kan? Kot-kot ALLAH nak ambek esok, lusa abang dah boleh kahwin dengan girlfriend abang tu. Mungkin jugak ALLAH ambek lagi sepuluh tahun, lama lagilah abang nak tunggu.” Seboleh mungkin, Najwa cuba mengawal suara. Ahmad Nadzmi, soal mati pun nak dibuat bergurau ke?!<br />
<br />
“Hish., Apa cakap pasal mati ni. Tadi tu gurau jelah.” Nadzmi pulak yang seriau jadinya. Cara Najwa cakap tu, macam betul sahaja. Meremang bulu romanya. Takut dia kehilangan Wawa.. Err, maksudnya Najwa. Ehem!<br />
<br />
“Tapi, Wawa cakap betul..” Najwa pasang muka tak beriak, straight sahaja.<br />
<br />
“Aimi Najwa..” Nadzmi rasa, jantungnya macam nak meletup akibat palpitation yang tiba-tiba menyerang. Laju jantung dia berdegup.<br />
<br />
“Ha-ha-ha.” Najwa gelak, menjelir lidah. Takut juga Nadzmi kehilangan dia..<br />
<br />
“Semua benda dia nak buat main.” Nadzmi merengus, geram.<br />
<br />
Dalam diam, sebenarnya hatinya lega bila tahu kalau Najwa cuma bergurau. Namun, denyut nadi yang semakin stabil kembali berdegup laju bila wajah Najwa semakin menghampiri. Erkk..<br />
<br />
“Aimi Najwa?” Jari telunjuk Nadzmi mendarat di dahi Najwa, menolak kepala isterinya yang semakin hampir dengan dia.<br />
<br />
“Yeah Ahmad Nadzmi?” Najwa sembunyi senyum.<br />
<br />
“Behave boleh tak? Apsal agresif semacam ni?” Kini dengan dua tangan dia menahan kepala isterinya.<br />
<br />
“Kenapa? Takut?” Najwa angkat-angkat kening.<br />
<br />
“Kau tu perempuan, mana ada perempuan yang move on dulu.” Nadzmi mendengus.<br />
<br />
“Kalau tunggu hubby, sampai PM bertukar empat belas kali pun belum tentu mula langkah pertama.” Najwa sinis.<br />
<br />
“Dia ni kan..” Nadzmi dah tak larat menahan degupan jantung yang menggila. Terus dia bangun, sebelum bibir isterinya itu mencecah bibirnya.<br />
<br />
“Alah, missed!” Najwa menumbuk sofa, kecewa sahaja bunyiknya.<br />
<br />
“Pervet!!” Nadzmi menyilang tangan, laju dia berlari ke tingkat atas sambil menjeling Najwa yang sudah tergelak-gelak.<br />
<br />
‘Fuh!! Hampir sahaja iman aku hilang tadi.’ Nadzmi mengurut dada yang masih dengan debar yang menggila sebelum bibirnya membentuk senyuman menggula.<br />
<br />
Aimi Najwa, awak buat jantung saya berdegup lajulah!<br />
<br />
****************<br />
<br />
Najwa memicit kepala, sakit. Berlari-lari jemarinya di sekitar dahi. Kekadang, larian jemarinya semakin laju bila terasa sakitnya semakin mencengkam. Perlahan dia bangun, menuju ke katil. Telekung masih tersarung elok di tubuh.<br />
<br />
“Napa ni?” Nadzmi melipat sejadah yang dia guna, di sangkut di ampaian. Bila melihat Najwa sudah berbaring di atas katil, dia melipat pulak sejadah Najwa. Mereka baru usai solat subuh berjemaah tadi.<br />
<br />
“Magrain kot, kepala sakit.” Najwa menutup mata. Berdenyut-denyut kepalanya. Tadi, terasa macam biji matanya hampir tersembul keluar ketika dia ruku’ dan sujud.<br />
<br />
“Ada demam tak?” Nadzmi melekap telapak tangan ke dahi. Ada dedar panas di situ. Bibir Najwa pucat, wajahnya lesu.<br />
<br />
“Hurmm, ada sikit.” Najwa menggumam dengan mata tertutup.<br />
<br />
“Selalu, kalau nak demam memang hidung berdarah ke?” Nadzmi soal hairan. Dia selalu juga demam, tapi tak ada pun hidung dia berdarah. Kenapa hidung Najwa berdarah di awal pagi buta macam ni?<br />
<br />
“Mana?” Laju Najwa bangun menuju ke cermin meja solek, tangan di bawa ke hidung. Patutlah dia rasa seperti ada cecair panas mengalir dari hidung dia tadi. Ingatkan hingus. Darah yang mengalir di tahannya dengan jari.<br />
<br />
“Buka telekung tu dulu, nanti kena darah pulak.” Nadzmi bangun, mencapai kotak tisu di meja almari solek.<br />
<br />
“Thanks.” Najwa menyambut huluran kotak tisu. Telekung di hulur pada Nadzmi, dan suaminya itu dengan baik hatinya menyambut dan melipat telekungnya. Baik betul Nadzmi pagi ni yerk.<br />
<br />
“Siaplah, nanti kita pergi klinik.” Nadzmi bergerak ke almari, tangannya mencapai baju yang sudah Najwa siap gosok dari semalam.<br />
<br />
“Tak apalah, Wawa boleh tahan lagi ni. Abang bagi Wawa baring lima minit boleh? Lepas lima minit, Wawa turun buatkan abang breakfast.”<br />
<br />
Najwa sudah kembali ke katil, tapi kepalanya yang terasa berpusing hampir membuatkan dia tersungkur di birai katil. Mujur Nadzmi yang perasan dengan lajunya menyambar tubuh isterinya sebelum Najwa jatuh.<br />
<br />
“Tahan apanya macam ni? Kalau tumbang tadi macam mana?” Dengan gagahnya, Nadzmi mencempung tubuh isterinya menuju ke katil.<br />
<br />
“Kalau B dukung macam ni, tumbang sepuluh kali pun Wawa sanggup tau.” Dengan bibir pucat lesi Najwa tersengih dalam pelukan Nadzmi.<br />
<br />
“Dah sakit-sakit macam ni, masih nak mengada-ngada ke?” Nadzmi mendengus, tapi hatinya senang. Lengan kemejanya di sinsing hingga ke lengan.<br />
<br />
“Time sakitlah masa nak mengada-ngada.” Najwa cebik bibir. Nak manja-manja pun tak boleh. Apa pun tak boleh!!<br />
<br />
“Dah, tidurlah. Kejap lagi, kita pergi klinik.” Nadzmi bangkit dari katil. Menuju ke pintu, dia tak rasa Najwa larat nak sediakan breakfast untuk dia.<br />
<br />
Jam hampir ke pukul lapan bila Nadzmi kembali ke bilik. Najwa masih tidur. Wajahnya pucat dengan sisa-sisa darah yang sudah membeku di sekitar hidung. Susu, dengan roti dalam pinggan dia letak di meja tepi katil.<br />
<br />
“Wawa, bangun..” Nadzmi menolak perlahan bahu isterinya. Kenapa hidung Najwa selalu berdarah yerk?<br />
<br />
“Ermm..” Najwa membuka matanya, sedikit sahaja. Pandangannya berbalam-balam, sakit kepalanya mencucuk. Sudah berapa lama agaknya dia tertidur tadi?<br />
<br />
“Bangun, breakfast.” Tisu dicapai, dan dengan selamba darah yang masih bersisa di hidung Najwa dia lap. Dedar demam Najwa nampaknya sudah semakin panas. Itukah sebabnya hidung Najwa berdarah?<br />
<br />
“Sorry, Najwa susahkan Abang.” Najwa bangun, air susu yang di hulur dia sambut. Tapi belum pun sempat susu itu mencecah tekak, dia sudah merasa loya. Berlari-lari anak Najwa menuju ke bilik air.<br />
<br />
“Najwa, okei tak ni?” Nadzmi berdiri di belakang Najwa. Tangannya kaku, tak tahu hendak di letak di mana. Nak menepuk belakang Najwa, atau diam kaku sahaja di situ.<br />
<br />
“Worst.” Najwa menggeleng. Kepalanya terasa sakit, rasa nak sahaja dia tumbang di situ.<br />
<br />
“Kita ke klinik.” Nadzmi memegang lengan isterinya, membantu Najwa yang hampir hilang keseimbangan badan untuk melangkah.<br />
<br />
“Nak dukung?” Najwa sengih. Haila Najwa, tak padan dengan sakit.<br />
<br />
“Hurmm.,. Kita ke klinik k?” Nadzmi masih dengan isu kliniknya mencempung juga tubuh Najwa menuju ke katil. Alah, bukan berat mana pun Najwa ni. Lagipun kan, Nadzmi rela je nak gendong Najwa. Lama-lama pun tak apa.<br />
<br />
“Tak nak. Nak makan ubat je.” Najwa dah sampai langit ke tujuh! Tu dia, dua kali Nadzmi gendong dia dalam tak sampai sejam tau!<br />
<br />
“Degil.” Perlahan, dahi Najwa di jentik dengan ibu jari. Perangai allergi bau hospital tu, sampai sekarang tak sembuh lagi rupanya.<br />
<br />
“Takpe, kejap lagi okeilah ni. B pergilah office, dah pukul lapan ni.” Najwa tengok, Nadzmi dah siap-siap pun dengan pakaian kerjanya. Tu, Galaxy Notednya dari tadi sudah berkonsert. Call dari officelah tu.<br />
<br />
“Takpe ke tinggal seorang?” Risau-risau Nadzmi bertanya.<br />
<br />
Dah muntah-muntah macam ni, mana dia tak risau. Kalau keluarga dorang tahu Najwa sakit, nanti tak memasal dia di tuduh tak tahu jaga bini pulak. Lagipun, memang dia rasa tak tega nak tinggal isteri dia sendiri di rumah. Tapi, bila mengingatkan dia ada board meeting pagi ni, di gagahkan juga hati yang semakin goyah.<br />
<br />
“Takpe.. Wawa okei.” Najwa tarik senyum sampai ke telinga. Gebar di tarik hingga ke dada.<br />
<br />
“Okei, phone tu letak tepi bantal. Aku ring sekali, terus angkat tau.” Nadzmi membetulkan letak bantal di kepala isterinya. Anak-anak rambut Najwa yang jatuh menyentuh dahi dia selit di tepi telinga.<br />
<br />
“Ai ai sir..” Tangan di hulur pada Nadzmi yang nampaknyas dah siap sedia meninggalkan bilik tidur dorang.<br />
<br />
“Apa lagi?” soal Nadzmi bila jari Najwa hinggap di dahi sendiri pulak setelah tangannya di salam Najwa tadi.<br />
<br />
“Nak kiss?” Amboi Najwa, tadi nak dukung. Sekarang nak kiss pulak. Sakit-sakit pun demand ye?!<br />
<br />
“Tidur!” Tangannya yang masih dalam genggaman Najwa laju dia tarik. Banyak songeh!<br />
<br />
“Kedekut!!” Najwa cebik bibir.<br />
<br />
“Lepas ni, jangan mengada-ngada nak mintak itu ini lagi.” Nadzmi berpaling kembali dengan rengusan. Dan chupp! Ciumannya hinggap di dahi isterinya.<br />
<br />
Oh..Oh… My… Najwa terkedu bersaat-saat sebelum tersedar bila pintu bilik di tutup dan Nadzmi sudah tiada di hadapan mata.<br />
<br />
“B, terima kasih!!” Najwa tarik senyum hingga ke telinga. Hilang sekejap sakit di kepalanya.<br />
<br />
***************<br />
<br />
Dato Azlan perasan, mata Ahmad Nadzmi asyik ke bawah meja sahaja. Apa yang menariknya di bawah meja itu hingga slide presentation Imran yang berwarna-warni di hadapan sana tidak menarik perhatian Nadzmi?<br />
<br />
+Okei?<br />
<br />
Mesej yang pertama, Nadzmi hantar dari setengah jam lalu yang masih belum berbalas.<br />
<br />
+Najwa?<br />
<br />
Itu mesej kedua yang menyusul lima minit kemudiannya. Masih juga tidak berbalas. Sesekali, di sentuhnya bibirnya. Masih terasa-rasa dedar panas dahi Najwa di situ.<br />
<br />
+Najwa oii, hidup lagi ke tak ni?<br />
<br />
Lima minit kemudian, mesej yang ke tiga dia hantar. Ke mana Najwa ni? Takkan dah pengsan kot? Tapi, bila dia teringatkan wajah pucat Najwa dengan darah mengalir dari hidung pagi tadi, hatinya merusuh bimbang. Tak mustahil Najwa pengsan dekat rumahkan?<br />
<br />
+Aku balik rumah sekarang juga.<br />
<br />
Nadzmi bangun, menolak kerusinya kuat bila mesej yang keempat dia hantar lima minit lepas masih tidak berbalas. Callnya juga sudah enam kali tidak berangkat.<br />
<br />
“Yes Nadzmi?” Imran yang tengah bersemangat dengan presentationnya mengangkat kening bertanya.<br />
<br />
“Err, excuse me ye Dato. Saya, kena balik rumah.” Nadzmi mencapai fail di atas meja. Sepuluh pasang mata yang ada di meeting room itu memandangnya hairan.<br />
<br />
“Kenapa?” Dato Azlan bertanya.<br />
<br />
“Err.. Saya nak jumpa isteri saya.” Nadzmi sengih, sebelum laju menuju ke pintu. Alasannya mengundang tawa mereka yang ada.<br />
<br />
“Eww.. Anak siapalah tu? Tak menyempat tunggu lunch hour.” Imran tergeleng-geleng kepala.<br />
<br />
“Ehem! Awak cakap apa Imran? Boleh ulang sekali lagi?” Dato’ Azlan dengan muka serius bertanya.<br />
<br />
“Err, sorry Dato.” Naufal Imran sengih.<br />
<br />
Lupa, Ahmad Nadzmi itu anak Dato Azlan rupanya. Ha-ha-ha.<br />
<br />
***************<br />
<br />
Sudah hampir seminggu Najwa demam, dan Alhamdulillah usai makan malam tadi dia sudah boleh duduk bersama Nadzmi di ruang tamu. Wajahnya masih pucat, matanya sembab dan pipinya cengkung.<br />
<br />
“Abang..” Najwa menghampiri. Tidak seperti selalu, dia tidak duduk di sebelah Nadzmi. Dia tahu, Nadzmi masih marahkan dia soal insiden beberapa hari lepas.<br />
<br />
Nadzmi diam tak berkutik. Matanya masih setia pada kaca TV. Telinganya di pekakkan, mulutnya di bisukan. Hatinya masih sakit.<br />
<br />
“Wawa mintak maaf.” Dan, sesaat kemudian Najwa sudah duduk bersimpuh di hujung kaki Nadzmi. Dia tidak kisah sekalipun dia kena sujud di kaki Nadzmi. Dia tahu, itu semua salahnya. Salahnya kerana membelakangkan Nadzmi.<br />
<br />
“Hish, apa ni?!” Nadzmi bingkas bangun.<br />
<br />
Apa kes sampai nak sembah dia segala? Nak sujud di kakinya? Aimi Najwa, Ahmad Nadzmi ini bukan Tuhan sampai kau nak perlu sembah segala okei!<br />
<br />
“Wawa salah, Wawa mintak maaf. Tolonglah, jangan hukum Wawa macam ni.” Najwa merayu lagi, dengan airmata penuh di pipi.<br />
<br />
Sudah berhari-hari Nadzmi melancarkan perang dingin, Nadzmi mengelak untuk bercakap dengan dia. Dia faham sikap Nadzmi yang satu itu, Nadzmi lebih suka diam berbanding melenting bila hatinya tengah panas. Tapi, dia tak punya banyak masa untuk menunggu Nadzmi sejuk.<br />
<br />
“Waktu kau keluar rumah, tanpa izin aku, ada kau fikir tak apa hukumnya? Berdua-duaan dengan lelaki yang aku tak kenal pulak tu.” Nadzmi menyoal sinis.<br />
<br />
Beberapa hari yang lepas, dia memandu Toyota Rushnya dengan kelajuan yang menyebabkan dia melanggar dua undang-undang jalan raya hanya kerana ingin cepat tiba di rumah kerana bimbangkan Najwa yang ditinggalkan sakit sendirian. Dia tinggalkan mesyuarat, tinggalkan kerjanya yang berlambak di office semata-mata demi Najwa.<br />
<br />
Tapi, apa yang menantinya di rumah hanya katil kosong dengan Mini Galaxy Najwa di atas katil yang berkedip-kedip lampunya tanda ada seseorang sudah menghubunginya berbanyak-banyak kali. Dialah orang itu, huh!<br />
<br />
Di mana Najwa?<br />
<br />
“Apa yang kau sembunyikan dari aku, Najwa?” Nadzmi merendahkan nada suaranya, hatinya belas melihat airmata yang mengalir di pipi isterinya. Tapi untuk mengesatnya, ego Nadzmi tinggi melangit.<br />
<br />
Dia ingat lagi, betapa bimbangnya dia akan keadaan Najwa hingga tanpa sedar dia sudah memandu sekitar kawasan perumahan mereka. Dalam fikirannya, mungkin Najwa ke kedai runcit berdekatan mencari panadol dan mungkin Najwa yang lemah itu sudah terbaring tak sedar diri di atas jalan raya ketika dalam perjalanan pulang. Tapi, tiada tanda-tanda yang Najwa ada di mana-mana. Lantas, dia kembali semula ke rumah dengan hati yang masih merusuh bimbang.<br />
<br />
Tanpa dia sangka, matanya di jamu pemandangan yang menyakitkan hati. Aimi Najwa, yang namanya dia sebut ketika akad nikah mereka tiga bulan yang lepas baru keluar dari kereta seorang lelaki yang tak di kenali. Lagi tak dia sangka Aimi Najwa boleh menafikan semuanya bila dia menyoal tentang lelaki itu. Aimi Najwa kata, itu Dr. Aiman. Doktor di klinik yang dia pergi untuk dapatkan rawatan. Wah, bagus betul servis klinik Dr. Aiman itu ya, hingga ke pintu rumah dia jemput dan hantar pesakitnya.<br />
<br />
“Wawa tak tahu nak cakap dengan abang macam mana. Tapi abang kena percayakan Wawa, Wawa tak pernah duakan abang. Wawa jaga maruah Wawa sebagai isteri abang.” Najwa sudah menangis teresak-esak.<br />
<br />
“Yeah, jagalah sangat.” Nadzmi mencebik bibir.<br />
<br />
Sebenarnya, Nadzmi pun tak tahu kalau dia marahkan Najwa sebab Najwa itu keluar tanpa izinnya atau sebab Najwa itu dia lihat berdua-duaan dengan lelaki yang dia tak kenal. Dengan fikirannya yang diserabutkan oleh Najwa ini, dia sudah kurang arif mentafsir rasa yang ada di dalam hati. Cemburukah dia?<br />
<br />
“Abang, tolong jangan buat Wawa macam ni.” Najwa bangun, menghampiri Nadzmi yang sudah berpeluk tubuh. Lengan Nadzmi di cengkamnya kuat.<br />
<br />
“Esok, aku hantar kau balik rumah ibu. Aku kena ke Cherating hujung minggu ni.”<br />
<br />
Nadzmi menolak tangan Najwa, tidak ingin lagi dia mendengar kata-kata Najwa yang seterusnya. Dia berpaling, menuju ke tingkat atas. Destinasinya, bilik tetamu. Untuk pertama kalinya, dia tidak akan tidur bertemankan bau haruman rambut Najwa.<br />
<br />
************<br />
<br />
Najwa berkalih ke kiri, masih tidak boleh tidur. Dia kalih pulak ke kanan, masih sama. Najwa mengeluh sebelum bangun dari katil. Dia tidak kisah sekalipun Nadzmi akan menolaknya lagi, memarahi dia lagi. Kali ini, dia nekad.<br />
<br />
“Abang..” Najwa menolak pintu bilik tetamu. Dia tahu, Nadzmi belum tidur lagi.<br />
<br />
‘Patutnya, aku kunci je pintu tadi!’<br />
<br />
Nadzmi mendengus bila terasa katil di sebelah bergegar. Dia tahu, Najwa datang lagi. Dan untuk menghalau Najwa untuk kali yang kelima, dia sudah tidak larat. Dia tahu, Najwa pasti akan datang balik. Nadzmi geleng kepala, “kagum” dia dengan ketabahan Aimi Najwa. Sudah dihalau berulang kali pun, tanpa segan dan malu dia kembali lagi.<br />
<br />
“Wawa janji, Wawa tak buat apa-apa. Wawa just nak tidur sebelah abang, Wawa tak sentuh abang pun.” Najwa sudah baring di sebelah suaminya.<br />
Tangannya rapat ke dada, matanya terpejam celik dalam gelap. Menahan airmata yang sudah berada di tubir mata. Haila, lama-lama boleh jadi Kassima Selamata dia kalau begini. Kassim Selamat versi perempuan!<br />
Haaaaa.. Nadzmi mengeluh bila Najwa yang kononnya akan baring-baring diam di sebelahnya itu sudah mengeluarkan esak tangisnya. Perempuan..<br />
<br />
“Najwa, kau cakap kau akan tidur diam-diam.” Akhirnya, bersuara juga Nadzmi bila dia rasa belakang bajunya sudah basah dengan airmata Najwa.<br />
<br />
“Esok, esok kat rumah ibu Wawa terangkan segalanya.” Najwa bersuara dalam esak tangisnya.<br />
<br />
“Kenapa tak sekarang?” Nadzmi berpaling. Dalam gelap, dia merenung mata Najwa yang berair.<br />
<br />
“Sebab, Wawa tak ada kekuatan untuk menceritakan benda yang sama berulang kali..” Dan, Najwa menangis lagi, lebih kuat dari tadi.<br />
<br />
“Wawa..” Nadzmi mengalah, dia tak sanggup memaksa Najwa lagi. Najwa yang semakin banjir dengan airmata itu ditariknya dalam pelukan.<br />
<br />
“Maafkan Wawa.. Wawa janji, Wawa tak akan buat lagi.” Najwa menyambung tangisnya di balik bidang dada suaminya.<br />
<br />
“Shhh… Tidur, abang tak nak dengar apa-apa lagi..” Bibir Nadzmi, hinggap di ubun-ubun isterinya. Belakang Najwa di usap perlahan.<br />
<br />
Biarlah, sudah tidak penting lagi siapa Dr. Aiman itu sekarang. Sudah tidak penting lagi apa yang Najwa rahsiakan dari dia selama ini. Dia hanya ingin menikmati saat ini, saat dia membuka seluruh pintu hatinya untuk Aimi Najwa.<br />
<br />
*****************<br />
<br />
Tengah hari itu, rumah Encik Iskandar dan Puan Athira riuh dengan tetamu yang hadir. Nadzmi yang kononnya datang untuk menghantar Najwa pun tidak tahu kalau Mama dan Papanya juga ada di rumah mertuanya.<br />
<br />
“Nadzmi, dah berisi ke Najwa tu? Tadi, mama nampak Najwa muntah kat dapur.” Datin Naina mencuit bahu Nadzmi yang sedang sibuk menonton TV di ruang tamu. Papanya dan Abah sedang sibuk di laman rumah. Melawat kolam ikan yang baru Abah bina minggu lepas.<br />
<br />
“Mana, mengarutlah Mama ni. Najwa tak sihat tu, dia demam beberapa hari ni.” Nadzmi menafikan. Pregnant? Yeah, tak mungkinlahkan..<br />
<br />
“Dah tu, Nadzmi dah bawa dia jumpa doktor?” Datin Naina bersuara bimbang. Terjenguk-jenguk kepalanya di dapur, memerhatikan Najwa yang sedang membasuh pinggan dan Puan Athira sibuk memotong kek untuk pencuci mulut. Sudah sihatkah menantu bongsunya itu?<br />
<br />
“Dah.. Doktor kata demam biasa sahaja.” Doktor yang nama Aiman tu yang bagi tahu. Nadzmi jengkel sendiri-sendiri dalam hati.<br />
<br />
“Iye ke? Jadi, belum ada razeki Mamalah ni nak tambah cucu?” Kali ini, nada hampa Datin Naina guna.<br />
<br />
“Belum Ma. Ma mainlah dengan cucu mama yang dah ada empat orang tu.” Yeah, abang dan kakaknya yang ada empat orang di atas dia tu itu masing-masing sudah ada seorang anak.<br />
<br />
“Hurmm..” Datin Naina mengeluh, belum ada rezeki untuk dia bermain dengan cucu dari Nadzmi lagi nampaknya.<br />
<br />
“Nai, ni aku ada buat kek lumut untuk kau. Nadzmi, pergi panggil Papa dan Abah kat luar tu.” Puan Athira, dengan dulang di tangan muncul dari belakang.<br />
<br />
“Okei, bu.” Nadzmi bangun dari sofa, tapi belum pun dia mula melangkah, dari pintu depan dia sudah mendengar suara dua ketua keluarga itu saling bergurau. Nadzmi duduk semula bila wajah keduanya terjegul di muka pintu.<br />
<br />
“Nadzmi, kamu tahu apa benda yang Najwa nak bincangkan tu?” Sekali lagi nama Nadzmi meniti di bibir ibu mertuanya. Kali ini, soal Najwa pulak yang di bangkitkan.<br />
<br />
“Tak tahu Bu..” Nadzmi angkat bahu. Memang benar, dia tidak tahu.<br />
<br />
“Macam-macamlah Najwa ni.” Encik Iskandar menggeleng kepala.<br />
<br />
Semalam, ketika si anak menghubunginya meminta dia mengajak besannya itu datang ke rumah hari ini dia masih tidak risau. Tapi bila si anak seperti hilang dalam dunianya sendiri sejak mereka tiba tadi, perasaan hairan mula bertapak dalam hati. Ada masalahkah rumahtangga anaknya itu?<br />
<br />
“Abah..” Suara Najwa yang menyapa dari belakang mematikan perbincangan mereka yang semakin hangat. Terus Encik Iskandar menggamit tangan anak perempuannya.<br />
<br />
“Kenapa Najwa?” Encik Iskandar bertanya.<br />
<br />
Najwa yang duduk di antara Ibu dan Abahnya menggengenggam erat jari jemarinya sendiri. Meraih kekuatan. Satu persatu, wajah-wajah yang ada di situ dia pandang. Wajah Papa yang bimbang, Mama yang tidak sabar, Abah yang tenang dan Ibu yang gusar. Tapi bila matanya bertembung dengan mata suaminya, Najwa tahu kalau Nadzmi inginkan penjelasan. Perlahan, matanya kembali ke wajah Abahnya.<br />
<br />
“Abah dan Ibu selalu cakap, anak itu amanah ALLAH kan?” Tangan Najwa kini beralih ke tangan Abah dan ibunya.<br />
<br />
“Iya, tapi kenapa tiba-tiba timbul soal anak ni? Najwa mengandung?” Ibu bertanya girang. Tapi kegirangannyan mati bila Najwa menggeleng.<br />
<br />
“Jadi, kenapa Najwa muntah-muntah di dapur tadi?” Mama bertanya tidak sabar.<br />
<br />
“Najwa tak mengandung Ibu, Mama..” Malah, Najwa tak mungkin mampu mengandung.<br />
<br />
“Oh. Jadi?” Ada nada kecewa dari bibir mereka yang ada.<br />
<br />
Hanya Nadzmi sahaja yang masih tenang. Namun, ketenangan Nadzmi itu hanya bersifat luaran sahaja. Hakikatnya, hatinya diburu sejuta persoalan.<br />
<br />
“Abah, macam mana kalau..” Teragak-agak..<br />
<br />
“Kalau apa Najwa?” Abah masih tenang bertanya.<br />
<br />
“Kalau ALLAH nak ambik balik “amanah” yang ALLAH bagi kat Abah ni?” Najwa mengetap bibir. Soalannya untuk Abah, tapi matanya pada suaminya.<br />
<br />
“Maksud Najwa?” Hati Puan Athira berdegup kencang. Najwa sakit ke?<br />
<br />
“Najwa sakit ibu. Najwa sakit. Doktor kata, Najwa ada barah otak.”<br />
<br />
“Astaghfirullahalazim.. Najwa..” Dan hanya itu yang Najwa dengar sebab hanya raungan Ibunya yang kedengaran selepas itu.<br />
<br />
‘Abang, inilah rahsia yang Wawa sembunyikan..’<br />
<br />
Najwa nampak, bibir Nadzmi bergerak-gerak tapi tiada bicara yang menembusi telinganya. Mata mereka saling bertatapan sehinggalah bayang wajah suaminya kabur dari pandangannya yang sudah mulai berkaca.<br />
<br />
‘Abang….’<br />
<br />
****************<br />
<br />
Nadzmi menyudahkan bacaan doa. Usai sudah solat isyaknya dengan Najwa setia menjadi makmumnya seperti solat-solatnya sebelum ini selepas dia memegang gelaran suami kepada Aimi Najwa. Ketika dia berpaling ke belakang, Najwa menghulur tangan untuk bersalaman. Perlahan, tangan Najwa dalam genggaman dia tarik, membawa isterinya itu ke dalam pelukan.<br />
<br />
“Wawa okei, jangan risau.” Najwa menepuk-nepuk perlahan bahu Nadzmi.<br />
<br />
“I’m sorry..” Nadzmi menarik nafas. Dari petang tadi, baru ini perkataan yang keluar dari mulut Nadzmi. Dia masih terkejut dengan apa yang dia dengar dari mulut Najwa.<br />
<br />
“Bukan salah hubby pun, Wawa yang salah.” Najwa mendongakkan kepala, melawan panahan mata suaminya.<br />
<br />
“Wawa tahu Wawa sakit, but still Wawa nak kahwin dengan abang. I’m sorry for being selfish.” Jari jemari Najwa hinggap di pipi suaminya.<br />
<br />
“Kenapa?” Nadzmi bertanya. Jemarinya ikut bermain di jemari Najwa yang ada di pipinya.<br />
<br />
“Sebab Wawa sayang abang.” Kali ini, tangan suaminya di bawa ke bibir. Lama dia mengucup tangan Nadzmi.<br />
<br />
“Esok, kita pergi hospital. Okei?” Nadzmi mengusap lembut kepala Najwa sebelum perlahan bibirnya menyentuh tempat yang sama.<br />
<br />
“Okei..” Najwa mengangguk, basah lagi matanya malam ini.<br />
<br />
“Kita cuba semua rawatan yang ada. We fight, abang tak nak kehilangan Wawa.” Kali ini, bibir Nadzmi menyentuh kedua belah pipi isterinya yang sudah basah dengan airmata. Bunyi esak tangis Najwa memilukan hatinya. Perlahan, tubuh itu di tarik rapat ke dadanya.<br />
<br />
“Abang sayang Wawa. Sayang, sangat-sangat..” Airmata Nadzmi jatuh, menyentuh ubun-ubun Najwa.<br />
<br />
Ya ALLAH, kuatkan hatiku seperti mana ENGKAU menguatkan hati isteriku..<br />
<br />
****************<br />
<br />
Najwa membalik sotong, ikan, kerang yang di panggang atas bara. Nadratul Iman, gadis pujaan si Imran sibuk membantu di sebelah. Dari jauh, bunyi ombak menyentuh pantai kedengaran, berselang seli dengan bunyi-bunyian suara manusia yang saling bertingkah di tepi pantai Cherating.<br />
<br />
Nadzmi dan Imran sudah menghilang entah ke mana. Tadi, Nadzmi kata hendak berjalan-jalan ke gerai berhampiran. Di angkutnya sekali sepupunya si Imran yang dari tadi sibuk bermain mata dengan Iman, hinggakan Iman hampir sahaja tersadung melanggar Najwa kerana malu dengan perhatian terlebih-lebih dari Imran.<br />
<br />
“Wa, kau duduk tepilah. Biar aku buat.” Iman mengesat peluh di dahi belakang tangan.<br />
<br />
Najwa sudah dua tiga kali dia lihat memegang dada. Mesti Najwa penat, baru seminggu lepas Najwa keluar dari wad. Sesi chemotheraphy nampaknya tidak berjalan lancar, dia lihat Najwa semakin cengkung. Wajah Najwa sudah semakin hilang serinya.<br />
<br />
“Iman..” Najwa yang sudah duduk di kerusi tepi bersuara. Sesekali, dia batuk sambil memegang dada.<br />
<br />
“Kenapa? Kau sakit ke? Nak aku panggilkan Nadzmi?” Iman sudah panik, maunya Najwa pengsan di sini. Haru dia nanti. Dahlah dia ni jenis yang mudah gabra.<br />
<br />
“Tak ada, aku penat je. Kau duduk sinilah, aku ada benda nak cakap dengan kau.” Najwa menggamit perlahan tangan Iman yang berdiri di tepinya.<br />
<br />
“Alah, kejaplah Wa. Aku tengah sibuk ni.” Iman sekali lagi mengesat dahi. Sotong yang sudah hampir masak di balik-baliknya biar tidak hangus.<br />
<br />
“Iman, aku nak sangat tengok kau pakai baju pengantin dan bersanding atas pelamin. Mesti kau cantik sangat, macam puteri kayangan.” Terhenti tangan Iman yang ramcak membalik sotong tadi dengan kata-kata Najwa yang tiba-tiba.<br />
<br />
“Merepeklah kau, Wa!” Iman mendengus.<br />
<br />
Dia mana suka bila isu nikah kahwin ni yang jadi topik perbualan. Belum terbuka pintu hatinya berbincang soal jodoh ini. Lagipun, status dirinya sering menjadi penghalang untuk dia menerima lelaki yang muncul dalam hidupnya.<br />
<br />
“Imran tu, suka kau tau Iman. Dia pesan tadi, suruh aku gitau kat kau yang dia nak kenal-kenal dengan kau.” Najwa makin galak mengusik Iman. Lagi-lagi bila wajah putih Iman sudah merona merah. Alolo, Iman ni comel tau bila marah.<br />
<br />
Tapi, part pesanan si Naufal Imran itu memang Najwa tak menipu tau. Memang betul pun Imran ada suruh dia sampaikan pesanan pada Iman. Lebih kuranglah bunyiknya seperti yang dia sampaikan pada Iman tadi.<br />
<br />
“Dah-dah, kau jangan nak buat cerita Wa. Jangan nak bagi aku perasan, okei?” Laju-laju Iman menutup cerita. Makin melarat nanti ceritera Najwa jika di biarkan berlarutan.<br />
<br />
“Ha-ha. Yelah, aku stop. Eh, pesanan tadi tu aku tak tipu tau.” Najwa masih dengan gelak kecilnya. Suka dia mengusik Iman yang selalu kabut itu.<br />
<br />
“Iyelah kau tu.” Iman mencebik, Najwa tersenyum manja sambil menarik lembut Iman duduk di sisinya.<br />
<br />
“Kau masih marahkan aku ke? Pasal aku rahsiakan aku sakit tu?” Najwa bertanya bila Iman sudah duduk di tepinya.<br />
<br />
“Masih.” Tak teragak-agak Iman menjawab. Laju sahaja mulutnya mengiyakan andaian Najwa.<br />
<br />
“Kau, tak mengagak nak bagi jawapan ye?” Terjuih ke depan bibir Najwa.<br />
<br />
“Ha-ha. Kau kawan aku Wa, manalah aku nak marah kau lama-lama biarpun itulah yang sebenarnya aku nak buat.” Iman mengeluh.<br />
<br />
Najwa itu kawan dia, sehati sejiwanya sejak mereka di universiti lagi. Dia anak yatim piatu yang membesar di rumah kebajikan. Aimi Najwa itu bukan sahaja teman, malah dengan Najwalah dia tahu apa itu erti “keluarga”. Aimi Najwa itu lebih dari seorang sahabat buat dia.Tapi, dia tak sangka langsung kalau Najwa merahsiakan sakitnya itu dari pengetahuannya.<br />
<br />
Hampir luluh jantungnya melihat Najwa terbaring di atas katil hospital dengan wayar berselirat di tubuhnya beberapa bulan yang lepas. Jatuh terduduk di muka pintu wad itu dengan mata yang basah dengan air mata. Meraung dia melihat penderitaan Najwa. Apatah lagi bila Doktor Aiman, doktor peribadi Najwa kata kalau pembedahan pun tak mampu menyelamatkan Najwa.<br />
<br />
Ah, Doktor Aiman itu bukan Tuhan!<br />
<br />
Dia yakin, Najwa pasti akan sembuh. Tapi, melihat keadaan Najwa sekarang, keyakinan yang setinggi gunung dulu semakin hilang sedikit demi sedikit. Doa, hanya itu kunci keyakinannya saat ini.<br />
<br />
“Iman, kau taukan aku takdak niat nak rahsiakan dari korang. Aku, cuma tak nak korang risau je.” Najwa bermain dengan jari di riba.<br />
<br />
Sungguh, sejak semua orang tahu kalau dia sakit, hidupnya berubah 360°. Abah minta dia berhenti kerja, Ibu pula nak dia dan Nadzmi pindah balik rumah Abah. Papa dan Mama lagilah, di kerah dorang Nadzmi bawa dia berubat ke luar negara. Sampai naik pening kepalanya memikirkan perkara itu. Nasiblah Nadzmi itu cool sahaja, dengan berhemahnya Nadzmi menangani perkara itu.<br />
<br />
Nadzmi kata, yang sakit itu Najwa. Jadi, biar Najwa yang buat keputusan untuk dirinya sendiri. Nadzmi kata lagi, jangan layan Najwa macam orang kurang upaya, sebab itu hanya akan buat Najwa lagi teruk.<br />
Alhamdulillah, mereka yang lain mengikut saranan Nadzmi. Dia tidak lagi lagi rasa seperti menyusahkan orang di sekelilingnya. Semuanya kembali normal, seperti biasa. Tapi dia tahu, tidak semuanya berjalan lancar. Sel-sel kanser itu semakin meragut kebahagiaannya.<br />
<br />
“Aku tau..” Tapi, aku masih tak dapat terima kenyataan yang kau akan tinggalkan, Wa. Dengan belakang tapak tangan Iman menyeka air mata yang serasanya agak murah sejak akhir-akhir ini. Semuanya sebab Najwa yang dia sangat sayangi!<br />
<br />
“Iman, kau janganlah nangis macam ni. Kau kena kuat, kuat macam selalu. Kalau aku dah tak ada, kau kena jaga Ibu dan Abah aku. Macam mana kau nak jaga dorang kalau kau lembik macam ni?” Najwa menepuk perlahan bahu Iman yang sudah teresak di tepinya.<br />
<br />
“Tu kan orang tua kau, kenapa aku yang kena jaga pulak. Kau jagalah sendiri.” Iman juih bibir.<br />
<br />
Tak suka dia bila Najwa berpesan itu-ini, seolah-olah Najwa akan meninggalkan mereka sekarang juga. Ya, dia tahu mati itu pasti.. Tapi, dia belum bersedia.<br />
<br />
“Kalau aku ada, aku jagalah. Kalau aku dah tak ada nanti macam mana?” Soal Najwa.<br />
<br />
“Kau tak akan ke mana-manalah Wa. Nanti kita jaga ibu dan abah kau sama-sama erk. Lagipun, aku tak kahwin lagi ni. Kalau kau nak ke mana-mana pun, atleast kau tengoklah aku naik pelamin dulu.”<br />
<br />
“Iman..” Najwa cuba mencelah.<br />
<br />
“Pastu, kau tunggu aku pregnant, pilih nama anak aku sama-sama. Jaga aku berpantang..”Suara Iman tertahan-tahan. Hatinya sebak.<br />
<br />
“Iman…” Najwa cuba mencelah lagi. Kali ini, siap dengan tangan sekali dia gawang-gawangkan di hadapan Iman.<br />
<br />
“Pastu, kau kena nasyidkan marhaban untuk majlis cukur jambul anak aku.. Kau kena.. tengok.. anak.. aku..” Tangisan Iman pecah untuk kedua kalinya. Mukanya di sembamkan ke lutut, bunyi esak tangisnya kedengaran.<br />
<br />
“Iman..” Najwa pilu mendengara kata-kata Iman, hatinya sayu mendengar tangisan Iman. Perlahan, tubuh sahabat baiknya itu di peluk erat.<br />
<br />
“Okei, aku tunggu. Tapi, jangan lama-lama tau.” Tangisnya bergabung dengan tangis Iman yang entah bila akan berhenti.<br />
<br />
Nadratul Iman, ajal maut itu ketentuan ALLAH. Kita hanya mampu merancang, tapi yang menentukan tetap DIA.<br />
<br />
**********<br />
<br />
“Sejuk?” Nadzmi menyoal sepatah bila Najwa di sisinya duduk memeluk tubuh.<br />
<br />
Angin pantai malam-malam begini selalunya memang sejuk mencengkam hingga ke tulang. Tidak jauh dari tempat mereka bersantai, Iman di bantu Imran sedang mengemas tempat BBQ mereka tadi. Rancak sahaja lagak mereka berdua, pasti Naufal Imran itu sedang mencuba mengayat Nadratul Iman.<br />
<br />
“Sikitlah..” Najwa senyum, kepalanya di lentok di bahu Nadzmi. Sengaja hendak bermanja.<br />
<br />
“Dekat sikit.” Nadzmi dengan gerak perlahan menarik tubuh isterinya ke dalam pelukan.<br />
<br />
Tangannya mengusap lengan Najwa, cuba menghangatkan tubuh isterinya yang sedikit menggeletar. Sedikit sebanyak, hatinya merusuh bimbang. Bimbang akan kesihatan kekasih hatinya yang semakin merosot akhir-akhir ini.<br />
<br />
“Okei? Sejuk lagi?” Jaket kulit yang tersarung di tubuh Najwa di betulkan letaknya.<br />
<br />
Kalau boleh, dia tidak ingin walau sedikit pun angin malam menyentuh kulit Najwa. Angin malam itu mungkin boleh menyebabkan Najwa demam. Bila Najwa demam, hatinya juga ikut “demam”. Pernah sekali Najwa demam, hampir seminggu Najwa tidak sedarkan diri. Kalau boleh, dia tidak ingin kejadian itu berlaku lagi.<br />
<br />
“Hurmm.. Wawa okei, tak sejuk pun.” Najwa panggung kepala sebelum senyum tiga saat dia ukir di bibir. Tangan Nadzmi di bahunya di capai, di genggam sebelum di letak di pipinya.<br />
<br />
“Terima kasih..” Najwa senyum tiga saat lagi, bibirnya pucat.<br />
Sesekali, dia terasa jari jemari Nadzmi di pipinya bergerak-gerak. Terasa lembut elusan itu.<br />
<br />
“Untuk apa?” Panahan mata Najwa yang sudah hilang serinya itu Nadzmi renung dalam-dalam.<br />
<br />
“Sebab bawa Wawa datang sini.” Najwa melentok kepalanya semula ke bahu Nadzmi. Tidak betah dia lama-lama berenung pandang dengan Nadzmi. Hatinya rawan.<br />
<br />
“Lah, ingatkan apalah tadi. Tadi, sembang apa dengan Iman?”<br />
<br />
“Macam-macam. Hubby tau jelah Iman tu, banyak mulut. Dari isu kahwin, sampailah ke isu anak dia bincang. Ha-ha.” Najwa gelak, sekejap sahaja sebelum dia terbatuk. Akhir-akhir ini, ketawa begitu sahaja sudah boleh buat dia lelah.<br />
<br />
“Wawa okei?” Nadzmi bertanya risau. Belakang isterinya di usap lembut, cuba membantu meredakan batuk Najwa.<br />
<br />
“Okei, batuk sikit je.” Najwa senyum, tangan mengurut dada yang terasa sedikit sesak. Bibirnya, dalam diam beristighfar.<br />
<br />
Waktu dia buat chemotheraphy dulu, Nadzmi selalu pesan supaya sentiasa berzikir, berselawat biar kurang sikit sakitnya nanti. Nadzmi kata lagi, waktu kita sakit ALLAH menarik nikmat cantik kita, nikmat makan kita, tenaga kita tapi Allah juga menarik sama dosa kita.<br />
InsyaALLAH bila sudah sembuh nanti, ALLAH pasti akan kembalikan semuanya, kecuali dosa-dosa kita. Lihat, betapa baiknya ALLAH kepada kita. Sebab itu, kita kena bersangka baik kepada ALLAH. Begitu kata-kata suaminya yang sentiasa dalam ingatan Najwa.<br />
<br />
“Kejap, abang pergi ambik air.” Nadzmi bangun, tapi geraknya terhenti bila lengannya lembut di paut Najwa.<br />
<br />
“Wawa okei, jangan risau.” Pautan di tangan di eratkan, perlahan dia memaksa Nadzmi duduk di sebelahnya.<br />
<br />
“Betul ni, Wawa tak nak air?” Dalam kebimbangan, Nadzmi turutkan juga tingkah Najwa. Kembali punggungnya dilabuh di sebelah isterinya.<br />
<br />
“Betul, Wawa nak oppa je.” Najwa sengih.<br />
<br />
“Okei, oppa dah ada kat sebelah ni.” Hidung Najwa, Nadzmi cuit lembut dengan senyuman.<br />
<br />
“Tapi “oppa” tu apa sayang? Dari hari tu abang tertanya-tanya,” soal Nadzmi pulak.<br />
<br />
Memang dia tertanya-tanya, tapi baru hari ini dia berkesempatan untuk bertanya. Sebelum-sebelum ini bukan dia tidak teringat untuk bertanya, tapi kerana sibuk memikirkan kesihatan Najwa, dia lupa pada isu<br />
“Oppa”, isu bahasa alien si isteri.<br />
<br />
“Ha-ha. Oppa tu, maksudnya “abang” dalam bahasa korea.” Najwa dalam gelak-gelak kecil menerangkan.<br />
<br />
“LOL, ye ke?” Nadzmi ikut tergelak-gelak kecil.<br />
<br />
Oppa tu abang rupanya. Patutlah, bila dia tak menyahut Najwa panggil dia “abang” dulu Najwa panggil dia dengan “Oppa” Ha-ha. Oh ya, ada satu perkataan lagi yang dia tertanya-tanya. Sarang semut itu apa? Teringat dia ringtone Samsung Galaxynya yang dulu lagu “Stay-Estrella” sudah bertukar lagu yang asyik-asyik sebut perkataan sarang semut itu.<br />
<br />
“Iyolah, oppa oi.” Masih tergelak-gelak Najwa, lagi-lagi bila melihat eksperisi muka suaminya.<br />
<br />
“Ada satu perkataan ni lagi yang buat abang curious.” Soal Nadzmi.<br />
<br />
“Perkataan apa?” Najwa menghentikan tawa.<br />
<br />
“Sarang- sarang tu apa?”<br />
<br />
“Sarang-sarang? Sarang apa? Sarang burung?” Najwa bertanya pelik. Setahunya, dia mana pernah menyebut perkataan sarang-sarang itu.<br />
<br />
“Tu, ringtone phone hubby yang Wawa tukar hari tu selalu sebut perkataan sarang-sarang tu.”<br />
<br />
“Ringtone mana pulak ni?” Makin pelik Najwa di buatnya.<br />
<br />
“Alah, yang han namjaga-isso nol nomu saranghan han namjaga isso saranghae maldo mo-tha-nun.” Nadzmi siap nyanyi biarpun dia tak tahu kalau sebutannya itu betul ataupun tidak. Dia nyanyi sahaja sekalipun Najwa dah nak meletup hendak ketawa.<br />
<br />
“Ha-ha-ha..” Kuat Najwa gelak bila Nadzmi sudah bertukar jadi k-pop star. Ha-ha. Ingatkan sarang-sarang apalah yang suaminya ini dok sebut dari tadi. Rupanya sarang itu.<br />
<br />
“B, bukan sarang-sarang sarang semutlah sayang Tu lagu Korea.” Najwa cuba menahan gelak. <br />
<br />
Tu dia, Nadzmi siap hafal lagi lirik lagu Han-Namja itu. Dia setakat boleh humming je pun. Gila ah Ahmad Nadzmi, memang tabik spring Aimi Najwa ini bagi dia.<br />
<br />
“Dah tu, sarang apa” Ha-ha. Tak memasal dia nyanyi lagu Korea.<br />
<br />
Sukanya hati Nadzmi bila tengok isterinya tertawa begitu. Seolah separuh dari resah hatinya ketika melihat Najwa dalam kesakitan ketika sesi chemotheraphy dulu itu sudah di bawa pergi. Betullah, ketawa itu juga terapi. Terapi untuk hati yang gundah seperti dia.<br />
<br />
“Tu sarang-hae lah sayang. Bukannya sarang semut, ha-ha.” Perlahan tangan Nadzmi yang ada dalam genggaman dia tepuk.<br />
<br />
“Oh, ye ke?” Gelak.<br />
<br />
“Iyolah.” Sengih.<br />
<br />
“Dah tu, pe maksud sarang-hae tu?” Nadzmi gelak lagi.<br />
<br />
“I love you.” Mata kuyunya sengaja di kerdip-kerdipkan. Fahamkah Nadzmi dengan maksud kerdipan matanya itu?<br />
<br />
“Oh, ye ke? Sarang-hae sayang.” Cepat sahaja Nadzmi faham maksud kerdipan mata isterinya. Biasalah, soulmatekan. He-he.<br />
<br />
“Nah-do, sarang-hae.” Senyum. Mata Nadzmi dia pandang lama dan dalam-dalam. Wawa sayang abang, sayang sangat-sangat.<br />
<br />
Nadzmi kulum senyum, bahagia rasa hati. Kepala Najwa yang tegak memandang dia di rebahkan di bahunya. Bersama-sama, pandangan di tebarkan di dada laut. Hanya anak-anak ombak menghempas ke pantai yang kelihatan, selebihnya laut yang terbentang seluasnya itu hilang di telan malam.<br />
<br />
“B..” Najwa bersuara memecah kesunyian.<br />
<br />
“Hurmm.” Nadzmi menggumam rendah.<br />
<br />
“Abang suka pantai?”<br />
<br />
“Suka..”<br />
<br />
“Sangat-sangat?”<br />
<br />
“A’ah.. Tapi..”<br />
<br />
“Tapi apa?” Kepala di panggung, matanya mencari anak mata suaminya.<br />
<br />
“Abang lagi suka isteri abang ni.” Dan perlahan, bibirnya jatuh pada dahi Najwa.<br />
<br />
Najwa terpaku, bibirnya bergerak-gerak sebelum mengukir senyum.<br />
<br />
“Wawa pun, suka abang sangat-sangat.” Tangan Nadzmi dia kucup sebelum tangan yang sama dia bawa ke pipi. Kepala di lentok kembali di bahu suaminya. Nafas di hela dalam-dalam, di lefas berat dengan mata terpejam.<br />
<br />
‘Ya ALLAH, hamba-Mu ini semakin takut untuk ‘meninggalkan’ dia.’<br />
Nadzmi tersentak, terasa basah tangannya. Dia tahu Najwa menangis, tapi dia biarkan sahaja. Matanya masih tunak ke depan, merenung dalam kegelapan. Bahu Najwa di tarik rapat ke sisinya, ubun-ubun isterinya di cium.<br />
<br />
‘Ya ALLAH, kuatkan hatiku seperti mana Engkau menguatkan hati isteriku.’ Doa yang sama di ulang Nadzmi untuk kesekian kalinya.<br />
<br />
************<br />
<br />
Sebulan selepas kembali dari trip ke Cherating, Najwa pengsan lagi. Najwa pengsan ketika dia sedang muntah di bilik mandi. Pagi itu Najwa demam, batuk teruk dengan sakit kepala seolah biji matanya hampir tersembul keluar. Hidungnya berdarah, dia tak mampu mengimbang badan, terasa kebas seluruh anggota badannya. Begitu kata Najwa sebelum dia terkulai dalam dakapan Nadzmi.<br />
<br />
“Nadzmi..”<br />
<br />
Nadzmi yang dari tadi tunduk menekur lantai mengangkat wajah. Berdiri Puan Athira dan Encik Iskandar di hadapannya, sementara Mama dan Papanya mengekori dari belakang dengan langkah yang laju. Wajah mereka resah, berkerut-kerut dengan garis-garis kerisauan.<br />
<br />
“Macam mana dengan Najwa? Apa yang jadi Nadzmi? Anak Ibu kat mana?” Bertalu-talu soalan yang di lempar Ibu. Nadzmi yang diam tanpa bicara menambahkan rusuh di hatinya.<br />
<br />
“Nadzmi, kenapa sayang? Mana Najwa? Semuanya baik-baik sahajakan?” Giliran Datin Naini ‘menembaknya’ bertalu-talu. Mujur sahaja dua ketua keluarga di hadapannya ini tidak seribut Mama dan Ibu mertuanya.<br />
<br />
“Ibu..” Nadzmi bersuara tenang, airmata lelakinya cuba di tahan. Dia tidak akan sekali-kali menangis di hadapan orang tua mereka, begitu janjinya pada Najwa, pada diri sendiri.<br />
<br />
“Kenapa Nadzmi? Kenapa dengan anak ibu?” Puan Athira yang sudah berada dalam pelukan suaminya kembali menyoal. Kenapa suara Nadzmi selemah itu, wajahnnya sekusut itu.<br />
<br />
“Doktor kata, kita kena bersedia dengan semua kemungkinan yang bakal jadi.” Nadzmi menghela nafas, cuba mententeramkan hatinya yang juga merusuh sedih.<br />
<br />
“Mak.. maksud Nadzmi?” Air mata yang mengalir di pipi tidak lagi di seka oleh Puan Athira. Terasa cengkaman jemari suaminya di lengannya semakin melonggar.<br />
<br />
“Najwa tenat Ibu. Najwa.. Najwa, dia mungkin akan tinggalkan kita.”<br />
<br />
“Ya ALLAH.. Najwa, anak ibu.” Dalam esak tangis yang sudah tak mampu di bendung, Puan Athira terkulai dalam pelukan suaminya.<br />
<br />
Nadzmi lihat, mata Abah juga merah, tapi Abah masih mampu memberi kekuatan pada Ibu mertuanya. Usapan di bahu, pelukan yang kemas itu tanda kalau Abah juga sedang melalui kesakitan yang sama dengan Ibu.<br />
Nadzmi kaku di situ, tidak tahu pada siapa harus dia tuju dahulu. Pada Ibu yang terkulai dalam pelukan Abah, atau pada Mama yang sudah jatuh terduduk di sebelahnya dengan Papa setia memujuk di sisi. Atau mungkin, dia harus menuju ke arah si gadis berbaju kurung peach di hujung sana yang sudah pecah tangisannya melihat adegan di hadapan mata. Akhirnya, Nadzmi kaku di tempat yang sama.<br />
<br />
Nadratul Iman, Aimi Najwa kesayangan awak itu sudah tidak punya banyak masa lagi. Dia mungkin tidak mampu melihat awak bersanding di atas pelamin, memilih nama anak-anak awak bersama-sama, jauh sekali melagukan marhaban di majlis cukur jambul anak awak.<br />
<br />
Awak, saya dan mereka semua harus belajar untuk menerima kenyataan kalau Aimi Najwa akan meninggalkan kita.<br />
<br />
**********<br />
<br />
Najwa bersandar di kepala katil. Nadzmi yang tekun memotong kukunya di tepi dia renung dalam diam. Pagi tadi, ketika dia membuka mata, wajah inilah wajah pertama yang dia nampak. Nadzmi sedang membacakan surah Yasin untuk dia. Mata Nadzmi sembab, dan dia dengar bacaan Nadzmi tersekat-sekat, tertahan-tahan oleh tangisannya.<br />
<br />
Mata Najwa meliar, ke arah sofa di hujung bilik. Seperti ternampak-nampak olehnya susuk tubuh Ibu tertidur dalam keadaan duduk di situ. Tadi, sebelum Iman menghantar Ibu pulang, sempat lagi Ibu tertidur di situ. Mesti Ibu penat menjaga dia.<br />
<br />
Iman kata, sejak dia di kejarkan ke hospital dua hari yang lepas, Ibu setia di sampingnya membisikkan kata-kata semangat untuk dia. Bersilih ganti dia dengan Mama membacakan Yasin di telinga Najwa.<br />
<br />
Iman kata lagi, sudah beberapa hari Ibu tidak lena tidur. Mungkin bimbang akan kesihatannya. Abah pun sama kata Iman, setiap malam Abah dan Papa ajak orang masjid buat solat hajat, minta pada ALLAH supaya kesakitan Najwa di ringankan. Beruntungnya dia punya Abah, punya Ibu, punya Papa dan Mama.<br />
<br />
Bila Najwa tanya tentang Ahmad Nadzmi, mata Iman berkaca-kaca. Tak banyak yang Iman cerita tentang suaminya itu.<br />
<br />
Iman cuma kata, “Wa, kalau hidup ini macam cerita wayang yang ada tujuh kelahiran tu, aku akan berdoa supaya ALLAH temukan jodoh kau dengan dia dalam setiap kelahiran.”<br />
<br />
Dia senyum sahaja mendengar kata-kata Iman. Dalam menahan sakit itu, sempat lagi dia mengusik Iman.<br />
<br />
Dia kata, “Iman, kalau ada tujuh kelahiran, next kehidupan aku nak lahir jadi singa betina.” Bibir pucatnya mengherot senyum bila Iman mencebik.<br />
<br />
“Tak apa Wa, nanti aku doa Nadzmi lahir semula jadi singa jantan. Biar berpadanan dengan kau si singa betina.”<br />
<br />
Najwa ingin gelak macam biasa bila mendengar kata-kata Iman, tapi dia tidak larat. Akhirnya, hanya herot bibirnya sahaja menjadi ganti tawanya. Ah Iman, sayangnya aku kat kau. Najwa menutup mata, ada air di hujung mata yang mengalir ke pipi.<br />
<br />
“Sayang, kenapa? Ada sakit kat mana-mana ke?”<br />
<br />
Nadzmi yang perasan airmata Najwa pantas bertanya. Kalut dia. Hampir sahaja dia menekan loceng kecemasan di kepala katil Najwa. Mujur sahaja gerak tangan isterinya yang perlahan itu menghentikan tindakannya.<br />
<br />
“Wawa okei.” Perlahan sahaja suara Najwa.<br />
<br />
Untuk menghabiskan sebaris ayat itu pun amat payah baginya. Berusaha dia mengukir senyum, biar reda gusar di hati suaminya. Wajah cengkung Nadzmi di tatap sayang.<br />
<br />
“Wawa rindu Ibu dengan Abah ke?” soal Nadzmi.<br />
<br />
Najwa senyum, mengangguk perlahan. Sekilas jam di dinding putih dia jeling, hampir ke pukul empat petang. Kejap lagi masuk waktu asar.<br />
<br />
“Tadi Abah call, Abah kata lepas asar dorang datang.” Makin rancak Nadzmi bercerita biarpun hanya beberapa patah sahaja kata-katanya mendapat balasan. Selebihnya, Najwa cuma akan senyum sebagai jawapan. Biarlah, senyuman itu sudah lebih dari cukup.<br />
<br />
“Mama dengan Papa? Iman?”<br />
<br />
“Mama dengan Papa pun datang sayang. Iman dah on the way dah pun, kejap lagi sampailah dia.” Nadzmi mengusap lembut kepala isterinya sambil tersenyum. Ketika dia menarik tangannya, segumpal rambut ikut bersama. Perlahan, tangannya kembali menyentuh kepala Najwa yang hampir botak. Hatinya sebak.<br />
<br />
“Abang basuh tangan kejap okei, lepas tu abang sikat rambut Wawa. Rambut Wawa kusutlah.” Nadzmi mencuit hidung isterinya sebelum beredar ke bilik air. Laju langkah kakinya, bimbang air mata yang di tahan jatuh di hadapan Najwa.<br />
<br />
Langkah Nadzmi, Najwa iring ekor mata sebelum jatuh pada gumpalan rambut di lantai. Dia tahu kini kenapa langkah Nadzmi tergesa-gesa menuju bilik air.<br />
<br />
‘Oppa…’ Airmata Najwa jatuh lagi di tubir mata. Mujur sempat di seka, sebelum Nadzmi yang senyum menghampiri menyedarinya.<br />
<br />
“Bismillahirrahmannirrahim.” Najwa rasa ada henyakan tubuh di tepinya sebelum sesaat kemudian, tubuh yang bersandar di kepala katil sudah bersandar elok di bidang dada suaminya.<br />
<br />
“Selesa tak?” Soal Nadzmi.<br />
<br />
“Hurmm..” Najwa menggumam rendah dengan kepala yang sudah terlentok di dada suaminya. Selesa dengan keadaan ini.<br />
<br />
“Kalau penat, lenguh, sakit ke, gitau kat hubby okei?”<br />
<br />
“Okei..” mendengarkan jawapan Najwa, Nadzmi senyum. Tapi senyuman Nadzmi mati bila melihat bantal Najwa. Rambut di bantal itu lebih banyak berbanding rambut di kepala Najwa. Hatinya sebak, matanya basah.<br />
<br />
Najwa yang terasa lengannya basah hanya diam tanpa suara. Dia tahu, titik air di lengannya itu air mata suaminya. Biarlah Nadzmi menangis, andai itu mampu meringankan beban perasaan yang di tanggung Nadzmi. Malah, tanpa dia sedari, matanya juga basah dengan sendirinya.<br />
<br />
Di balik pintu bilik wad, Nadratul Iman berdiri kaku. Kakinya perlahan di undurkan, tidak berniat untuk masuk lalu mencacatkan pemandangan indah itu. Biarlah Nadzmi dan Najwa menyulam kasih berdua-duaan.<br />
<br />
Langkah kakinya dibawa menuju ke lif sebelum terhenti di kerusi yang ada di sepanjang laluan. Punggung di labuhkan, telefon di dalam tas tangan di keluarkan. Nombor seseorang di dail.<br />
<br />
“Assalammualaikum. Awak busy?”<br />
<br />
Jeda..<br />
<br />
“Awak kata, awak nak kenal lebih rapat dengan saya kan?”<br />
<br />
Diam..<br />
<br />
“Boleh, dengan satu syarat.”<br />
<br />
Diam lagi..<br />
<br />
“Syaratnya mudah. Nikah dengan saya dan kenali saya dengan lebih rapat selepas saya halal menjadi milik awak.”<br />
<br />
Senyap..<br />
<br />
“Imran? Istikarah dahulu, jika bukan saya jawapannya maka awak tolaklah “lamaran” saya.”<br />
<br />
Nadratul Iman menarik nafas usai kata-kata itu meluncur di bibirnya.<br />
<br />
“Terima kasih Imran. Assalammualaikum..”<br />
<br />
Skrin telefon yang sudah memaparkan gambar dia dan Najwa ketika majlis graduasi dulu di renung lama. Benarkah tindakannya ini? Nadratul Iman menarik nafas, kata-kata Najwa ketika di Cherating dulu menerpa dalam kotak fikirannya.<br />
<br />
‘Iman, aku nak sangat tengok kau pakai baju pengantin dan bersanding atas pelamin. Mesti kau cantik sangat, macam puteri kayangan.’<br />
<br />
Nadratul Iman, semoga sahaja keputusan yang kau ambil ini adalah keputusan yang tepat.<br />
<br />
************<br />
<br />
Pagi jumaat yang sangat tenang, sangat dingin. Dingin mencucuk-cucuk hingga ke tulang sum-sum. Dari balkoni bilik, jelas di penglihatan Nadzmi kanopi-kanopi untuk majlis nikah Iman dan Imran semalam basah dengan derai hujan yang renyai. Mungkin hujan yang turun dari semalam tidak berhenti sehingga subuh tadi. Di antara deretan kanopi itu, di bawahnya Iman dan Imran sedang menghabiskan pagi pertama mereka sebagai suami isteri dengan masing-masing memegang mug di tangan.<br />
<br />
Bahagia, itu perkataan yang paling sesuai untuk menggambarkan situasi Iman dan imran saat ini. Bahagia seperti mana dia dan Najwa. Mengenangkan Najwa, automatic bibir Nadzmi menguntum senyum. Ya, seperti Imran, dia juga sangat bahagia memiliki Najwa sebagai isterinya.<br />
<br />
Jam di tangan di kerling, hampir ke pukul lapan pagi. Masih awal untuk mengejutkan Najwa yang menyambung tidur usai solat subuh tadi. Sesekali, Nadzmi menoleh pada Najwa yang berbaring dengan posisi yang sama dengan telekung masih berbalut di tubuh. Sesekali, dia dengar Najwa batuk. Batuk-batuk kecil yang selalu menyentap tangkai hati Nadzmi. Mana tidaknya, selalunya batuk-batuk kecil itu akan berakhir dengan batuk berdarah.<br />
<br />
Tadi, Najwa mengadu sejuk, sebab itulah dia biarkan sahaja Najwa menyambung tidur dengan telekung membalut badan. Bila dilihat dada Najwa masih berombak perlahan, Nadzmi menghela nafas lega. Sungguhlah, dia masih belum redha untuk “melepaskan” Najwa pergi. Dia belum bersedia untuk menghabiskan sisa hidupnya berseorangan.<br />
<br />
Angin pagi menyapa lembut, namun cukup membuatkan Nadzmi menggigil kesejukan. Dan bila angin “menyapa”nya sekali lagi, Nadzmi terpaksa akur. Pintu gelongsor balkoni ditariknya. Dia tidak kisah berembun di luar, tapi dia risau jika bayu pagi yang dingin itu menyapa tubuh Najwa. Dia tak mahu Najwa demam lagi seperti sebelum ini. Badan Najwa tidak cukup kuat untuk melawan sakit buat masa ini sekalipun hanya demam biasa.<br />
<br />
Nadzmi duduk di birai katil, betul-betul di sebelah Najwa yang berbaring. Lena betul tidur Najwa. Wajah pucat Najwa di tatapnya, penuh kasih, penuh cinta dan sayang. Suatu ketika dulu, dia pernah takut setiap kali dia melihat Najwa seperti ini. Takut andai Najwa tidak membuka matanya lagi, takut andai Najwa tidak bangun lagi. Tapi perlahan-lahan, sejak dua tahun yang lepas dia sudah melatih hatinya untuk bersedia dengan sebarang kemungkinan, seperti saat ini.<br />
<br />
“Sayang..” Suara Nadzmi bergetar, dadanya berdebar. Melihat dada Najwa yang sudah tidak berombak membuat dia nanar.<br />
<br />
“Sayang..” Kali ini, Nadzmi mencapai tangan Najwa. Dingin!<br />
<br />
“A, a, abah, Ibu! Iman! Imran!” Nadzmi semakin nanar, dia tidak tahu harus memanggil siapa dahulu. Jemari dingin Najwa di genggamnya, tiada balasan. Jemari isterinya terkulai dalam genggamannya.<br />
<br />
“Iman, Iman, Nadratul Iman!!” Sekali lagi, nama sahabat baik isterinya itu di laung. Mata Nadzmi masih di tempat sama, pada dada Najwa yang ternyata sudah tidak berombak seperti selalu. Apakah maknanya kalau jantung Najwa juga sudah berhenti berdegup?<br />
<br />
Tapi, bila masanya segalanya berlaku? Kenapa dia tidak sedar Najwa “pergi” meninggalkannya? Nadzmi kaku, tidak berganjak walau seinci sekalipun pemilik nama-nama yang di laungnya tadi sudah menghampirinya. Dia dengar ada suara-suara memanggil namanya, tapi dia tidak tahu siapa. Mungkin Abah, mungkin Ibu, mungkin Iman, atau saja Imran. Dia hanya menyedari dunia sekelilingnya bila bahunya di tepuk.<br />
<br />
“Nadzmi, Najwa dah tak ada.” Suara Abah mencecah gendang telinga.<br />
<br />
Nadzmi terpanar, terasa pipinya di tampar mendengar sebaris ayat itu. Bila bahunya di tepuk untuk kedua kalinya, barulah dia mengangkat kepala. Di retina matanya, terpampang satu pemandangan yang memilukan hatinya.<br />
<br />
Ibu sedang di peluk Iman, tangisan Ibu dan Iman bersatu. Dia lihat Imran sedang menepuk belakang Iman, pasti sepupunya itu sedang memujuk si isteri yang baru di nikahi semalam. Dan bila matanya menyapa wajah Abah, Nadzmi terkedu. Abah sedang menitiskan airmata, duduk berteleku di sisi kaku tubuh anak tunggalnya.<br />
<br />
Sedarlah Nadzmi kini, isterinya sudah pergi meninggalkan dia. Tangan meraup wajah, airmata sebolehnya di tahan dari jatuh. Dia sudah berjanji, dia tidak akan sesekali mengiringi pemergian Najwa dengan air mata.<br />
<br />
“Innalillah hiwainnalillah hiroji'un..” Tangan Najwa di qiam ke dada, hujung comforter di tarik hingga ke paras dada. Terhenti. Nadzmi menarik nafas panjang, meredahkan gelodak di jiwa. Dia menunduk, bibirnya mencecah dahi dingin si isteri. Perlahan, hatinya berbisik..<br />
<br />
‘Isteri abang, Aimi Najwa. Abang maafkan Wawa, dari hujung kaki hingga ke hujung rambut. Abang halalkan segalanya, dari benda sekecil-kecil kuman hingga sebesar-besar dunia. Pergilah, insyaALLAH akan abang doakan kesejahteraan Wawa di sana setiap waktu. Terima kasih sayang, untuk semua cinta, rindu dan kasih Wawa untuk abang. Andai ALLAH mengizinkan, jadilah ketua bidadari abang di sana kelak. InsyaALLAH.’<br />
<br />
Tangan Nadzmi menyentuh pipi kaku Najwa, mengusapnya lembut sebelum menarik comforter hingga sekujur tubuh isterinya hilang di sebalik comforter pink bunga-bunga sakura kesukaan Najwa.<br />
<br />
Selamat jalan Aimi Najwa, selamat jalan isteriku. <br />
<br />
***********<br />
<br />
“Aku terima akan nikahnya dengan mas kahwin seperti yang tersebut itu.”<br />
<br />
“Sah!”<br />
<br />
“Sah!”<br />
<br />
“Alhamdulillah..”<br />
<br />
Ahmad Nadzmi menarik nafas lega, matanya merayap pada wajah manis si gadis yang duduk bersimpuh di sebelah Iman. Sangat manis dengan persalinan baju raja sehari milik arwah isterinya. Mujur sahaja, ukuran badan pengantin perempuan ini tidak jauh bezanya dengan arwah Aimi Najwa dulu. Dilihatnya Iman mengesat air mata, tercapai hasrat Iman melihat si pengantin perempuan memakai baju kahwin teman baiknya dulu.<br />
<br />
“Nadzmi..” Terasa bahunya di tepuk, Ahmad Nadzmi menoleh ke sisi. Sekadar menarik sedikit bibirnya ke atas, dia membalas senyuman Imran.<br />
<br />
“Kenapa?” Imran bertanya.<br />
<br />
“Pengantin perempuannya cantik, macam Aimi Najwa.” Ahmad Nadzmi kembali melemparkan pandangan ke arah pengantin perempuan yang pastinya sedang berdebar menanti si kekasih hati yang kini sudah sah menjadi suaminya datang menghampiri.<br />
<br />
“Memang dia Aimi Najwa pun kan?” Imran menepuk bahu Ahmad Nadzmi sekali lagi. Perlahan dengan senyuman manis penuh di bibir. Matanya turut di labuhkan di wajah yang sama. Wajah Aimi Najwa Binti Naufal Imran yang menamatkan zaman bujangnya hari ini, di hari jadinya yang ke 27 tahun.<br />
<br />
Aimi Najwa Bin Naufal Imran, buah cinta hatinya bersama Nadratul Iman yang lahir tiga tahun selepas pemergian arwah Najwa. Aimi Najwa yang di namakan sempena nama isteri kesayangan Ahmad Nadzmi bila Aimi Najwa ini lahir seminggu awal dari jangkaan doktor, lahir pada tarikh lahir Aimi Najwa kesayangan Ahmad Nadzmi.<br />
<br />
Ahmad Nadzmi senyum, mengangguk sebelum menepuk perlahan bahu sepupunya merangkap sahabat karibnya itu. Nafas di tarik dalam-dalam, di hembus perlahan-perlahan sambil matanya masih larit melihat pasangan pengantin baru yang sedang bersalaman dengan keluarga yang datang di temani Iman. Sesekali, matanya beradu pandang dengan mata Iman dan dia hanya mengangguk sahaja sambil membalas senyuman Iman.<br />
<br />
“Anak kita dah besar kan Nadzmi?” Imran bersuara memecah kesunyian antara mereka.<br />
<br />
“Ya Im, dah kahwin pun Wawa.” Nadzmi mengiyakan.<br />
<br />
“Maknanya, dah 30 tahun arwah Najwa tinggalkan kita.” Imran menoleh ke sisi. Sipi sahaja pandangannya di wajah Nadzmi, sekadar ingin melihat jika ada perubahan pada raut wajah Nadzmi. Tiada, riak tenangnya sama seperti dahulu.<br />
<br />
“Semoga ALLAH merahmati rahmatNYA keatas arwah isteri aku, Im.” Senyum.<br />
<br />
“InsyaALLAH. Nadzmi, aku ke sana sekejap.” Imran pantas meminta diri bila melihat Iman melambainya dari jauh.<br />
<br />
Ahmad Nadzmi yang di tinggalkan hanya mengangguk. Badannya di sandar pada dinding, matanya tunak ke hadapan sebelum di labuhkan lama pada gambar keluarga mereka yang terakhir bersama arwah Najwa. Ahmad Nadzmi mengukir senyum, matanya di pejamkan, bibirnya berbisik perlahan.<br />
<br />
“Selamat hari lahir Aimi Najwa, abang rindu sayang.”<br />
<br />
***************<br />
<br />
Dalam hidup ini, tak semua kisah cinta itu akan berakhir dengan "happy ending". Yeah, saya kembali :)<br />
<br />
<br />
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com29tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-80750342588799752662012-08-02T06:53:00.001+08:002012-08-05T15:46:25.791+08:00Jan & Za<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Aku
terima nikahnya, Nurul Aleeza Arshidah
binti Abdul Razak, dengan mas kahwinnya seratus ringgit tunai.”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 115%;">“Sah?”</span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sah!”</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Sah?”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Sah!”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Alhamdulillah…</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Apartment
Persanda 3..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Master
bedroom itu “berkonsert” lagi. Lagu-lagu dari lappy Acer di atas katil tepi
tingkap itu melalak lagi untuk kesekian kalinya seperti pagi-pagi hari minggu
sebelum ini. Iya-iya je Bruno Mars melalak, mengajak gadis entah </span><span style="line-height: 115%;">mana kahwin
dengan dia.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Za,
aku nak tidur..” Ada suara menggumam dari bawah gebar di katil sebelah.</span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Ain,
dah pukul sepuluh pagi.” Za buat pekak, buat tak faham dia dengan kata-kata
Ain.</span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Macamlah
dia tak boleh tafsir ayat double meaning itukan? Ain suruh dia slowkan volume
spekear lappy dialah tu!</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Mengantuklah.”
Kali ini, suara Ain kedengaran lebih jelas. Terjegul kepalanya dengan </span><span style="line-height: 115%;">rambut
menggerbang di balik comforter yang sudah di turunkan hingga ke paras dada.
Matanya sembab!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Yang
kau layan movie sampai pagi siapa suruh?” Za tarik bibir ke atas, refleksnya
bila aura sinisnya keluar.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rambut
“maggi”nya, bak kata Ain di sanggul tinggi. Rimas bila rambut itu menampar
wajahnya bila terkena aingin. Buku Anatomy tebal di dalam box bawah katil di
keluarkan, ingin menyiapkan toturial chapter Reproduction System yang Dr. Faiz bagi jumaat lepas. Hari
minggu begini, ingat boleh bersenang-senang ke? Hari minggulah hari menyiapkan
Assigment dan Lab. Report sedunia. Oh, tak lupa juga siapkan toturial segala.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Bukan
selalu aku berjaga pun kan? Semalam tu aku excited nak tau ending movie tu, tu
yang tidur pukul empat tu.” Ain menguap lagi, di tenyehnya mata yang masih
mengantuk.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalau
ikut hati, memanglah dia sambung tidur. Tapi kalau speaker Lappy Za itu dah
boleh buat orang pengsan sedar balik, memang taklah kan dia boleh sambung lena
yang terganggu tadi. Za ni, kalau orang suruh guna earphone, bukan main banyak
lagi alasan dia. Takut pekak katanya. Tapi, selamba dia je buat orang di
sekelilingnya pekak dengan sound lappy yang agak-agak dah macam nak buat
konsert Search itu.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Kau
tengok movie apa?” Za dah mula mencoret-coret atas A4 paper.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Koizora..”</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ain
dah bangun, mencapai tuala yang elok tergantung di penyidai. Katil yang semak
macam bekas pertempuran singa itu ditinggalkan begitu sahaja. Biarlah, bukan
ada warden nak buat spotcheck pun kalau katil dia kemas ke dak.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Best?”</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Manaa..
Menyesal aku tengok, tak memasal aku banjir malam tadi.” Ain cebik bibir.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Dia
mana suka cerita sedih-sedih ni, mati-mati segala ni. Dia cuma suka cerita yang
berakhir dengan frasa “and, they live happily aver after..” je. Kalau tengok
cerita sedih macam tu, memang banjirlah dia, memang mengkayakan syarikat tisu
je kerjanya nanti.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kau,
tengok movie pun nak sentap.” Za gelak.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%; text-align: left;">“Biasalah,
akukan jiwa sensitive, hati lembut. Bukan macam kau, hati batu.” </span><span style="line-height: 115%; text-align: left;">Ain dah
mengekek ketawa.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Sukalah
dia, dapat kenakan Za. Mana taknya, dulu time tengok cerita “Ombak Rindu”, satu
rumah mode feeling-feeling sebak nak keluar air mata, touching tengok adegan
Hariz Izzah. Za si hati kering, duk sibuk mengajuk slanga si Datuk Sufiah.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Hariz
sudah pandai boh-hong sama ibu.”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Yang
tu boleh tahan lagi, bila Za mengajuk
yang ni…</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hariz
ingat ibu apa, tong-gol?”</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Pecah
gelak dorang. Hilang terus mood nak layan feeling-feeling sebak meleleh segala. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Datuk Sufiah” tu pun, agak-agaklah nak di bentuk sangat huruf-huruf vocal tu.
Mana dorang tak mengekek ketawa.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Eleh..”
Tersungging bibir Za naik ke atas, mencebik.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Hati
batu? Itu bukan satu penghinaan lagi baginya. Dah lali dia dengan
gelaran-gelaran begitu. Eh, dia pelajar tahun kedua Biomedical Sciences okey,
dia taulah hati tu di made up daripada apa.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Tapikan
Za, Haruma Miura tu ensome kot. Hampir-hampir aku mimpi basah semalam.” Ain
mengekek ketawa.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Amboi
kau, gatal!” Gumpalan kertas di atas meja, melayang hampir kena di dahi Ain.
Targetnya tersasar, gumpalan kertas selamat masuk dalam bakul pakaian kotor
Ain.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Kau
ni, taulah tengah study Repro system, tapi otak tu janganlah kuning sangat. Aku
mimpi jadi Yui Aragaki kot, kan ada scene main-main air tu.” Sekali lagi Ain
mengekek ketawa bila muka Za berubah masam. Tak puas hatilah tu, Ain berjaya
kenakan dia.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%; text-align: left;">“Kau,
selagi tak masuk dalam toilet tu, memang tahun depanlah baru habis merapunya.”
Za </span><span style="line-height: 115%; text-align: left;">kembali menumpukan perhatian pada buku di hadapan.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Yeah,
reproduction system. Bab yang buat kelas dua jam Dr. Faiz menjadi kelas paling
“menyeronokkan” semester ini. Mana taknya, bukan main semangat lagi
classmatenya, terutamanya budak-budak lelaki bertanya itu ini. Padahal, time
tingkatan 3 kan dah study benda tu? Nak study apa lagi? Tak paham dia kenapa
dorang nak excited sangat.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Nak
mandilah ni. Nanti, tengah hari sikit kita keluar beli barang dapur tau.”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Okei.”
Matanya tidak beralih sedikit pun dari skrin lappy.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Zaaaaaa..” Enam harakat Ain panggil nama
roommate dia.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Apa
lagi cik Nurul Ain?” Geram, mengganggu sahaja kerja budak ni.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Mamat
‘merantauboy’ tu tak update blog dia lagi.” Gelak.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Tau
sangat dia apa yang di kusyukkan oleh Nurul itu. Buat toturial konon, pi dahhh!
Tangan memanglah tengah pegang pen, tapi mata tu sibuk baca post si blogger
mamat ‘merantauboy’. Itupun, post update
dua bulan lepas yang Ain comfirm Za dah boleh hafal patah ayat yang mamat tu
tulis.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Alah,
setakat tulis “Busy sikit, nak final dah. Doakan saya” dengan icon
smiley-smiley tu, memori dengan capacity 512mb pun boleh hafallah.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Aku
bukan baca blog dia pun.” Laju Za pangkah tab yang terbuka. Alamak, kantoi!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Haha,
iyelah kau. Nanti kita cari Haruma Miura kat Tesco tu, boleh tanya dia </span><span style="line-height: 115%;">napa
merantauboy tak update blog dia.” Gelak, lagi kuat dari tadi.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Peh-lisslah!”
Menyampah.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">**********</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Dia
tengah melepak-lepak di depan TV dengan hati yang lapang, selapang padang golf
dua jam lepas sebelum ibu membawa perkhabaran yang membuatkan adrenaline dia
berkerja overtime lagi pagi itu. Ingatkan, balik rumah di hujung minggu boleh
melupakan tension, ni tambahkan dos ubat magraine dia adalah.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Semalam,
Mak Long Sakinah ada called.” Tu mukaddimah Puan Aihara, ibu dia.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Mak
Long Sakinah?” Okei.. Mata dia, masih kat skrin TV plasma 48 inci yang Abah
baru minggu lepas.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Hurmm..
Mak Long cakap, lagi seminggu Ejan balik.”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Lembut
betul suara Puan Aihara, takut si anak yang kusyuk tengok Pineas and Ferb itu
terkejut dengan berita yang dia sampaikan. Tapi, tengok dari gaya anak
perempuannya yang tengah duduk bersila atas sofa tu, terkekeh ketawa tengok
kartun, dia tak rasa Jan dengar apa yang dia cakap.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Oh..
Hurmm..” Dengan mata masih di skrin dia melayan bicara ibunya. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Kesian
betul Candace ni, asyik kena buli dengan adik dia. Nasiblah dia tak ada adik,
kalau tak maunya meroyan macam Candace, tekanan dapat adik yang terlebih pintar
macam Pineas dan Ferb ni. Hahaha.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Mak
Long kata, seminggu dua lepas Ejan balik dia nak buat majlis korang. Buat yang
kecil-kecil je, tapi nanti kita buat ikut adatlah. Arwah nenekkan pernah pesan,
nak majlis korang tu buat ikut adat, jadi kiranya Mak Long tu nak buatlah macam
yang arwah nak. Nurul, okey tak?” Puan Aihara tak pasti kalau anaknya itu
menghadam setiap maklumat yang dia salurkan, tapi dah tanggungjawab dia untuk
meyampaikan amanah orang.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Okey.”
Dan, dia mengekeh ketawa lagi bila lagi sekali Candace gagal </span><span style="line-height: 115%;">buktikan adik-adik
dia buat hal. Tulah Candace, kerja asyik cari kesalahan orang je.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Nurul
Aleeza Arshidah, dengar tak Ibu cakap apa tadi?”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Aish,
anak aku seorang ni. Dari tadi, di jawabnya sepatah sahaja, mana nak tahu dia
dengar ke tak apa yang aku cakap tadi. Tergeleng-geleng kepala dia melihat
Nurul, umur dah 21 tahun pun masih lagi tengok kartun ke?</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Dengarlah
Bu.” Za sengih, menutup kesalahannya acuh tak acuh melayan bual si ibu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Kalau
dengar, ibu cakap apa?” Puan Aihara menyoal, saja nak test anak sendiri.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Jan
balik minggu depan, jadi Mak Long nak buat maj.. lis.. Apa bu? Jan balik minggu
depan?!” Naik seoktaf suara Za, terkejut dengan ayat yang keluar dari mulut
sendiri. Kalut!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ha,
“dengarlah” sangat..” Puan Aihara dah sungging senyum sinis di bibir bila </span><span style="line-height: 115%;">melihat reaksi anaknya. Bila dah hadam betul-betul maklumat tu, baru rasa nak
melatah ke Nurul oii?!</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Nurul
dengar..” tapi, Nurul tak dengar betul-betul.. Dia membela diri, dalam hati je.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Jan
nak balik dah? Mak Long nak buat majlis selepas seminggu dua Jan balik..
Maksudnya, majlis kahwin dorang? Majlis kahwin Nurul Aleeza Arshidah dan Ahmad
Fezwan?</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Gulp!
Za tertelan air liur sendiri..</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Title:
Surat Cinta Untuk Isteriku..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Assalammualaikum...</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Wahai
isteriku yang cantik jelita (Ayat manis membeli jiwa!)</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Buat
apa? Okey, tak perlu jawab. Abang tahu awak tengah tengok bola, awak tak suka
bila Chelsea dah kena leading MU 0-2. Hahaha~</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i>Ini,
surat pertama abang untuk awak. Baca pelan-pelan, tak perlu laju-laju.</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i>Awak
tahukan, abang memang tak kacak. Tapi kalau setakat nak bandingkan dengan Aaron
Aziz, kacak lagi abang. Sebab abang ada lesung pipit, Aaron Aziz tak ada. Abang
tahu, awak setuju abang kacak, sebab itu abang sayang awak. Ehem!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i>Ibu
cakap, awak malas masuk dapur. Tak apa sayang, sesungguhnya suami mu ni
kepakarannya adalah memasak. Dan sesungguhnya masakan kegemaran abang adalah
Maggi segera perisa Tomyam. Sebut apa saja, nak makan ayam? Laksa? Kari? Abang boleh
siapkan dalam masa dua minit sahaja. Oh ya yang, Maggi Sedaap pun okey juga.</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i>Kalau
dah bosan makan maggi, nanti kita called ler McD delivery. Pizza pun okey juga,
banyak choice. Tak pun, balik je rumah Ma, tak pun rumah Ibu, kita tumpang
breakfast. Lunch sekali. Kalau dinner sekali, cantik jugakan? See, bijakkan
abang? Ehem!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Bukan
nak meninggi diri, tapi kalau setakat nak imamkan awak solat subuh tu, abang
okey je. Awak pun tahu kan, abang ni kan calon imam muda dulu. Calon jelah,
pakai tag nombor tapi tak lepas pun audition sebab jurinya pilih Imam muda
Asyraf waktu tu. Bukan rezeki ayanglah tu nak bersuamikan imam muda ni. Tapi,
janganlah risau kalau bab-bab agama ni. </span><span style="line-height: 115%;">Abang dah lebih dari bersedia
sebenarnya, dalam handphone ni panjang list ustaz untuk kita buat rujukan.
Alah, TV Al-Hijrahkan ada. Nanti, kita sama-samalah belajar solat dengan ustaz
Don. Ehem!</span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i>Lastly,
awak nak payung emaskan yang? Abang boleh bagi. Awak cuma perlu izinkan abang
kahwin lagi satu. Tak perlu terima kasih kat abang yang, abang ikhlas nak bagi
ayang payung emas tu. Abang tahu, abang memang baik. Ehem!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i>Alah
yang, janganlah marah-marah. Abang sayang awak, cuma awak dan selamanya hanya
awak. I’ll hug you with my prayers and keep you safe and warm in my heart..
Sweetkan abang? Tak payah cakap pun, abang tahu abang manis. Ehem!</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>:: Wahai
pemilik tulang rusukku, tunggu saya kembali J </i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;"><a href="http://merantauboy.blogspot.com/"><i>http://merantauboy.blogspot.com</i></a></span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Za,
oi Za!!”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Kau,
kalau tak jerit-jerit boleh tak? Bingitlah.” Za menjeling Ain yang sudah
terpacul di muka pintu bilik. Pap! Lappy di tutup laju.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Hehe.
Aku excitedlah, dua hari tak jumpa kau.” Sengih. Dua hari dia kebosanan bila Za
balik rumah orang tua dia.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Alah,
baru dua hari. Belum lagi dua minggu aku tinggalkan kau, kalau dua tahun
lagilah kot kau meroyan bila nampak aku.” Za buat gaya kerek.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Tak
payah drama sangatlah Za.” Ain dah teleng kepala ke dinding, tangan ke dada
mata ke atas. Kerek seh anak Uncle Abdul Razak ni.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Haha,
ni kau dah makan belum? Tu kat dapur tu, ada lauk dari rumah.” Za capai
handphone atas meja, gelap gelita. Tak ada lampu kelip-kelip pun. Tak ada ke
orang sudi nak send pesanan ringkas kat dia? Aish..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Wah,
sedap tu. Ehem-ehem, lauk dari rumah yang mana satu tu?” Terjongket-jongket
kening Ain.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Rumah
ibulah.”</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Oh,
ingatkan rumah ma..” Ain, saja je dia menggantungkan ayatnya. Tak apa, Za tau
nak sambung ayat tu macam mana. Tengok,
kan Za dah tersengih tu.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Kau,
ada je benda nak bahan akukan?” Hujung-hujung bibir sahaja senyuman Za.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Hahaha,
mestilah. Ni, tadi kau cakap pasal apa dalam phone? Orang tu bank in lagi duit
dalam acc kau?” Ain teringat sesuatu, tentang call Za pagi tadi.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Dari
zaman mereka foundation lagi, isu itu sudah di bangkitkan oleh Za dan kini,
mereka masih belum jumpa penyelesaiannya. Malah, jumlah yang di bank in semakin
meningkat dari bulan ke bulan. Entah, hamba ALLAH mana yang ‘baik hati” bagi Za
duit sebanyak itu setiap bulan. Takkanlah secret admire dia kot? Advance seh
secret admire sekarang, dah tak main dah bagi-bagi bunga dan cokelat tu, bank
in terus duit beratus dalam akaun bank. Pergh, gila peminat tegar!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“A’ah.
Dah dua tahun, aku tak tahu nak buat apa dengan duit tu. Kau bayangkan, duit tu
dah berkepuk dalam akaun aku dan sampai sekarang aku tak tahu siapa yang bank
in duit tu. Aku tanya abah, ibu, semua tak mengaku ada bagi duit tu. Aish,
was-was aku nak guna duit tu.” Za geleng kepala.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Memang
wajiblah dia was-was pun. Mana taknya, dulu-dulu paling banyak pun duit yang masuk
dalam akaun dia dalam dua ratus ringgit sahaja. Itupun, selepas hampir setahun
dia terima kiriman duit itu. Awal-awal dulu, seratus ringgit sebulan dia
terima. Tapi tadi, waktu dia keluarkan duit dari machine ATM untuk perbelanjaan
bulanan lagi sekali duit dalam akaun dia bertambah. Dan bila dia congak-congak,
lima ratus ringgit duitnya bertambah. Gila, banyak tu!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Pelikkan?
Dah dua tahun kot, takkanlah orang yang bank in duit tu masih tak sedar kalau
dia tersalah masuk duit, macam tak logic je. Entah-entah, duit tu memang duit
kau. Orang tu memang bank in duit tu untuk kau” Ain pun ikut bingung.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Iyelah,
kalau ikut logic akal, time bank in duit tu kan ada keluar nama pemilik akaun
tu. Takkanlah dah bertahun masih tak sedar kalau pemilik akaun tu bukan orang
yang samakan? Lainlah kalau memang orang tu berniat nak bersedekah setiap bulan
pada Za. Ataupun, dia ada hobi suka-suka nak bank in duit dia pada orang dan Za
adalah antara “orang” bertuah itu. Oh, merepek sungguh analoginya itu!</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Gila,
orang kaya manalah yang sanggup melabur kat aku tu.” Za tergelak dengan ayat
sendiri, meskipun dia masih memikirkan perihal duit misteri itu. Dan
kebiasaannya, bila fikirannya kacau dia suka bermain dengan cincin di jari.
Cincin tanda..</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wait,
cincin.. Takkanlah..</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Weh,
kau fikir tak, apa yang sedang aku fikir ni?” Ain yang memerhatikan Za dari
tadi bermain dengan cincin di jari seperti tersedar sesuatu.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Takkanlah…”
Za cuba menafikan, tapi tak mustahilkan?</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Kau
ada pernah tanya dia tak?” Ain teruja bertanya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Tak
pernah..” Za menggeleng kepala.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Gosh!
Dah bertahun kot, kenapa mereka berdua tak pernah terfikir tentang itu.
Kemungkinan kalau duit itu memang hak dia?</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Apa
kata kau tanya dia nanti? Saja, dari kau tertanya-tanya macam ni adalah baik
kau dapatkan kepastian. Kalau ya, Alhamdulillah. Boleh kau belanja aku Tutti
Fruity.” Ain gelak.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Kalau
tak?”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Biar
jelah duit tu, kalau agak-agak dah tak tertanggung beban kau rujuklah pada
ustaz ke, ulama tentang status duit tu.” Ain memberi cadangan.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Hurmm..
Betul juga. Nantilah, aku tanya dia.” Za bangkit dari katil Ain, menuju ke meja
belajarnya. Ingin mengemas bukunya, pukul dua nanti dia ada kelas.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Alah,
tanya jelah sekarang. Kang, tangguh-tangguh kau lupa lagi. Kau tu kan pelupa,
makan semut banyak sangat.” Ain juga ikut bangun dari katil, tertarik dia
dengan bunyi bising dari ruang tamu. Ni mesti Kak Mia dan Didang ada hot story
ni. Nak join doranglah.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Amboi
kau, kutuk aku macam aku pekak je kan? Minggu depan dia balik, aku tanyalah.”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“What?!
Ejan nak balik minggu depan?” Tu dia, rupanya Za punya cerita lagi </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">hot dari
bunyik bising di luar sana.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Hurmm..”
Za, hendak tak hendak sahaja menjawab.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Jap,
jap.. Dah empat tahunkan? Means, dia balik bukan untuk bercuti semesterkan?”
Tanya Ain laju.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Yeah,
back for good..” Dan dari ekor mata, dia nampak muka Ain yang tersengih.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Oh,
that face. I hate it! Laju Za teleng muka ke siling, sakit hatinya tengok riak
muka Ain. Dia tahu apa yang Ain tengah fikir sekarang. Benda yang sama yang
telah mengganggu fikirannya sejak dia balik rumah sabtu lepas.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“So,
kiranya pasni kau.. Kau dengan Jan, korang..”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Kau
jangan habiskan ayat kau tu. Aku dah pening fikir pasal duit tu, kau jangan nak
peningkan lagi kepala aku pasal Ejan.” Za memberi amaran.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Kau
ni, tak sportinglah.” Makin menjadi-jadi sengihan Ain.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Pedulik
apa aku.” Za cebik bibir.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Nanti-nantilah
aku jadi kejam korek rahsia hati kau tu, aku nak tengok apa yang Kak Mia dan
Didang tu kecohkan sangat.” Ain dah melangkah keluar bilik, tapi beberapa saat
kemudian suara Ain bergema di apartment 3 bilik itu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Za,
kau mesti tengok video ni. Cepattt!!”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Apalah
yang budak ni kecohkan sangat.”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Merungut,
namun di heret juga kakinya ke ruang tamu bila lagi sekali namanya di laung
oleh Ain. Dari tingkatan empat dia kenal budak Nurul Ain tu, dah faham sangat
fiil Ain. Takkan berhenti punyalah Ain buat panggilan pulau tu selagi dia tak
memunculkan diri depan mata Ain.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Video
apa?” Za berdiri di antara tiga anak dara yang nampaknya teruja seperti baru
mendapat segunung emas.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ni,
majlis kahwin Syafiq dan Yana.” Kak Mia tunjuk di skrin lappy Didang.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Siapa
dorang ni, artis ke?” Za membaca satu-satu perkataan yang tertangkap oleh
retinanya, “Majlis Persandingan Syafiq (16) & Yana (14)”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Gosh!”
Tergamam.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gila
muda dorang kahwin. Tapikan, they are too sweet! Dan sepanjang video yang
berdurasi 10.32 minit itu, dia tidak dapat menahan senyumnya.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kau
sengih kenapa? Berangan nak naik pelamin dah?” Ain menyiku teman di sebelah
dengan segihan di bibir.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hotak
kau!” Za mencebik, geram bila Ain seolah dapat membaca isi hatinya.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hampeh
punya Nurul Ain!</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ma,
lagi seminggu Ejan balikkan? Apa yang menangis beria bagai ni?” Inilah yang
buat dia malas nak called Ma, banjir memanjang. Dari dia tinggalkan rumah empat
tahun lalu, sampailah lagi seminggu nak balik ni masih juga nak nangis.</span></span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ma
rindu Ejan, memanglah Ma nangis.” Ayat standard Puan Sakinah sejak empat tahun
lalu.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ye
ye, Ejan tau. Nanti Ejan balik, Ma tenung Ejan 24 jam sehari sampai hilang
rindu Ma tu. Okei tak?” Ejan dah nak tergelak, tapi sebolehnya dia tahan. Tak
cium dia bau syurga kalau </span><span style="line-height: 115%;">Ma kecik hati nanti.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Main-main.”
Puan Sakinah marah-marah sayang biarpun itulah yang dia nak buat nanti.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ma
ni lah, orang cakap betul dia kata main-main.” Ada pulak dia tengah serius ni
Ma kata main-main. Alahai Puan Sakinah, Ma kesayanganku. Rindu Ma…</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ejan,
Ma ada benda nak cakap ni.” Tone suara Puan Sakinah berubah.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Lorh,
panjang benar mukaddimah Ma.” Gelak. Mana taknya, dah hampir sepuluh minit
mereka berbual baru Puan Sakinah kata ada benda nak cakap.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Alah,
Ma tu nak ambik feel je.”</span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ha-ha.
Iyelah, apa benda Ma nak cakap tu? Nak mintak tapaukan bunga sakura ke?”Gelak.
Kotlah kan Ma pun macam “si budak kecik” yang berpesan bunga sakura waktu dia
berlepas ke negara Matahari Terbit ni empat tahun yang lepas.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Budak kecik? Ejan, budak tu dah 21 tahun dah
sekarang ni. Kecik apanya lagi? Spontan, senyuman terukir di bibir. Masihkah “si budak kecik” itu inginkan bunga
sakura seperti empat tahun lalu?</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Serius
sikit boleh tak?” Tu dia, aura bekas pengetua sekolah keluar dah.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Erkk..
Tengah seriuslah ni.” Berterbangan terus bunga-bunga sakura dalam angannya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ma
ingat, seminggu dua lepas Ejan balik ni, Ma nak langsungkan majlis Ejan dengan
Nurul. Sampai bila nak digantung anak orangkan? Tak baik.” Puan Sakinah
menyuarakan hasrat.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ejan
ikut je.” Yeah, dia memang anak yang baik pun, menurut kata. Sebab dia terlalu
menurut kata sangatlah, anak orang tu “tergantung” empat tahun. Kesian..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Lagipun,
Ejan dah nak kerja lepas ni.” Kalau setakat nak bagi anak Abang Razak tu makan
tiga sekali sehari, insyaALLAH dia yakin anaknya sudah lebih dari mampu lepas
ni.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ma
buatlah apa yang patut, tapi kalau boleh biarlah ikut kemampuan kewangan Ejan
tau.” Ujar Ejan.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Bukan
nak serahkan semua urusan kat Ma, tapi dia memang tak tahu langsung benda-benda
macam ni. Jadi, serahkan pada yang pakar untuk meguruskan segalanya adalah satu
keputusan yang bijakkan?</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“InsyaALLAH,
lepas ni Ma called Aihara. Ni, Ejan ada called Nurul tak?” Puan Sakinah
bertanya. Kotlah anaknya itu sudah lupa kalau ada seseorang yang menunggunya di
Malaysia.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ada..”
Sebulan yang lepas, Ejan mengeluh diam-diam.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Baguslah.
Dah, pergilah tidur. Dah lewat sangat ni. Assalammualaikum” Jam di dinding di
kerling, pukul 10.30 malam. Jepun awal empat jam berbanding Malaysia.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Waalaikumussalam
Ma.” Fuhh! Akhirnya..</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Jaga
diri, jaga hati, jaga iman..” Pesanan gadis berbaju putih berkain biru itu
hingga kini melekat di kepalanya.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kadang-kala,
bila dia penat menghadapi saat-saat menyukarkan bergelar pelajar Engineering di
Tokyo University ini, dia akan memejamkan matanya dan cuba meraih kembali
memori itu dalam ingatannya. Sekadar peringatan pada dirinya.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Balik
nanti, jangan lupa bawa bunga sakura ye?”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bunga
sakura tak berbunga sekarang sayang, nanti kita honeymoon kat sini kita petik
bunga sakura banyak-banyak letak dalam balang. Okei?</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Terima
kasih..” Dan kini ingatannya dihiasi dengan senyuman manis gadis itu bila dia
menyarungkan cincin yang dia beli sendiri hasil daripada duit yang dia kumpul
kerja part time ketika cuti semester dulu.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nurul
Aleeza Arshidah..” </span></span><br />
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ejan senyum, dalam fikirannya terbayang seorang gadis dengan
baju sekolah sedang menangis ketika menghantarnya di KLIA empat tahun lalu.
Senyumannya perlahan-lahan bertukar keluahan.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Bersedia
sudahkan dia memikul tanggungjawab yang “tertundah” selama </span><span style="line-height: 115%;">empat tahun itu?</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Jawab
soalan tu elok-elok, baca bismillah jangan lupa.” Dahi Za dah berkerut seribu.
Apa Ibu ni, bagi pesan macamlah dia tak pernah pergi exam sebelum ni.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Iye
bu, insyaALLAH.” Tapi, Za layankan juga.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ni,
nak balik bila? Kenduri tu lusa, jangan lupa pulak.” Puan Aihara bertanya lagi.
Bimbang kalau si anak lupa tentang majlis yang akan berlangsung lusa.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Tak
lupa, habis paper orang balik teruslah. Kenduri tu malamkan? Nurul ada called Mak
Long tadi.” Za tahu apa yang bakalan keluar dari mulut Ibu lepas ni, tapi nak
buat macam mana dia dah terlanjur kata.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Mak
Long, Mak Long.. Za, biasa-biasakanlah diri tu.” Tu dia, Puan Aihara dah
membebel dah.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Tersasullah
Bu.” Za sengih, biarpun dia tahu kalau Puan Aihara tak nampak mimik muka dia
saat itu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Dahlah,
gi lah siap apa yang patut. Abah dah panggil tu, nak ajak gerak ke airpot dah
kot. Ingat, bismillah jangan lupa.” Puan Aihara mengingatkan sekali lagi.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Okei
Bu. Nanti, kirim salam kat semua ye.” Za kerling jam di dinding, dah pukul
12.20 dah. Lagi sejam, orang tu sampailah kat Malaysia bumi bertuah ni.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Iyelah,
balik nanti drive elok-elok.”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Hait,
okasan! (Baik, ibu!)” Dia gelak. “Err, Bu..” Teragak-agak suara Za.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Na-ni,
Nurul? (Kenapa Nurul?”</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kirim
salam kat Ejan.” Rasa macam sesak nafas dia bila ayat itu meluncur di bibirnya.
Malu siot!</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Kirim
salam je?” Tu dia, tak tengok muka pun Za boleh agak kalau Puan Aihara dah
tersenyum-senyum mengusik di sebelah sana.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Salam
jelah, nak kirim apa lagi?” Bibirnya terjuih ke depan. Ibu ni, saja nak
tebalkan merah di pipinya kot.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Peluk
cium tak de ke?” Gelak.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Err..
Boleh juga.”</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa
Nurul?”</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tak
ada, Nurul cakap assalammualaikum. Bye Bu.” Belum pun sempat salamnya di jawab,
dia sudah menamatkan panggilan.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Gosh!
Buat kerja gila kau Nurul Aleeza Arshidah!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Alhamdulillah..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Tangan
di tadah meraup wajah, sungguhlah dia bersyukur kerana akhirnya dia
berkesempatan kembali ke bumi tanah tumpah darahnya dengan keadaan sihat dan
selamat. Empat tahun tu dia menanggung rindu!! Matanya meliar, mencari
wajah-wajah yang di rindui.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ejan!”
Suara Puan Sakinah kuat menampar gegendang telinga.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Assalamumualaikum
Ma.” Dia meraih wanita itu ke dalam pelukan. Wah, </span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">terasa sangat damai berada
dalam pelukan ibunya. Sesaat kemudian, terdengar esakan di balik bidang
dadanya.</span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ma,
apa ni? Ejan dah balikkan?” Senyum, tangannya mengesat airmata di pipi berkedut
si ibu. Ma nilah, emosi terlebih-lebih.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Jangan
mengada nak pergi jauh-jauh lagi pasni.” Puan Sakinah dah keluarkan arahan </span><span style="line-height: 115%;">mandatory, padahal belum pun sampai sejam anaknya menjejak kaki di bumi
Malaysia.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Alah,
Ejan baru plan nak sambung master pasni kat UK.” Gelak, wajah cemberut Mamanya
di cium pantas. Alah, nak bergurau pun tak boleh!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Jangan
nak mengada-ngada, nak sambung master buat je kat Malaysia.” Hambik kau, aura
bekas pengetua sekolah Ma bagi dia. Tergelak sahaja mereka yang ada.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sihat
son?” Giliran Encik Fauzi memeluk anak bongsunya.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%; text-align: left;">“Alhamdulillah.
Ayah? Abang Man dan Kak Didi tak datang ke?” Erat dia memeluk ayahnya. Terubat
sudah rindu di hati.</span><span style="line-height: 115%; text-align: left;">“Semua
sihat. Ada kat rumah tu, tunggu Ejan.” Bahu anaknya di tepuk mesra sambil
mengarahkan matanya di belakang Ejan.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Tu..”
Bibirnya di muncungkan, pada pasangan suami isteri yang dari tadi melihat
adegan di depan mata. Ejan pantas mengikut pandangan mata ayahnya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ya
ALLAH, Ejan tak perasan tadi.” Pantas
diraihnya tubuh wanita yang hampir seusia ibunya itu dalam pelukan dan tangan
tua lelaki yang muda lima tahun dari ayahnya itu disalam.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ogenki
desu ka? (Apa khabar?)” Puan Aihara bertanya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Genki
desu.. Okasan? (Saya sihat. Ibu?)” Ejan tersenyum.</span><span style="line-height: 115%;">Melihat
wajah itu, mengingatkan dia pada seseorang. </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">No, tipu! Dia sebenarnya dah
teringatkan orang tu sebelum menatap wajah wanita bermata sepet itu pun.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Unn..
(Yeah)” Puan Aihara mengangguk.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mendengar
orang bercakap jepun dalam TV, sangat berbeza dengan kita berdepan dan bercakap
sendiri dalam bahasa itu. Japan, aitai! (Jepun, saya rindu kamu!)</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%; text-align: left;">“Ermmm..”
Mata Ejan meliar di sekeliling, mencari sesuatu atau lebih tepat </span><span style="line-height: 115%; text-align: left;">lagi
seseorang.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa?”
Encik Fauzi yang perasaan kelakuan Ejan, bertanya.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tak
ada apa.” Dia sengih, segan berkongsi rasa hati.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Cari
Nurul?” Ma dah senyum-senyum bila si anak menggaru pelipis yang tak gatal. Nak
coverlah tu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Dia
tak datang ke?” Dalam malu-malu dia bertanya. Malu, tapi masih nak tahu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Tak,
diakan tengah exam mid term sekarang ni” Encik Abdul Razak tolong jawabkan.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Owh..”
Lemah bunyi suaranya.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Kecewa?
Iyelah, tadi dalam kapal, dia baru plan nak buat drama jejak kasih kat airport
ni. Ada background music Christina Perri nyanyi lagu Thousand Years dengan
kelopak-kelopak sakura putih
kemerah-merahan entah datang dari mana berterbangan di udara. Tapi, mana </span><span style="line-height: 115%;">“Bella
Swannya?”</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Tapi,
dia berkirim salam.” Seolah faham apa yang ada di hati anak muda itu, Puan
Aihara bersuara.</span></span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Eh?”
Dia? Nurul Aleeza Arshidah ke? Ejan sembunyi senyum yang menguntum.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kirim
salam peluk cium katanya.”</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan
senyumannya makin melebar tapi sekejap cuma bila empat pasang mata sedang
memandangnya dengan sengihan sebelum mereka semua tertawa melihat kelakuannya.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Errkk…
Ejan dapat rasakan mukanya merah di saat itu.. Malu beb!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Yeah,
heaven!</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Za
menarik nafas, langkah di atur laju menuju ke pintu besar dewan. Gila susah
weyh soalan Clinical Medicine tadi!</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Za!”
Dahinya berkerut, refleksnya bila melihat lelaki di hadapannya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Nak
apa?” Za bukan sombong, dia cuma tak peramah je.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Paper
apa tadi?” Lelaki dengan kemeja hitam kotak-kotak itu menarik senyum manis.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Clinical
Medicine.” Za teruskan langkah tanpa menunggu si lelaki yang sudah tak cukup
langkah mengejarnya.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Oh,
saya paper Fluid Mechanic tadi.” Dia senyum lagi.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Owh.
Okei.” Tak berminat pun Za nak ambik tahu. Dia menjawab pun sekadar mencukupkan
syarat kalau perbualan itu melibatkan dua pihak. Itu aje.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Awak
dah makan?”</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dah.”
Za masih juga meneruskan langkah. Makin laju larian kakinya.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bukan
sebab dia benci lelaki tu, dia cuma tak suka bila orang sekeliling pandang dia
macam dia tengah bercakap dengan mahkluk berkepala tiga.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Awak,
teman saya makan jom. Laparlah.” Dia buat muka comel pulak.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pertama
kali dia jumpa gegurl yang sangat-sangat jual mahal macam Za. Tapi, dia suka je
walaupu dia tahu Za itu orang punya. Alah, setakat tayang cincin depan dia
apalah sangat. Entah-entah, itu cuma cincin yang Ibu dia beli untuk hadiah
bestday, tak pun hadiah dari Abah dia sebab dapat result cantik time SPM dulu.
Mana tahukan?</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Saya
nak balik Akim.” Za malas nak panjang-panjangkan cerita dengan mamat nama Akim
tu. Bukan ada faedah pun, dapat fitnah adalah. Jari kirinya bermain dengan
cincin di jari manis tangan kanannya.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Iyelah,
budak Akim dari Faculty Enginering itukan best student dean list every semester
yang ada Fan Club sendiri kat Uni ni. Memanglah tak logic kalau dia cakap dia
mungkin akan mengumpul haters lagi kalau dia terus layan mamat tu, tapi kalau
itulah yang terjadi kat dia sebelum ni, memang wajarlah dia ambik langkah
berjaga-jagakan? Lagipun, ini untuk menjaga hati sendiri dan.. si dia juga.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Okei.
See you in next two weeks.” Akim mengalah akhirnya. Kalau dah main </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">dengan
cincin di jari tu, fahamlah dia kalau Za memang tak nak layan dia.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Tak
apa, jangan keras sangat Akim. Orang macam Za tu, kena guna cara lembut, baru
kena pada gaya. Nanti, lepas cuti mid sem ni dia cuba lagi, tingkatkan usaha.
Eh, usaha itu lif kejayaan tau. Yeah Akim, semua orang tahu kalau itu sekadar
ayat penyedap hati.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Assalammualaikum.”
Pintu kereta dia buka, laju dia membolos masuk tanpa memandang </span><span style="line-height: 115%;">Akim yang masih
berdiri tepi Viva putihnya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Waalaikumussalam.”
Akim melambai beria-ia, biarpun dia sedar kalau orang yang tengah drive kereta
yang dia lambai tu tak heran sekalipun tangan dia patah kat situ.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Nasib
badan, Akim mengeluh lemah.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Assalammualaikum..”</span></span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Waalaikumussalam..”</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sihat?”</span></span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Alhamdulillah..
Ejan?”</span></span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sihat..
Err, Za?” Ejan senyum menatap mata Za yang tidak sepet seperti ibunya.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Yeah?”
Za angkat kening bertanya. Dah lama tak dengar lelaki ini sebut nama dia guna </span><span style="line-height: 115%;">nada tu. Lembut!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Napa
pipi tu makin tembam?” Gelak.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Iye-iye
je.” Jengkel hatinya dengan ayat yang baru dia dengar.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Selamat
pengantin baru..” Ejan menghulur tangan.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">"Dah
empat tahunkan? Apanya yang baru?” Za mencebik, namun tangan yang di hulur di
sambut pantas. Terasa jarinya yang berinai merah itu di elus lembut.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ha-ha.
Kira barulah, kan kita baru nak naik pelamin ni?” Ejan sengih. Sebab Arwah
Nenek, empat tahun dia dan Za nikah khitbah.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ha-ha.
Itulahkan?” Za ikut sengih.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sesekali
lelaki yang sudah siap dengan persalinan baju melayu putih itu dia jeling.
Masih tidak berubah, masih mesra seperti dulu. Semalam, sampai ke pagi dia tak
boleh lena. Banyak benda yang dia fikir, banyak benda yang risaukan. Tapi,
Alhamdulillah segala kegalauan itu hilang dengan sendirinya bila dia berdiri di
hadapan lelaki yang menikahi dia empat tahun yang lepas, ketika dia belum tamat
SPM pun.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Maaf,
Jan ‘gantung’ Za empat tahun.” Ejan dah masuk mode feeling-feeling.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Naa..
Its okey, Za tau Jan pun terpaksa waktu tu.” Za senyum saja, biarpun hatinya
rasa macam gendang di palu bila jari-jemari Ejan sudah beralih ke pipinya.
Cuak!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kita
sama-sama bina rumahtangga kita okei?” Ejan bertanya dalam senyuman.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dulu
arwah Nenek pernah kata, “Ejan, kalau
nak pergi Jepun, Ejan kena kahwin dulu. Cukuplah Aihara seorang menantu Jepun
nenek, nenek tak nak ada menantu mata sepet lagi. Ejan pilih, kahwin dan pergi
Jepun atau lupakan Jepun dan sambung sahaja belajar di sini? Pilihan ada di
tangan Ejan.”</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Iya, Ejan tahu kalau bertahun Hajah Saloma
memujuk hatinya menerima pilihan hati anak angkatnya. Ejan juga tahu kalau
Nenek bukan benci Ibu Aihara, si gadis Jepun yang bermata sepet yang sudah
menawan hati Pak Usunya itu. Nenek cuma terlebih patriorik sahaja, biarpun kalau
nak di ikutkan semua barangan elektrik di rumah nenek itu keluaran negeri
matahari terbit itu juga. Nenek kata setiap kali dia tengok Aihara, dia
terkenangkan arwah ayah nenek yang
menjadi mangsa kekejaman Jepun. Itu sahaja.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebab
itulah, Ejan rasa dia tak ada sebab untuk sia-siakan hubungan yang bermula
dengan permintaan Nenek ini. Lagipun, siapa kata Za itu pilihan hati Nenek? Za
itu, jodoh yang ALLAH yang tetapkan untuk dia. Dia istiqarah, minta petunjuk
ALLAH. Alhamdulillah, dia lihat Ibu Aihara tersenyum dengan bunga sakura
berterbangan di udara. Dan pada Nenek, dia khabarkan siapa calon isterinya.
Memang Nenek terkejut waktu tu, tapi akhirnya nenek mengangguk setuju.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Nenek
kata, “Alhamdulillah, kita memilih calon yang sama.”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“InsyaALLAH.”
Za senyum lagi.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Za
ingat lagi kata-kata arwah Nenek dulu, “Nurul, syaitan menangis tahu kalau
cucu-cucu Adam ni menikah waktu remaja. Bercucuran airmata syaitan tu. Lagipun
Nurul, insyaALLAH nikah ni meyempurnakan separuh daripada agama.”</span></span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebab
itulah, dia terima cadangan arwah Hajah Saloma yang selalu bertanya kenapa
matanya tidak sepet seperti Ibu. Matanya galak, bulat dengan anak mata hazel
macam mata Abahnya, anak angkat Hajah Saloma yang sudah di anggapnya seperti
nenek kandungnya.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Za
terima cadangan Nenek atas sebab yang mudah, dia ingin sempurnakan separuh
daripada agamanya. Lagi penting, dia terasa nak buat syaitan-syaitan itu
bercucuran airmata saat Ejan melafaz akad nanti. Lagipun, nenek kata nikah
khitbah sahaja. Sesuai umurnya nanti, barulah dia menjadi “isteri” pada
suaminya. InsyaALLAH, dia ada banyak masa untuk perbaiki diri menjadi makmum
Ejan.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Puan
dan Encik Pengantin, sudah-sudahlah tu bercengkerama ye. Ni, Kak Didi suruh
siap-siap, kejap lagi nak bersanding.” Ain muncul di pintu bilik yang terbuka
luas. Tersengih-sengih dia tengok Za yang dah di tatah rias. Pertama kali pakai
merah-merah di pipi, Za nampak sangat manis!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kau
ni kan Ain, selalu kacau daunkan?” Ejan buat-buat marah.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Juniornya
dulu waktu sekolah menengah itu semakin lama semakin nakal. </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Semalam, sibuk dia
kena soal siasat oleh Ain. Bertanya itu ini sebab dan munasabahnya kenapa
selama empat tahun ini dia jarang menghubungi kawan baiknya itu. Dia cuma
tersengih sebagai jawapan. Malu nak mengaku kot kalau dia takut hati dia nanti
tak cukup kuat menahan rindu, takut tertunda pengajian empat tahun itu. Makin
lama jadinya dia dan Za bernikah khitbah nanti. Tak nak dia!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Kang
kalau tak di kacau, makin lama pulak tetamu nak menunggu pengantin baru yang
lama ni.” Ain gelak lagi, lawak tengok muka Za yang cemberut. Ha-ha, taulah
laki dah balik. </span><span style="line-height: 115%;">Dah boleh merajuk-rajuk. Za, Za..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Iye,
iye, kami nak turunlah ni.” Za cebik bibir. Ain nilah, asyik nak bahan dia aje.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Turun
cepat, delay-delaylah sesi bermesra-mesraan tu malam karang. Aku taulah korang
dah tunggu empat tahun, tapi kalau nak sabar empat lima jam lagi okey kot.”
Mencicit Ain lari dengan gelak berpanjangn bila Za dah angkat kain nak kejar
dia. Ni lah malangnya kalau dapat kawan tak praktik pendidikan sivik time
sekolah dulu. Tak senonoh punya Ain!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ain
ni kan..” Za dah ketap bibir tahan geram, Ejan di sebelah dah tergelak-gelak.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ejan,
Nurul, turun cepat..” Kali ini, suara Kak Didi yang kedengaran dari tingkat
bawah.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ye
ye, nak turunlah ni.” Aish, pertama kali dalam hidup dia jumpa pengantin yang
tak ada pengapit. Dan lagi teruk, pengantin itu dia sendiri. Sabar jelah, Ejan
geleng-geleng kepala.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Shall
we?” Ejan hulur tangan kali kedua.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Yeah.”
Za senyum, membalas erat genggaman tangan suaminya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Za..?”
Suara Ejan mesra di telinga ketika mereka melangkah menghampiri tangga.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hurmmm?”
Za membalas dengan nada manja.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Selamat
menjadi sebahagian daripada Ahmad Fezwan.” </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Za
senyum, hatinya berbunga-bunga.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Jan…?”
Giliran Za berbisik mesra.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Yeahh?”
Giliran Ejan bersuara manja.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Selamat
menjadi pelengkap hidup Nurul Aleeza Arshidah.”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Dan
lagu “A Thousand Years” berkumandang di
hati Ejan, meskipun tiada bunga-bunga sakura berterbangan di udara.
Alhamdulillah, pemilik tulang rusuknya menantinya dengan sabar.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Yeah,
class dismiss.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Langkah
kaki yang laju keluar dari dewan kuliah terhenti bila telefon yang dalam mode
silent di dalam beg terasa bergegar.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">+Mana?</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Satu
perkataan sahaja pesanan ringkas yang Ejan hantar.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">-Otw.
Class baru abes. Jan mana?</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Beberapa
saat dia menungggu sebelum mesejnya berbalas.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">+Tempat
biasa.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Tempat
biasa? Kiranya sudah sampailah suaminya itu di Uni nya? Awal sampai, selalunya
tercongak dia depan gate depan tu hampir setengah jam barulah Ejan sampai.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">-Ok.
5 minit Za sampai.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Dan
send. Kembali larian langkahnya menjadi laju.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Za!!”
Dan lagi sekali langkah kakinya terhenti bila namanya di panggil. Za berpaling,
mengeluh dia bila melihat gerangan suara yang memanggilnya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Nak
apa?” Za bertanya malas.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Betulkah
apa yang saya dengar?” Akim berdiri selang tiga langkah di hadapan Za.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apa yang awak dengar?” Za dah boleh agak apa yang Akim “dengar” tu. Jarinya spontan
bermain dengan cincin di jari.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Awak dan kahwin?” Dan saat itu, barulah Akim perasan kalau jari jemari Za berinai
merah.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Betullah
tu.” Za tidak menunggu lama untuk mengiyakan.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“So,
memang saya tak ada peluang langsunglah ni?” Akim senyum pahit. Bunga pujaan di
petik orang oii, mana tak pahit rasa hati tu.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Tak
baik mengayat isteri orang Akim.” Za tak ada niat nak menyindir pun, Za cuma
menegur, mengingatkan Akim kalau dia ini isteri orang.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Maaf.”
Akim behave sendiri-sendiri.</span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalau
setakat girlfriend orang, dia boleh ayat lagi. Tapi kalau dah status yang di
pegang si gadis tu “isteri orang”, Akim fikir memang wajarlah dia tarik diri.
Belum ada dalam keturunannya yang perangai tak semenggah rampas hak orang. Tak
nak dia jadi yang pertama, lagipun dia tahu apa hukumnya mengganggu rumahtangga
orang. Biarlah Nurul Aleeza Arshidah itu bahagia dengan siapa pun pilihan
hatinya.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Accepted.
Saya dah nak kena gerak ni, see you around.” Za berbahasa biarpun jauh di sudut
hati, dia harap kalau Uni ni sebesar Negeri Sabah, jadi peratusan untuk dia dan
Akim bertemu itu hanya 0.001% sahaja. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Za dah mula melangkah kembali. Ingin
segera berlalu dari situ, tak tahan dia tengok muka sedih Akim yang berpunca
dari dia itu. Lagipun, kesian Ejan yang menantinya lama nanti.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Err
Za..” Ada benda lagi yang belum settle bagi Akim. Dia perlu tanya sesuatu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Yeah?”
Za dah buat hati Akim koyak tadi, jadi dia tak naklah hati Akim makin rabak dengan
sikap kurang ajarnya nanti kalau dia pergi tanpa melayan pertanyaan Akim itu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Apa
kurangnya saya, hingga awak pilih dia?” Soal Akim, tenang dalam keingin tahuan
yang tinggi.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Akim
bukan tak boleh terima kenyataan, Akim cuma nak tahu apa sebabnya cintanya di
tolak. Biar kelemahan itu di perbaiki untuk calon cintanya di masa hadapan.
Biar dia tidak merasa pahitnya kehilangan orang tersayang lagi sekali.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Tak
ada, awak tak kurang apa-apa pun.” Jujur Za akui. Memang Akim itu baik, kalau
di kenalkan pada Ibu dan Abah pun, memang cop mohor approvelah yang Akim
dapat.. Cuma..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Awak
cuma terlambat hadir dalam hidup saya.” Kau hadir ketika aku sudah bergelar
isteri, ketika aku berjanji hanya dia lelaki di hati.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Saya
cuma nak tahu itu sahaja.” Akim senyum. Lega, sekurang-kurangnya dia cuma tewas
pada masa. Lelaki itu terlebih dahulu muncul dalam hidup Za.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Saya
pergi dulu. Assalammualaikum...” Za senyum, langkah kakinya di bawa pergi tanpa
menoleh lagi. Dia ingin segera sampai pada dia yang menanti.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Waalaikumusslam.”
Kali ini, Akim tidak menahan lagi.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Pergilah
cinta pertamaku, pergilah..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Siapa
tu?” Ejan bertanya sambil matanya merenung lelaki kemeja kotak-kotak itu dari
jauh.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Siapa?”
Za menarik seatbealt di tepi.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Lelaki
yang bersembang dengan Za tadi.” Bibir di juih pada Akim yang langkahnya lemah
sahaja meninggalkan U-Plaza itu.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Owh,
Akim.” Za membalas senada.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Secret
admire?” Ejan angkat-angkat kening, mengusik tanpa ada niat nak cemburu. Dia
tahu siapa “sayang” dia.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Peminat
tegar.”</span></span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Serius?”
Ejan tanya dengan mata membesar. Wulawei.. Bini gua ada peminat tegar derr.
Peminat tegar muka jambu ala pelakon korea lagi tu..</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ha-ha.
Ex-classmate, dulu foundation adalah satu dua kelas yang sama dengan dia.” Za
bagitahu perkara yang basic sahaja tentang Akim. Tak mahu lebih-lebih, takut
ada hati yang akan terluka.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Owh.” Ejan sengih. Tapi sengihan dia lain
macam sahaja.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kata
nak gi IKEA. Jomlah, nanti jammed.” Za pandang sahaja lelaki di sebelahnya yang
masih belum menyentuh kunci kereta. Ni, bila nak gerak ni? Nak bertapa ke hapa
kat Uni ni?</span></span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Zaaaaaa…”
Enam harakat dia panggil nama wife dia.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Jaaaaaan..”
Tu dia, enam harakat juga Za panggil nama husband dia.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Awak
sayang saya tak?” Punyalah skema soalan Ejan.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Erkk!”
Za dah tak tahu nak bagi respond apa.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Apa
Ejan ni, tanyalah soalan yang tak buat
jantung orang melompat keluar tergolek-golek kat kaki. Laju tangan Za melekap
di dada, menahan debar yang semakin menggila.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Kita
tanya ni, awak sayang kita tak?” Ejan ulang balik soalan tu biarpun tahu kalau
muka Za </span><span style="line-height: 115%;">dah tukar warna merah. Apa, orang just nak tau perasaan dia aje.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Sayang..”
Za mengguman, rendah gila suara dia. Malu beb!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Sayang
banyak ke, sayang sikit?” Tu dia, soalan Ejan dah melalut ke verse 2.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Banyaklah..”
Kalau tak, tak adalah kita sanggup nikah khitbah empat tahun dengan awak!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Banyak
mana tu?” Ejan bertanya lagi.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Banyaklah..”
Za ketap bibir, menahan geram. Ejan ni kenapa? Boleh pulak dia bagi soalan </span><span style="line-height: 115%;">berantai macam ni.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Iyelah,
banyak mana?” Ejan kulum senyum, suka dia tengok muka Za tahan geram. Comel!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Sebanyak
kereta yang ada atas jalan raya time balik kerja! And yeah, kalau kita tak
gerak sekarang kita mungkin akan terperangkap dalam “sayang” Za tu.” Good! Dia
dah bagi perumpaan yang paling pelik yang ada dalam kamus orang bercinta.
Ha-ha.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ha-ha.
Kalau macam tu, kita gerak pukul enamlah.” Ejan angkat-angkat kening, mengusik </span><span style="line-height: 115%;">lagi.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Jan,
jammedlah.” Ya ALLAH laki aku ni, main-main je kerja dia.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Okei
what, Jan nak juga merasa terperangkap dalam “sayang” Za tu.” Ha-ha.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Jan!”
Za dah hilang sabar menahan geram, lagi-lagi bila Ejan sudah tergelak tak ingat
dunia. </span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Tapi geramnya hilang serta merta bila Ejan cakap..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Jan
pun sayang Za, sebanyak kereta di musim perayaan..”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan
hati yang panas bertukar redup dengan tiba-tiba..</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">**********</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Hampir
ke pukul tujuh bila pintu rumah terbuka dan Za muncul dengan wajah penat. Tanpa
kata, dia baring di ruang tamu yang cuma beralas karpet hitam putih. Ejan yang
baru keluar dari bilik tidak di sapanya seperti biasa. Malah tudung yang masih
melekat di kepala pun dia tak sempat nak tanggalkan. Dia sudah kehabisan
tenaga, sangat penat!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Yang, penat sangat ke?” Ejan duduk di hujung
kaki Za yang terbaring penat di ruang tamu. Perlahan, kepala Za yang
berbantalkan lengan itu di angkat ke pehanya. Biar sedap sikit isterinya itu
melayan mengantuk.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Alhamudillah,
selepas tiga bulan dia hidup bersama Za, dia sudah mampu menyewa rumah yang
dorang duduk sekarang. Biarpun Ma bising sebab Ma cakap rumah sekangkang kera
mereka ini sangat kecil, biarpun Ibu menggeleng kepala bila melihat betapa
kosongnya rumah mereka tapi dia bersyukur kerana sekurang-kurangnya dia tidak
lagi menyusahkan mereka. </span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lagipun, Za tak kata apa pun bila mereka melangkah
masuk dalam rumah yang serba kekurangan itu dulu. Za cuma kata, “Nurul ikut je
mana Ejan nak bawa Nurul tinggal. Lagipun Ma, Nurul biasa apa duduk bersila
atas lantai bila study,” bila Ma bising-bising tanya kenapa ruang tamu rumah
dorang kosong.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bila
Ejan tanya dekat Za, tak kisah ke tinggal di rumah yang kecik ini. Za kata, “Okei
apa, kalau besar sangat penatlah Za kemas. Lagipun, kita berdua aje kan, kalau
rumah besar-besar nanti takut pulak tinggal seorang bila Ejan outstation.” See,
baikkan isteri dia? Memahami.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan
Ejan paling suka jawapan Za tentang ruang tamu yang kosong, Za kata, “Takpe,
kalau rasa nak baring Za baringlah atas peha Ejan.” Dan dia tersenyum lebar
mendengar jawapan isterinya itu. Sejuk hatinya.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Penat..”
Za menggumam dalam sedar tak sedar. Lagi-lagi bila Ejan angkat kepalanya naik
atas peha Ejan, makin syoklah dia tidur.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam
banyak-banyak hari dalam seminggu tu, Za paling tak suka hari khamis. Bukan
sebab apa, tapi sebab hari khamislah hari penat seminggunya. Kelasnya mula
pukul lapan pagi dan habis pukul enam petang yang selalunya akan habis lewat
setengah jam. Dia hanya ada rehat pada pukul dua hingga empat dan selebihnya
masanya dihabiskan dalam makmal. Sebab itulah, bila hari khamis menjelang
sahaja, dia rasa seolah tenaganya di kerahkan membajak satu petak sawah padi.
Penat yang amat!</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Solat
dah?” Soal Ejan sambil menepuk perlahan bahu isterinya. Tudung Za yang dia
tolong tanggalkan dia letak tepi. Dia tahu Za penat, tapi kalau di biarkan Za
tidur takut ada tanggungjawab yang belum Za tunaikan lagi.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Dah,
Za solat dulu baru balik rumah tadi.” Za menjawab juga, dengan mata terpejam.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Kalau
ikutkan hati, nak sahaja dia balik selepas solat maghrib. Tapi bila di fikirkan
yang mungkin Ejan akan risaukan dia bila hari sudah lewat dan dia belum sampai
rumah lagi, dia batalkan hasratnya. Nasiblah jammed tidak seteruk hari-hari
biasa.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Okei.
Tidurlah, tapi sepuluh minit je tau. Lepas tu mandi, dah nak maghrib ni.” Ejan
sengih bila tengok Za dah terlelap.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Entah
dengar entah tidak Za akan ayat dia tadi, tapi dia tahu kalau biological alarm
Za itu berfungsi dengan baik. Bila Za kata nak tidur setengah jam, tepat
setengah jam kemudianlah Za bangun. Tak lebih, tak kurang.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%; text-align: left;">Dan
seperti yang Ejan duga, sepuluh minit kemudian Za bangun dari tidur dan dengan
mata terpejam dia menggagau mencari pintu bilik dorang. Haila bini aku ni,
mamainya tak hilang </span><span style="line-height: 115%; text-align: left;">lagilah tu.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Meja
makan atau lebih tepat lagi meja jepun mereka sangat senyap malam </span><span style="line-height: 115%;">itu. Ejan
yang duduk tanpa reaksi di hadapan dia jeling takut-takut. Macam manalah boleh
lupa, sedangkan semalam dia sudah perasankan benda itu Itulah, banyak sangat
makan semut! Za kutuk diri sendiri dalam hati.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Errr..
Jan, Za lupa beras dah habis, tadi ingatkan nak singgah Tesco tapi itu pun Za
lupa jugak.” Za sengih.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Napa
tak gitau Jan?” Ejan bertanya dengan muka tak beriak. Dia bukan marah, saja nak
dera hati Puan Nurul Aleeza Arshidah kesayangannya itu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Yang
tu pun, Za lupa jugak. Banyak kerja, banyak benda yang Za lupa. Maaf ye?”
Tangan Ejan di atas meja, dia sentuh lembut. Saja, manalah tahu kalau dengan
sentuhan itu hati Ejan yang mungkin tengah membara di dalam menjadi sejuk.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Accepted.
Tapi, next time jangan buat lagi tau. Kan Ma pesan, tak baik biar bekas beras
tu kosong. Ingat tak?” Ejan membalas elusan tangan isterinya. Muka Za yang dah
muram semacam buat dia tak betah. Alah, baru nak dera sikitt..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Za
ingat. Za mintak maaf, Za, khilaf.” Tu dia, rasa nak nangis pun ada.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mata
dia jatuh pada hidangan atas meja. Kerana kelalaiannya, dia dan Ejan makan
maggi goreng dengan sup telur sahaja malam ni. Dia memang tak suka masuk dapur,
tapi tak adalah sampai semua benda kat dapur tu dia tak ambik kisah. Tapi,
betul dia sangat penat hari ni hingga lupa semua urusan di rumah. Sungguhlah
dia rasa dia sudah jadi surirumahtangga yang gagal.</span></span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bila
cakap pasal bacteria, dari yang bentuk cocci hingga yang ada flagella dia boleh
describe dalam satu nafas. Tapi bila masuk bab nak urus rumahtangga, nak beli
beras lima kilo pun dia boleh lupa. Ni baru sibuk sebab study, esok-esok bila
dah kerja, dah anak, entah-entah dengan anak sekali dia lupa. Haila…</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sayang,
bukan salah Za seorang tahu. Jan pun salah juga, Jan tak ambik kisah hal dapur.
Jan serah kat Za bulat-bulat. Takpe, lepas ni kita buat sama-sama k.” Ejan dah
rasa menyesal pulak pasang muka straight tadi, tengok dah salah faham isteri
dia.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%; text-align: left;">Dia
bukan marah, dia cuma nak tengok sejauh mana Za nak pujuk dia. Dia bukan jenis
suami yang semua benda kena di sediakan oleh isteri dan tugas dia kononya sudah
dijalankan dengan jayanya bila dia menghulur duit belanja. </span><span style="background-color: white; line-height: 115%; text-align: left;">Lagipun, kita bukan macam orang
dulu-dulu. Semuanya isteri yang kena buat. </span><span style="background-color: white; line-height: 115%; text-align: left;">Kita
orang yang faham agama, tanggungjawab mengurus rumahtangga kan tanggungjawab
bersama?</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 115%;">“</span><span style="background-color: white; line-height: 115%;">Okei..” Za tarik
senyum, InsyaALLAH lepas ni kesalahan yang sama tak akan berulang lagi.</span></span></div>
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">
</span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Dah, pergi off lampu tu.” Ejan bangun, menuju
ke dapur.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ha?!
Off lampu?” Dia salah dengar ke apa? Namun langkah kaki dia bawa jugak ke suis
lampu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Dah?!”
Melaung Ejan dari dapur bertanya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Dah.
Tapi nak makan macam mana dalam gelap macam ni?” Za dah teraba-raba dalam
gelap, hampir sahaja dia tersadung di hujung karpet.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Makan
guna tanganlah.” Ejan muncul dari dapur dengan lilin di tangan. Sebelah
tangannya memegang lilin, sebelah lagi mencapai tangan Za yang masih tercegat
di tepi suis lampu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Jan,
lilin tu..” Za macam dah boleh “nampak” apa yang Ejan nak buat. Dia senyum,
sebelum tergelak.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“What?!
Asal gelak?” Ejan yang sudah selesa duduk di hadapannya menegur.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Sayang,
menu kita meggi goreng je kot. Yang pasang lilin, bercandle light dinner bagai
ni apa kes?” Dia gelak lagi.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Sayang,
makan meggi pun kalau makan dengan orang yang kita sayang dalam suasana
romantik, rasa macam makan spageti tau.” Ejan jongket kening.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ni,
nak cakap romantiklah ni?” Za juih bibir.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Well…”
Makin tinggi Ejan angkat kening dengan hujung jari bermain di dagu.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Perah-santan!”
Gila menggelabah punya statement! Za cebik bibir sebelum tersenyum, menikmati
“candle light dinner”nya yang pertama bersama Ejan.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Za
tahu, dia belum lengkap lagi untuk menjadi surirumahtangga yang boleh Ejan
banggakan. Pernah sekali dia masak mee goreng lupa bubuh kicap, okei dia bukan
lupa nak letak kicap, dia lupa kalau kicap kat rumah dah tak ada sebenarnya.
Tapi, mee goreng tanpa kicap sepinggan itu di habiskan juga oleh Ejan. Ejan
kata, dia dah masak pun Ejan dah bersyukur.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Tapi,
Ejan kata “Kalau lepas ni Za masak mee goreng bubuh kicap, lagilah Jan </span><span style="line-height: 115%;">suka.
Jangankan sepinggan, dua pinggan Jan habiskan.” Dan sepanjang malam dia
tersenyum sendiri, bukan sebab angau tapi sebab rasa bertuah dapat suami yang
boleh menerima kesilapannya dan lagi bertuah kerana suaminy itu menegur
kesalahannya dengan cara berhemah.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Baiknya
suaminya..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Zaaaaaa!!”
Dia baru keluar dari kelas bila Ain menerpa ke dalam pelukannya dengan surat di
tangan.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Aku
dapat, aku dapat!” Ain melonjak-lonjak kesukaan tanpa memperdulikan budak kelas
Za yang memandangnya pelik. </span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Alah, kalau dorang kat tempat aku pun mesti dorang
happy punya, terkinja-kinja juga macam aku.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Kau
ni kenapa? Malulah wei, orang tengok.” Za menolak tubuh Ain yang masih
memeluknya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Babe,
aku dapat pergi MSU (Michigan State University) babe.” Surat di tangan di sua
ke wajah Za. Wajahnya teruja bila menyebut “MSU”.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Serius?”
Naik seoktaf suara Za. Wah, dia pun ikut
teruja seperti Ain.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“A’ah,
Dr. Mohdzir call aku tadi time kelas Phatology.” Ain masih dengan
keterujaannya.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Tahniah
Ain, I’m happy for you darl.” Giliran Za memeluk Ain kini. Wah, Ain bakal jadi
pelajar pertukaran MSU lagi sebulan! Gila ah..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Babe,
sure kau pun mesti dapat. Result kaukan lagi gempak dari aku?”</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kalau
dapat pun, aku tak sure kalau aku boleh pergi.” Suara Za dah masuk mode syahdu,
lemah. Langkah kakinya di heret ke kerusi yang tidak jauh dari tempat dia dan
Ain berdrama tadi.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Alah..
Why? Sebab kau dah jadi isteri orang?” Suara Ain ikut lemah. Tak bestlah pergi
seorang, ada Za baru best. Baru ada geng!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hurmmm..”
Za senyum pahit.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kau
bincanglah elok-elok dengan Ejan. InsyaALLAH, kalau niat baik mesti dia
bagikan?”, cadang Ain.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kalau
dia tak bagi?”</span></span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dia
bagi, InsyaALLAH.”</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Iye-iye
je kau, yakin je.” Za juih bibir. Terlebih fikir Ain ni, surat tak dapat lagi
dah fikir pasal izin tak izin Ejan dah. Apalah, overthinking ni.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Aku
taulah, Ejan tu bukan selfish.”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Entahlah
Ain..”</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Trust
me, ingat tak isu duit tu?” Soal Ain.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Kenapa
dengan duit tu?” Soalan Ain mengingatkan Za pada misteri duit yang di
masukkan dalam akaunnya selama ini yang
sudah terungkai.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Benar
seperti tekaan Ain dulu, Ejan yang masukkan duit itu dalam akaunnya. Ejan kata,
itu tanggungjawabnya. Tanggungjawabnya untuk memastikan isterinya mendapat
seperti apa yang dia ada.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ejan
berlaku adil pada kau. InsyaALLAH, dia akan bagi apa yang kau layak dapatkan.”</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hurmm..
Harap-haraplah..”</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Jan,
kalau saya dapat pergi, awak bagi tak?</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">**********</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">Malam
minggu, malam untuk bersantai menonton cerekarama sambil buat-buat lupa kalau
ada tiga lab report yang belum bersentuh di atas meja jepunnya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Cerita
apa ni?” Ejan yang baru selesai menyiapkan presentation untuk meetingnya isnin
nanti muncul dari bilik hujung yang di jadikan bilik kerja. Punggungnya di labuhkan
di tepi Za yang sibuk mengunyah kerepek.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Pasal
isteri yang derhaka kat suami. Nak?” Za menyuakan plastik kerepek kepada
suaminya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Nak
air, dahagalah.” Ejan buat gaya terlebih manja.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Malaslah
nak bangun, minum jelah air Za ni.” Za menghulur gelas air Nescafe yang masih
berbaki lebih dari separuh kepada Ejan.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Thanks.”
Ejan senyum, memutar-mutar gelas di tangannya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Cari
apa?” Za dah berkerut tengok laki dia. Cari apa kat muncung gelas tu?</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Cari
ni..” Ejan tunjuk bekas bibir Za sebelum minum di tempat yang sama.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Eeee,
dia ni.” Za tahan senyum, control hatinya yang berbunga. Ejan nilah, bila dia
manjakan isteri memang terlebihlah hormone romantik dia tu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Dah
ready?” Ejan bertanya bila hanya suara TV sahaja yang kedengaran di ruang tamu
rumah mereka beberapa minit kemudian.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ready
nak ke mana?” Za bertanya balik, sesekali kerepek di tangan di suapnya ke mulut
Ejan.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“MSU?
Student exchange programe?” Ejan bertanya seolah benda itu tidak memberi impak
yang besar dalam kehidupan mereka.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ma..macam
mana..” Za hilang kosa kata. Ni mesti kerja Ain ni, kan dia tu selalu buat
benda di luar pengetahuan dia.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Jan
jumpa offer letter dalam dustbin. Napa surat yang berharga macam tu boleh masuk
dalam tempat yang tak sepatutnya?” Ejan bertanya dengan matanya tajam menikam
mata isterinya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Za
rasa, Za tak nak pergi.” Aiseh, sebab kelalaian aku rupanya Ejan tahu pasal
benda ni. Ain sayang, sorry terfitnah kau.</span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“</span><span style="line-height: 115%;">Kenapa?
Sebab Za rasa, Jan tak bagi Za pergi?”</span></span></div>
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bukan
macam tu..” Dari gaya suaranya, Za boleh agak kalau Ejan sudah masuk mode
serius. Haila, macam mana ni..</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Dah
tu, kalau bukan macam tu, macam mana?” tanya Ejan lagi. Keras.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Za
cuma tak nak pergi je.” Za mengunyah kerepek, sebolehnya dia cuba berlakon yang
dia sudah tidak berminat untuk menjadi sebahagian daripada program yang
berlangsung selama enam bulan itu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Za,
bukan semua orang dapat peluang ni tau. Kenapa Za tak nak pergi?” Kali ini,
suara Ejan sudah mengendur seperti
biasa.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Benda
tu lama Jan, enam bulan.” Za mengeluh.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Sayang,
Jan tinggalkan Za empat tahun tau untuk kejar cita-cita Jan. Setakat enam bulan
tu, pejam celik pejam celik je, Za dah
balik Malaysia. Pergilah, Jan izinkan.”</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Serius?!”
Bertaburan kerepek di atas karpet dengan tindakan refleks Za.. Tangannya erat
menggengam tangan suaminya.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Aik,
tadi kata tak nak pergi.” Perli Ejan, tertawa dia melihat reaksi Za yang
teruja.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Tadi
tu lain, sekarang lain. Betul ni, bagi Za pergi?” Za dah macam nak melompat
hingga ke siling rumah bila kepala Ejan terangguk-angguk mengiyakan.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Ya,
Jan bagi Za pergi. Dengan syarat, jangan bagi MSU mengubah hati Za.” Ejan
senyum, tangannya hinggap di pipi isterinya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Terima
kasih Jan..” Dan tanpa menunggu sesaat, dia menerpa ke dalam pelukan suaminya.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Jaga
diri, jaga hati, jaga iman. Ingat tu, okei?” Ejan mengusap perlahan bahu
isterinya.</span></span><br />
<div style="line-height: 18px; text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="line-height: 115%; text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia
tahu, dia akan terseksa lagi lepas ni tapi dia sudah nekad dengan keputusannya.
Semua orang berhak mendapat peluang untuk melakukan sesuatu yang dia suka,
begitu juga dengan isterinya. Kalau Za boleh tunggu dia selama empat tahun,
kenapa tidak diakan? InsyaALLAH, pemilik tulang rusuknya akan kembali padanya
enam bulan kemudian.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“InsyaALLAH..”
Hujung mata Za berair. Terharu.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Balik
dari sana, kita pergi Jepun. Okei?”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“Jepun?
Nak buat apa?”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Kita
pergi tengok bunga sakura.”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Okei!”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">Title:
Surat Untuk Suamiku</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Assalammualaikum..</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Ini
balasan surat pertama Abang yang dulu-dulu tu. Sila baca dengan nada bersahaja
dan selamba, kerana ini bukan surat serius pun.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i>Wahai
suamiku yang kacak memikat kalbu! (Ini bukan ayat penyedap jiwa!)</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Sudah-sudahlah
di tenung gambar nikah kita tu, kalau rindu call jelah Ayang di seberang laut
ini. Ayang tahu, Abang rindu gila-gila kat Ayang.</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Iya,
memang Abang kacak lagi bergaya. Itupun, kerana Abang comparekan diri Abang
dengan Aaron Aziz sebab Abang tahu Ayang tak berapa berkenan dengan si Seth Tan
itu. Tapi jangan risau, sekalipun Jhonny Deep datang merayu cinta Ayang, hanya
Abang di hati. Bukan sebab Abang ada lesung pipit, tapi sebab hati Abang baik.
Ehem!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Pasal
malas masuk dapur tu, Ayang tak naklah komen panjang-panjang. Abang pun dah
nampak bukti depan matakan? So, kalau nak menafikan pun memang nampak benar
nipunya nanti. Balik nanti, Ayang masak untuk Abang. Kita buat candle light
dinner lagi macam hari tu, tapi kali ni InsyaALLAH menu kita bukan lagi meggi
goreng dan sup telur. Ayang dah pandai masak spageti tahu. Ehem!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Alhamdulillah,
sekalipun Abang bukan Imam Muda, sekurang-kurangnya Abang boleh imamkan solat
Ayang. Itu, sudah lebih dari cukup buat Ayang. Lagipun, nikah itukan bukan
untuk mencari yang soleh dan soleha? Ustaz Don kata, nikah itu untuk membentuk
yang soleh dan soleha. Maka, sama-samalah kita menjadi yang soleh dan soleha
untuk diri masing-masing. Okeikan? Ehem!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Cakap
pasal madu, semua lelaki mesti sukakan? Tapi, isteri jelah yang menjeruk rasa.
Nak kata Ayang setuju, tak juga, nak kata tak setuju pun tak juga. Ayang ada di tengah-tengah, di antara dua
golongan itu. Ayang rela kalau Abang nak bagi Ayang payung emas, tapi pastikan
Abang dah faham konsep adil tu. Kalau masih teraba-raba, cukuplah Ayang seorang
isteri Abang. Bukan apa, Ayang tak nak bahu Abang senget di akhirat kelak.
Ehem!</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">Abang
memang manis, tak cakap pun Ayang tahu sebab setiap kali habis solat Ayang
dengar </span><span style="line-height: 115%;">Abang doa, “Ya ALLAH, jadikanlah isteriku ketua bidadariku di Syurga
kelak." </span><span style="line-height: 115%;">Alhamdulillah,
sejuk hati Ayang dengar doa Abang.</span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;">::
Wahai imamku, lagi lima bulan dua minggu lima hari, dua puluh jam tiga minit
dan empat puluh lima saat, Ayang kembali. Tunggu saya tahu :) </span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 115%;"><a href="http://merantauwifey.blogspot.com/">http://merantauwifey.blogspot.com</a></span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">**********</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Kenapa
Jan pilih Za?”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Bukan
Jan yang pilih, ALLAH yang pilihkan Za untuk Jan.”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Za
tak faham..”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Jan
istiqarah, ALLAH tujukan hati Jan untuk Za..”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“Subhanallah..”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 115%;">“InsyaALLAH,
Za jodoh yang ALLAH tetapkan untuk Jan.”</span><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 115%;">“InsyaALLAH..”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">********************</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">:: Kredit to Nurul Aleeza Arshidah & Fezwan :)</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-53706075354334372562011-10-29T02:44:00.002+08:002011-11-10T17:29:41.049+08:00Bukan Cinderella [12]<div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Matanya merayap di setiap sudut Starbuck, mencari-mencari wajah seseorang. Pandai tol Bonda pilih tempat nak jumpa, macam remaja gitu. Kelas tol bonda kau ye bang!<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hah! Jumpa pun. Nun di hujung sudut kiri café itu ada seseorang melambai-lambai ke arahnya. Bonda!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Bonda sorry, I’m late. Masih tak biasa nak drive kat sini.” Dania sengih.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bukan setakat tak biasa, entah dah berapa kali dia accident sejak drive kat Malaysia ni. Tangan bonda dicapai dan di cium sopan. Rindunya kat orang tua ni!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tak pe, bonda yang datang awal. Nia sihat? Mummy apa khabar?” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rasanya, dah hampir lima tahun dia tidak berjumpa Dania. Last dia jumpa Dania, bila dia membawa Danish ke UK untuk melawat kakaknya. Cup berisi Mocha kesukaan Dania di tolak di hadapan gadis itu.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Sihat je. Mummy pun sihat, lagi dua minggu dia menyusul Nia. Ada banyak benda nak settlekan before balik sini.” Senyum. Bonda masih macam dulu, anggun bergaya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Dah lama Nia sampai KL?” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Adalah kot dalam 2 bulan.” Sengih.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Amboi, dah dua bulan tapi tak datang rumah bonda pun kan?” Mencebik Bonda mendengar jawapan Dania.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Err.. Bukan Nia tak nak, tapi..” Dania menggantungkan ayatnya. Rasanya, kalau dia tak habiskan pun ayat tu, bonda masih faham apa yang dia cuba sampaikan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Nenda?” Bonda mengagak.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ermm..” Dania senyum pahit. Nenda? Tak terasa nak sebut nama tu. Bukan nenda dia pun!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Nia masih marahkan Nenda?” soal Bonda.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tak..” Monotone Dania menjawab.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tapi Nia benci dia! Hatinya membentak. Sungguhlah dia sangat benci dengan manusia yang bernama Tengku Khaleeda itu! <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Bonda faham..” Tersenyum bonda menepuk-nepuk tangan Dania. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kalau dia sendiri pun susah nak terima apa yang ibu mertuanya itu sudah lakukan pada Dania, inikan Dania yang melalui semuanya. Faham je dia apa ada dalam hati Dania tu, biarpun mulut Dania terang-terang cakap “TAK”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“……….” Dania senyum tanpa kata.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cukuplah segarit sahaja senyumannya. Tak perlu berpura-pura depan bonda, semua kisah hidup dia ada je dalam poket bonda. Bonda lagi tahu apa yang terjadi berbanding dia. Tak payah nak jaga hati sesiapa.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Eh, tadi dalam phone bonda cakap nak bincang pasal abang. Abang kenapa?” Dania ubah topik. Tak ada selera nak cerita pasal Tengku Khaleeda saat ini.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Nia masih ingat Tengku Qistina?” Bonda mula mikaddimah sesi mari-kita-bincang-pasal-Danish dengan soalan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ingat. Girlfriend abangkan dulu?” Dania soal balik. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Danish tak pernah ada hubungan istimewa dengan Qis tu.” Bonda jawab senada. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Serius? Tapi, dulu tu.. Dorang rapatkan dulu?” Dalam ingatannya, Danish dan Qistina itu sangat rapat. Macam isi dengan kuku! Eh, tapi bukan Rifqi pun ada cakap pasal benda ni juga ke semalam? Qistina bukan girlfriend abang pun.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Rapat tak bermaksud dorang ada apa-apa. Tapi Danish memang pernah ada cakap dengan bonda, nak bonda pinangkan Qis. Tapi, bila bonda jumpa Qis, bincang hal tu, Qis cakap dia tak boleh terima abang kamu.” Panjang lebar bonda explain.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kenapa?” Dania soal sepatah.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Sebab yang sama Nenda tak boleh terima Danish dulu.”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Owh.” Lain nada suara Dania.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">‘Sebab yang sama Nenda tak boleh terima Danish dulu’, ayat itu macam bom yang menggegarkan telinga. Kerana “sebab yang sama” itu jugalah dia “terbuang” jauh di negara orang!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tapi semalam, bonda ada terdengar perbualan antara Danish dengan Qis. Qis nak putuskan pertunangan dengan Rifqi, dia nak balik kat Danish.” Sambung Bonda lagi.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Suka hati je Qistina ni.” Dania pula yang emo. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Padanlah Rifqi macam redha je bila cakap Qistina tu bakal ex- fiancee dia, sebab dia tahu yang hati Tengku Qistina bukan untuk dia. Dania kenal sangat dengan Rifqi tu, Rifqi bukan jenis yang suka memaksa. Bertahun tinggal dengan Mummy di US, Rifqilah orang yang paling rajin melawat dia di sana. Lagi-lagi bila Rifqi future study di sana juga. Antara Danish dengan Rifqi, dia lagi tahu isi hati Rifqi berbanding Danish. Mesti Rifqi tengah patah hati sekarang ni.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Itu yang bonda risaukan tu. Takut Nenda ‘apa-apakan’ Danish. Taulah Nenda tu, sayang sangat kat cucu-cucu dia.” Faham sangat dia perangai mentuanya itu, sayang dia kat cucu-cucu dia tu kadang-kadang boleh buat orang di sekelilingnya terluka.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hurm.. Cucu-cucu dirajanya jelah.” Dania menggumam rendah. Hanya untuk pendengarannya sahaja.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Nia cakap apa?” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tak ada apa-apa. Eh, apa kata bonda kahwinkan sahaja abang dengan Ella?” Saat itu, wajah Ella menerpa dalam ingatan. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ella itukan Danish punya soulmate? Satukan budak berdua tu, habis cerita. Nenda tak boleh salahkan Danish atas ‘kecurangan’ Qistina dan Qistina pun tak adalah nak menempel lagi kat Danish. Tapi, tak tahulah kalau memang ada cop “Perosak rumah dan tangga” kat dahi Qistina tu.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Nia dah kenal dengan Ella ke?” Naik seoktaf pitch suara Bonda. Terkejut. Nia kenal Ella?<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kenal je, dah jumpa semalam. Abang bawa Ella datang jumpa Nia.” Sampai situ sahaja cerita Dania. Nak cerita lebih-lebih, takut Bonda fikir lain pulak. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Oh. Bonda pun, ada juga terfikir benda tu sebenarnya. Cuma, ada masalah sikitlah Nia.” Suara Bonda, kembali normal.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kenapa? Sebab Ella bukan kerabat Diraja?” Dania serkap jarang. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tapi, tahun bila penyakit kami-perasan-bagus-sebab-kami-kerabat-diraja Tengku Khaleeda ni berjangkit kat bonda pulak? Ragu-ragu Dania memandang bonda.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Bukan. Bonda bukannya kisah semua tu. Bonda pun bukannya ada darah Diraja sampai nak buat macam tu kat Ella. Ella tu, dah cukup baik dan sempurna jadi isteri Danish. Bonda tak ada bantahan pun sebenarnya.” Tapi, ini lebih kepada kepastian yang tiada pastinya sebenarnya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Dah tu?” Berlapis tiga kerutan dia dahi Dania. Tak faham dia.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Danish dengan Ella.. Dua orang tu..” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bonda pulak ragu-ragu nak suarakan apa yang ada dalam fikirannya sekarang.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Dua orang tu kenapa?” Dania tanya tak sabar.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bonda nilah, sempat lagi dia nak gantung-gantung ayat macam ni, time orang punya perasaan nak tahu hampir meletup dah.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kontark. Danish dengan Ella, hubungan dorang kontrak semata!”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hah?! Kontrak?!”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Danish ni gila ke hapa?!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">**********<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tangan Ella, nak tak nak sahaja menyiapkan sulaman di tangan. Sudah hampir seminggu sejak Bonda datang berjumpa dia hari tu. Maknanya, sudah seminggu itu jugalah dia sudah sembuh dari demam. Dan, sejak itulah dia bagai “hidup segan, mati tak mahu” jadinya. Permintaan Bonda, rasa macam susah betul nak di realisasikan. Kalau dia cakap “Ya”, memang dialah orang paling tak betul kat dunia ni.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Bonda nak Ella kahwin dengan Danish cepat-cepat.”<o:p></o:p></span></span></i></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Itu ayat yang keluar dari mulut Bonda hari tu sebaik dia melangkah masuk ke dalam kereta mewah itu. Wak Ketum yang duduk di kerusi pemandu itu pun agak tersentak mendengar kata-kata Bonda. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kahwin? Rasanya, dia belum hilang akal untuk memperjudikan nasibnya di tangan Danish. Dia tahu Danish itu baik, itu pun “baik” selepas di tolak campur bahagi dengan mulutnya yang macam longkang itu. Puaka betul! Tapi, kahwin?</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hell no! Baju di tangan di ramas geram.</span></span></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella, bonda bukan nak tentukan apa yang perlu dan tak perlu Ella buat dalam hidup Ella. Cuma, bonda risau tengok kamu berdua ke hulu-hilir dengan tak ada ikatan yang sah begini.”<o:p></o:p></span></span></i></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Yea, bonda memang betul. Apa yang dia dan Danish buat memang ada salahnya. Tapi, ada cara lainkan untuk selesaikan masalah ini selain daripada jadi isteri Danish? Contohnya, macam dia dan Danish tamatkan perjanjian ke. Itu memang jalan yang terbaikkan?<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="line-height: 115%;">“</span></i><span class="apple-style-span"><i><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;">Aku akan bayar kau RM30 ribu dan 2 ribu setiap bulan sehingga perjanjian kita tamat. Bila tamatnya, cuma aku yang boleh tentukan.”</span></i></span><i><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Masalah, masalah! Boleh pulak lupa isi perjanjian dengan Danish hari tu. Kalau nak tarik diri masih sempatkan? Duit 30 ribu yang Danish bank in kan hari tu, still tak berusik lagi. Tapi, mana nak cekau duit lagi dua ribu tu? kan dua ribu tu dah selamat buat bayar sewa rumah yang tertunggak? Lagipun, dua ribu darab dengan tiga bulan, enam ribu tu! Gila!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Haila Ella, kau memang cari masalah! Tapi, kahwin dengan Danish pun masalah juga. Dia dan Danish, memang tak boleh get along. Ella yakin sangat pasal benda tu. Lagipun, dia tak rasa Danish ada hati kat dia. Kalau betul Danish ada hati kat dia, mesti Danish datang jumpa dia, pujuk dia, macam dulu. Tapi, ini dah seminggu tapi Danish masih tak tunjuk bayang pun.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><i><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;">“Biasalah, boys. Sometimes, they are stupid. Lagi-lagi bila ia melibatkan hati dan perasaan."</span><o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kata-kata Kak Nia menerpa kotak ingatan. Masalahnya, Danish ni bukan setakat stupid Kak Nia oi, ni dah tahap bangang ni!<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella!!” Sapaan Kak Intan berserta tamparan di belakang.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Oh Danish bangang!!” Melatah terus Ella.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kau cakap apa Ella? Danish bangang?” Bulat mata Kak Intan mendengar ayat latahan Ella. <o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Err.. Ella cakap macam tu ke? Mana ada..” Menafikan. <o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nasib baiklah bukan Danish yang dengar dia melatah. Haha. Free je kena fire dengan Danish nanti. Tapi, dia memang bangang pun. Haha. Makin galak, Ella gelak dalam hati.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Apa-apa jelah kau ni. Tu, handphone canggih kau tu melalak.” Bibir Kak Intan terjuih ke arah iPhone di atas meja yang baru berhenti berbunyi.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hehe. Tak perasaan.” Gelak, dengan tangan mencapai iPhone atas meja.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Mana nak perasan, kalau kau asyik berangan. By the way, Danish tu memang bangang pun!” Kak Intan berjalan kembali ke mejanya, membawa perut yang semakin bulat ke depan meninggalkan Ella yang tergamam.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ceh Kak Intan, dengar je dia ni.” Mencebik. iPhone di tangan menyanyi lagi sebelum dia sempat melihat missed call tadi.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Siapa ni?” Hanya nombor sahaja yang tertera di skrin. Bukan nombor Danish ni, Rifqi pun bukan. Bonda lagilah bukan. Kak Nia ke?<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Angkatlah Ella oi, serak dah iPhone kau tu melalak dari tadi.” Suara Kak Intan dari meja sebelah mematikan teka-teki dalam kepala.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Nak angkatlah ni..” Kak Intan ni, sibuk jelah!<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ya? Assalammualaikum?” Ella mula mukaddimah.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><i><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="apple-style-span"><i><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;">“Saya nak jumpa awak.”</span></i></span><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Siapa ni? Nak jumpa saya buat apa?” </span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;">Perempuan? </span></span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 18px;">Suara perempuan di sebelah tak menyempat menjawab salam. Apa punya mannerslah manusia macam ni?</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><i><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="apple-style-span"><i><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;">“Restoran Nelayan, lepas office hour petang ni.”</span></i></span><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Saya tak kenal awak, saya tak nak jumpa awak!” </span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Agaknya perempuan ni memang jenis yang tak faham bahasa agaknya. Lain orang tanya, lain yang dia jawab. <o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>“Jangan risau, saya tak akan apa-apakan awak. Saya cuma nak bincang dengan awak, Ella.”</i><o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Eh? Dia tau nama aku? Dia kenal aku ke? Ella tiba-tiba rasa tak sedap hati.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Awak ni siapa sebenarnya?” Naik selevel suara Ella. Benci betul dia bila di main-mainkan begini. Rasa menyampah semacam!<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><i><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><i><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Meet me Ella, and you’ll find the answer.” <o:p></o:p></span></span></i></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dan Klik! Talian di matikan. Apakah?!<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="apple-style-span"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;">Tapi, mungkinkah perempuan tadi tu…</span></span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">**********<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tengku Qistina?” Ella duduk di hadapan Qistina tanpa di pelawa. Memang tepat betul sangkaannya di butik tadi.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Yeah. Me.” Qistina membetulkan duduknya. Wajah Ella di pandang. Lama.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Just straight to the point, Tengku Qistina.” Ella malas berbasi-basi. Mesti pasal Danish ni.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;">“Saya nak Danish balik! So,please stay away from him.” Qistina dengan senang </span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 18px;">hatinya menuriti permintaan Ella. Dia tanpa basi-basa segala, terus ke tujuannya berjumpa Ella.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Oh. Nak Danish balik, yeah?” Selamba. Ayat Qistina tadi, dia ulang dalam nada berbeza. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“He’s used to be mine before Ella. Sebelum awak muncul dalam hidup dia.” Qistina bersuara yakin.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tengku yakin ke? So, Rifqi tu siapa?” Soal Ella, tenang.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mana mungkin Ella lupa, dia sendiri yang hantar baju bertunang Qistina dulu. Hari dia berlanggar dengan Danish dulu, hari yang sama itulah dia bertemu Qistina.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Dia..”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Used to be your fiancee?” Ella tolong jawabkan bagi pihak Qistina.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Awak tak ada hak nak cakap macam tu!” Qistina yang ayu, tiba-tiba berubah watak. Marah benar dia bila Ella berkata macam tu.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Same on you Tengku! Tengku tak ada hak nak minta saya tinggalkan Danish, minta Danish dari saya macamlah Danish tu robot mainan yang tak ada perasaan!” Kalau Qistina tau marah, Ella sejuta kali lagi tau marah. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Saya cintakan dia, saya tak fikir panjang waktu tolak pinangan bonda Danish dulu. Saya cuma ikut cakap Nenda, sebab saya rasa nasihat nenda ialah yang terbaik buat masa tu.” Qistina main reverse psikologi. Melihat Ella yang bungkam tanpa suara di hadapannya, Qistina menyambung.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Nenda kata, hanya Rifqi yang sesuai untuk saya. Sebab Rifqi dengan saya sekufu, ada darah diraja.” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“So?” Ella buat pekak. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nada suara Qistina yang mendayu, tak terkesan langsung di hatinya. Ada benda lain yang menarik perhatiannya. Darah Diraja? Maksudnya apa? Danish bukan kerabat ke? Dan, Danish pernah pinang Qistina.. Kenyataan yang satu itu sangat menyakitkan. Danish memang pernah atau mungkin masih mencintai Qistina.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Please Ella, saya rasa saya tak boleh hidup tanpa dia. Saya dah sedar, saya dah sedar kalau saya boleh cintai dia biarpun dia bukan siapa-siapa.” Makin mendayu rayuan Qistina.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Saya boleh tunaikan permintaan Tengku, dengan satu syarat.” Ella menarik nafas panjang. Dia mesti buat perhitungan dengan Qistina hari ini, bagi pihak Danish dan juga.. Rifqi.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella bagi tahu sahaja berapa jumlahnya, saya boleh beri.” Laju Qistina mengeluarkan buku cek dari beg tangan. Yakin benar dia yang syarat Ella minta itu ialah duit. Harta semata!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Rasa sakit hati Danish dan kesedihan Rifqi sebab bertemu dengan perempuan selfish macam Tengku!” Monotone suara Ella. Matanya tajam memandang wajah Qistina. Ingat ini drama Melayu ke yang segalanya boleh di selesaikan dengan wang?! <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Wha..What?!” Perempuan ni cakap apa?! Tangan Qistina menggigil menggenggam pen. Perempuan selfish? Ella panggil dia selfish?!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Saya cakap dengan jelas kot Tengku. Tapi, kalau nak saya repeat balik boleh juga. Saya cakap, “rasa sakit hati..”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Shut up Ella!” Suara Qistina kuat, melengking marah.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Siapa awak yang boleh cakap macam tu dengan saya?! Ha?! Sedar diri tu siapa.” Kembali naik pitch suara Qistina.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sungguhlah, ternyata Ella bukan perempuan lembik yang mudah di kotak-katikkan. Ella, dia lagi “kuat” dari yang dia sangka.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Sebab saya sedar dirilah saya cakap macam ni Tengku. Saya, perempuan yang Danish cinta.” Yakin je ayat itu meluncur di bibir Ella. Entah tahun bila Danish meluahkan rasa cinta kat dia.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Awak dah melampau Ella!” Qistina menjerit marah. Mengundang beberapa pasang mata yang ada di sekitar meja mereka.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Awak memang perempuan..”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Baik. Ya, saya memang perempuan baik.” Ella senyum. Mematikan kata-kata Qistina sambil bangun dari duduknya. Menatap sebentar mata Qistina, sebelum dia menyambung semula ayatnya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Saya mungkin memang tak layak berada di sisi Danish, tapi dia selalu buat saya rasa saya layak berada di sisinya. Dan Tengku, saya tak kisah sebenarnya lepaskan Danish pada sesiapa pun. Tapi itupun, kalau dia memang tak cintakan saya. Since dia masih tetap mahukan saya, maka saya tak akan teragak-agak mempertahankan hubungan ini sekalipun Nenda Tengku yang jadi halangan. Sebab saya cintakan dia, lebih dari Tengku cintakan dia. Saya pergi dulu.” Ella berpaling, ingin beredar tapi langkahnya terhenti. Ada seseorang sedang berdiri di hadapannya saat ini. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Danish..” Suara Qistina kedengaran dulu dari belakang. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Baby, balik jom.” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Danish bersuara, dengan mata tak lepas dari memandang Ella sebelum jalan menonong jauh ke hadapan. Tidak di hiraukan Qistina yang terasa hati bila sapaannya tidak berbalas, mahupun Ella yang tergamam tak mampu bergerak.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Err… Ya, ya..” Kakinya di hayun laju, menuruti langkah Danish. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dang! Dia tak dengar apa yang aku cakapkan tadi? Ella rasa macam nak menyorok masuk dalam beg tangan saat itu juga.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><span class="fullpost"> </span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-15335374523918340652011-10-26T12:10:00.000+08:002011-10-26T12:10:21.367+08:00Bukan Cinderella [11]<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Sihat dah?"<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hampir terlompat Ella dari atas katil bila disergah dari belakang. Perlahan kepala yang masih terasa berat dia kalih ke belakang. Seorang gadis cantik, manis dengan baju tee long sleve putih dan seluar track suit hitam berdiri dengan senyuman memandangnya.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Erk.." Ella tak tahu nak cakap apa. Rasa terkejutnya belum hilang lagi. Siapa gadis ini?<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"You supposed to be say, 'Ya, saya dah sihat' kalau awak dah sihat. Tapi kalau masih tak sihat, just say awak masih sakit. Simple." Mug putih berisi susu di sua pada Ella.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Erk. Dah sihat kot." Teragak-agak Ella menjawab. Namun dengan senyuman, dia menolak mug berisi cecair putih itu. Mual!<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Saya tak minum susu." Menggeleng.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Oh, I see. Macam Danish." Sengih sebelum mug yang sama dia sua pada Ella tadi dia bawa ke mulut. Kenapalah ramai sangat orang kat dunia ni tak suka minum susu?<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Danish?" Baru Ella ingat, Danish masih belum masuk lagi ke bilik itu sejak dia keluar tadi. Sakit sangat ke dia tampar tadi sampai Danish kena pergi jumpa doktor?<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Danish, dia kat luar. Nak saya panggilkan ke?" <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Eh, tak. Tak." Terteleng ke kiri ke kanan kepala Ella menggeleng. <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Oh okey. Kita tak berkenalan lagikan? Semalam awak pengsan waktu Danish bawa awak datang sini."<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Maaf. Saya dah menyusahkan cik.." Mata Ella jatuh pada wajah gadis dihadapannya. Siapa nama dia erk?<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Dania. Panggil saya Kkak Nia aje. Kakak Danish." Dania senyum, kerusi putih di tepi meja solek di tarik mendekati katil sebelum dia melabuhkan punggungnya di situ.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Kak Nia.. Maaf, saya dah menyusahkan. Saya El.."<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Ella. Saya tahu." Senyum.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Ya, Ella. Saya.."<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Girlfriend Rifqi? Yang tu pun saya tahu, Danish dah bagi tahu." Senyum.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Eh?" Berlapis tiga kerutan di dahi Ella. Bukan sebab rasa menyampah bila Dania asyik mencelah bila dia bercakap atau rasa kagum sebab Dania tahu semua hal tentangnya, tapi lebih kepada rasa tak percaya bila Danish memperkenalkan dia sebagai girlfriend Rifqi.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Danish cakap saya girlfriend Rifqi?" Ella soal minta kepastian. <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Haila Ella, patutnya sekarang ni kau melompat-lompat kesukaan, kegembiraan bila ada orang cakap kau girlfriend Rifqi. Bukan Rifqi tu Prince Charming kau ke? <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Dia tak adalah cakap secara direct, tapi saya fahamlah konteks ayat Danish tu bila dia bagi tahu saya pasal awak tadi. Kenapa? Ada masalah ke?" Entah kenapa, Dania tengok muka Ella mendung semacam sahaja. Takkan tak suka jadi girlfriend Rifqi kot?<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Tak ada apa-apa." Senyum, tapi senyuman Ella tawar tanpa rasa. <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tok! Tok!<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Kak Nia! Kak Nia!" Bunyi ketukan di pintu serentak dengan nama Dania di panggil.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Kenapa?" Kuat suara Dania menyahut panggilan Danish.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"You should wearing you tudung, Rifqi dah on the way." Suara Danish juga kuat kedengaran dari luar.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Okey. Kejap lagi Kakak keluar." Dania berpaling semula menghadap Ella yang sibuk memintal-mintak bucu comforter. Mungkin beginilah reaksi orang yang nak jumpa kekasih hati. Fikir Dania sendiri.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Rifqi dah on the way, mungkin datang nak ambik awak. Tadi, Danish ada call dia." Dania bangkit dari duduknya, matanya menyapa sekali lagi wajah mendung Ella sebelum bergerak ke pintu. <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rifqi dah on the way? Kenapa kena panggil Rifqi untuk hantar dia pulang? Kenapa bukan Danish sendiri yang hantar dia pulang? Bukan sebab Rifqi dia pengsan di jalan semalam, bukan sebab Rifqi dia demam sepanjang malam, bukan sebab Rifqi dia menangis semalam, bukan Rifqi yang dia harapkan datang menyelamatkannya semalam. Bukan Rifqi, tapi Danish! <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Oh ya Ella. Saya ada benda yang lupa nak cakap kat awak." Suara Dania mengembalikan Ella ke alam nyata.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Ya?" <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Semalam, masa awak demam awak meracau. Awak meracau panggil nama.. Danish." Dania senyum, tombol pintu di tarik.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Kak Nia.." <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Yeah?"<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Kakak tahu apa yang saya rasa?"<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"There's a time when our eyes can speak more than our lips, Ella." Senyum. Telahannya benar belaka. Well, diakan bakal peguam yang berjaya.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Tapi dia.. Dia tak.." Sebak.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Dia akan faham. InsyaALLAH, dia akan faham. Cuma, mungkin akan ambil masa sikit kot. Biasalah, boys. Sometimes, they are stupid. Lagi-lagi bila ia melibatkan hati dan perasaan." Gelak.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Hahaha!" Gelak Ella mendengar kata-kata Dania. Tapi, ayat tu memang 100% betul. Sometimes, boys are stupid!<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Dah, pi pakai tudung tu. Kejap lagi Rifqi sampai, nanti awak keluar yea." Redup mata Dania memandang Ella sebelum dia hilang di balik pintu.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Terima kasih Kak Nia." Tudung semalam yang bergantung di birai katil, Ella capai dan di sarung ke kepala. Nafas berat di hela dalam-dalam.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kak Nia? Kakak Danish? Tangan yang sedang mengemaskan lipatan tudung terhenti serta merta bila otaknya baru dapat memproses maklumat tadi. CPU otaknya ni lembab betul kena virus influenza kot.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Danish bukan anak tunggal?<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">**********<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Masuklah." Pintu apartment kakaknya di buka lebar-lebar.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Apsal kau suruh aku datang? Ella sakit lagi ke?" Selamba Rifqi menuju terus ke dapur moden apartment Dania. Kering tekaknya.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Segelas RM7, Tengku Rifqi." Tangan di tadah di hadapan Rifqi dengan senyuman. Hampir tersembur susu di dalam mulut Rifqi di wajah Dania.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Amboi Nia, bertahun kau duduk oversea sana masih tak hilang juga sifat kedekut kau ni yea. Mata duitan betul." Sengih. Mug putih yang sudah kosong di letak atas tapak tangan Dania.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Ceh!" Mencebik. Langkah kaki Rifqi ke ruang tamu dituruti.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Danish, mana Ella? Kau tak hantar lagi dia balik rumah ke?" Peha Danish yang diam dari tadi memerhati drama sebabaknya dengan Dania ditepuk kuat.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Ada kat bilik tu. Tak sihat lagi kot." Monotone sahaja suara Danish.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Oh. Jadi, kau suruh aku datang ni sebab apa?" Pelik.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Ella cari kau." Masih juga dengan nada yang sama suara Danish. Sesekali matanya bertembung pandang dengan mata Dania yang senyum dalam sengihan.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Kenapa nak cari aku pulak?" Makin bertambah kepelikan Rifqi.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Entah." Angkat bahu.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Ish kau ni." Laju Rifqi menolak bahu Danish. Geram. <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penat dia berkejar dari rumah Qistina dan sekarang Danish kata tak tahu kenapa dia perlu ada di sini? Memang nak kena hempuk juga budak ni. Mata Rifqi di tala ke wajah Dania yang selamba.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Kenapa Ella cari aku Nia?" Soalan yang sama untuk Dania pulak.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Kalau girlfriend sendiri cari kena ada alasan ke?" Dania soal pelik. <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dari tadi sebenarnya Dania sudah terjangkit dengan kepelikan Rifqi. Lebih-lebih lagi bila Rifqi boleh duduk selamba goyang kaki di ruang tamu dari berkejar ke bilik tamu menjenguk kekasih hatinya. Tak risau ke si kekasih hati sakit macam tu? <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Girlfriend? Siapa girlfriend aku?" Dahi Rifqi dah berkerut seribu.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Ella?" Bukan ke?<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Tu girlfriend abang kau ni ha. Girlfriend Danish, bukan aku." Gelak.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ni mesti kes salah faham ni.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Eh? Tengku Qistina?" Ella girlfriend Danish?<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Qis tunang aku. Bukan.. Bakal.. Ex-tunang aku sebenarnya."<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Hah?!" Serentak Dania dan Danish menjerit terkejut sebelum saling berbalas pandang.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dania terkejut sebab baru tahu kalau Tengku Qistina itu tunang Rifqi dan Danish terkejut mendengar ayat terakhir Rifqi. Bakal ex-tunang?<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Rifqi, boleh tak awak hantar saya balik?" Suara Ella dari muka pintu bilik tamu memecahkan kesunyian.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Err.." Danish yang diam berkutik di sebelah di pandang. Tiada kata-kata keluar dari mulut Danish. Diam tanpa suara.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Sure!" Apa kena dengan budak berdua ni? <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="apple-style-span"><span style="color: black;">"Boleh kita gerak sekarang?" Jam di tangan di kerling sekilas, hampir ke pukul sembilan pagi. </span></span><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hujung minggu begini, Auntie Maznah dan Sara mesti belum bangkit dari katil. Dia ada masa beberapa jam lagi sebelum anak beranak itu sedar kalau dia tidak ada di rumah semalam. Semuanya sebab Danish!<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Sekarang? Jom!" Rifqi bangun, sesekali matanya merenung Danish. <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Betulkah budak ni tak nak hantar girlfriend dia balik rumah? Soalan yang sama dia ajukan pada Dania dengan bahasa isyarat. Dania, sekadar angkat bahu tanda tak tak tahu.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Terima kasih Kak Nia." Ella menghampiri Dania, tangan dihulur bersalaman.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Bila-bila masa, datanglah sini. Rumah ni sentiasa terbuka untuk Ella." Senyum. Tangannya hinggap di bahu Ella.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"................." Ella hanya senyum tanpa kata. Sekadar menganggukkan kepalanya tanpa rasa ingin berkata sesuatu. <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Balik dulu kak." Laju Ella menonong ke pintu tanpa berpaling lagi ke belakang. Tiada apa yang ada di belakang sana yang perlu dia tengok lagi bila Danish sendiri lagi suka memangdang dinding berbanding wajahnya.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Danish, betul kau tak..nak.." Ayat Rifqi terhenti di situ, wajah tegang Danish puncanya.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Kami gerak dululah Nia, ada apa-apa aku call korang." Lain jadinya ayat yang keluar dari mulut Rifqi selepas itu. Sungguh aku tak faham dengan dua manusia di hadapan aku ni!<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">**********<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“So,ada apa-apa nak cerita kat akak ke?” Dania duduk di sebelah Danish, selamba.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Takdak!” Surat khabar atas meja di capai. Di angkat tinggi, menghalang wajahnya daripada menjadi mangsa tatapan kakaknya.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella? You love her huh?” Dania serkap jarang dalam sengihan.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kak Nia merepek apa ni?” Merengus di sebalik surat khabar. Transparent sangat ke dia sampai Dania boleh baca apa yang ada dalam hatinya?<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ingatkan, abang suka your beloved cousin. Siapa nama dia? Tengku Qistina?” Dania masih melancarkan ‘bom-bom atomnya.’</span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Abang tak ada apa-apalah dengan dia tu." </span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Ella? Abang suka dia kan?" </span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“I’m off!” Danish bangun, surat khabar dihempas semula dia atas meja. Langkah kakinya di bawa ke bilik tamu, tempat Ella bermalam semalam.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Nak ambik balik aura yang Ella tinggalkan ke?” Gelak.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Just shut up, Kak Nia!” Danish rasa macam nak cabut pintu bilik tamu ini dan baling kat Dania saat itu juga. Nasiblah dia bukan Hulk!<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Macam-macam..” Gelak lagi. Tapi gelak sakannya itu terhenti sebaik telefon bimbitnya diatas meja bernyanyi lagu Stereo Heart.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Bonda?” Dahi Dania berlapis tiga.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">**********<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella, nak singgah mana-mana ke sebelum balik?” Wajah Ella di sebelah dipandang dari ekor mata. Masam!<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“……” Gelengan sahaja sebagai jawapan. <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tak nak pergi klinik? Ella kan tak sihat lagi?” Tak sakit ke tengkuk Ella duduk macam tu? Rifqi mengurut-ngurut tengkuk sendiri. Cara Ella duduk tegak dengan kepala yang di teleng ke cermin tingkap itu terasa menyakitkannya.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“……..” Sekali lagi Ella menggeleng. Mulutnya masih beku tanpa suara.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Breakfast?” <o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Just send me home Rifqi.” Dengan mata masih di cermin kereta, Ella menjawab.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><span style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Owh..Okay!” Rifqi hilang kosa kata. Arahan Ella, jelas dan nyata.<o:p></o:p></span></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">**********<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ella tak menunggu masa yang lama untuk melelapkan mata sebaik dia tiba di rumah. Dengan kepala yang terasa berat macam batu, mudah sahaja dia terlelap. Tidak dihiraukan dunia sekeliling, lupa terus pada Auntie Maznah dan Sara yang mungkin akan menjadi Tarzan bila bangun nanti dan tiada apa-apa di bawah tudung saji di dapur. Lupa pada peristiwa semalam, pada adegan bisu Danish dan Qistina yang menceroboh fikiran, dia cuma mahu satu saat ini. T.I.D.U.R.!</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tapi deringan telefon yang dari tadi memekak di tepi bantal mengganggu lenanya.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hello.” Kasar suara Ella menjawab panggilan. Tulah, kacau lagi tidur orang.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Assalammualaikum Ella. Bonda ni.” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Waa..alaikumsslama.. Bonda?” Terbuka luas matanya mendengar suara orang di sebelah sana.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella dah sihat? Danish cakap Ella demam. Dah makan ubat?” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hampir sihat bonda..” Terharu, masih ada rupanya yang ambil berat pasal dia. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kalau macam tu, boleh Ella keluar jumpa bonda? Bonda ada kat depan rumah Ella ni. Bonda ada benda penting nak cakap dengan Ella.” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hah?!” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Keluarlah, bonda tunggu.” Klik! Talian di matikan.<o:p></o:p></span></span></div><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><div><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div>“Apakah…..?” Ella terpaku sesaat menatap skrin iPhone yang sudah gelap.</span></span><span class="fullpost" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span><br />
<div><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><br />
</span></div><div><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">***********</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">p/S: Maaf, Maaf, Maaf, Maaf! </span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span></span></div>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-4064828773465653812011-09-28T02:08:00.000+08:002011-09-28T02:08:39.126+08:00Bukan Cinderella [10]<div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mata Ella jatuh pada rumput yang hijau, dengan titisan embun di hujung rumput yang semakin mengering di sinari matahari pagi. Anak-anak arnab putih bebas berlarian di tepian taman yang penuh dengan kembangan bunga.. Pergh! Heaven.. Rasa macam bahagia sangat.. Kepala yang terletak elok di atas riba Ibu di betulkan lagi. Dan belaian di ubun-ubunnya membuatkan matanya yang terpejam tadi terbuka luas..<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ayah.. Dan senyuman Ella melebar.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella..” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dia rasa, dia ingin menjadi seperti arnab itu.. Bebas! Dia masih bebas melakukan apa saja, merencanakan hidupnya sebelum LELAKI itu datang dalam hidupnya, mengucar-kacirkan perasaannya sebelum hampir membuatkan dia hilang dalam lautan perasaan sendiri. LELAKI itu, sangat kejam! Dia sendiri tidak tahu bila dia mula ada perasaan “aneh” ini. Seingatnya, semuanya baik-baik sahaja sebelum ini, semuanya tenang sahaja sebelum dia kenal LELAKI itu, semuanya masih dalam keadaan terkawal lagi sebelum LELAKI itu muncul di dalam hidupnya. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella..”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebab itulah, dia mahu terus terbaring di sini. Bersama alam, bersama rerumput hijau dan arnab-arnab yang tak pernah menyakitinya. Bersama Ayah dan Ibu yang dia tahu cuma di wujudkan oleh kuasa mindanya semata, tiada Auntie Maznah yang selalu menengkingnya, tiada Kak Sarah yang selalu memandangnya sinis, dan paling penting tiada LELAKI yang sudah mengucar-kacirkan hidupnya di “alam” ini. Dia mahu terus “tidur” dan tidur. Dan Ella, berusaha sedayanya untuk mengabaikan suara yang “memanggilnya pulang’’ itu. Biarlah, tiada siapa pun yang “menunggu”nya di sana.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Sindarella, please open your eyes or I wll kiss you to make you up.”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Apakah? Tahun bila Cinderella pakai kiss-kiss segala? Dia bukannya Sleeping Beauty pun. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“One..”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kiralah, dan terus kira. Aku takkan “pulang” ke sana. Ella nekad!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Two..”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Err.. Rasa cuak! Sekalipun matanya terpejam rapat, tapi deru nafas yang semakin mendekat terasa menyesakkan. Nafasnya terasa tersekat di kerongkong!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Three..”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dan Pap!! Kuat..<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Danish?” Tangan Ella, elok melekap di pipi kanan Danish. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Aku tahu kau dah lama sedar dari pengsan.” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perlahan tangan Ella yang masih melekat di pipinya di turunkan. Pipi yang terasa sengal di gerak-gerakkan. Pergh! Boleh tahan penangan Ella. Duduknya yang elok tadi di birai katil kini beralih ke sofa yang ada di hujung bilik.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“…....................” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tanpa suara Ella membalas kata-kata Danish. Memang betul kata Danish, memang dia sudah sedar bila Danish memanggilnya kali kedua tadi. Tapi kerana sakit hatinya pasal peristiwa semalam, dia lagi rela “tidur” dari terus di sakiti. Mata Ella meliar di seluruh bilik. Err.. Apasal putih semacam je bilik ni?<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Aku kat hospital ke?” Teragak-agak Ella bertanya. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tapi, hospital apa kat Malaysia ni yang ada cupboard siap dengan meja solek segala? Katil pun king size, siap dengan comforter tebal lagi. Gila mewah bilik sakit ni!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Apa kau ingat hospital je ke yang guna white theme?” Sarkastik.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Danish mungkin lupa kalau dia tengah bercakap dengan orang yang dah pengsan lebih dari dua belas jam sebab dia.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Manalah aku tahu kalau bilik tidur kau pun guna theme putih macam ni.” Mencebik bibir. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sesekali dahinya berkerut bila sakit di perut kembali mencucuk-cucuk. Pergh! Ingatkan dah hilang sakitnya lepas dia jatuh pengsan di tengah jalan semalam. Pengsan? Erk? Rasanya, sebelum dia pengsan semalam dia nampak muka seseorang semalam, tapi orang tu bukan Danish rasanya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Mana Rifqi? Rasanya, sebelum dunia aku jadi gelap semalam aku ada nampak dia. Dia yang selamatkan aku.” Ella, siap tekan lagi perkataan “Selamatkan” itu.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ingatkan dah pengsan dua belas jam tu, otak kau dah jadi kosong.” Sinis. Dengan senyuman tersungging di bibir dia bangun meninggalkan Ella sendirian di bilik.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Apakah? Err.. Kan dah cakap tiada siapa yang tunggu dia bangun. Dengan mata terkebil-kebil dia memandang belakang Danish sebelum hilang di balik pintu. He’s supposed to be say “SORRY” kan? <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tiba-tiba Ella rasa nak “tidur” balik! <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">**********<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bodoh! Stupid! Idoit!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Badan di hempas di atas couch putih di ruang tamu. Tangan ke dahi, mata di tala ke siling. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Part Rifqi yang jumpa dia tengah jalan tu boleh pulak dia ingat. Tapi, part bawa dia ke klinik, angkat<span> </span>dia ke rumah Kak Dania ni tak pulak dia ingat siapa yang buat. Danish, siap tunggu dia sepanjang malam lagi sampaikan tak tidur langsung semalam sebab takut dia terjaga dan takut bila sedar kalau dia ada di tempat yang asing. Lagi, Ella tak sedar ke nama siapa yang dok sebut bila meracau sebab demam panas semalam? Tapi, Ella mana ingat semua tu. Bukan setakat tak ingat, Ella siap tampar dia lagi. Apakah? Rasa macam loser je bila akhirnya dia end up macam ni.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Abang..”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memanglah semalam dia yang salah, sebab abaikan Ella. Dan Ella, langsung tak tahu, tak nampak betapa dia risau bila dia sedar-sedar Ella dah tak ada kat luar rumah tu. Okey, memang lagi sekali dia yang salah bila cakap macam tu kat Ella. Serius, dia tak sedar bila dia cakap tak boleh nak hantar Ella balik semalam. Fikirannya waktu tu dah teralih ke arah Qistina yang datang menerpa memeluknya sambil menangis bagai nak rak. Tapi, itu tak bermakna dia lupakan Ella.. Cuma, perhatiannya teralih sedikit sahaja. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Abang!” Dan pap! Bahu Danish terasa sengal.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ingat abang ni punch bag ke?” Danish mengurut bahu yang terasa sengal. Apa kes nak pukul-pukul orang ni?<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Dah kakak panggil dari tadi abang tak sedar. Jauh sangat melamunnya. Dah sampai mana? Kemboja?” Dania duduk sebelah Danish, gelas berisi susu di sua pada Danish.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Jauh sangat nak ke Kemboja segala. Tu, kat bilik tamu tu je..”<span> </span>Ujar Rifqi perlahan sambil menolak gelas susu itu jauh dari dia. Sungguhlah dia rasa macam nak muntah bila mencium bau susu itu. Muak!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Cakap pasal bilik tamu tu, ermm.. Who. Is. She?” Dania tanya sepatah-patah. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bukan main terkejut lagi dia bila Danish mengetuk pintu rumahnya pukul dua belas malam semalam dengan seorang gadis yang elok dalam gendongannya. Nasiblah hari ni hari minggu, jadi dia memang tidur lambat semalam. Kalau tak, tak tahulah di mana Danish nak bawa budak tu. Nak di tanya semalam, rasa macam tak sesuailah pulak. Lagi-lagi bila wajah Danish semalam sangatlah kusut macam kertas kena renyuk. Tak sanggup dia menambah beban perasaan di hati Danish.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tapi, dia yakin sangat yang perempuan tu mesti ada hubungan istimewa dengan Danish kalau tak masakan Danish sanggup berjaga semalaman menjaga dia. Setia menuam dahi si gadis yang panas dengan tuala basah. Lupa terus dia pada bonda yang sendirian di rumah, dan pada Qistina yang hampir 99 kali namanya muncul di skrin iPhone Danish. Mujurlah bonda boleh tinggal sendiran semalam dan deringan panggilan dari Qistina berhenti sendiri bila iPhone itu mati kehabisan bateri.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;">“Girlfriend.” Danish balas sepatah. Tumpuannya, bukan sepenuhnya pada </span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Dania.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;">“A..apa? Girlfriend?!” Girlfriend? Habis tu si Qistina tu apa? Takkanlah si </span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Danish ni player Diraja kot? Mata Dania bulat memandang wajah Danish. Sungguhlah dia tak percaya.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Girlfriend? Siapa?” Danish pulang balik soalan Dania. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Err, aku cakap apa tadi? Dang! Danish rasa macam nak hantuk kepala ke meja kaca depan couch ni. Apakah dia baru je mengaku Ella tu girlfriend dia? Maunya pecah muka dia kalau Ella dengar apa yang dia cakap ni.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tu, that girl yang ada kat bilik tamu tu.” Dania pulak yang pelik jadinya. We talk abou the same girl kan?</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Betullah dia girlfriend. Kawan perempuan.” Danish twist je jawapan tu. Biarlah kalau Dania tak nak percaya sekalipun. Dia malas nak lawan cakap dengan peguam ni.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Abang…” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dania rasa macam nak percaya je jawapan Danish tu, tapi entah kenapa dia rasa macam Danish ada sembunyikan sesuatu. Dia cuma takut kalau Danish ada buat sesuatu yang tak elok kat perempuan yang ada kat bilik tamu tu.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Apa?!” Kening double jerk dia angkat. Tolonglah kak, jangan nak tanya soalan yang luar bumi segala. Ini bukan court!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Abang tak buat something yang illegalkan? She just fainted because she feel tired and caught fever kan? Bukan sebab abang ada buat something kat dia?” Dania dah keluar aura ala-ala “saya peguam berkaliber” depan Danish.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Merepek ajelah akak ni. Ingat abang ni stock lelaki macam tu ke. Ish! Bak sini phone tu, nak pinjam.” Tangan kanannya di tadah di hadapan Dania.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Nak buat apa?” Dengan kerutan di dahi Dania bertanya. Tapi phone dalam poket seluar dia keluarkan juga, di letak elok atas tangan Danish.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Call Rifqi.” Laju dia mencari nama Rifqi di dalam phonebox phone Dania.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Rifqi?” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hurm.. Ella cari dia.” Tanpa rasa kedengaran lontaran suara Danish.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Oh.. I see.” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">So, that girl actually Rifqi girlfriend’s? Dan nama dia Ella. Mata Dania, di tala lama di wajah Danish. Entah kenapa, dia rasa ada sesalan di mata Danish. Penyesalan sebab apakah?<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">**********<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Qis dah pikir habis dah? Dah pikir baik buruknya tindakan Qis?” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cawan berisi kopi atas meja dia renung. Lagi senang melempar pandangan di situ dari menala matanya di wajah Qistina meskipun soalan bertalu itu tadi di lempar khas untuk Qistina.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Maaf..” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ucapan maaf itu, serasanya adalah jawapan yang paling tepat untuk soalan tadi. Matanya, juga jatuh pada cawan yang sama. Memandang wajah itu lama-lama, dia rasa tidak mampu. Serba salah!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kalau Qis rasa itu yang terbaik untuk Qis, abang.. Abang akan cakap dengan Nenda.” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nafas di hela dalam-dalam. Kenapa pengakhirannya harus begini? Terasa macam ada sesuatu yang menyekat di kerongkongnya hinggakan nafas itu terasa sesak di dada.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“No! Biar Qis yang cakap dengan Nenda.” Menolak! <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dia tahu apa yang bakalan terjadi kalau Rifqi yang menemui Nenda. Masalah yang dia timbulkan, biar dia sendiri yang selesaikan. Rifqi, dia sudah terlalu banyak terluka dan dia tidak sekejam itu untuk menambah satu lagi luka di hati di Rifqi.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Jangan! Qis pun tahu Nenda tu macam mana. Biar abang yang cakap dengan Nenda, slow talk dengan nenda.” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dia tahu apa yang Qistina fikirkan, malah dia sendiri juga memikirkan benda yang sama. Tapi, mungkin lebih elok jika dia yang menerima bahananya dan bukan Qistina. Sayangnya pada Qistina, lebih daripada “saya sayang Qis” menurut kamus hidup Danish. Ia lebih daripada itu.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tapi..” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Makin serba salahnya jadinya dia mendengar bantahan dari Rifqi. Kenapa Rifqi sebaik ini pada dia? Sungguh, penolakan Rifqi hanya meletakkan Qistina sebagai pesalah!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hanya ini, hanya ini yang abang boleh buat untuk Qis..” Lemah sahaja bunyi nada suara Rifqi. Terluka mungkin.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Qis minta maaf.. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ayat itu, tergantung sahaja di kerongkongnya bila Rifqi bangun meninggalkannya tiba-tiba tanpa pamitan sebaik telefonnya berdering kuat.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Qis lukakan hati abang bukan sebab Qis selfish atau apa, Qis cuma tak nak hati abang dan hati Qis terluka lebih dalam.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">**********<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Yea Nia.” Mata Rifqi, jatuh pada hujung kasutnya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Aku ni.” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ha Danish. Kenapa?” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Danish ada kat rumah Nia? Apa dia buat di rumah Nia awal pagi minggu macam ni? Atau, Danish belum balik lagi dari semalam?<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Datang rumah Kak Nia sekarang. Ella cari kau.” <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dan pap! Talian di matikan. Tut.. tut.. tut..<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Masalah betul budak ni. Selalu end call time orang tak habis cakap lagi.” Rifqi merungut sambil laju menuju ke keretanya di parkir di hadapan banglo mewah milik keluarga Qistina.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Datang rumah Kak Nia sekarang. Ella cari kau.<o:p></o:p></span></span></i></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kenapa Ella nak jumpa nak jumpa dia pulak? Dia cuma orangnya yang jumpa Ella terbaring di tengah jalan tapi yang membawa, merawat Ella sepanjang malam itu Danish sendiri. Yakin sangat Rifqi yang Danish bermalam di rumah Nia bila semalam hampir ke pukul satu pagi dia di rumah bonda dan Danish belum balik lagi. Mana taknya, hampir ke pukul satu pagi dia setia menemani Qis menunggu Danish pulang. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Yeah, dia memang loser. Mana pernah di buat orang teman tunang sendiri tunggu lelaki lain? Dialah orang pertama kot. Nampak sangat losernya dia!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Qis..”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rasa macam hati dia dirobek-robek, kemudian dicarik-carik sebelum dimasukkan ke dalam blender dan di kisar sehingga menjadi jus hati bila menyebut nama itu. Sakit!<o:p></o:p></span></span></div><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><div><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><br />
</span></div>Pergilah Qistina. Semoga kau ketemu bahagia yang kau cari…</span></span><span class="fullpost"> </span><br />
<div><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span></span></div>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-39258511696974089182011-09-25T00:01:00.000+08:002011-09-25T00:01:37.357+08:00Bukan Cinderella [9]<div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 115%;">Kepala pili paip di pulas laju. Air yang mencurah laju dari muncung berhenti dengan sendirinya. Tangan yang basah dia keringkan. Sekilas, jam di tangan sebelah dia jeling. Sudah hampir ke pukul sepuluh malam!<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Siap dah?” Danish muncul dari balik pintur dapur. <span> </span>Laju menonong ke peti sejuk. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Dah.” Gelas di hulur pada Danish yang siap memegang kotak fresh orange. Dan tangan yang sama menyeka peluh di dahi. Sakit di perut semakin </span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">mencucuk-cucuk.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Jom. Aku hantar kau balik. Kau kenapa pucat sangat ni?” Mata Danish, jatuh pada wajah pucat Ella. Demam ke?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Okey je. Cepatlah, nak balik rumah mandi. Bau aku dah masam semacam ni. Pinggang pun rasa macam nak patah. Penat.” Sengih, menahan sakit. Gila ke nak bagi tahu Danish yang dia tengah sakit perempuan? PMS!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Itulah, nak sangat tunjuk rajin.” Gelak. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Ella, tadi bukan main lagi dia beria-ia menawarkan diri menemankan bonda yang sendirian di rumah. Bonda hampir jatuh tadi bila kepalanya terasa pening, mungkin sebab cuaca yang panas. Dia terpaksa berkejar ke site dan Ayah pula ada di Beijing sekarang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Aku cuma kesian kat bonda je.” Menafikan dalam cebikan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Memang dia kasihan pada bonda, tapi bukan itu sebab utamanya dia sudi berpenat lelah hari ini. Dia, entah kenapa semcam susah untuk berenggang dengan bonda. Bonda, dia macam seorang.. Ibu yang dia sudah tidak miliki.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Aku ambik kunci kereta dalam bilik kejap. Kau tunggu kat kereta. Ke, kau nak jumpa bonda dulu?” Gelas yang kotor dia beri semula bila Ella menghulurkan tangannya sebaik isi gelas itu kembali kosong.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Aku tunggu kat kereta jelah. Tak nak ar kacau bonda, dia dah tidur kot.” Tanpa memandang wajah Danish, Ella meneruskan kerjanya membasuh gelas bekas minum Danish tadi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Orait. Lima minit.” Sengih. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Tengok keadaan sekarang, sepertinya dia mahu terus keadaan ini berlarutan. Ella dan dia, sama-sama di dalam dapur begini. Seperti sepasang suami isteri yang saling melengkapi. </span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Dang! Kau pikir apa Danish? Dengan sengihan yang masih berbunga, dia meninggalkan dapur dan menuju ke tingkat atas.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Ella menyandarkan badannya di Toyota Harrier putih Danish. Tangannya masih di tempat yang sama tadi, menekan dan terus menekan. Sakit! Dan sakit itu semakin tidak tertanggungkan. Perlahan jarinya melurut ke belakang. Mengurut perlahan pinggang yang terasa kejang. Mana Danish ni?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Assalammualaikum..” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Suara menyapa dari belakang menghentikan gerakan tangannya. Siapa datang malam-malam buta begini?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Waalaikumussa…” Lam.. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Freeze! Beku! Terkaku matanya dengan lidah yang terkelu. Apa yang dia buat di sini malam-malam begini? Ingin jumpa Danish ke? Untuk apa?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Qis?” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Danish berdiri di sebelah Ella dengan mata yang di kecilkan. Qistina? Apa Qistina buat datang ke rumahnya malam-malam begini dengan mata bengkak dan hidung bocor segala?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Kenapa ni?” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Laju Danish mendapatkan Qistina. Melanggar sahaja apa yang ada di hadapannya, termasuk Ella!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Abang!” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Tanpa menunggu sesaat, Qistina menerpa memeluk Danish. Air mata yang setia mengalir di pipi, dia hamburkan sekali lagi di dada Danish.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Kenapa ni? Cuba cakap dengan abang, siapa yang buat Qis nangis ni?” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Bertalu-talu soalan yang keluar dari mulut Danish. Tangannya kejap di bahu Qistina. Perlahan, tubuh gadis itu di pimpinnya masuk ke dalam rumah. Qistina perlukan ketenangan!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Ella, dengan mata yang terpejam celik hanya mampu memandang Danish melintasinya tanpa memandang langsung padanya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Danish..” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Maaf, aku tak boleh hantar kau balik rumah.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Danish, he’s totally out of mind bila ia melibatkan Tengku Qistina!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">**********<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;">“Qis here. She’s look terrible. Hurt.”<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Meter di dashboard hampir mencecah 100km/j. Itu pun dia rasa belum cukup laju lagi untuk bawa dia menuju ke destinasi. Kalau boleh, dia ingin ‘terbangkan’ sahaja keretanya menuju ke rumah bonda. Sungguh, jantungnya hampir tercabut mendengar kata-kata Danish tadi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;">“Macam mana Qis boleh ada kat rumah kau?”<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Kalau ikutkan hatinya, dia ingin sahaja menengking Danish. Tapi, bukan itu sikapnya. Lagipun, bukan Danish yang ke rumah Qistina tapi Qistina sendiri yang datang ke rumah Danish. Malam-malam pulak tu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;">“Entah. Tiba-tiba dia terpacul depan rumah aku. <span> </span>And, she’s crying.<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Rifqi memukul streng kereta kuat. Qistina ada masalah dan dia bukan pilihan pertamanya untuk berkongsi masalah? Kenapa Qis jumpa Danish dan bukan dia? Dia tunang Qis, bukan Danish. T.U.N.A.N.G!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;">“Okey, aku datang sekarang!” <o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Datang, sekali pun dia tahu kalau bukan dia yang boleh menenangkan Qistina. Tapi, kerana sayang dia turutkan juga kata hati biar pun akhirnya yang terluka cuma dia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;">“Cepat sikit! Aku nak keluar cari Ella.” Dan pap! Talian di putuskan.<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Cari Ella? Macam mana nama Ella boleh muncul dalam permasaalahan ini?<i> </i>Mungkin Ella ada sekali di rumah bonda dan ternampak Danish dengan Qistina berdua-duaan dengan Qistina yang dalam keadaan menangis dan Ella salah faham. Mungkinkah begitu? Entah, Rifqi sendiri tidak tahu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Streettt!!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Mujut dia sempat menekan brek. Hilang semua benda yang bermain di fikirannya. Ada sesuatu yang melintas di tengah jalan hampir menjadi mangsa keretanya. Perlahan, Rifqi melangkah keluar dari kereta. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Ya Allah!” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Batang tubuh yang kaku terbaring di atas jalan raya, dengan baju kurung tersalut di tubuh memeranjatkannya. Apatah lagi bunyi tangisan itu kedengaran mendayu di telinganya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Hantukah? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">**********<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Minumlah..” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Air dalam gelas kaca di sua kepada Qistina yang masih berbaki air mata di pipinya. Masih setia mengalir. Naik buntu Danish bila dari tadi Qistina cuma menangis dan menangis tanpa henti namun masih tidak berkata apa-apa. Cuma, emosinya sahaja yang semakin stabil.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Abang dah call Rifqi, kejap lagi dia sampai. Nanti, Qis balik dengan dia.” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Danish bangun, kunci kereta di atas meja kaca yang menjadi pemisah antara dia dengan Qistina di capai.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Qis tak perlukan Abang Rifqi! Qis perlukan abang! Kenapa abang masih tak faham-faham lagi? Kenapa?! Ha?!” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Qistina yang tadinya semakin tenang kembali menghamburkan amarahnya. Sakit hatinya bila Danish diam dan terus diam, membiarkan sahaja Nenda menjodohkannya dengan Rifqi tanpa kerelaannya. Masih tak fahamka Danish pada kata sayang dan cinta yang dia luahkan selama ini?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Kejap lagi Rifqi sampai. Abang nak keluar!” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Tanpa mengendahkan jerit pekik Qistina, Danish terus melangkah pergi. Maaf Qis, bukan abang tak faham apa yang Qis rasa cuma mungkin apa yang abang rasa tak sama dengan apa yang Qis rasa. We just sing a different song. Iramanya tak sama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Kenapa abang buat Qis macam ni?” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Jatuh terduduk Qistina di situ. Sekali lagi, hatinya hancur kerana benda yang sama. Di tolak mentah-mentah oleh Danish.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Kenapa abang?? Kenapa?” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Air mata yang jatuh di pipi, di biarkan tanpa di seka. Biarlah, walau di seka sekalipun tetap juga tiada apa yang berubah. Tapi, dia masih ingin mencuba dan terus mencuba mengubahnya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Qis sayang abang..”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Dan Qistina nekad, dia ingin mendapatkan Danish semula sekalipun terpaksa mengorbankan sebuah ikatan!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">**********<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Sakit yang mencucuk-cucuk semakin terasa menyeksakan. PMS, ia bukan sakit biasa bagi sesetengah perempuan yang datang bulan. Kalau tak kena gayanya, boleh pengsan di buatnya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Takkan tak ada teksi kot yang lalu kawasan ni?” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Ella memeluk tubuh yang kedinginan. Walau terasa dingin, peluh merenik dari dahinya. Peluh yang terhasil dari sakit yang tak tertanggung olehnya. Perlahan, tangannya singgah lagi menekan perut. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;">Maaf, aku tak boleh hantar kau balik rumah..<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Danish jahat! Kejam! Lupa diri!” Sebal! <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Itu mungkin perkataan yang sesuai untuk menerangkan perasaannya saat ini. Sudahlah dia penat terpacak di luar rumah tadi menunggu Danish untuk menghantarnya pulang tapi bayang Danish tidak kelihatan. Sekarang, terpaksa menapak jauh ke jalan besar dan teksi semuanya sudah tiada. Danish, dia sangat menyakitkan hati! <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Jangan harap aku nak angkat call kau.” Mencebik. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Sekalipun terasa sakit dan lemah, Ella masih berupaya memaki Danish dalam hati. Nama Danish yang tertera di skrin iPhone nya di pandang jelek. Kalau ikut hati, ingin sahaja di campak iPhone pemberian Danish ke longkang untuk meluahkan ketakpuasan hatinya saat ini. Tapi, rasa sayanglah pulak. iPhone free tu!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Sekarang baru ada hati nak ingat kat kita? Tadi orang terpacak depan rumah sikit macam tugu negara dia boleh buat lupa pulak. Siap cakap tak boleh hantar lagi. Huh! Menyakitkan hati je. Danish, sama sahaja dengan lelaki lain!</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">iPhone yang sudah berhenti melalak di lemparnya semula masuk dalam beg tangan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Perlahan, langkah di atur ke jalan besar bila ada cahaya kereta dari hujung jalan. Semoga saja teksi yang datang. Belum pun sampai beberapa langkah, tubuh lemah Ella terjelepok di tengah jalan. Dia sudah tidak kuat untuk bangun lagi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Jangan menangis Ella, kuatkan semangat kau.<span> </span>Ella cuba memujuk hati sendiri. Tapi, air matanya jatuh tanpa dapat di tahan-tahan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Danish…” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">**********<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Danish menghentikan keretanya di bahu jalan, matanya melilau dari dalam kereta memerhatikan sekeliling mencari kelibat Ella. Tiada.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Damn it!” Streng kereta di pukul kuat. Di mana Ella? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Salahnya juga bila melupakan terus soal Ella bila Qistina datang dengan emosi tidak stabil, malam-malam lagi ke rumahnya. Memang salahnya. Salahnya bila lagi sekali dia sakiti hati Ella tanpa sedar. Lagi sekali, dia tidak sensitive pada perasaan gadis itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">“Ella, please pick up the phone.” Tapi, lagi sekali deringan di sebelah sana mati tanpa berangkat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Hushh! iPhone di tangan di lempar ke kerusi penumpang di sebelah. Ella, di mana kau sayang? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Hati Danish kembali merusuh. Malam semakin larut dan Ella sendirian di luar sana. Kau bodoh Danish! Kau sangat bodoh bila kau tega membiarkan Ella pergi begitu sahaja. Kereta di hidupkan semula, dia tidak akan berputus asa mencari Ella. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Ella, maafkan aku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><o:p><br />
</o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><o:p>**********</o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><o:p>p/S: Doakan semuanya selamat untuk CikGadis yea. Esok CikGadis fly dah so maybe lambat lagilah nak update blog >_<</o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><o:p><br />
</o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><o:p>Maaf, maaf dan maaf K..</o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><o:p><br />
</o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><o:p>Guys, hidup baek2 dan.. </o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><o:p><br />
</o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><o:p>Al-Fatiha untuk arwah nenda Encik Teruna..</o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p><br />
</o:p></span></div></span><br />
<span class="fullpost"> </span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-4337640742321648028.post-79212679795701766442011-09-12T01:45:00.000+08:002011-09-12T01:45:49.595+08:00Bukan Cinderella [8]<div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Danish bersandar tenang di bendul pintu, matanya tak lepas dari wajah dua wanita di hadapannya yang saling bergurau senda. Macam mimpi bila pagi tadi Ella muncul di hadapan pintu rumah, dengan wajah ceria sepertinya mereka tidak pernah bertengkar. Malah, Ella tidak lagi kekok memanggilnya “hubby” seperti sebelum ini. Ingatan Danish, melayang ke pertemuannya dengan Kak Intan beberapa hari yang lepas.</span></span></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kak Intan..” Matanya menjangkau ke belakang, kot-kot ada Ella di belakang Kak Intan.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kak Intan datang sendiri..” Kerusi di hadapan Danish, Kak Intan tarik selamba.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“I see..” Dia tarik senyum segarit.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kak Intan bagi awak lima minit untuk explain apa yang terjadi sabtu lepas.” Tangan di silang di dada, tenang duduknya di hadapan Danish.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Eh?” Tak berapa nak faham maksud Kak Intan. Explain apa?</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Explain Danish! Explain apa yang awak dah buat sampai Ella menangis sepanjang setengah jam bila dia call akak hari tu.” Wajah Kak Intan masih tenang, tapi keras suaranya mula kedengaran.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Salah Danish..” Mengeluh.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Obviously..” Sinis.. Mata Kak Intan jatuh pada wajah Danish yang tersengih. Dah buat salah, ada hati lagi nak menyengih depan dia?</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kak Intan tak nak order air dulu? Bagi sejuk api kat dalam tu, so tak adalah kita “panas” sangat.” Gelas atas meja dia capai, tapi di letakkan semula bila gelas itu terasa ringan. Kosong! Gelabah kena sergah dengan Kak Intan punya pasal ar ni.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Lima minit Danish.” Nada yang sama dengan posisi yang sama, Kak Intan sangat menggerunkan saat ini!</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hari tu…” Dan kisah seminggu lalu, laju meniti di bibir Danish.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Selebihnya, rasanya akak dah dengar dari mulut Ella.” Danish menyudahkan ceritanya.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Danish marah Ella, dan cakap Ella bodoh? Macam tu?” Kak Intan mengeluh dalam-dalam. Patutlah Ella marah benar, sampai nak bercakap dengan Danish pun dia tak nak. Orang gila sekalipun, tak adanya nak di panggil bodoh!</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Danish tak cakap macam tu pun, Danish cuma cakap yang dia tak guna otak.” Selamba.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Walau apa sekalipun ayat tu, ia tetap membawa maksud yang sama kan? Dan lagi menyakitkan hati, bila awak buat double standard macam tu. Banding-bandingkan dia dengan Tengku Qistina.” Kak Intan naik menyampah mendengar kata-kata Danish. Betullah cakap Ella, ada masanya T. Danish ini sangat menjengkelkan!</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Danish tak ada niat cakap macam tu. I’m was full of anger masa tu.” Tangan di bawa ke muka, meraup kekesalan.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella bukan bodoh Danish, dia cuma tidak sebertuah awak dan yang lain-lain.” Suara Kak Intan, tenggelam timbul di balik kerongkong.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Danish tau..” Menyesal.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Lagi pun, Ella tu awak upah untuk jadi girlfriend khayalan awak je. Bukannya nak jadi bahan pelepas marah awak.” Kak Intan masih dalam mode membebel lagi.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Danish tau Danish salah, tapi Kak Intan boleh tolong Danish kan? Tolong Danish pujuk dia datang rumah Bonda sabtu ni? Please kak..” Suara Danish, dan masuk mode mendayu merayu.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Insyaallah akak boleh tolong, dengan syarat..”</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Syarat?”</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Be nice to my sister.”</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Itu aje?” Beres kak!</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ada lagi..” Kak Intan tarik nafas panjang. Ella, maafkan akak.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Apa?” Pelik dia tengok reaksi Kak Intan. Nervousnya kalahkan penyimpan mohor raja-raja yang baru pertama kali masuk TV umum tarikh raya puasa.</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tolong.. Tolong Ella penuhi impiannya..”</span></span></i></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><i><br />
</i></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><i>"Impian?"</i></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><i><br />
</i></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><i>"Yea, impian Ella." Sehelai kertas dibentangnya dia hadapan Danish.</i></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Insyaallah Kak, Danish cuba penuhi impian Ella. Matanya bertembung dengan senyuman Bonda dan wajah.. Err.. Kelat Ella.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">**********</span></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kenapa bonda?” Ella meletakkan kotak yang terakhir dari van di atas lantai di ruangan pejabat Khairina Baiti. Wajah kusut bonda menarik perhatiannya. Danish yang berdiri di tepi bonda, dia umpamakan sahaja sebagai kerusi biru bisu. Sebijik macam yang Danish tengah duduk sekarang.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bulan ini, giliran Khairina Baiti yang menerima kunjungan bonda. Atau lebih tepat lagi, setiap bulan datang ke situ adalah perkara wajib untuk Bonda. Ada pakaian dan alat tulis di dalam kotak itu untuk para anak yatim di situ. Hadiah ikhlas dari bonda. Sebab itulah dia ada di sini, memenuhi undangan bonda biarpun hampir sahaja dia berlipat maut dengan Kak Intan bila dia berulang kali menyatakan “TIDAK!”</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ada masalah dengan catering, dorang tak dapat datang. Ada percanggahan tarikh dengan order lain. Mungkin pekerja mereka tak perasaan yang order kita dah bertindih dengan order lain.” Danish baik hati menjelaskan.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Siapa-tanya-kau? Biji mata Ella bulat memandang Danish. Orang tanya bonda, bukan tanya kau! Sedas jelingan tajam dia beri untuk Danish.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tak cuba contact catering lain?” Ella bertanya sekali lagi, pada bonda yang mengangguk mengiyakan kata-kata Danish tadi.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hari sabtu, susah sikit. Semua catering cuti, lagipun tak ada yang nak ambik risiko. Kitakan tempah on the spot.” Danish abaikan jelingan Ella. Kisah aku ada kalau dia tak suka dengar suara aku sekalipun? Danish cakap “TIDAK” dalam hati.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Aku-bukan-cakap-dengan-kau-kot! Ella buat muka menyampah depan Danish. Haila, Danish ni kenapa? Kes desperate sangat nak cakap dengan aku ke? Ella cakap “OUGH!” dalam hati.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Macam mana ni Ella? Takkan kita tak nak buat jamuan untuk anak-anak pulak?” Bonda dah gelisah semacam. Tak pernah lagi dalam sejarahnya tak buat jamuan bila datang bertandang di Khairina Baiti ni.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Err..” Ella tak tahu nak bagi jawapan apa.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kita beli fastfood jelah bonda. Beli KFC, Mc D, tak pun Pizza.” Danish ambil jalan mudah.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tak bolehlah macam tu Danish, bulan lepas pun itu juga menu kita.” Bonda pulak membantah.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Alah, tu je yang sempat buat masa ini.” Danish menjeling sekilas ke arah Ella yang terpaku tanpa sebarang cadangan. Aik, takkan nak membatu macam tu je kot kat situ?</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Memanglah.. Tapi..”</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Bonda, kalau Ella masak boleh tak?” Ella bersuara tiba-tiba.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hah? Masak?” Dua pasang mata tertumpu di wajah Ella.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Boleh ke?” Danish pasang muka tak yakin. Awak tu tukang jahit, bukan tukang masak!</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Boleh bonda?” Ella ulang balik soalan pada bonda. Soalan Danish, dia tolak tepi. Bukan kena pancung pun kalau tak jawab soalan si T.Danish tu!</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kalau Ella sure boleh, bonda ikut aje.” Bonda senyum, membenarkan sahaja Ella meneruskan niatnya biarpun dia macam Danish juga, kurang yakin!</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tapi bonda..” Danish cuba membantah, tapi renungan mata bonda yang tajam menghentikan niatnya. Haila bonda, apa kes ni? Dah geng dengan orang lain dah ke?</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Biarlah Ella cuba dulu, tak salah bagi orang lain peluang.” Bonda menepuk bahu anaknya perlahan.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Danish, mungkin selepas ini anaknya harus belajar menerima pendapat dan memberi orang lain peluang untuk meluahkan pendapat. Bukan ikut kepala betulnya sahaja.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Bonda nak ke dapur, gitau yang Ella nak guna dapur. Ella listkan bahan-bahan yang Ella nak guna, biar Danish dan Wak Ketum yang pergi beli barang tu kat pasaraya.” Segarit senyuman dia beri untuk anak terunanya yang masam mendengar arahannya sebelum langkahnya di bawa ke dapur. Alahai Danish..</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Nah!” Kertas kecil di hulur pada Danish. Wajah kelat-ketat Ella sudah hilang berganti, dengan riak wajah ala-ala penjual bon yang sudah berjaya menjual-beli saham berjuta-juta nilainya.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Apa ni?” Kertas di tangan Ella di tarik. Beras 30kg, ayam bulat 10 ekor, sos tira..m..? Amboi, bukan main laju lagi dia bagi list barang.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Balik cepat tau. Aku nak masak.” Sebelah bibir tersungging ke atas. Ha-Ha. Padan muka Danish!</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kerek seh!” Cebik bibir. Rasa macam nak baling kerusi biru sebelah dia ni kat Ella yang senyum sinis waktu tinggalkan dia tadi. Bukan main lebar lagi senyuman Ella bila bonda buat arahan mandatory kat dia tadi. Muka orang penuh kebahagiaan dan kepuasan sebab dapat membalas dendamnya.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Sabarlah Danish, hari ni kau jadi pembantu Ella ajelah gamaknya.” Longlai langkah Danish menuju ke kereta.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">**********</span></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Alhamdulillah..” Bonda meraup muka kesyukuran. Gembira rasanya bila melihat “anak-anak”nya makan dengan penuh berselera masakan Ella.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Terima kasih Ella..” Mata bonda, kini di wajah Ella.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dia akui, Ella memang cekap di dapur. Sangat cekap sebenarnya. Kalau tak, masakan Ella boleh siapkan hidangan nasi ayam untuk 200 orang dalam masa tak sampai dua jam? Siap dengan pudding dan koktel sebagai desert. Sedap hingga menjilat jari pulak tu.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella gembira dapat buat semua ni.” Ella senyum, tangannya membalas genggaman erat bonda.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Rumah ini, memberi seribu rahmat pada bonda. Di rumah inilah bonda menemui kesempurnaan hidup bonda. Danish..” Mata bonda jauh ke depan, ke arah “anak-anak”nya yang enak menikmati makan tengah hari mereka.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Eh? Maksud bonda?” Bertemu Danish di Kharina Baiti?</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tak ada apalah. Bonda ke sana sekejap. Ella tunggu Danish, pastu kita boleh join dorang makan sama.” Ella mengangguk dan langkah bonda, dia hantar dengan ekor mata. Mujurlah ada orang seperti bonda, bolehlah orang-orang macam dia dan anak-anak dia Khairina Baiti ini menumpang kasih.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Fikir apa?” Danish terpacak elok di sebelah dengan gelas penuh berisi air sirap bandung di tangan.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Crap! Lain kali jangan main terjah boleh tak? Mati berdiri orang nanti.” Danish di sebelah dia bagi jelingan sedas.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Assalammualaikum..” Sarkastik. Dan salam Danish, Ella jawab dalam hati.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Dari mana kau belajar memasak?” Gelas di tangan, dia bawa ke bibir. Kagum dia dengan cara Ella memasak tadi, macam chief! Potong bawang pun ada skill.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Martha?”</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Serius?” Gila ar girlfriend aku, stok mak-mak yang bersidai depan TV setiap pagi sabtu rupanya. Jap-jap, Martha pandai ke masak nasi ayam? Bulat mata Danish memandang Ella.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">“Tolonglah jangan innocent sangat.” Cebik bibir dengan langkah di bawa semula ke dapur. Bekas memasak yang dia guna tadi penuh di singki. Span dan sabun di capai, mula memebasuh. </span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Malas melayan dia melayan Danish.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">“Ha-ha.” Dia tahu Ella tipu. Cuma, dia rasa memang tak mustahil bila ia melibatkan Sindarella. </span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Ella pandai serba serbi. Ella pandai menjahit, Ella pandai memasak dan kepandaian Ella yang satu itu juga memeranjatkannya. Bukan tidak percaya Ella ada kebolehan itu, cuma ciri-ciri itu rasanya tiada pada Ella. Tapi bukti dah depan mata kot.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella..” Gelas yang tinggal separuh, dia letak atas meja. Belakang Ella yang tersarung baju kurung hijau dia pandang.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hurmm..” Suara Ella kedengaran tanpa biasan wajahnya.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Maaf..” Suara Danish, perlahan. Macam tersekat di kerongkong aje gayanya.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ella senyap, diam membisu tanpa reaksi. Cuma kerjanya membasuh pinggan sahaja yang terhenti mendadak sebaik mendengar kata-kata Danish.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Hurmm..” Tangan yang terhenti, kembali rancak membasuh pinggan yang kotor. Di tonyohnya penuh kegeraman pinggan kaca itu. Kononnya macam dia tengah tonyoh muka Danish.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Nah!” Danish sudah berdiri di sebelahnya, menghulur botol hijau pencuci pinggan kepadanya.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Crap! Ella sebaik mungkin sembunyi muka terkejutnya. Cool. Biarpun terasa macam jantung hampir terlompat keluar. Terperanjat dengan sapaan Danish.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Apa? Tanpa suara, hanya kening sebelah yang terangkat bertanyakan soalan itu pada Danish. Apa ke halnya nak bagi dia botol detergent tu? Kalau nak tolong basuh pinggan cakap jelah. Dia dengan senang hatinya bagi kontrak basuh pinggan kotor yang berlambak kejap lagi kat luar tu.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Bukan kau tengah imagine basuh muka aku ke? Letaklah sabun lagi, banyak-banyak.” Botol di tangan di picit. Mencurah macam air paip cecair pencuci warna hijau itu atas pinggan kaca yang dah bersih berkilat.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Heh! Apa ni?!” Tangan Danish di tepis geram. Membazirlah!</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Letak banyak-banyak, biar cepat bersih “muka” aku tu. Biar cepat hilang rasa bersalah kat kau.” Matanya di tala ke wajah Ella yang menahan senyum.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Merepek!” Boleh pulak macam tu. Dan Ella sempat kagum bila Danish boleh baca fikirannya.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella, kau marah aku yea?” Sengih..</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Diamlah!” Makin laju larian tangannya di pinggan. Kalau senyum tak bagi jantung orang gugur boleh tak?</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella, kau benci aku yea?” Senyum..</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Danish..” Geram!</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella, kau nangis sebab aku yea?” Senyum dalam sengihan. Ella nampak cute bila marah-marah begini.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Mana ada!!” Marah, tapi sedikit senyuman tersungging di bibirnya.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“I love you smile..” And love.. Oh Danish, jangan nak merepek!</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Oh, shut up!” Buih sabun bertempek di muka Danish. Ha-Ha-Ha! Meriah gelak Ella melihat Danish. Padan muka! Dari tadi suruh diam tak nak. Kena tempek sabun baru reti nak diam.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Oh, main kasar yea..” Zuss.. Cecair hijau pekat pencuci pinggan elok mengalir dari dahi turun ke wajah Ella. Dan kini, giliran Danish ketawa besar.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Amboi, dia lagilah main kasar.” Nasib baik tak tertelan pencuci pinggan tu tadi. Sial punya hubby! Nanti kau..</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Zusss! Air sabun semangkuk mencurah atas kepala Danish.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Ella!!” </span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bergegar Khairina Baiti dengan jeritan Danish dan ketawa besar Ella. And the rest of history.. dapur Khairina Baiti basah dengan air sabun oleh mereka berdua.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terima kasih Kak Intan! </span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Danish mahupun Ella, kedua-duanya menghantar SMS yang sama pada Kak Intan petang itu, sebaik mereka meninggalkan Khairina Baiti.</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">**********</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;"><br />
</div><span class="fullpost"> </span>IniCikGadishttp://www.blogger.com/profile/07690100850175947528noreply@blogger.com7